Analisa Link Loss Budget dipakai untuk menghitung estimasi performansi jaringan. Analisa ini diharapkan saat merencanakan untuk menginstalasi jaringan, supaya jaringan sanggup bekerja dengan baik sesuai dengan sistem yang digunakan.
Link Loss budget atau sering disebut Loss budget ialah jumlah loss yang dimiliki jaringan dalam sebuah Data Link, Sebuah data link hanya akan beroperasi jikalau loss budget jaringan kabel berada dalam jangkauan power budget.
Margin dialokasikan untuk mengantisipasi perkembangan pada masa yang akan datang, menyerupai modifikasi konfigurasi jaringan kabel menyerupai penambahan splice, panjang kabel aksesori serta adanya dampak penuaan jaringan, connector yang kotor dan lain-lain. Secara umum, hukum margin 3 dB atau lebih.
Beberapa referensi, menambahkan margin tanpa menambahkan optical path penalty dalam menganalisa apakah loss budget masih masuk kedalam spesifikasi yang sesuai dengan teknologi yang digunakan.
Terdapat beberapa elemen yang dihitung untuk menghitung loss budget, yaitu :
Link Loss budget atau sering disebut Loss budget ialah jumlah loss yang dimiliki jaringan dalam sebuah Data Link, Sebuah data link hanya akan beroperasi jikalau loss budget jaringan kabel berada dalam jangkauan power budget.
Margin dialokasikan untuk mengantisipasi perkembangan pada masa yang akan datang, menyerupai modifikasi konfigurasi jaringan kabel menyerupai penambahan splice, panjang kabel aksesori serta adanya dampak penuaan jaringan, connector yang kotor dan lain-lain. Secara umum, hukum margin 3 dB atau lebih.
Beberapa referensi, menambahkan margin tanpa menambahkan optical path penalty dalam menganalisa apakah loss budget masih masuk kedalam spesifikasi yang sesuai dengan teknologi yang digunakan.
Terdapat beberapa elemen yang dihitung untuk menghitung loss budget, yaitu :
- Distance attenuation
Kunci utama yang harus diketahui ialah distance/jarak kabel dan loss per km. Jarak kabel dikalikan dengan loss per km atau disebut attenuation coefficient . Loss per km tergantung pada jenis kabel dan panjang gelombang yang digunakan. Contoh : Attenuation/redaman kabel standard G.652 D pada panjang gelombang 1310 nm , maksimun ialah 0,4 dB/km. - Total connector loss
Kunci yang harus diketahui ialah jumlah connector dan connector loss.
Jika dikatakan connector loss, berarti meliputi sepasang connector.
Connector multimode, mempunyai loss antara 0,2 - 0,5 dB.
Connector singlemode yang dibentuk dipabrik atau fusion spliced mempunyai loss 0,1 - 0,2 dB.
Connector singlemode yang diterminasi di lapangan sanggup mempunyai loss 0,5 - 1 dB.
Standard ANSI/TIA/EIA-568-B.3-2000 menunjukkan maksimun loss connector 0,75 dB. Sedangkan PT Telkom DDS menunjukkan standard loss 0.25 dB (Refer IEC 61300-3-34 Grade B) - Total splice loss
Kunci yang harus diketahui ialah jumlah splice dan splice loss. Fusion atau mechanical splices dilarang mempunyai loss lebih dari 0.3 dB. Fusion splicing singlemode biasanya mempunyai loss kurang dari 0,05 dB. Standard ANSI/TIA/EIA-568-B.3-2000 menunjukkan maksimun loss splice 0,3 dB. Sedangkan PT Telkom DDS menunjukkan standard loss 0,1 dB. - Loss komponen lain
Salah satu komponen yang dimaksud ialah splitter.
Loss (insertion loss) splitter standard dari corning (www.corning.com) pada panjang gelombang 1260-1650 ialah sebagai berikut
No. | Splitter port | Maksimum insertion loss tidak termasuk connector |
---|---|---|
1 | 1:4 | 7,5 dB |
2 | 1:8 | 10,7 dB |
3 | 1:16 | 14,2 dB |
4 | 1:32 | 17,0 dB |
- www.thefoa.org
- www.corning.com
0 Komentar untuk "Teknologi Gpon : Analisa Link Loss Budget"