Apakah Anda Seorang Pemikir Aksial ?



Beberapa ciri dari “pemikir aksial”:
1. Mereka disebut pemikir aksial apabila mereka memikirkan bagi dunia, sebuah keseluruhan masyarakat, kelas sosial, sebuah lokalitas khusus dan dirinya.
2. Mereka bisa untuk menancapkan pengaruhnya pada generasinya dan generasi sesudahnya dalam sebuah cara yang alami dan spontan. Tidak ada manuver politik dalam mempengaruhi masyarakat. Pengaruh tersebut muncul melalui jalur sosial dan kultural seperti: mengajar, lecturing dan percakapan atau obrolan dalam sebuah lingkungan intelektual ataupun yang berbasiskan akademis.
Ada beberapa macam jawaban kritis di antara para filosof, yang mana masing-masing mempresentasikan sebuah tindakan kritik dan penilaian atas realitas sosial dan politik.
1. Tipe pertama jawaban kritis ialah melepaskan realitas sosial dan politik dan dalam pengertian untuk mengatasi realitas sosial politik untuk sesuatu yang sungguh memang bersifat utopia
2. Tipe kedua ialah jawaban konfusian atas rekonstruksi. Dalam basis pengalaman kulturalnya dan refleksi historisnya, konfusius melihat adanya nilai yang menekankan kembali tradisi li. Konfusius juga menekankan soal eksistensi dan kekuatan ren, kekuatan dari transformasi budbahasa atas individu insan dalam relasinya dan transaksi dengan yang lainnya. Ren dalam filsafat konfusius berarti kualitas yang menegaskan kemanusiaan yang memiliki kekuatan untuk menyebarkan kemanusiaan dari sentra seorang individu ke sebuah komunitas melalui korelasi insan yang tertata dengan baik dan atas pertemanan yang harmonis.
Konfusius mengubah political ren ke dalam suatu budbahasa and human ren. Ada 3 point yang ditunjukkan. Yang pertama, belas kasih dan kebajikan terhadap orang-orang secara umum diperluas dengan melibatkan unsur perasaan dan tindakan langsung individu dalam masyarakat. Yang kedua, bukanlah penguasa itu sendiri yang bisa untuk mempraktekan ren atau yang harus mempraktikannya. Semua insan bisa mempraktekkannya dan harus mempraktekannya semoga lebih manusiawi dan dimanusiakan. Yang ketiga, ren harus dipandang sebagai kekuatan batin dari seorang langsung manusia, yang sanggup dilatihkan dan yang membutuhkan adanya perhatian yang konstan semoga sanggup tumbuh ke dalam sebuah kesempurnaan.
Terkait dengan li (praktek), yi ialah esensi dari tindakan li. Dalam relasinya dengan yi, li ialah realisasi dari aliran akan yi. Dalam relasinya dengan ren, yi ialah objektivikasi dari ren. Dalam relasinya dengan yi, ren ialah kekuatan yi yang memotivasi. Dengan demikian, ren ialah bentuk yang paling positif dan tepat dari semua nilai keutamaan dan merupakan integrasi dari semua keutamaan.

referensi: 
Liu, JeeLoo. An Introduction to Chinese Philosophy – From Ancient Philosophy to Chinese Buddhism. 2006. Blackwell Publishing.

Related : Apakah Anda Seorang Pemikir Aksial ?

0 Komentar untuk "Apakah Anda Seorang Pemikir Aksial ?"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)