Obligasi merupakan surat pengukuhan utang bagi pihak yang menerbitkan kepada pihak pemegang obligasi. Pihak penerbit obligasi biasanya merupakan pihak atau perusahaan yang membutuhkan dana. Penerbitan obligasi bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pendanaan perusahaan dalam rangka aktivitas operasional perusahaan.. Obligasi termasuk utang jangka panjang, alasannya umur obligasi biasanya antara 1 hingga dengan 10 tahun. Di dalam obligasi terdapat beberapa informasi, diantaranya:
1. Nilai Nominal Obligasi.
2. Bunga setiap tahun dan tanggal pembayaran.
3. Tanggal pembayaran atau pelunasan obligasi.
4. Ketentuan lain sesuai dengan jenis obligasi.
Obligasi tidak diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), menyerupai halnya salam. Namun transaksi jual beli obligasi didasarkan pada komitmen antara pihak penerbit obligasi dengan pihak pembeli. Tempatnya pun sesuai dengan komitmen yang dibuat.
Terdapat beberapa laba dari pihak pembeli obligasi, yaitu:
1. keuntungan harga kurs
2. Mendapatkan bunga (kupon) secara rutin
3. Dana Aman alasannya pembayaran kupon dan pokok derma dijamin oleh UU No. 24 Tahun 2002/UU No. 19 Tahun 2008.
4. Kupon/bunga obligasi lebih tinggi dibandingkan bunga deposito.
Namun demikian menanamkan modal dalam bentuk obligasi terdapat beberapa kekurangan:
1. Penerbit gagal dalam membayar kupon atau bunga obligasi dan juga pokok pinjaman. Hal ini akan menyebabkan kerugian bagi pihak investor. Tapi hal ini tidak berlaku bagi yang dilindungi UU.
2. Menjual oblikasi sebelum jatuh tempo sanggup menyebabkan kerugian, alasannya harga jualnya lebih rendah dari harga belinya.
3. Perubahan suku bunga yang kurang menentu, alasannya factor ekonomi, politik dan lain-lain.
Bagi pihak penerbit Obligasi, bunga yang harus dibayarkan setiap tanggal kupon merupakan beban yang harus ditanggung. Hal ini tentunya sanggup ditutup dari profit yang sanggup diambil dari penerbitan obligasi melalui penggunaan dana yang lebih optimal dan terukur dari sisi ekonomi.
Bagaimana perhitungan dan pencatatan Obligasi?
Factor utama yang harus diketahui dari perhitungan dan pencatatan obligasi yaitu harga kurs (harga jual obligasi) dan kapan transaksi jual beli obligasi tersebut terjadi. Artinya ketika jual beli obligasi terjadi pada tanggal kupon, maka pihak pembeli tidak dikenai komplemen biaya bunga berjalan. Namun sebaliknya, kalau jual beli obligasi dilakukan di luar tanggal kupon, maka pembeli akan dikenai komplemen bunga berjalan. Walaupun besarnya komplemen bunga berjalan tersebut pada ketika tanggal kupon akan dikembalikan lagi bagi pembeli.
Dalam proses penjualan obligasi terdapat 3 kemungkinan harga, yaitu:
1. Harga Pari (nilai Pari): yakni Harga Obligasi sama dengan nilai nominal obligasi. Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000,- dijual pada harga kurs 100%, maka nilai obligasi tersebut yaitu 100% x Rp 100.000.000,- = Rp 100.000.000,- .
2. Harga at premium (dengan Premi): yakni harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000,- dijual dengan harga 103%, maka nilai obligasi yaitu 103% x Rp 100.000.000,-= Rp 103.000.000,-
3. Harga at discount (dengan Diskonto): yakni harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000,- dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi yaitu 98% x Rp 100.000.000,- = Rp 98.000.000,-.
Untuk meningatkan pemahaman ihwal perhitungan dan pencatatan obligasi tersebut, maka berikut ini diberikan beberpa pola kasus disertai dengan solusi pemecahannya.
Kasus 1:
Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam rangka perluasan perjuangan PT Maju Bangun bermaksud menerbitkan Obligasi. Bunga 12% dengan jangka waktu 5 tahun. Kupon Obligasi 1/3 dan 1/9. Nominal obligasi yang akan dijual sebesar Rp 300.000.000,- dan akan dijual dalam waktu yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dana perusahaan. Berikut ini beberapa transaksi yang terjadi berkaitan dengan obligasi tersebut:
1 Maret 2020 | : dijual obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000,- dengan kurs 98% |
1 Sept 2020 | : ditempatkan obligasi dengan nilai nominal rp 70.000.000,- dengan kurs 105%. |
Dari dat tersebut buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan!
Jawab:
Perhitungan transaksi tanggal 1 Maret 2020:
Harga Kurs Obligasi = Rp 50.000.000,- x 98% = Rp 49.000.000,-
Nilai Nominal Obligasi = = Rp 50.000.000,-
Disagio Obligasi = Rp 1.000.000,-
Jurnal yang diperlukan:
Kasus 2:
PT Mandiri Jaya bermaksud menerbitkan Obligasi. Bunga 12% dengan jangka waktu 5 tahun. Kupon Obligasi 1/4 dan 1/10. Nominal obligasi yang akan dijual sebesar Rp 200.000.000,- dan akan dijual dalam waktu yang berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dana perusahaan. Berikut ini beberapa transaksi yang terjadi berkaitan dengan obligasi tersebut:
1 Agust 2020 | : dijual obligasi dengan nilai nominal Rp 80.000.000,- dengan kurs 98% |
1 Desbr 2020 | : ditempatkan obligasi dengan nilai nominal rp 60.000.000,- dengan kurs 105%. |
Dari dat tersebut buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan!
Jawab:
Perhitungan transaksi tanggal 1 Agustus 2020:/7
Karena penempatan obligasi tidak pada ketika tanggal kupon, maka pihak pembeli dikenai komplemen bunga berjalan. Dari kasus ini bunga berjalan yang dikenakan selama 4 bulan (1/4 s.d. 1/8). Perhitungan bunga sebagai berikut:
Bunga = (nominal obligasi x jk waktu x % bunga) / 12 atau 360
= (Rp 80.000.000,- x 4 bln x 12) / 1200
= Rp 3.200.000,-
Harga Kurs Obligasi = Rp 80.000.000,- x 98% = Rp 78.400.000,-
Nilai Nominal Obligasi = = Rp 80.000.000,-
Disagio Obligasi = Rp 1.600.000,-
Jurnal yang diperlukan:
Demikian ulasan singkat ihwal utang obligasi, konsep dasar perhitungan dan pencatatan utang obligasi. Semoga bermanfaat….!!!!!!
0 Komentar untuk "Utang Obligasi (Konsep Dasar)"