Pengertian Dan Evaluasi Prestasi Kerja



Faktor kritis yang berkaitan dengan keberhasilan jangka panjang organisasi ialah kemampuan mengukur baik karyawan-karyawannya berkarya dan memakai informasi. Prestasi kerja yang didapatkan oleh para pekerja organisasi perusahaan merupakan suatu keinginan yang mutlak, dan tidaklah gampang untuk mendapatkannya alasannya ialah banyak kriteria-kriteria serta perjuangan yang keras yang akan dijalani atau dilalui oleh para pekerja tersebut. Motivasi karyawan untuk bekerja, membuatkan kemampuan pribadi, dan meningkatkan kemampuan dimasa mendatang dipengaruhi oleh umpan balik mengenai kinerja masa kemudian dan pengembangan kinerja yang akan datang.
Orang-orang yang termotivasi untuk berprestasi, mempunyai tiga macam ciri umum sebagai berikut:
  1. Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat.
  2. Orang-orang yang berprestasi tinggi juga menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka timbul alasannya ialah upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan alasannya ialah faktor-faktor lain menyerupai contohnya kemanjuran.
  3. Mengidentifikasikan mereka yang berprestasi tinggi, ialah bahwa mereka menginginkan lebih banyak umpan balik wacana keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja intinya merupakan pengukuran yang sistematik terhadap penampilan kerja karyawan itu sendiri dan terhadap taraf potensi karyawan dalam upayanya membuatkan diri untuk kepentingan perusahaan/ organisasi. Menurut (Martoyo , 2000) penilaian prestasi kerja ialah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Apabila penilaian prestasi kerja tersebut dilaksanakan dengan baik tertib dan benar, maka akan sanggup membantu meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus juga meningkatkan loyalitas organisasi organisasional dari para karyawan. Penilaian prestasi kerja (Perpormance Apprasial) ini intinya merupakan salah satu faktor kunci guna membuatkan suatu organisasi secara efektif dan efisien.
Pembinaan dan pengembangan terhadap para karyawan ialah salah satu aktivitas dalam rangka menyesuiakan diri dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi, baik bagi para karyawan usang maupun bagi karyawan yang baru. Dalam melaksanakan training dan pengembangan karier para karyawan, maka perlu dilakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh para karyawan. Menurut (Soeprihanto , 1998) penilaian prestasi kerja ialah suatu sistem yang dipakai untuk menilai dan mengetahui sejauh mana seorang karyawan telah melaksanakan perkerjaannya masing-masing secara keseluruhan.
Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Prestasi kerja tersebut sangat bersahabat hubungannya dengan problem latihan dan pengembangan, perencanaan karier/ kenaikan pangkat maupun problem pengupahan. Oleh alasannya ialah itu isu secara rutin wacana prestasi kerja seorang karyawan sangat penting untuk turut serta memilih budi dibidang personalia.
Secara terperinci, tujuan penilaian prestasi kerja ialah sebagai berikut:
  • Mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin
  • Untuk dipakai sebagai dasar perencanaan bidang personalia, khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.
  • Dapat dipakai sebagai dasar pengembangan dan pemberdayagunaan karyawan seoptimal mungkin; sehingga antara lain sanggup diarahkan jenjang kariernya atau perencanaan karier, kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan.
  • Mendorong terciptanya kekerabatan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan.
  • Mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan dari bidang personalia, khususnya prestasi kerja dalam bekerja.
Elemen-elemen Pokok Sistem Prestasi Kerja

Peranan Dari Faktor-faktor Motivasi Dalam Penciptaan Kualitas Kerja
Mulai dari adanya insan di muka bumi, motivasi tersebut sudah ada bertumbuh secara beriringan dengan pertumbuhannya (selama insan hidup). Keterkaitan dengan para pekerja dan organisasi, pada masa kini ini motivasi tersebut sudah menjadi suatu hal yang sudah tidak absurd lagi, dan risikonya menjadi perhatian dari para manajer dalam hal mengelola sumber daya insan yang dijadikan aset penting bagi organisasi.
Salah satu faktor yang dirasakan sangat penting di dalam penentuan keberhasilan serta kelangsungan hidup organisasi ialah tingkat kemampuan dan keterampilan dari para pekerjanya.
Tetapi secara kenyataannya tidak semua karyawan yang mempunyai kriteria tersebut sesuai dengan harapannya dan juga terdapatnya pekerja yang mempunyai kemampuan dan keterampilan yang tinggi, tetapi tidak mempunyai semangat kerja yang tinggi, maka dengan demikian organisasi tersebut belum membuat kualitas kerja yang baik atau prestasi kerja yang sesuai dengan harapannya.
Secara garis besar semua organisasi mempunyai kepentingan serta tujuan yang berbeda-beda sama menyerupai yang dimiliki oleh organisasi. Maka perhatian dari para manajer organisasi atau perusahaan sangat diharapkan guna meningkatkan kualitas kerja sumber daya insan yang dimiliki, supaya sanggup mencapai tujuan dan sanggup bersaing.
Disamping itu juga terdapat beberapa hal yang sanggup dijadikan alat pemotivasian karyawan atau pekerja sehingga mereka sanggup terdorong dan semangat dalam melaksanakan pekerjaannya diantaranya adalah:
  1. Melibatkan atau mengikutsertakan dengan maksud mengajak karyawan untuk berprestasi secara efektif dalam proses operasi dan produksi organisasi.
  2. Komunikasi, yaitu melaksanakan penginformasian secara terang terhadap tujuan yang ingin dicapai, cara-cara pencapaian dan hambatan yang sekiranya akan dihadapi.
  3. Pengakuan, yang intinya berupa dukungan penghargaan dan legalisasi yang sempurna dan masuk akal kepada karyawan atas prestasi kerja yang dicapai.
  4. Wewenang pendelegasian, yaitu berkaitan dengan pendelegasian sebagai wewenang dan kebebasan untuk mengambil keputusan serta kreatifitas karyawan.
  5. Perhatian timbal balik, yaitu berkaitan dengan pengungkapan atas keinginan dan keinginan pemilik atau pemimpin dan pengelola organisasi pada karyawan serta memahami, memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan karyawannya.
Karena melibatkan individu dan organisasi, maka hal tersebut merupakan suatu kerumitan dalam memotivasi pekerja untuk sanggup bekerja sesuai dengan harapan. Hal ini mengingatkan bahwa terdapatnya faktor-faktor yang bersumber dari karyawan menyerupai kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, sikap, dan kemampuan. Sedangkan faktor-faktor yang bersumber dari organisasi itu sendiri seperti, pembayaran atau gaji, keamanan pekerja, kekerabatan sesama pekerja, pengawasan, pujian-pujian, dan pekerjaan itu sendiri.

referensi:  elqorni.wordpress.com

Related : Pengertian Dan Evaluasi Prestasi Kerja

0 Komentar untuk "Pengertian Dan Evaluasi Prestasi Kerja"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)