Assalamu'alaikum..
Pelajar Indonesia gampang mudahan semuanya tetap semangat dalam melaksanakan kemulyaan dalam menuntut ilmu, pada postingan kali ini sesungguhnya awal yg kita perlu pahami dulu sebelum kita masuk ke materi materi lainnya yu kita baca..
Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang menggambarkan kekerabatan antara harta, utang, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus persamaan dasar akuntansi ialah harta sama dengan utang.
Harta = Utang + Modal
Harta merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan. Contohnya, kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, tanah, bangunan, dan lain-lain.
Utang adalah kewajiban yang harus dikeluarkan perusahaan kepada pihak lain alasannya melaksanakan pinjaman. Contohnya, utang bank, utang gaji, utang usaha, utang pembelian barang-barang.
Modal adalah hak pemilik dana/pemegang saham atas harta perusahaan.
Dalam penghitungan transaksi keuangan memakai persamaan dasar ini, ada dua hal yang perlu kau ingat, yaitu pendapatan dan biaya.
Pendapatan adalah perolehan aset atau sumber ekonomi sebagai imbalan atas penyerahan barang atau jasa. Pendapatan terdiri dari pendapatan perjuangan (diperoleh dari acara utama perusahaan) dan pendapatan lain-lain (misalnya pendapatan bunga, pendapatan dari hasil menjual aset tetap, dan lain-lain).
Beban adalah sejumlah pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan atau laba.
Beban terdiri dari beban perjuangan dan beban lain-lain. Beban perjuangan ialah beban yang bekerjasama eksklusif dengan kegiatan utama perusahaan, menyerupai beban gaji, iklan, listrik, dan lain- lain. Beban lain-lain ialah beban yang bukan dari kegiatan operasional / rutin perusahaan, contohnya beban bunga, beban pengurusan izin, dan lain-lain.
Beban terdiri dari beban perjuangan dan beban lain-lain. Beban perjuangan ialah beban yang bekerjasama eksklusif dengan kegiatan utama perusahaan, menyerupai beban gaji, iklan, listrik, dan lain- lain. Beban lain-lain ialah beban yang bukan dari kegiatan operasional / rutin perusahaan, contohnya beban bunga, beban pengurusan izin, dan lain-lain.
Berikut ini diberikan pola kasus, untuk mempertajam pemahaman wacana persamaan dasar akuntansi.
Pada tanggal 1 Juli 2020 Nn. Risma mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa menjahit, diberi nama “RISMA TAILOR”. Sebagai investasi pada perusahaannya, Risma menyerahkan uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00. Akibat insiden tersebut, ialah berdirinya perusahaan dengan nama “RISMA TAILOR” yang harta dan kewajiban terpisah dari harta dan kewajiban Risma secara pribadi.
Transaksi penerimaan uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 (dipandang dari sudut perusahaan) mengakibatkan timbulnya harta yang dimiliki perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00. Disisi lain timbul kewajiban perusahaan kepada Risma juga sebesar Rp 25.000.000,00. Dipandang dari sudut Risma sebagai pemilik perusahaan, jumlah Rp 25.000.000,00 merupakan hak (tuntutan) pemilik atas harta yang dimiliki perusahaannya. Oleh alasannya itu jumlah tersebut oleh perusahaan akan dicatat sebagai “Modal Risma”.
Dalam hal seluruh harta perusahaan berasal dari pemilik menyerupai dalam pola di atas, maka harta (assets) perusahaan akan sama dengan hak (tuntutan) pemilik atas harta yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian assets perusahaan sama dengan modal pemilik, disingkat A = M. Persamaan ini disebut persamaan akuntansi.
Jika sehabis terjadi transaksi di atas “RISMA TAILOR” membeli peralatan menyerupai mesin jahit, mesin obras dan sebagainya, seharga Rp 15.000.000,00 dengan pembayaran kredit, akhir transaksi tersebut susunan harta perusahaan menjadi sebagai berikut :
Uang tunai, Rp 25.000.000,00
Peralatan jahit, Rp 15.000.000,00
Jumlahhartaperusahaan,
Rp 40.000.000,00
Harta perusahaan tersebut di atas, berasal dari :
Risma sebagai pemilik ( Modal Risma ), .…Rp 25.000.000,00
Kreditur (Hutang Usaha ), Rp 15.000.000,00
Hutang Usaha + Modal Risma … Rp 40.000.000,00
Dari uraian di atas, tampak bahwa jumlah harta perusahaan (assets) sebesar Rp 40.000.000,00 sama dengan Hutang Usaha Rp 15.000.000,00 ditambah Modal Risma Rp 25.000.000,00. Dengan kata lain Assets sama dengan Hutang ditambah Modal, sehingga persamaan dasar akuntansi menjadi :
Sebagai ilustrasi sebagai berikut ini ialah transaksi-transaksi yang terjadi pada “RISMA TAILOR” selama bulan Juli 2020 serta catatan pengaruhnya terhadap persamaan dasar akuntansi:
Transaksi 1 (T.1)
“RISMA TAILOR” mendapatkan uang tunai dari Nn. Risma sebagai pemilik perusahaan sebesar Rp 25.000.000,00 untuk setoran modal.
Perubahan posisi “RISMA TAILOR” sebagai akhir terjadinya transaksi di atas ialah :
Di satu sisi timbul atau bertambahnya harta perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 diimbangi dengan timbulnya kewajiban kepada pemilik sebesar Rp 25.000.000,00. Catatan transaksi di atas dalam persamaan akan tampak sebagai berikut
Transaksi 2 (T.2)
“RISMA TAILOR” membeli peralatan jahit ( mesin jahit, mesin obras, dan lain-lain ) seharga Rp 15.000.000,00. Pembayaran dilakukan secara kredit.
Transaksi tersebut ialah transaksi pembelian kredit (on account) . Pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan adalah: Penambahan harta perusahaan berupa “peralatan” (equipment) seharga Rp 15.000.000,00 diimbangi dengan penambahan atau timbulnya kewajiban kepada kreditur berupa “hutang usaha” atau “hutang dagang” (account payable) sebesar Rp 15.000.000,00.
Catatan transaksi tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
Di satu sisi timbul atau bertambahnya harta perusahaan berupa uang tunai sebesar Rp 25.000.000,00 diimbangi dengan timbulnya kewajiban kepada pemilik sebesar Rp 25.000.000,00. Catatan transaksi di atas dalam persamaan akan tampak sebagai berikut
Transaksi 2 (T.2)
“RISMA TAILOR” membeli peralatan jahit ( mesin jahit, mesin obras, dan lain-lain ) seharga Rp 15.000.000,00. Pembayaran dilakukan secara kredit.
Transaksi tersebut ialah transaksi pembelian kredit (on account) . Pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan adalah: Penambahan harta perusahaan berupa “peralatan” (equipment) seharga Rp 15.000.000,00 diimbangi dengan penambahan atau timbulnya kewajiban kepada kreditur berupa “hutang usaha” atau “hutang dagang” (account payable) sebesar Rp 15.000.000,00.
Catatan transaksi tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
Transaksi 3 (T.3)
“RISMA TAILOR” membeli perlengkapan jahit (kancing, benang, kain keras, resluiting dan sebagainya) seharga Rp 600.000,00. Pembayaran tunai.
Perubahan posisi keuangan sebagai akhir transaksi di atas ialah bertambahnya harta perusahaan berupa perlengkapan (supplies), seharga Rp 600.000,00 yang diimbangi dengan berkurangnya harta perusahaan berupa uang tunai ( kas ) sebesar Rp 600.000,00. Perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
“RISMA TAILOR” membeli perlengkapan jahit (kancing, benang, kain keras, resluiting dan sebagainya) seharga Rp 600.000,00. Pembayaran tunai.
Perubahan posisi keuangan sebagai akhir transaksi di atas ialah bertambahnya harta perusahaan berupa perlengkapan (supplies), seharga Rp 600.000,00 yang diimbangi dengan berkurangnya harta perusahaan berupa uang tunai ( kas ) sebesar Rp 600.000,00. Perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
Transaksi 4 (T.4)
“RISMA TAILOR” membayar hutang kepada kreditur atas pembelian peralatan sebesar Rp 5.000.000,00
Transaksi di atas mengakibatkan berkurangnya harta perusahaan yaitu uang tunai (kas) sebesar Rp 5.000.000,00 dan berkurangnya “hutang usaha” juga sebesar Rp 5.000.000,00. Perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
Transaksi 5 (T.5)
Selama bulan Juli 2020 untuk pekerjaan yang telah selesai dan diserahkan kepada pelanggan “RISMA TAILOR” mendapatkan pembayaran sebesar Rp 5.200.000,00.
Jumlah yang diterima atau yang menjadi tagihan (piutang) yang terjadi alasannya penyerahan jasa atau barang, disebut pendapatan (revenue). Laba higienis yang diperoleh perusahaan pada akibatnya ialah hak pemilik perusahaan. Oleh alasannya itu setiap terjadi pendapatan akan mengakibatkan penambahan terhadap “Modal Pemilik”. Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan terhadap Modal Pemilik.
Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan harta perusahaan berupa uang kas Rp 5.200.000,00 dan penambahan modal pemilik sebesar Rp 5.200.000,00. Catatan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sbb :
Transaksi 6 (T.6)
“RISMA TAILOR” menyerahkan pekerjaan yang telah selesai berupa pakaian seragam karyawan kepada PT NUSANTARA. Harga faktur Rp 1.600.000,00 pembayaran dalam 15 hari.
Penyerahan atau penjualan jasa atau barang dengan pembayaran beberapa hari sehabis terjadinya transaksi penjualan, mengakibatkan terjadi tagihan (piutang) perusahaan kepada pihak lain. Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan penambahan harta berupa timbulnya “piutang usaha” (account receivable) sebesar Rp 1.600.000,00 dan penambahan terhadap modal pemilik sebesar Rp 1.600.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut :
Transaksi 7 (T.7)
“RISMA TAILOR” membayar beban perjuangan sebagai berikut :
Beban Gaji, Rp 2.800.000,00
Beban Listrik dan Telepon, Rp 350.000,00
Beban Sewa Ruangan, Rp 500.000,00
Beban lain-lain, Rp 250.000,00
Jumlah, Rp 3.900.000,00
Jumlah-jumlah yang dibayarkan atau yang menjadi hutang untuk membayar jasa yang diterima dari pihak lain, dan sanggup dihubungkan (dikurangkan) kepada pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama, disebut “beban” (expense).
Terjadinya beban merupakan kerugian atau mengurangi pendapatan yang pada akibatnya mengurangi hak pemilik perusahaan. Oleh alasannya itu setiap terjadi beban mengakibatkan pengurangan terhadap modal pemilik. Kaprikornus transaksi di atas mengakibatkan pengurangan terhadap kas dan pengurangan terhadap modal pemilik, masing-masing sebesar Rp 3.900.000,00. Dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut ;
Transaksi 8 (T.8)
“RISMA TAILOR” mendapatkan uang tunai dari PT. Menoreh sebagai pembayaran hutangnya sebesar Rp 1.000.000,00.
Transaksi di atas mengakibatkan penambahan terhadap kas perusahaan dan pengurangan terhadap “piutang”, masing-masing sebesar Rp 1.000.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut :
Transaksi 9 (T.9)
Risma mengambil uang tunai dari kas perusahaan sebesar Rp 500.000,00 untuk keperluan pribadi.
Pengambilan harta perusahaan untuk kepentingan pribadi pemilik merupakan penarikan kembali modal pemilik (drawing), disebut juga dengan “prive pemilik”.
Dengan demikian transaksi di atas mengakibatkan pengurangan terhadap kas perusahaan dan pengurangan terhadap modal pemilik, masing-masing sebesar Rp 500.000,00.
Catatan perubahan tersebut dalam persamaan akuntansi tampak sebagai berikut
Setelah diadakan investigasi dan perhitungan atas sisa perlengkapan pada 31 Juli 2020 seharga Rp 100.000,00.
Perlengkapan atau barang habis pakai, dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk digunakan dalam menuntaskan pekerjaan. Oleh alasannya itu perlengkapan yang habis digunakan merupakan harta perusahaan yang dikorbankan, jadi merupakan kerugian atau beban. Saldo tamat “perlengkapan” dalam persamaan akuntansi di atas, seharga Rp 600.000,00. Jumlah tersebut ialah harga perlengkapan yang dibeli atau disediakan untuk digunakan pada bulan Juli 2020.
Pada tamat Juli sisa perlengkapan seharga Rp 100.000,00.
Dengan demikian perlengkapan yang habis digunakan selama bulan Juli 2020 ialah :
Rp 600.000,00 – Rp 100.000,00 = Rp 500.000,00. Jumlah tersebut ialah “Beban perlengkapan” ( supplies expense ).
Catatan transaksi di atas dalam persamaan akuntansi akan tampak sebagai berikut
Catatan perubahan posisi keuangan “RISMA TAILOR” sebagai akhir terjadinya transaksi selama bulan Juli 2020, secara keseluruhan tampak dalam persamaan akuntansi sebagai berikut:
Keterangan :
a = pendapatan jasa
b = pendapatan jasa
c = beban usaha :
Beban Gaji, Rp.2.800.000,00
Beban listrik dan telepon,Rp 350.000,00
Beban sewa ruangan, Rp 500.000,00
Beban lain-lain, Rp. 250.000,00
d = pengambilan pribadi pemilik
e = beban perjuangan : beban perlengkapan
0 Komentar untuk "Persamaan Dasar Akuntansi"