Gudeg Ceker Bu Kasno Solo | Kuliner Semriwing (1)

KULINER SEMRIWING (1) GUDEG CEKER BU KASNO SOLO

oleh Wahyu Kokkang

Malam menunjukkan pukul 01.00, jelang dini hari. Jalan Wolter Monginsidi depan Gereja Margoyudan Solo sepi. Saya parkir tepat di seberang gereja. Tak lama kemudian beberapa orang datang menata dan membuka lapak tepat di pinggir jalan depan gereja. Beberapa orang lagi menyusul datang membawa bakul nasi, panci besar kecil, piring gelas dll. Dengan cekatan mereka mendirikan terop, menata bangku, dan segala perangkat infrastruktur berjualan.

Wahyu Kokkang di Gudeg Ceker Bu Kasno Solo

Selang beberapa menit kemudian dari dua penjuru arah jalan berdatangan mobil dan motor langsung parkir berderet. Jalanan yg beberapa menit sebelumnya sangat sepi, tiba2 saja menjadi riuh dan membahana oleh berdatangannya banyak sekali manusia membawa perut lapar masing-masing. Tanpa ada komando, puluhan manusia tadi langsung duduk berderet di bangku layaknya anak sekolah mendengar sang guru datang.

Dan benar, sesaat kemudian muncullah sosok perempuan laksana bidadari tahun 60-an turun dari becak. Inilah cewek senior yg ditunggu forum perut lapar tadi. Inilah Bu Kasno, sosok 70 tahun yg sudah menggeluti dunia pergudegan sejak tahun 1970, melanjutkan usaha ibunya yang dimulai sejak tahun 1932.

Tangannya yg sudah agak gemetar masih lincah melayani pembeli mulai pukul 02.00 hingga subuh setiap harinya. Gudeg ceker yg diracik dan saya terima langsung dari tangan Bu Kasno ini memang semriwing banget. Rasa gudegnya, empuk dan mlenuk cekernya, serta lezatnya komposisi racikannya benar2 nendang. Andai di depan saya ada pantat nganggur, mungkin sudah saya tendang beneran, hahahaa…

Terimakasih Bu Kasno, njenengan luar biasa. Semoga dikaruniai kesehatan dan keberkahan selalu. Amiin…🙏🙏

Cacatan eh Catatan Admin Blog:
Postingan dengan Label 'Kuliner Semriwing' adalah sepenuhnya tulisan karya Wahyu Kokkang yang diunggah di akun Facebooknya. Blog ini hanya 'menginventarisasi' aset berharga ini untuk mempermudah, sapa tahu ada yang mau membaca dalam tema yang sama. Kalau tidak ada yang mau baca juga tidak apa-apa.

Untuk Update Tulisan Wahyu Kokkang terbaru, silakan ajak dia berteman di Facebook, kalau tidak mau ancam saja, "Kalau pertemanan saya tidak diterima, saya tidak mau baca Jawa Pos!" gitu...