Dalam sosiologi individu yaitu unit terkecil didalam keluarga. Individu merupakan insan yang amemiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
Ada tiga aspek yang terdapat didalam individu yakni aspe jasmaniah, aspek psikis rohani dan aspek sosial.
Aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu aspek rusak, maka akan merusak pula aspek-aspek yang lainnya.
Ada tiga aspek yang terdapat didalam individu yakni aspe jasmaniah, aspek psikis rohani dan aspek sosial.
Aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu aspek rusak, maka akan merusak pula aspek-aspek yang lainnya.
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat, terbentuk akhir adanya ikatan pekawinan. Keluarga terdiri dari individu-individu menyerupai suami, istri dan anak.
Bentuk keluarga menyerupai ini disebut keluarga inti (nuclear family) atau keluarga batin.
Selain keluarga inti, dalam ikatan rumah tangga juga mertua,atau beberapa saudara lainnya yang hidupnya bergantung pada keluarga inti tersebut.
Kelompok kekerabatan menyerupai itu disebut dengan keluarga luas (extended family). Yaitu kesatuan yang terdiri melibihi dari keluarga inti.
Bentuk keluarga menyerupai ini disebut keluarga inti (nuclear family) atau keluarga batin.
Selain keluarga inti, dalam ikatan rumah tangga juga mertua,atau beberapa saudara lainnya yang hidupnya bergantung pada keluarga inti tersebut.
Kelompok kekerabatan menyerupai itu disebut dengan keluarga luas (extended family). Yaitu kesatuan yang terdiri melibihi dari keluarga inti.
Secara sosiologis, kelompok sosial yaitu suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai kekerabatan dan saling berinteraksi satu sama lain dan sanggup menjadikan tumbuhnya perasaan bersama. kelompok sosial terjadi akibt adanya proses interaksi dan proses sosial.
Pengertian masyarakat sendiri yaitu sekelompok individu yang mempunyai hubungan, mempunyai kepentingan bersama dan mempunyai budaya.
Kelompok tersebut meliputi keluarga, suku bangsa, negara dan banyak sekali organisasi politik, ekonomi dan sosial.
Kelompok tersebut meliputi keluarga, suku bangsa, negara dan banyak sekali organisasi politik, ekonomi dan sosial.
Dalam sosiologi, interaksi sosial atau proses sosial menjadi hal pokok yang perlu dipahami terlebih dahulu.
Melalui interaksi sosial ini banyak hal yang sanggup ditelaah dalam sosiologi.
Interaksi sosial merupakan kekerabatan timbal balik antar individu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok.
Interaksi sosial tersebut akan membuat kekerabatan sosial dalam masyarakat.
Melalui interaksi sosial ini banyak hal yang sanggup ditelaah dalam sosiologi.
Interaksi sosial merupakan kekerabatan timbal balik antar individu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok.
Interaksi sosial tersebut akan membuat kekerabatan sosial dalam masyarakat.
Nilai yaitu sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.
Pergeseran nilai akan mensugesti kebiasaan dan tata kelakuan. Sedangkan norma merupakan wujud konkrit dari nilai sosial.
Norma dibentuk untuk melakukan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang dianggap benar. Agar norma dipatuhi oleh masyarakat, norma dilengkapi dengan sanksi.
Ada empat macam norma yang ada di masyarakat antara lain norma agama, norma moral atau kebiasaan, norma kesusilaan atau kesopanan dan norma hukum.
Pergeseran nilai akan mensugesti kebiasaan dan tata kelakuan. Sedangkan norma merupakan wujud konkrit dari nilai sosial.
Norma dibentuk untuk melakukan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang dianggap benar. Agar norma dipatuhi oleh masyarakat, norma dilengkapi dengan sanksi.
Ada empat macam norma yang ada di masyarakat antara lain norma agama, norma moral atau kebiasaan, norma kesusilaan atau kesopanan dan norma hukum.
Merupakan proses individu berguru berinteraksi di dalam masyarakat.
Melalui proses sosialisasi, individu akan memperoleh pengetahuan, nilai dan norma yang akan dibelakinya dalam proses pergaulan.
Melalui proses sosialisasi, individu akan memperoleh pengetahuan, nilai dan norma yang akan dibelakinya dalam proses pergaulan.
Struktur sosia mengarah pada kekerabatan yang lebih fundamental, yang memperlihatkan bentuk-bentuk dasar pada masyarakat serta memperlihatkan batas-batas interaksi sosial yang ingin dilakukan secara terorganisisr.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L.Hunt, forum yaitu sistem kekerabatan sosial yang terorganisir yang mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap masyarakat yaitu hal penting.
Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang dianggap masyarakat yaitu hal penting.
Perubahan sosial merupakan perubahan struktur sosial dan budaya akhir adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya gres yang dianggap ideal.
Faktor yang sanggup menjadikan perubahan sosial di masyarakat adalah:
Faktor yang sanggup menjadikan perubahan sosial di masyarakat adalah:
- Perubahan lingkungan alam
- Perubahan situasi kependudukan
- Perubahan struktur sosial dan budaya
- Perubahan nilai dan sikap
Hubungan sosial sanggup mengambarkan pada suatu bentuk interaksi sosial yang lebih luas, yang diatur oleh norma sosial antara dua orang atau lebih yang mempunyai posisi dan tugas sosial. Menurut hierarki sosiologi konsep kekerabatan sosial itu lebih luas dari tingkah laku, kontak sosial dan interaksi sosial. Interaksi sosial sendiri merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut antara kekerabatan orang perorangan, antar kelompok manusia, maupun antar orang perorangan dan sekelompok insan (Gillin dan Gillin, 1954).
Berdasarkan pemahaman diatas secara spesifik kekerabatan sosial itu berupa:
Hubungan antar individu dalam kelompoknya
Hubungan antara kelompok masyarakat
Hubungan antara individu dengan sekelompok masyarakat. Kelompok yang dimaksud dalam konteks ini berupa suku bangsa atau kelompok keluargaan, institusi atau organisasi sosial, kelas-kelas atau tingkatan sosial, bangsa atau negara, penduduk, jenis kelamin, dsb.
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial mustahil terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kontak sosial mempunyai sifat-sifat diantaranya yaitu kontak sosial sanggup bersifat faktual atau negatif dan kontak sosial sanggup bersifat primer atau sekunder.
Komunikasi
Komunikasi mempunyai lima unsur-unsur pokok diantaranya yaitu komunikator, komunikan, pesan, media, danefek.
Faktor-faktor pendorong interaksi sosial. Interaksi sosial dilandasi oleh faktor psikologis yaitu:
Imitasi
Sugesti
Identifikasi
Simpati
Empati
Apa Bentuk-bentuk dari Interaksi Sosial?
Menurut Gillin, interaksi sosial berlangsung di dalam dua jenis proses sosial yaitu:
Proses Asosiatif
Mengarah pada persatuan atau integrasi sosial. Proses asosiatif meliputi bentuk-bentuk antara lain :
Kerjasama, Sebagai perjuangan bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Akomodasi, sebagai keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antari individu atau antar kelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
Asimilasi, perjuangan mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu tujuan akad menurut kepentingan dan tujuan bersama.
Akulturasi, berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan gres dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
Proses Disosiatif
Proses oposisi, cara melawan seseorang atau sekelompok orang demi meraih tujuan tertentu. Proses sosial disosiatif mempunyai tiga bentuk yaitu persaingan, kontroversi dan pertentangan.
0 Komentar untuk "Sosiologi X Kepingan 2: Konsep Dasar Sosiologi Dan Korelasi Sosial"