Memahami Kehidupan Dunia Lain Dengan Fisika Kuantum.




Dunia lain dan kehidupannya di negara kita bukan hal asing, bahkan di negara Eropa dan Amerika semenjak 20 tahun terakhir telah mulai memahami adanya kehidupan yang tidak sanggup dijelaskan dengan teori ilmiah. Tapi sekarang semua itu sanggup terjawab, teori kuantum satu-satunya yang bisa mengambarkan bagaimana sisi gelap Bumi dijelaskan dalam persepsi ilmu pengetahuan.

Banyak orang meyakini dunia spiritual, tetapi mereka tak bisa mengambarkan bagaimana semua itu bisa terjadi, bagaimana menjelaskan secara teoritis, dan bagaimana membuat publik yakin bahwa dunia lain benar adanya. Contoh kecilnya, mimpi yang menjadi kenyataan… sanggupkah Anda menjelaskan bagaimana fenomena mimpi bisa menembus ruang waktu yang menjadi kenyataan sempurna menyerupai dalam mimpi? Baik, maka kita kali ini akan membicarakan wacana dunia lain dan memahaminya dengan fisika kuantum.


Sepanjang sejarah dan berabad-abad, pedoman spiritualis mengajarkan bahwa malaikat tecipta dari bahan yang lebih ringan atau disebut cahaya. Sementara dalam ilmu metafisika dinyatakan bahwa makhluk halus menyerupai plasma yang sanggup melalui dinding dan melawan gravitasi Bumi. Bagaimana mereka melakukannya? Adakah semua ini hanya fatamorgana manusia?

Beberapa fenomena penampakan UFO tidak terlihat menyerupai pesawat buatan melainkan berwarna-warni, mereka diterangi plasma cerah yang sanggup menangkap benda-benda fisik dengan kekuatan magnetik yang saling berlawanan. Ada banyak masalah yang menyatakan keterkaitan dugaan ini, dikala pertemuan insan dengan UFO sering mengakibatkan kerusakan elektronik. Radio, ponsel, kamera, sama sekali tak berfungsi seolah-olah membawa energi elektromagnetik pada elektronik. Kasus lainnya menyerupai penculikan insan dan sapi yang terangkat ke pesawat UFO, ada energi magnetik yang membuat bahan dibawahnya tertarik keatas.

Mohon maaf sebelumnya lantaran mencoba memetik bagian ayat dalam kitab Al Qur’an menyebutkan wacana Jin yang digambarkan dengan bentuk kehidupan transparan dan bisa berubah wujud. Jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan akan terkait dengan plasma menyerupai yang diungkapkan Trevor Constable dalam bukunya ‘The Cosmic Pulse of Life: The Revolutionary Biological Power Behind UFOs‘, makhluk luar angkasa menyerupai dengan jin mungkin digambarkan dengan fenomena yang sama.

Tidak ada alasan bagi insan untuk takut terhadap jin yang terkadang dianggap sebagai Humanoid jahat dalam aneka macam dongeng UFO modern, dan terkadang makhluk dunia lain tersebut digambarkan sebagai kerabat iblis.

Ribuan tahun yang lalu, para Dewa Yunani dan Romawi digambarkan sebagai manusia, bentuk mereka berubah besar di depan mata insan kemudian terbang dengan kenderaan bersinar melewati angkasa. Kebudayaan lain menyerupai Dewa Avatar dalam agama Hindu sepertinya tidak terpengaruh aturan fisika, akan tetapi mitos dunia lain yang kita ketahui penuh dengan entitas yang penggambarannya jauh lebih ringan dari udara, berganti wujud dan terkadang sebagai makhluk bersinar.

Malaikat dalam pedoman Nasrani pertama kali digambarkan sebagai bola bersinar, inikah yang disebut plasma? Kemudian memanipulasi wujud mereka sehingga insan sanggup mengenalinya sebagai malaikat ataupun para imam agama. Dalam sisi spiritualis juga diajarkan bahwa insan mempunyai sahabat, mungkin sebagai wali yang tidak terlihat oleh mata insan kecuali pikiran dan kemampuan roh kita sanggup berbicara dengan mereka. Sebagai pola dikala mengirim dan mendapatkan penginderaan, yang sangat sesuai dengan teori fisika kuantum dan teori bahan gelap.

Beberapa ilmuwan menganggap bahwa plasma gelap tidak hanya ada di seluruh ruang angkasa, tetapi juga berada Bumi dan melalui badan manusia. Menurut teori kuantum, semua makhluk yang hidup di alam semesta mempunyai bahan gelap. Sementara ilmu pengetahuan lain tidak bisa mendapatkan keberadaan dunia lain lantaran tidak pernah sesuai dengan teori yang dijabarkan. Tetapi teori fisika kuantum, merupakan satu-satunya teori yang bisa mendukung dan mendapatkan keberadaan malaikat dan jin dalam ilmu pengetahuan. Makhluk tak kasat mata memperlihatkan persahabatan spiritual dan terkadang membantu manusia, bersama-sama semua itu sanggup dijelaskan dalam teori kuantum dan spiritual.

Teori Kuantum Jelaskan Adanya Dunia Lain

Selama ribuan tahun pedoman metafisika, spiritualis dan agama mendalami hubungan dengan dunia lain tetapi belum diakui dalam ilmu pengetahuan. Teori kuantum dan matematika mengisyaratkan insan wacana adanya Lingkaran Cahaya Gelap yang sangat besar disekitar Bumi. Lingkaran cahaya ini berukuran gas raksasa, kepadatan Bumi berinteraksi dengan gravitasi yang berbeda. Bumi mengandung plasma, sementara Ultra Terrestrial (dunia lain) mengandung plasma gelap yang dunia-nya menyerupai mirip dunia kita dan tidak bisa terlihat.

Energi gelap dan bahan gelap telah dibuktikan fisikawan kuantum teoritis sebagai komponen yang sama sekali tidak terlihat di alam semesta. Energi gelap setidaknya mengisi 72 persen alam semesta dan bahan gelap hanya mengisi 23 persen.

Mungkin pikiran bawah sadar insan sanggup mendapatkan pesan dari elektromagnetik gelap. Pikiran insan sanggup mengkonversi energi gelap atau mungkin pikiran insan hanya sebagai ‘perasa’ dari unsur tersebut. Manusia mempunyai bahan gelap dalam tubuhnya, tetapi bukan berarti bahwa ‘materi gelap’ menggambarkan kejahatan, tapi berlaku dalam penggunaan teori kuantum.

Seperti fenomena yang terjadi dalam mimpi, dimana kita terkadang mendapatkan gosip spiritual. Dalam mimpi insan sering terbawa pengalaman spiritual yang membantu secara emosional dalam hidupnya. Di alam mimpi insan bisa terbang, sanggup berubah wujud, sanggup membuat petualangan berbeda dari kehidupan nyata. Manusia selama ini telah mengalami realitas yang sama sekali berbeda dalam mimpi, menyerupai ruang waktu yang begitu konkret dan kemudian menghilang, semua fenomena mimpi tidak dipengaruhi gravitasi ataupun kepadatan molekul.

Bentuk-bentuk kehidupan di dunia lain bergerak dalam tiga dimensi, insan berjalan di permukaan bumi (menurut gravitasi) dan tidak bisa bergerak ke atas melewati udara (melawan gravitasi). Plasma gelap sangat menyerupai dengan lautan, plasma mungkin tidak merespon salah satu bentuk gravitasi sementara masih ada jenis gravitasi lain yang lebih rendah. Hal ini melibatkan gravitasi Bumi dan gravitasi dunia lain, kedua partikel absurd berpotensi ‘sangat simetris’ tetapi membuat realitas yang berbeda.

Dunia lain merupakan bumi Paralel tetapi ada perbedaan besar dalam memahami bentuk kehidupan dan berinteraksi dengan realitas itu sendiri. Tetapi,… benarkah alam semesta dipenuhi makhluk ber-materi gelap dan memakai energi bahan gelap yang meregangkan seluruh alam semesta sebagai lintasan perjalanan mereka?

Lingkaran cahaya bahan gelap yang ada di Bumi mengizinkan mahluk tanpa fisik padat bertemu bertemu bahan padat. Hal inilah yang mengakibatkan roh insan menghambat evolusi fisik dan tidak pernah bertahan usang (fisik insan berumur pendek), berbeda dengan makhluk dunia lain yang bisa hidup ribuan/jutaan tahun dan melewati waktu sesingkat mungkin lantaran tidak mempunyai molekul padat.

Jadi, Bumi merupakan planet mereka juga, makhluk dunia lain telah menyebarkan teknologi jauh lebih maju yang berada sempurna di depan kita. Akan tetapi kita terjebak dalam dunia yang sangat padat molekul dengan gravitasi besar lengan berkuasa dan membuat kita tak bisa memahaminya. Makhluk dunia lain hidup bermasyarakat, mereka telah menyebarkan metode ilmiah yang jauh lebih maju. Mereka berevolusi sama menyerupai insan tetapi makhluk dunia lain berevolusi lebih cepat, situasi ini sama sekali berbeda persepsi, berbeda interaksi dan realitas.


Makhluk dunia lain berkomunikasi melalui telepati lantaran tidak mempunyai badan fisik (seperti ekspresi dan otak). Makhluk dunia lain mempunyai pemikiran maju dan bergerak dalam plasma gravitasi cahaya yang sangat ringan. Itu sebabnya ada sebuah mitologi yang menceritakan bahwa Jin bisa bergerak sebelum mata insan berkedip. Kehidupan mereka bermacam-macam menyerupai makhluk yang ada di Bumi, setidaknya ada jutaan jenis makhluk ber-materi gelap dari ukuran terkecil sampai yang ter-cerdas,salah satunya telah mengukir sejarah mereka sebagai Dewa dan Dewi peradaban kuno.

sumber: cutpencom

Bibliografi:

The Cosmic Pulse of Life: The Revolutionary Biological Power Behind UFOs, karya Trevor James Constable
The Grand Illusion: A Synthesis of Science and Spirituality, karya Brendan D. Murphy
Meadow Elves, images by Nils Blommér (1816–1853) via Wikipedia

Related : Memahami Kehidupan Dunia Lain Dengan Fisika Kuantum.

0 Komentar untuk "Memahami Kehidupan Dunia Lain Dengan Fisika Kuantum."

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)