Hari ini yaitu untuk ke-5 kalinya saya gagal lagi mendapat pekerjaan.
Pertama,
Saya gagal pada tes CPNS 2018. Waktu itu saya gak ada niat utk mencar ilmu sama sekali dalam menghadapi tes. Niatnya cuma uji keberuntungan saja.
Ternyata saya kurang beruntung alasannya yaitu pada soal TKP nilainya dibawah passing grade, yaitu 137 (passing grade 143). Padahal tinggal 1 pertanyaan lagi dijawab dengan benar maka saya lolos tahap SKD. Miris kan?..
Saya gagal pada tes CPNS 2018. Waktu itu saya gak ada niat utk mencar ilmu sama sekali dalam menghadapi tes. Niatnya cuma uji keberuntungan saja.
Ternyata saya kurang beruntung alasannya yaitu pada soal TKP nilainya dibawah passing grade, yaitu 137 (passing grade 143). Padahal tinggal 1 pertanyaan lagi dijawab dengan benar maka saya lolos tahap SKD. Miris kan?..
Kedua,
Saya gagal dalam seleksi Perangkat Desa tahap akhir. Saya berhasil masuk tahap ke-5 atau tahapan terakhir dari seleksi ini.
Ditahap ini, saya hanya bisa menduduki peringkat dua dari seluruh penerima tes yang berjumlah 43 peserta. Selisihnya bantu-membantu sangat tipis, yaitu 10 point.
Kebayang kan, hanya tinggal 10 point lagi maka hidup saya berubah. Saya bisa jadi pejabat desa dengan penghasilan tidak mengecewakan dan terhormat ditengah masyarakat.
Sekali lagi, sayang sekali...
Saya gagal dalam seleksi Perangkat Desa tahap akhir. Saya berhasil masuk tahap ke-5 atau tahapan terakhir dari seleksi ini.
Ditahap ini, saya hanya bisa menduduki peringkat dua dari seluruh penerima tes yang berjumlah 43 peserta. Selisihnya bantu-membantu sangat tipis, yaitu 10 point.
Kebayang kan, hanya tinggal 10 point lagi maka hidup saya berubah. Saya bisa jadi pejabat desa dengan penghasilan tidak mengecewakan dan terhormat ditengah masyarakat.
Sekali lagi, sayang sekali...
Ketiga,
Saya iseng-iseng melamar di Sekolah Menengah Pertama Pondok Modern Kendal. Tak disangka, ternyata sorenya mengirim lamaran, paginya pribadi panggilan.
Saya pikir "ah mungkin ini sekolah lagi butuh guru banget makanya pribadi dipanggil".
Akhirnya saya coba saja berangkat interview tanpa persiapan apa-apa.
Eh ternyata diluar dugaan. Disana ada 3 tahapan tes, yaitu tertulis, wawancara, dan micro teaching.
Yang lebih keren lagi, micro teaching dilakukan tanpa media apapaun kecuali papan tulis.
Yah, apa boleh buat. Saya terbiasa ngajar memakai media interaktif dan jarang sekali ngajar hanya dengan papan tulis yang membosankan.
Saya lakukan micro teaching dengan asal-asalan dan sedikit semangat. Dan bisa ditebak, saya pun alhasil gagal dalam tes ini.
Saya iseng-iseng melamar di Sekolah Menengah Pertama Pondok Modern Kendal. Tak disangka, ternyata sorenya mengirim lamaran, paginya pribadi panggilan.
Saya pikir "ah mungkin ini sekolah lagi butuh guru banget makanya pribadi dipanggil".
Akhirnya saya coba saja berangkat interview tanpa persiapan apa-apa.
Eh ternyata diluar dugaan. Disana ada 3 tahapan tes, yaitu tertulis, wawancara, dan micro teaching.
Yang lebih keren lagi, micro teaching dilakukan tanpa media apapaun kecuali papan tulis.
Yah, apa boleh buat. Saya terbiasa ngajar memakai media interaktif dan jarang sekali ngajar hanya dengan papan tulis yang membosankan.
Saya lakukan micro teaching dengan asal-asalan dan sedikit semangat. Dan bisa ditebak, saya pun alhasil gagal dalam tes ini.
Keempat,
Saya gagal di CPNS 2020. Belajar dari kesalahan tes CPNS 2018, alhasil saya tetapkan mencar ilmu sangat keras di CPNS 2020.
Empat bulan saya habiskan waktu untuk mengikuti tes ini. Namun sayang, lagi-lagi saya kurang 5 point di bab tes TKP.
Skor tinggi, tapi gak lulus. Itulah yang saya rasakan. Padahal kurang 1 soal lagi saya bisa lolos tahapan SKD!
Lagi-lagi faktor keberuntungan belum berpihak.
Saya gagal di CPNS 2020. Belajar dari kesalahan tes CPNS 2018, alhasil saya tetapkan mencar ilmu sangat keras di CPNS 2020.
Empat bulan saya habiskan waktu untuk mengikuti tes ini. Namun sayang, lagi-lagi saya kurang 5 point di bab tes TKP.
Skor tinggi, tapi gak lulus. Itulah yang saya rasakan. Padahal kurang 1 soal lagi saya bisa lolos tahapan SKD!
Lagi-lagi faktor keberuntungan belum berpihak.
Kelima,
Saya gagal di Sekolah Menengah Pertama PMS Batang. Awal maret 2020 salah seorang teman di PMS memberi kabar bahwa ada lowongan guru IPS.
Sebenarnya saya tidak suka dengan IPS dan kurang kompeten juga. Saya lebih suka mengajar bahan Geografi. Karena geografi yaitu bidang saya dan sesuai jurusan.
Akhirnya saya iseng-iseng memperlihatkan lamaran kerja ke teman di PMS. Waktu itu niat saya ya cuma menyerahkan lamaran saja.
Lagi-lagi sial. Ternyata saat saya menyerahkan lamaran kerja, si kepsek pribadi meminta untuk tes (padahal saya belum ada persiapan apa-apa)
Saya gagal di Sekolah Menengah Pertama PMS Batang. Awal maret 2020 salah seorang teman di PMS memberi kabar bahwa ada lowongan guru IPS.
Sebenarnya saya tidak suka dengan IPS dan kurang kompeten juga. Saya lebih suka mengajar bahan Geografi. Karena geografi yaitu bidang saya dan sesuai jurusan.
Akhirnya saya iseng-iseng memperlihatkan lamaran kerja ke teman di PMS. Waktu itu niat saya ya cuma menyerahkan lamaran saja.
Lagi-lagi sial. Ternyata saat saya menyerahkan lamaran kerja, si kepsek pribadi meminta untuk tes (padahal saya belum ada persiapan apa-apa)
Alhasil, saya mengikuti tes apa adanya saja. Bodo amat lah, yang penting nyoba.
Nah, ternyata pelaksanaan tes antara PMS Kendal dan PMS Batang berbeda. Ini diluar dugaan lagi.
Kalau di PMS Kendal, micro teaching dilakukan tanpa siswa, tapi jika yang di Batang dilajukan pribadi didepan siswa dan disaksikan 4 pejabat sekolah!
Mampusss!!!
Kamu bisa bayangin, gak mencar ilmu tapi pribadi disuruh ngajar. Yah, jika ngajar geografi mah saya udah biasa, tapi jika ngajar IPS Smp? Wadauwww..
Keringat cuek bercampur rasa grogi menghampiri diri ini.
Pokoknya benar-benar amburadul pengalaman micro teaching waktu itu.
Dan,....saya dinyatakan gagal lagi.
Itulah beberapa pengalaman gagal dalam mencari pekerjaan.
Yah, mungkin memang belum rejeki saya. Dan memang saya akui bahwa saya ini lemah dalam hal kecerdasan linguistik dan logika berpikir.
Sore ini saya harus pulang lagi ke rumah membawa kabar mengecewakan. "Saya tidak lulus tes lagi mak".
Padahal saya sangat berharap tidak nganggur lagi. Tapi apa boleh buat, faktanya memang begini. Saya tidak kompeten.
Besok saya akan coba mengumpulkan semangat lagi untuk menempa diri dan pengetahuan IPS.
Tak apalah, hari ini memang gagal karna kurang persiapan materi. Tetapi lain kali saya harus lebih baik!
0 Komentar untuk "Kegagalan Ke-5 Melamar Kerja"