Upaya Membantu Siswa Mengatasi Dilema Berguru

Upaya Membantu Siswa Mengatasi Masalah Belajar


Nah,, Setelah kemarin telah menyebarkan ihwal penyebab duduk masalah belajar, kini saya akan ulas ihwal upaya membantu siswa mengatasi duduk masalah belajar. Sebenarnya bagaimana sih cara mengatasinya .. mari kita simak baik-baik.
Para  ahli  telah  mengajukan  langkah-langkah  yang ditempuh  untuk melaksanakan pemecahan  masalah  belajar. Ross  dan  Stanley  (dalam depdikbud,1985:38)  menyatakan bahwa  tahapan  dalam pemecahan masalah  berguru sebagai berikut:


  • who are the pupils  having  trouble?
  • where are  the errors located?
  • why do the errors  located?
  • what  remidies are suggested ?
  • how can errors  be  pre­vented
Sedangkan Burton (dalam Depdikbud, 1985:38) menya­takan langkah-langkah pemecahan duduk masalah belajar  meliputi:
  • general diagnosis,
  • Analytic diagnosis,
  • Psycolog­ical diagnosis.
Setelah  ditemukan siswa  atau  individu  yang diduga  mengalami  kesulitan belajar,  maka   selanjutnya adalah  melakukan  diagnosa yaitu upaya  untuk menentukan letak  dan jenis kesulitan serta latar belakangnya. Untuk itu  di bawah ini secara berturut-turut akan dibahas  per­tanyaan  sbb :
  • Dalam mata pelajaran manakah  kesulitan itu terjadi?
  • Pada daerah tujuan berguru yang  manakan kesulitan itu terjadi?
  • Pada potongan ruang lingkup  materi yang manakah kesulitan itu terjadi? Apa yang melatarbela­kangi terjadinya kesulitan itu.
Sebenarnya  tidaklah terlalu sukar untuk menjawab  per­tanyaan,  apakah  kesulitan itu terjadi  pada  beberapa atau  hanya salah satu mata pelajaran tertentu.  Dengan jalan membandingkan angka nilai prestasi tiap individu yang  bersangkutan  dari semua mata  pelajaran  dengan nilai rata-rata dari setiap mata pelajaran, maka dengan gampang sanggup ditemukan pada mata pelajaran  manakah siswa mengalami kesulitan. sebagai berikut:
Penetapan  tehnik  yang  akan  ditempuh  diadaptasi dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan, contohnya ;
  • Jika berlatarbelakang pada  masalah-masalah eksklusif menyerupai konflik, rendah diri, kurang kepercayaan pada diri sendiri, maka diberi tunjangan konseling,
  • Jika berlatar   belakang alasannya gangguan mental atau gangguan  kesehatan  fisik,  bantuannya  ialah  dengan   melimpahkan kepada petugas yang berwenang,
  • Jika berlatar  belakang  sosial  dapat  diberi  pendekatan dengan  group  guidance (bimbingan kelompok) serta penempatan pada kelompok-kelom­pok  tertentu dan sebagainya,
  • Jika duduk masalah yang timbul karena  proses berguru mengajar  maka diberi bantuan  bim­bingan belajar.
Jika terdapat masalah kesulitan berguru menyerupai tersebut di atas, maka hendaknya:
  • menarik kesimpulan umum;
  • membuat perkiraan, apakah duduk masalah itu mungkin untuk diatasi, dan;
  • memberikan saran ihwal kemungkinan cara mengatasinya.
Untuk Kasus Kelompok
Jika secara umum dikuasai siswa nilai prestasinya tidak sanggup mencapai batas lulus (minimum acceptable performance), kita sanggup menyimpulkan bahwa kelas yang bersangkutan patut diduga sebagai kelas yang mengalami kesulitan belajar. Begitu juga dengan kelas yang bernilai prestasi kelas di bawah kelas yang setaraf, kelas ini juga patut diduga sebagai kelas yang mengalami kesulitan belajar.
Jika fakta di atas ternyata terjadi pada banyak bidang studi, sanggup diduga bahwa letak kelemahannya bersifat integral (menyeluruh) yang menyangkut keseluruhan aspek kurikulum dan system pengajaran di kelas atau sekolah yang bersangkutan, tetapi kalau masalah tersebut hanya terjadi pada bidang studi tertentu maka kelemahannya sanggup dilokalisasikan pada sistem instruksional khusus yang dipakai oleh guru bidang studi.
Estimasi (perkiraan) dan saran kemungkinan cara mengatasi masalah di atas sanggup dilakukan dengan terlebih dahulu mendefinisikan jenis dan sumber penyebab masalahnya dan karakteristik berat atau ringannya masalah. Pada masalah kelompok penyebab duduk masalah sanggup dikatakan dari luar diri diri siswa alasannya yang mengalami kesulitan hampir semua siswa dalam satu kelas, sedangkan karakteristik masalahnya sangat mungkin diatasi, menurut gejala-gejala khas yang berkaitan dengan kelompok.
Jika kelemahannya bersumber dari kurikulum, maka kemungkinan cara mengatasi yakni dengan jadwal pengajaran khusus (pengayaan). Jika kelemahannya bersumber dari sistem evaluasi, maka kemungkinan cara mengatasinya dengan pengembangan sistem penilaian yang memotivasi siswa. Sedangkan bila kelemahan terdapat pada faktor kondisional, kemungkinan sanggup diatasi dengan melengkapi buku, laboratorium, dan sarana-prasarana berguru lainnya.
Untuk Kasus Individu
Jika ternyata hanya sebagaian kecil dari siswa (sekitar 5-25%) yang angka prestasinya tidak mencukup batas lulus dan atau lebih kecil dari rata-rata nilai prestasi kelas, kita sanggup menyimpulkan bahwa letak kelemahan bersifat individual. Permasalahan sanggup disimpulkan lebih lanjut sebagai berikut.
  • Bersifat menyeluruh, bila ternyata kelemahannya terjadi pada seluruh atau sebagaian besar bidang studi yang diikutinya.
  • Bersifat segmental atau sektoral, bila ternyata kelemahannya terjadi pada sebagaian bidang studi yang diikutinya.
  • Bersifat personal, bila ternyata kelemahan itu bukan dalam segi prestasi studi tetapi segi proses atau penyesuaian dirinya.
Sedangkan sumber dan faktor penyebabnya sanggup berupa faktor individu siswa yang bersangkutan. Misalnya sifat sukar mengubah diri dengan pola-pola kebiasaan berguru yang lebih sesuai, sikap menyepelekan sistem penilaian partisipasi, dan belum menguasai pengetahuan dasar. Faktor dari luar diri siswa juga sanggup besar lengan berkuasa pada hal ini, contohnya hampir sama pada masalah kelompok yang sebelumnya telah dijelaskan.
Untuk mengatasi masalah individu ini, sebelumnya harus kita bedakan dahulu, mana yang lebih muda diatasi dan mana yang lebih sulit. Jika faktor yang lebih besar lengan berkuasa yakni faktor hereditas atau genetik, maka perjuangan penyembuhan secara metodologis sangat kecil kemungkinannya untuk berhasil. Siswa semacam ini sanggup dibantu dengan penyaluran atau penjurusan jadwal pendidikan tertentu yang sesuai dengan kemampuannya. Jika kelemahan itu bersumber dari aspek individual lainnya, menyerupai kebiasaan belajar, minat dan lingkungan, maka penyembuhan secara metodologis sanggup diterapkan meskipun risikonya gres sanggup dilihat dalam waktu yang relatif lama.
Beberapa alternatif yang sanggup dilakukan dalam membantu duduk masalah belajar  siswa yaitu : Remidial  teaching  atau pengajaran perbaikan, aktivitas pengayaan, peningkatan motivasi belajar, peningkatan ketrampilan belajar, pengembangan sikap dan kebiasaan berguru yang baik (Kartadinata, 1999; 75-79).
Di bawah ini diuraikan beberapa upaya yang sanggup dilakukan dalam membantu siswa yang mengalami duduk masalah belajar.
Pengajaran Perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus pengajaran yang bermaksud untuk menyembuhkan, membetulkan atau menciptakan menjadi baik. pengajaran perbaikan sanggup dilakukan kepada seorang atau sekelompok siswa yang menghadapi duduk masalah berguru dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan dalam proses dan hasil berguru mereka. Pengajaran perbaikan sifatnya lebih khusus, alasannya bahan, metode, dan pelaksanaannya diadaptasi dengan jenis, sifat dan latar belakang duduk masalah yang dihadapi siswa.   Wujud dari pengajaran perbaikan sanggup berupa; pengajaran ulang baik sebagian maupun keseluruhan suatu unit, pemecahan duduk masalah sosial, emosional maupun psikologis siswa.
Kegiatan pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seorang atau beberapa siswa yang sangat cepat dalam belajar. layanan ini sanggup berupa tugas-tugas pemanis yang bersiklus untuk menambah atau memperluas pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki. Siswa yang cepat berguru hamper selalu sanggup mengerjakan tugas-tugas lebih cepat dibandingkan dengan teman-temannya dalam waktu yang telah ditetapkan. 
Peningkatan motivasi belajar
Prosedur yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam berguru yakni sebagai berikut:
  • Memperjelas tujuan-tujuan belajar. Melalui peneguhan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang yang akan dicapai, akan mendorong siswa ulet belajar.
  • Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyenangkan.
  • Memberi hadiah (penguatan) baik secara lisan dan non verbal.
  • Memberikan eksekusi (hukuman yang bersifat membimbing, yaitu yang menjadikan pengaruh peningkatan sikap kearah yang lebih baik).
  • Menciptakan interaksi yang hangat dan dinamis antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.
  • Menghindari suasana yang mengancam dan menjadikan tekanan-tekanan menyerupai suasana yang menakutkan, mengecewakan, membingungkan dan menjengkelkan.
  • Melengkapi sumber dan peralatan belajar.  
  • Peningkatan ketrampilan belajar
Ketrampilan berguru sangat diharapkan siswa untuk sanggup mencapai hasil berguru yang optimal.  Untuk meningkatkan ketrampilan berguru siswa sanggup dilakukan dengan cara memperlihatkan isu dan training ketrampilan belajar. Materi training ketrampilan berguru dapat  meliputi: cara menciptakan catatan yang baik, cara menhadapi ujian, cara menciptakan ringkasan, cara menghafal materi pelajaran dan sebagainya.
Pengembangan sikap dan kebiasaan berguru yang baik
Sikap dan kebiasaan yang baik tidak tumbuh secara kebetulan, melainkan perlu ditumbuhkan melalui tunjangan yang terencana, terutama oleh guru-guru dan orang bau tanah siswa. untuk itu siswa hendaknya dibantu dalam hal;
  • menemukan motif-motif yang sempurna dalam belajar
  • memelihara kondisi kesehatan yang baik
  • mengatur waktu berguru baik di sekolah maupun di luar sekolah
  • memilih tempat berguru yang baik
  • belajar dengan memakai banyak sekali sumber belajar
  • membaca dengan cara yang baik
  • tak segan-segan bertanya untuk hal-hal yang belum diketahui.
Source :  http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net/artikel_detail-40565.html#.UVH62aKl7-s


Related : Upaya Membantu Siswa Mengatasi Dilema Berguru

0 Komentar untuk "Upaya Membantu Siswa Mengatasi Dilema Berguru"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)