Investasi Property


Investasi properti sanggup dikatakan sebagai investasi dengan modal terkecil alasannya ialah nilai starting money (modal awal) tidak sebesar investasi pada sektor lainnya, contohnya franchaise. Dengan modal Rp 50 juta seseorang sudah bisa berinvestasi pada bidang properti menyerupai pada perumahan tipe sederhana ataupun pada kaveling-kaveling siap bangun. Bahkan dengan membeli secara kredit atau mengangsur, di kota besar menyerupai Semarang masih ada jenis-jenis perumahan yang ditawarkan dengan uang muka yang ringan dan biaya angsuran yang sangat ringan, sekitar Rp 400.000,00 per bulannya.
Hal yang perlu diingat ialah uang tidak berfungsi sebagai suatu patokan. Uang hanyalah alat, daya ungkit, atau modal, tidak peduli berapa pun besarnya. Kemampuan untuk berpikir dan berinvestasi secara sempurna merupakan hal yang paling fundamental yang perlu dimiliki oleh seorang investor, terutama pada bidang properti. Hal ini juga disebut sebagai kemampuan untuk membidik sasaran.
Kasus berikut disajikan biar gampang dipahami. Ada seseorang yang telah bebas secara financial alasannya ialah penghasilan pasifnya ketika ini telah berhasil menutupi pengeluarannya. Ia gres saja mendapat transaksi yang sangat menguntungkan, yaitu penawaran dari sebuah properti di kawasan perumahan berharga sangat murah, sekitar Rp 70 juta untuk bangunan seluas 100 m2. Namun, tidak seorang pun mau melirik properti tersebut. Kondisi bangunannya sudah sangat memprihatinkan, tampilannya tidak menarik, dan ruang di dalamnya terasa sangat panas alasannya ialah kesalahan pengaturan tata letak ruang. Ia pun memperbaiki kondisi bangunan melalui jasa seorang arsitek. Ia juga mengubah penataan ruang dalam atau interior. Setelah melaksanakan pengamatan lokasi, arsitek tersebut menyampaikan bahwa hanya dengan membuka seperempat bab dari ruang keluarga menjadi taman terbuka maka persoalan penghawaan ruang pada properti tersebut sanggup diatasi. Sementara biaya renovasi yang dibutuhkan hanya sebesar Rp 7,5 juta atau 10% dari harga penawaran ketika itu. Biaya tersebut sudah termasuk dengan biaya untuk mengubah tampilan depan bangunan. Dengan memakai sumbangan dari bank sebesar Rp 17,5 juta, orang tersebut berhasil mendapat properti tersebut hanya dengan membayar uang muka sebesar Rp 10 juta yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Sisa sumbangan Rp 7,5 juta dipakai untuk biaya renovasi.
Dalam jangka waktu sebulan sehabis bangunan direnovasi, orang tersebut berhasil mendapat penawaran dari tiga orang dengan harga tertinggi Rp 150 juta. Namun, properti tersebut tidak jadi dijualnya, melainkan hanya disewakan dengan harga Rp 15 juta per tahun untuk masa sewa selama lima tahun dengan pembayaran di muka. Dengan uang Rp 75 juta dari hasil sewa maka orang tersebut sanggup melunasi pembelian rumah pada simpulan tahun sebesar Rp 65 juta. Sisanya sebesar Rp 10 juta dibayarkan ke bank. Dengan demikian, hutangnya di bank hanya tersisa Rp 7,5 juta dan diperoleh sebuah properti senilai Rp 150 juta pada tahun tersebut. Tentu saja sehabis habis masa disewakan selama lima tahun mendatang, bangunan tersebut sanggup dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi lagi. Hal inilah yang merupakan kemampuan membidik sasaran. Semuanya dilakukan bukan dengan modal uang tunai miliknya sendiri.
Referensi
Kiat Mudah Jual Beli Properti Oleh Andie Wicaksono

Related : Investasi Property

0 Komentar untuk "Investasi Property"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)