Tips Menentukan Buku

"Jangan menilai buku dari sampulnya"

pernahkah anda menentukan buku kemudian membelinya ? kemudian sesudah hingga rumah anda baca. Dan hingga selesai buku anda resah sendiri, bekerjsama ada gosip apa yang ada dalam buku ini. Itulah tanda kalau kita salah menentukan buku !

Itulah salah satu resiko yang didapat kalau hanya melihat buku dari sampulnya saja. Terkadang buku yang elok tidak selalu disertai dengan sampul yang menarik, bahkan kadang judulnya saja tidak terlalu mengundang ketertarikan orang untuk membacanya. Maka dari itu kita perlu cara untuk menilai sebuah buku. Berikut ini beberapa tips cara menentukan buku yang bagus 

Pertama- Tentukan tema buku apa yang akan kita baca atau kita perlukan. Sesuaikan dengan minat kita apakah wacana pengetahuan umum, teknis atau yang lainnya. Dengan kita mengetahui ini kita akan fokus dan efisien dalam mencara materi bacaan yang akan kita cari. 

Kedua-  Baca resensi yang ada di buku atau katalog sanggup juga lewat internet (web) Dalam resensi harusnya sudah memuat citra besar wacana isi buku. Buku yang elok tentunya mengandung informasi-informasi atau pengetahuan baru. 

Ketiga- Baca halaman pertama, ada beberapa buku yang dijadikan sample memang untuk dibaca sebelum membeli. Kita manfaatkan ini untuk membaca buku tersebut. Biasanya dalam buku terdapat kata pengantar yang menjelaskan isi buku hingga dengan pengarang. 

Keempat- Pengarang, tentu buku yang elok juga hasil dari goresan pena yang elok pula. alangkah baiknya kita juga mencari tahu biografi pengarang sebagai materi pertimbangan.

Kelima- Best Seller, ini yaitu patokan umum kebanyakan orang yang berdasarkan aku lebih bersifat subyektif. Tidak ada jaminan bahwa best seller niscaya bagus. 

Rekomendasi- Bisa dari penjual, pustakawan atau teman kita. Akan sangat baik kalau kita menerima rekomendasi dari teman yang sudah pernah membaca sebuah buku atau mungkin juga gosip mengenai pengarang.

Terlepas dari semua hal diatas, buku yaitu sebuah karangan insan dimana niscaya ada banyak kekurangannya. Tak lain hanyalah salah satu media untuk menuangkan pikiran dan menyebarkannya. 

(dirangkum dari banyak sekali sumber)