..::Kembali Ke Menu Alquran::..
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
..::Kembali Ke Menu Alquran::..
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
- اِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ ۚiqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim mu'riḍụnTelah semakin bersahabat kepada insan perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat).
- مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنْ رَّبِّهِمْ مُّحْدَثٍ اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ وَهُمْ يَلْعَبُوْنَ ۙmā ya`tīhim min żikrim mir rabbihim muḥdaṡin illastama'ụhu wa hum yal'abụnSetiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang gres dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main.
- لَاهِيَةً قُلُوْبُهُمْۗ وَاَسَرُّوا النَّجْوَىۖ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۖ هَلْ هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۚ اَفَتَأْتُوْنَ السِّحْرَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَlāhiyatang qulụbuhum, wa asarrun-najwallażīna ẓalamụ hal hāżā illā basyarum miṡlukum, a fa ta`tụnas-siḥra wa antum tubṣirụnHati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, “(Orang) ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang insan (juga) ibarat kamu. Apakah kau mendapatkan sihir itu padahal kau menyaksikannya?”
- قٰلَ رَبِّيْ يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۖ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُqāla rabbī ya'lamul-qaula fis-samā`i wal-arḍi wa huwas-samī'ul-'alīmDia (Muhammad) berkata, “Tuhanku mengetahui (semua) perkataan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui!”
- بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَbal qālū aḍgāṡu aḥlām, baliftarāhu bal huwa syā'ir, falya`tinā bi`āyating kamā ursilal-awwalụnBahkan mereka mengatakan, “(Al-Qur'an itu buah) mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya (Muhammad), atau bahkan beliau hanya seorang penyair, cobalah beliau datangkan kepada kita suatu tanda (bukti), ibarat halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu.”
- مَآ اٰمَنَتْ قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۚ اَفَهُمْ يُؤْمِنُوْنَmā āmanat qablahum ming qaryatin ahlaknāhā, a fa hum yu`minụnPenduduk suatu negeri sebelum mereka, yang telah Kami binasakan, mereka itu tidak beriman (padahal telah Kami kirimkan bukti). Apakah mereka akan beriman?
- وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَwa mā arsalnā qablaka illā rijālan nụḥī ilaihim fas`alū ahlaż-żikri ing kuntum lā ta'lamụnDan Kami tidak mengutus (rasul-rasul) sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang pria yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, kalau kau tidak mengetahui.
- وَمَا جَعَلْنٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوْا خٰلِدِيْنَwa mā ja'alnāhum jasadal lā ya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa mā kānụ khālidīnDan Kami tidak menyebabkan mereka (rasul-rasul) suatu badan yang tidak memakan makanan dan mereka tidak (pula) hidup kekal.
- ثُمَّ صَدَقْنٰهُمُ الْوَعْدَ فَاَنْجَيْنٰهُمْ وَمَنْ نَّشَاۤءُ وَاَهْلَكْنَا الْمُسْرِفِيْنَṡumma ṣadaqnāhumul-wa'da fa anjaināhum wa man nasyā`u wa ahlaknal-musrifīnKemudian Kami tepati akad (yang telah Kami janjikan) kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.
- لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ كِتٰبًا فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَlaqad anzalnā ilaikum kitāban fīhi żikrukum, a fa lā ta'qilụnSungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab (Al-Qur'an) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kau tidak mengerti?
- وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَّاَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا اٰخَرِيْنَwa kam qaṣamnā ming qaryating kānat ẓālimataw wa ansya`nā ba'dahā qauman ākharīnDan berapa banyak (penduduk) negeri yang zalim yang telah Kami binasakan, dan Kami jadikan generasi yang lain sehabis mereka itu (sebagai penggantinya).
- فَلَمَّآ اَحَسُّوْا بَأْسَنَآ اِذَا هُمْ مِّنْهَا يَرْكُضُوْنَ ۗfa lammā aḥassụ ba`sanā iżā hum min-hā yarkuḍụnMaka dikala mereka mencicipi azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari (negerinya) itu.
- لَا تَرْكُضُوْا وَارْجِعُوْٓا اِلٰى مَآ اُتْرِفْتُمْ فِيْهِ وَمَسٰكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْـَٔلُوْنَlā tarkuḍụ warji'ū ilā mā utriftum fīhi wa masākinikum la'allakum tus`alụnJanganlah kau lari tergesa-gesa; kembalilah kau kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu (yang baik), biar kau sanggup ditanya.
- قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَqālụ yā wailanā innā kunnā ẓālimīnMereka berkata, “Betapa celaka kami, sungguh, kami orang-orang yang zalim.”
- فَمَا زَالَتْ تِّلْكَ دَعْوٰىهُمْ حَتّٰى جَعَلْنٰهُمْ حَصِيْدًا خَامِدِيْنَfa mā zālat tilka da'wāhum ḥattā ja'alnāhum ḥaṣīdan khāmidīnMaka demikianlah keluhan mereka berkepanjangan, sehingga mereka Kami jadikan sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak sanggup hidup lagi.
- وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَwa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā lā'ibīnDan Kami tidak membuat langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main.
- لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّآ ۖاِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَlau aradnā an nattakhiża lahwal lattakhażnāhu mil ladunnā ing kunnā fā'ilīnSeandainya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, kalau Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian.
- بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَbal naqżifu bil-ḥaqqi 'alal-bāṭili fa yadmaguhụ fa iżā huwa zāhiq, wa lakumul-wailu mimmā taṣifụnSebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) kemudian yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. Dan celaka kau alasannya kau menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya).
- وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚwa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man 'indahụ lā yastakbirụna 'an 'ibādatihī wa lā yastaḥsirụnDan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa arogan untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
- يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَyusabbiḥụnal-laila wan-nahāra lā yafturụnMereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.
- اَمِ اتَّخَذُوْٓا اٰلِهَةً مِّنَ الْاَرْضِ هُمْ يُنْشِرُوْنَamittakhażū ālihatam minal-arḍi hum yunsyirụnApakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang sanggup menghidupkan (orang-orang yang mati)?
- لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَlau kāna fīhimā ālihatun illallāhu lafasadatā, fa sub-ḥānallāhi rabbil-'arsyi 'ammā yaṣifụnSeandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang mempunyai ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan.
- لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَlā yus`alu 'ammā yaf'alu wa hum yus`alụnDia (Allah) tidak ditanya wacana apa yang dikerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya.
- اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً ۗقُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْۚ هٰذَا ذِكْرُ مَنْ مَّعِيَ وَذِكْرُ مَنْ قَبْلِيْۗ بَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَۙ الْحَقَّ فَهُمْ مُّعْرِضُوْنَamittakhażụ min dụnihī ālihah, qul hātụ bur-hānakum, hāżā żikru mam ma'iya wa żikru mang qablī, bal akṡaruhum lā ya'lamụnal-ḥaqqa fa hum mu'riḍụnAtau apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia? Katakanlah (Muhammad), “Kemukakanlah alasan-alasanmu! (Al-Qur'an) ini yaitu peringatan bagi orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang sebelumku.” Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui yang hak (kebenaran), alasannya itu mereka berpaling.
- وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِwa mā arsalnā ming qablika mir rasụlin illā nụḥī ilaihi annahụ lā ilāha illā ana fa'budụnDan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada yang kuasa (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.
- وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙwa qāluttakhażar-raḥmānu waladan sub-ḥānah, bal 'ibādum mukramụnDan mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pengasih telah menyebabkan (malaikat) sebagai anak.” Mahasuci Dia. Sebenarnya mereka (para malaikat itu) yaitu hamba-hamba yang dimuliakan,
- لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَlā yasbiqụnahụ bil-qauli wa hum bi`amrihī ya'malụnmereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
- يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُوْنَۙ اِلَّا لِمَنِ ارْتَضٰى وَهُمْ مِّنْ خَشْيَتِهٖ مُشْفِقُوْنَya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa lā yasyfa'ụna illā limanirtaḍā wa hum min khasy-yatihī musyfiqụnDia (Allah) mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai (Allah), dan mereka selalu berhati-hati alasannya takut kepada-Nya.
- ۞ وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْٓ اِلٰهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَنَّمَۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَwa may yaqul min-hum innī ilāhum min dụnihī fa żālika najzīhi jahannam, każālika najziẓ-ẓālimīnDan barangsiapa di antara mereka berkata, “Sungguh, saya yaitu yang kuasa selain Allah,” maka orang itu Kami beri jawaban dengan Jahanam. Demikianlah Kami memperlihatkan jawaban kepada orang-orang yang zalim.
- اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَa wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụnDan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?
- وَجَعَلْنَا فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِهِمْۖ وَجَعَلْنَا فِيْهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَwa ja'alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja'alnā fīhā fijājan subulal la'allahum yahtadụnDan Kami telah menyebabkan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh biar ia (tidak) guncang bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas, biar mereka menerima petunjuk.
- وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَwa ja'alnas-samā`a saqfam maḥfụẓā, wa hum 'an āyātihā mu'riḍụnDan Kami menyebabkan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari gejala (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain).
- وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَwa huwallażī khalaqal-laila wan-nahāra wasy-syamsa wal-qamar, kullun fī falakiy yasbaḥụnDan Dialah yang telah membuat malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
- وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَwa mā ja'alnā libasyarim ming qablikal-khuld, a fā im mitta fa humul-khālidụnDan Kami tidak menyebabkan hidup abadi bagi seorang insan sebelum engkau (Muhammad); maka kalau engkau wafat, apakah mereka akan kekal?
- كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَkullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụnSetiap yang bernyawa akan mencicipi mati. Kami akan menguji kau dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kau akan dikembalikan hanya kepada Kami.
- وَاِذَا رَاٰكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّتَّخِذُوْنَكَ اِلَّا هُزُوًاۗ اَهٰذَا الَّذِيْ يَذْكُرُ اٰلِهَتَكُمْۚ وَهُمْ بِذِكْرِ الرَّحْمٰنِ هُمْ كٰفِرُوْنَwa iżā ra`ākallażīna kafarū iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī yażkuru ālihatakum, wa hum biżikrir-raḥmāni hum kāfirụnDan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau (Muhammad), mereka hanya memperlakukan engkau menjadi materi ejekan. (Mereka mengatakan), “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?” Padahal mereka orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pengasih.
- خُلِقَ الْاِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍۗ سَاُورِيْكُمْ اٰيٰتِيْ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْنِkhuliqal-insānu min 'ajal, sa`urīkum āyātī fa lā tasta'jilụnManusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu gejala (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kau meminta Aku menyegerakannya.
- وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَwa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīnDan mereka berkata, “Kapankah akad itu (akan datang), kalau kau orang yang benar?”
- لَوْ يَعْلَمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا حِيْنَ لَا يَكُفُّوْنَ عَنْ وُّجُوْهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَنْ ظُهُوْرِهِمْ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَlau ya'lamullażīna kafarụ ḥīna lā yakuffụna 'aw wujụhihimun-nāra wa lā 'an ẓuhụrihim wa lā hum yunṣarụnSeandainya orang kafir itu mengetahui, dikala mereka itu tidak bisa mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka, sedang mereka tidak menerima sumbangan (tentulah mereka tidak meminta disegerakan).
- بَلْ تَأْتِيْهِمْ بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَbal ta`tīhim bagtatan fa tab-hatuhum fa lā yastaṭī'ụna raddahā wa lā hum yunẓarụnSebenarnya (hari Kiamat) itu akan tiba kepada mereka secara tiba-tiba, kemudian mereka menjadi panik; maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula) diberi penangguhan (waktu).
- وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَwa laqadistuhzi`a birusulim ming qablika fa ḥāqa billażīna sakhirụ min-hum mā kānụ bihī yastahzi`ụnDan sungguh, rasul-rasul sebelum engkau (Muhammad) pun telah diperolok-olokkan, maka turunlah (siksaan) kepada orang-orang yang mencemoohkan apa (rasul-rasul) yang selalu mereka perolok-olokkan.
- قُلْ مَنْ يَّكْلَؤُكُمْ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ مِنَ الرَّحْمٰنِۗ بَلْ هُمْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِمْ مُّعْرِضُوْنَqul may yakla`ukum bil-laili wan-nahāri minar-raḥmān, bal hum 'an żikri rabbihim mu'riḍụnKatakanlah, “Siapakah yang akan menjaga kau pada waktu malam dan siang dari (siksaan) Allah Yang Maha Pengasih?” Tetapi mereka enggan mengingat Tuhan mereka.
- اَمْ لَهُمْ اٰلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِّنْ دُوْنِنَاۗ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَ اَنْفُسِهِمْ وَلَا هُمْ مِّنَّا يُصْحَبُوْنَam lahum ālihatun tamna'uhum min dụninā, lā yastaṭī'ụna naṣra anfusihim wa lā hum minnā yuṣ-ḥabụnAtaukah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang sanggup memelihara mereka dari (azab) Kami? Tuhan-tuhan mereka itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami.
- بَلْ مَتَّعْنَا هٰٓؤُلَاۤءِ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى طَالَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُۗ اَفَلَا يَرَوْنَ اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ اَفَهُمُ الْغٰلِبُوْنَbal matta'nā hā`ulā`i wa ābā`ahum ḥattā ṭāla 'alaihimul-'umur, a fa lā yarauna annā na`til-arḍa nangquṣuhā min aṭrāfihā, a fa humul-gālibụnSebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjang usia mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi negeri (yang berada di bawah kekuasaan orang kafir), kemudian Kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri. Apakah mereka yang menang?
- قُلْ اِنَّمَآ اُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِۖ وَلَا يَسْمَعُ الصُّمُّ الدُّعَاۤءَ اِذَا مَا يُنْذَرُوْنَqul innamā unżirukum bil-waḥyi wa lā yasma'uṣ-ṣummud-du'ā`a iżā mā yunżarụnKatakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya saya hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu.” Tetapi orang tuli tidak mendengar permintaan apabila mereka diberi peringatan.
- وَلَىِٕنْ مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُوْلُنَّ يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَwa la`im massat-hum naf-ḥatum min 'ażābi rabbika layaqụlunna yā wailanā innā kunnā ẓālimīnDan kalau mereka ditimpa sedikit saja azab Tuhanmu, pastilah mereka berkata, “Celakalah kami! Sesungguhnya kami termasuk orang yang selalu menzalimi (diri sendiri).”
- وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَwa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīnDan Kami akan memasang timbangan yang sempurna pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, niscaya Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.
- وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاۤءً وَّذِكْرًا لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙwa laqad ātainā mụsā wa hārụnal-furqāna wa ḍiyā`aw wa żikral lil-muttaqīnDan sungguh, Kami telah memperlihatkan kepada Musa dan Harun, Furqan (Kitab Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
- الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِّنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُوْنَallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi wa hum minas-sā'ati musyfiqụn(Yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat.
- وَهٰذَا ذِكْرٌ مُّبٰرَكٌ اَنْزَلْنٰهُۗ اَفَاَنْتُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَwa hāżā żikrum mubārakun anzalnāh, a fa antum lahụ mungkirụnDan ini (Al-Qur'an) yaitu suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kau mengingkarinya?
- ۞ وَلَقَدْ اٰتَيْنَآ اِبْرٰهِيْمَ رُشْدَهٗ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهٖ عٰلِمِيْنَwa laqad ātainā ibrāhīma rusydahụ ming qablu wa kunnā bihī 'ālimīnDan sungguh, sebelum beliau (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan Kami telah mengetahui dia.
- اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُوْنَiż qāla li`abīhi wa qaumihī mā hāżihit-tamāṡīlullatī antum lahā 'ākifụn(Ingatlah), dikala beliau (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kau tekun menyembahnya?”
- قَالُوْا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا لَهَا عٰبِدِيْنَqālụ wajadnā ābā`anā lahā 'ābidīnMereka menjawab, “Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya.”
- قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍqāla laqad kuntum antum wa ābā`ukum fī ḍalālim mubīnDia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya kau dan nenek moyang kau berada dalam kesesatan yang nyata.”
- قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ اَمْ اَنْتَ مِنَ اللّٰعِبِيْنَqālū a ji`tanā bil-ḥaqqi am anta minal-lā'ibīnMereka berkata, “Apakah engkau da-tang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?”
- قَالَ بَلْ رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الَّذِيْ فَطَرَهُنَّۖ وَاَنَا۠ عَلٰى ذٰلِكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَqāla kafe rabbukum rabbus-samāwāti wal-arḍillażī faṭarahunna wa ana 'alā żālikum minasy-syāhidīnDia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya Tuhan kau ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi; (Dialah) yang telah menciptakannya; dan saya termasuk orang yang sanggup bersaksi atas itu.”
- وَتَاللّٰهِ لَاَكِيْدَنَّ اَصْنَامَكُمْ بَعْدَ اَنْ تُوَلُّوْا مُدْبِرِيْنَwa tallāhi la`akīdanna aṣnāmakum ba'da an tuwallụ mudbirīnDan demi Allah, sungguh, saya akan melaksanakan budi kancil terhadap berhala-berhalamu sehabis kau pergi meninggalkannya.
- فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَfa ja'alahum jużāżan illā kabīral lahum la'allahum ilaihi yarji'ụnMaka beliau (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya); biar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
- قَالُوْا مَنْ فَعَلَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَآ اِنَّهٗ لَمِنَ الظّٰلِمِيْنَqālụ man fa'ala hāżā bi`ālihatinā innahụ laminaẓ-ẓālimīnMereka berkata, “Siapakah yang melaksanakan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, beliau termasuk orang yang zalim.”
- قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗqālụ sami'nā fatay yażkuruhum yuqālu lahū ibrāhīmMereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar ada seorang cowok yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.”
- قَالُوْا فَأْتُوْا بِهٖ عَلٰٓى اَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُوْنَqālụ fa`tụ bihī 'alā a'yunin-nāsi la'allahum yasy-hadụnMereka berkata, “(Kalau demikian) bawalah beliau dengan diperlihatkan kepada orang banyak, biar mereka menyaksikan.”
- قَالُوْٓا ءَاَنْتَ فَعَلْتَ هٰذَا بِاٰلِهَتِنَا يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۗqālū a anta fa'alta hāżā bi`ālihatinā yā ibrāhīmMereka bertanya, “Apakah engkau yang melaksanakan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?”
- قَالَ بَلْ فَعَلَهٗ كَبِيْرُهُمْ هٰذَا فَسْـَٔلُوْهُمْ اِنْ كَانُوْا يَنْطِقُوْنَqāla bal fa'alahụ kabīruhum hāżā fas`alụhum ing kānụ yanṭiqụnDia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka, kalau mereka sanggup berbicara.”
- فَرَجَعُوْٓا اِلٰٓى اَنْفُسِهِمْ فَقَالُوْٓا اِنَّكُمْ اَنْتُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۙfa raja'ū ilā anfusihim fa qālū innakum antumuẓ-ẓālimụnMaka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, “Sesungguhnya kamulah yang menzalimi (diri sendiri).”
- ثُمَّ نُكِسُوْا عَلٰى رُءُوْسِهِمْۚ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هٰٓؤُلَاۤءِ يَنْطِقُوْنَṡumma nukisụ 'alā ru`ụsihim, laqad 'alimta mā hā`ulā`i yanṭiqụnKemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), “Engkau (Ibrahim) niscaya tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak sanggup berbicara.”
- قَالَ اَفَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يَضُرُّكُمْ ۗqāla a fa ta'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'ukum syai`aw wa lā yaḍurrukumDia (Ibrahim) berkata, “Mengapa kau menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak sanggup memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu?
- اُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَفَلَا تَعْقِلُوْنَuffil lakum wa limā ta'budụna min dụnillāh, a fa lā ta'qilụnCelakalah kau dan apa yang kau sembah selain Allah! Tidakkah kau mengerti?”
- قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَqālụ ḥarriqụhu wanṣurū ālihatakum ing kuntum fā'ilīnMereka berkata, “Bakarlah beliau dan bantulah tuhan-tuhan kamu, kalau kau benar-benar hendak berbuat.”
- قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙqulnā yā nāru kụnī bardaw wa salāman 'alā ibrāhīmKami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kau dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!”
- وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚwa arādụ bihī kaidan fa ja'alnāhumul-akhsarīnDan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menyebabkan mereka itu orang-orang yang paling rugi.
- وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَwa najjaināhu wa lụṭan ilal-arḍillatī bāraknā fīhā lil-'ālamīnDan Kami selamatkan beliau (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.
- وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَwa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qụba nāfilah, wa kullan ja'alnā ṣāliḥīnDan Kami menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub, sebagai suatu anugerah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh.
- وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَاۤءَ الزَّكٰوةِۚ وَكَانُوْا لَنَا عٰبِدِيْنَ ۙwa ja'alnāhum a`immatay yahdụna bi`amrinā wa auḥainā ilaihim fi'lal-khairāti wa iqāmaṣ-ṣalāti wa ītā`az-zakāh, wa kānụ lanā 'ābidīnDan Kami menyebabkan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka biar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.
- وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙwa lụṭan ātaināhu ḥukmaw wa 'ilmaw wa najjaināhu minal-qaryatillatī kānat ta'malul-khabā`iṡ, innahum kānụ qauma sau`in fāsiqīnKepada Lut, Kami berikan pesan yang tersirat dan ilmu, dan Kami selamatkan beliau dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melaksanakan perbuatan keji. Sungguh, mereka orang-orang yang jahat lagi fasik.
- وَاَدْخَلْنٰهُ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَwa adkhalnāhu fī raḥmatinā, innahụ minaṣ-ṣāliḥīnDan Kami masukkan beliau ke dalam rahmat Kami; bersama-sama beliau termasuk golongan orang yang saleh.
- وَنُوْحًا اِذْ نَادٰى مِنْ قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِ ۚwa nụḥan iż nādā ming qablu fastajabnā lahụ fa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīmDan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, dikala beliau berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, kemudian Kami selamatkan beliau bersama pengikutnya dari tragedi yang besar.
- وَنَصَرْنٰهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فَاَغْرَقْنٰهُمْ اَجْمَعِيْنَwa naṣarnāhu minal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, innahum kānụ qauma sau`in fa agraqnāhum ajma'īnDan Kami menolongnya dari orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka yaitu orang-orang yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.
- وَدَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ اِذْ يَحْكُمٰنِ فِى الْحَرْثِ اِذْ نَفَشَتْ فِيْهِ غَنَمُ الْقَوْمِۚ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شٰهِدِيْنَ ۖwa dāwụda wa sulaimāna iż yaḥkumāni fil-ḥarṡi iż nafasyat fīhi ganamul-qaụm, wa kunnā liḥukmihim syāhidīnDan (ingatlah kisah) Dawud dan Sulaiman, dikala keduanya memperlihatkan keputusan mengenai ladang, alasannya (ladang itu) dirusak oleh kambing-kambing milik kaumnya. Dan Kami menyaksikan keputusan (yang diberikan) oleh mereka itu.
- فَفَهَّمْنٰهَا سُلَيْمٰنَۚ وَكُلًّا اٰتَيْنَا حُكْمًا وَّعِلْمًاۖ وَّسَخَّرْنَا مَعَ دَاوٗدَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَۗ وَكُنَّا فٰعِلِيْنَfa fahhamnāhā sulaimān, wa kullan ātainā ḥukmaw wa 'ilmaw wa sakhkharnā ma'a dāwụdal-jibāla yusabbiḥna waṭ-ṭaīr, wa kunnā fā'ilīnDan Kami memperlihatkan pengertian kepada Sulaiman (tentang aturan yang lebih tepat); dan kepada masing-masing Kami berikan pesan yang tersirat dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukannya.
- وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شَاكِرُوْنَwa 'allamnāhu ṣan'ata labụsil lakum lituhṣinakum mim ba`sikum, fa hal antum syākirụnDan Kami ajarkan (pula) kepada Dawud cara membuat baju besi untukmu, guna melindungi kau dalam peperangan. Apakah kau bersyukur (kepada Allah)?
- وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ عَاصِفَةً تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖٓ اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عٰلِمِيْنَwa lisulaimānar-rīḥa 'āṣifatan tajrī bi`amrihī ilal-arḍillatī bāraknā fīhā, wa kunnā bikulli syai`in 'ālimīnDan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.
- وَمِنَ الشَّيٰطِيْنِ مَنْ يَّغُوْصُوْنَ لَهٗ وَيَعْمَلُوْنَ عَمَلًا دُوْنَ ذٰلِكَۚ وَكُنَّا لَهُمْ حٰفِظِيْنَ ۙwa minasy-syayāṭīni may yagụṣụna lahụ wa ya'malụna 'amalan dụna żālik, wa kunnā lahum ḥāfiẓīnDan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang memelihara mereka itu.
- ۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚwa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīnDan (ingatlah kisah) Ayub, dikala beliau berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, saya telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
- فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚfastajabnā lahụ fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahụ wa miṡlahum ma'ahum raḥmatam min 'indinā wa żikrā lil-'ābidīnMaka Kami kabulkan (doa)nya, kemudian Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.
- وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙwa ismā'īla wa idrīsa wa żal-kifl, kullum minaṣ-ṣābirīnDan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar.
- وَاَدْخَلْنٰهُمْ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهُمْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَwa adkhalnāhum fī raḥmatinā, innahum minaṣ-ṣāliḥīnDan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh.
- وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚwa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīnDan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), dikala beliau pergi dalam keadaan marah, kemudian beliau menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka beliau berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada yang kuasa selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, saya termasuk orang-orang yang zalim.”
- فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَfastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīnMaka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan beliau dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.
- وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ ۚwa zakariyyā iż nādā rabbahụ rabbi lā tażarnī fardaw wa anta khairul-wāriṡīnDan (ingatlah kisah) Zakaria, dikala beliau berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan saya hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah andal waris yang terbaik.
- فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ ۖوَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا لَنَا خٰشِعِيْنَfastajabnā lahụ wa wahabnā lahụ yaḥyā wa aṣlaḥnā lahụ zaujah, innahum kānụ yusāri'ụna fil-khairāti wa yad'ụnanā ragabaw wa rahabā, wa kānụ lanā khāsyi'īnMaka Kami kabulkan (doa)nya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya, dan Kami jadikan istrinya (dapat mengandung). Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.
- وَالَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهَا مِنْ رُّوْحِنَا وَجَعَلْنٰهَا وَابْنَهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَwallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhā mir rụḥinā wa ja'alnāhā wabnahā āyatal lil-'ālamīnDan (ingatlah dongeng Maryam) yang memelihara kehormatannya, kemudian Kami tiupkan (roh) dari Kami ke dalam (tubuh)nya; Kami jadikan beliau dan anaknya sebagai tanda (kebesaran Allah) bagi seluruh alam.
- اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةًۖ وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِinna hāżihī ummatukum ummataw wāḥidataw wa ana rabbukum fa'budụnSungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku yaitu Tuhanmu, maka sembahlah Aku.
- وَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْۗ كُلٌّ اِلَيْنَا رَاجِعُوْنَwa taqaṭṭa'ū amrahum bainahum, kullun ilainā rāji'ụnTetapi mereka terpecah belah dalam urusan (agama) mereka di antara mereka. Masing-masing (golongan itu semua) akan kembali kepada Kami.
- فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا لَهٗ كَاتِبُوْنَfa may ya'mal minaṣ-ṣāliḥāti wa huwa mu`minun fa lā kufrāna lisa'yih, wa innā lahụ kātibụnBarangsiapa mengerjakan kebajikan, dan beliau beriman, maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan), dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya.
- وَحَرَامٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَآ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَwa ḥarāmun 'alā qaryatin ahlaknāhā annahum lā yarji'ụnDan mustahil bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).
- حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَḥattā iżā futiḥat ya`jụju wa ma`jụju wa hum ming kulli ḥadabiy yansilụnHingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh kawasan yang tinggi.
- وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَاِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ اَبْصَارُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ يٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا بَلْ كُنَّا ظٰلِمِيْنَwaqtarabal-wa'dul-ḥaqqu fa iżā hiya syākhiṣatun abṣārullażīna kafarụ, yā wailanā qad kunnā fī gaflatim min hāżā bal kunnā ẓālimīnDan (apabila) akad yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), ”Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah wacana ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim.”
- اِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ حَصَبُ جَهَنَّمَۗ اَنْتُمْ لَهَا وَارِدُوْنَinnakum wa mā ta'budụna min dụnillāhi ḥaṣabu jahannam, antum lahā wāridụnSungguh, kau (orang kafir) dan apa yang kau sembah selain Allah, yaitu materi bakar Jahanam. Kamu (pasti) masuk ke dalamnya.
- لَوْ كَانَ هٰٓؤُلَاۤءِ اٰلِهَةً مَّا وَرَدُوْهَاۗ وَكُلٌّ فِيْهَا خٰلِدُوْنَlau kāna hā`ulā`i ālihatam mā waradụhā, wa kullun fīhā khālidụnSeandainya (berhala-berhala) itu tuhan, tentu mereka tidak akan memasukinya (neraka). Tetapi semuanya akan kekal di dalamnya.
- لَهُمْ فِيْهَا زَفِيْرٌ وَّهُمْ فِيْهَا لَا يَسْمَعُوْنَlahum fīhā zafīruw wa hum fīhā lā yasma'ụnMereka merintih dan menjerit di dalamnya (neraka), dan mereka di dalamnya tidak sanggup mendengar.
- اِنَّ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِّنَّا الْحُسْنٰىٓۙ اُولٰۤىِٕكَ عَنْهَا مُبْعَدُوْنَ ۙinnallażīna sabaqat lahum minnal-ḥusnā ulā`ika 'an-hā mub'adụnSungguh, semenjak dahulu bagi orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan (dari neraka).
- لَا يَسْمَعُوْنَ حَسِيْسَهَاۚ وَهُمْ فِيْ مَا اشْتَهَتْ اَنْفُسُهُمْ خٰلِدُوْنَ ۚlā yasma'ụna ḥasīsahā, wa hum fī masytahat anfusuhum khālidụnMereka tidak mendengar suara desis (api neraka), dan mereka kekal dalam (menikmati) semua yang mereka ingini.
- لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْاَكْبَرُ وَتَتَلَقّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُۗ هٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَlā yaḥzunuhumul-faza'ul-akbaru wa tatalaqqāhumul-malā`ikah, hāżā yaumukumullażī kuntum tụ'adụnKejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih, dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.”
- يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَyauma naṭwis-samā`a kaṭayyis-sijilli lil-kutub, kamā bada`nā awwala khalqin nu'īduh, wa'dan 'alainā, innā kunnā fā'ilīn(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung ibarat menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) akad yang niscaya Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.
- وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَwa laqad katabnā fiz-zabụri mim ba'diż-żikri annal-arḍa yariṡuhā 'ibādiyaṣ-ṣāliḥụnDan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur sehabis (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuzh), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.
- اِنَّ فِيْ هٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوْمٍ عٰبِدِيْنَ ۗinna fī hāżā labalāgal liqaumin 'ābidīnSungguh, (apa yang disebutkan) di dalam (Al-Qur'an) ini, benar-benar menjadi petunjuk (yang lengkap) bagi orang-orang yang menyembah (Allah).
- وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَwa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīnDan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
- قُلْ اِنَّمَا يُوْحٰٓى اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَqul innamā yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa hal antum muslimụnKatakanlah (Muhammad), “Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku ialah bahwa Tuhanmu yaitu Tuhan Yang Esa, maka apakah kau telah berserah diri (kepada-Nya)?”
- فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ اٰذَنْتُكُمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ وَاِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ اَمْ بَعِيْدٌ مَّا تُوْعَدُوْنَfa in tawallau fa qul āżantukum 'alā sawā`, wa in adrī a qarībun am ba'īdum mā tụ'adụnMaka kalau mereka berpaling, maka katakanlah (Muhammad), “Aku telah memberikan kepadamu (ajaran) yang sama (antara kita) dan saya tidak tahu apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah bersahabat atau masih jauh.”
- اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُوْنَinnahụ ya'lamul-jahra minal-qauli wa ya'lamu mā taktumụnSungguh, Dia (Allah) mengetahui perkataan (yang kau ucapkan) dengan terang-terangan, dan mengetahui (pula) apa yang kau rahasiakan.
- وَاِنْ اَدْرِيْ لَعَلَّهٗ فِتْنَةٌ لَّكُمْ وَمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍwa in adrī la'allahụ fitnatul lakum wa matā'un ilā ḥīnDan saya tidak tahu, boleh jadi hal itu cobaan bagi kau dan kesenangan hingga waktu yang ditentukan.
- قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّۗ وَرَبُّنَا الرَّحْمٰنُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَqāla rabbiḥkum bil-ḥaqq, wa rabbunar-raḥmānul-musta'ānu 'alā mā taṣifụnDia (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami Maha Pengasih, kawasan memohon segala sumbangan atas semua yang kau katakan.”
..::Kembali Ke Menu Alquran::..
0 Komentar untuk "Surat Al-Anbiya'"