Keinginan pemerintah mengajukan revisi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2009, dinilai sebagai langkah sempurna ditengah melemahnya ekonomi dunia akhir dampak krisis keuangan AS.
Asumsi RAPBN 2009 memang perlu diubah dan diadaptasi dengan kecenderungan global. Perekonomian dunia akan mengalami perlambatan pertumbuhan. Laju pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat akhir merosotnya seruan atau investasi baru. Selain itu, laju inflasi 2009 masih tinggi akhir dampak krisis finansial global. Karena itu, RAPBN harus mengikuti keadaan dengan kecenderungan global itu. Dan krisis finansial global akan menekan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 6 persen.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga akan terdepresiasi terhadap dolar sampai di atas 9.700 per dolar AS, dan inflasi pun akan meningkat. Rupiah akan tetap berada di atas 9.500 alasannya ialah masih ada gap inflasi 7% antara AS dengan Indonesia sehingga rupiah harus terdepresiasi.
Namun dengan begitu suku bunga contoh BI Rate tidak perlu dinaikkan lagi. BI sanggup melaksanakan penurunan 0,5% pada Oktober, sampai simpulan tahun mencapai 9,5%. Tahun 2009, BI Rate sanggup mulai diturunkan secara perlahan dan pertumbuhan kredit harus ditekan alasannya ialah sudah terlampau besar.
0 Komentar untuk "Penyebab Nilai Rupiah Terdepresiasi"