Riwayat Hidup Adam Malik Pendiri Asean

Adam Malik ialah salah satu tokoh pergerakan nasional. Beliau dilahirkan di Pematang Siantar pada tanggal 22 Juli 1917, Sumatra Utara. Adam Malik ialah anak yang cerdik sekaligus pintar. Ia mempunyai segudang logika cerdik dalam menanggapi banyak sekali perkara hidup. Adam Malik selalu sanggup menjawab banyak sekali pertanyaan apapun itu sehingga ia menerima julukan “Si Kancil” ketika masih kecil. 
Ketika menjabat sebagai Menlu, ia sering mengungkapkan kalimat “Semua Bisa Diatur” yang menciptakan orang berfikir bahwa di negara ini semua sanggup diselesaikan dengan uang yang arahnya tentu ke budaya yang kurang baik. Namun apapun itu ihwal Adam Malik, yang niscaya dia turut mempunyai andil dalam kemerdekaan Indonesia tercinta. Berikut ini ialah biografi Adam Malik.
 
PERJALANAN HIDUPNYA
Adam Malik ialah anak dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Adam Malik kecil sangat menyukai film action menyerupai koboy, fotografi dan membaca banyak sekali buku pengetahuan. Selulus HIS, Adam membantu ayahnya mengurus toko keluarga yaitu toko “Murah”. Yang letaknya berhadapan dengan bioskop Deli. Sembari menjaga toko, Adam menenggelamkan dirinya dengan membaca banyak sekali buku. Disitulah dirinya menjadi kaya akan informasi , pengetahuan dan wawasan.

Adam Malik ialah cowok yang kritis, ketika berusia 17 tahun, ia aktif dalam banyak sekali gerakan politik untuk memerdekakan bangsanya salah satunya ialah Partindo, saking aktifnya, Adam Malik pernah berurusan dengan aturan hingga di penjara 2 bulan oleh polisi Dinas Intel Politik di Sipirok.
Keinginannya untuk ikut membela bangsanya biar cepat merdeka menciptakan Adam Malik merantau ke Jakarta. Di usia 20 tahun, kipra Adam Malik dalam ikut andil memerdekakan Indonesia mulai terlihat. Ia bersama Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor informasi Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai informasi ke banyak sekali surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo.
Perjuangan Adam Malik tidak berhenti hingga di situ, ketika penjajahan Jepang, ia ikut dalam perang gerilya. Ketika Indonesia akan merdeka yaitu mendekati tanggal 17 Agustus 1945, Adam Malik bersama Sukarni, Chaerul Saleh dan Wikana, menculik Ir Soekarno dan Bung Hatta dan memaksa dwi tunggal tersebut biar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. 
Adam Malik jugalah yang menjadi sumber penggerak masyarakat Jakarta biar berkumpul di lapangan Ikada dan mendukung sepenuhnya kepemimpinan Soekarno-Hatta. Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite Van Aksi, terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1947) yang bertugas menyiapkan susunan pemerintahan. Selain itu, Adam Malik ialah pendiri dan anggota Partai Rakyat, pendiri Partai Murba, dan anggota parlemen.

Di masa kepemerintahan Soekarno, Adam Malik diangkat sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Unisovyet dan Polandia. Beliau juga ditunjuk sebagai ketua delegasi RI dalam negosiasi Indonesia – Belanda untuk penyerahan Irian Barat pada tahun 1962. Ia juga iangkat sebagai Menko pelaksana Ekonomi Terpimpin di tahun 1965.
Ketika PKI semakin kuat, Adam Malik bersama Roeslan Abdul Ghani dan Jenderal Nasution sangat tidak menyukainya dan mereka bertiga populer dengan trio-sayap kanan yang dianggap kontra-revolusi. Namun ketika kepemimpinan Soeharto, perilaku Adam Malik yang tidak suka dengan PKI ini justru menguntungkannya. Ia kemudian bergabung dengan Golkar dan menjabat sebagai Menlu RI.
Adam Malik sangat strategis sekali kiprahnya alam korelasi diplomatik Indonesia dengan negara lain. Beliau juga lah yang mempelopori berdirinya ASEAN di tahun 1967. Ia juga ditunjuk sebagai orang ASIA ke dua yang menjadi pemimpin sidang di PBB.
Di tahun 1977, Adam Malik dipilih sebagai ketua DPR/MPR dan tiga bulan kemudian diangkat sebagai Wakil Prsiden yang menggantikan Sri Sultan HB IX.
Sifat Adam Malik yang ingin kiprahnya terlihat membuatnya tak betah menjabat sebagai wakil presiden yang kerjaannya hanya meresmikan gedung saja. Ia kemudian melaksanakan dan menyatakan keresahan hatinya akan feodalisme yang dianut pemimpin nasional yang menurutnya menyerupai ‘tuan-tuan kebon’.
Seperti yang sudah ditulis diatas, Adam Malik tentu sering diberondong oleh wartawan banyak sekali pertanyaan politik. Namun Adam Malik selalu sanggup menjawab dengan balasan yang sangat populer ‘Semua Bisa Diatur’ seperti mengindikasikan bahwa di negeri ini semua sanggup diatur dengan uang. Adam Malik selalu mempunyai banyak cara dalam menjawab pertanyaan itu.
Adam Malik Meninggal

Setelah berperan banyak untuk Republik tercinta ini, sepertinya tibalah waktu bagi Adam Malik untuk beristirahat untuk selamanya. Beliau meninggal pada tanggal 5 September 1984 di Bandung sebab penyakit kanker lever atau kanker hati. Setelah kematiannya, keluarga Adam Malik mendirikan Museum Adam Malik untuk mengenang jasanya. Pemerintah RI juga memperlihatkan banyak sekali tanda jasa sebagai penghormatan untuk beliau.

Related : Riwayat Hidup Adam Malik Pendiri Asean

0 Komentar untuk "Riwayat Hidup Adam Malik Pendiri Asean"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)