Pkn Ix Belahan 4 Berbudi Pekerti Luhur Sesuai Dengan Pancasila

Manusia yakni mahkluk sosial yang perlu berkata-kata, berbincangbincang, dengan insan lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, insan mempunyai perasaan yang sanggup mencicipi senang, marah, sakit dan sebagainya.

Untuk itu diharapkan bahasa yang sopan dan santun semoga satu sama lain berkomunikasi berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahpahaman.

Tidak ada insan yang ingin diperlakukan secara bernafsu dan tidak patut oleh insan lain, insan ingin dihormati, diperlakukan secara baik, santun, dan manusiawi untuk itu diharapkan tutur kata yang baik

Bertutur kata yang sesuai dengan nilai Pancasila yakni bertutur kata baik yang diwujudkan dengan berkata-kata atau berbincang-bincang tidak bernafsu atau tidak kotor.

Dengan bertutur kata yang baik maka orang lain tidak akan tersinggung, kecewa, murka ataupun sakit hati.

Sedangkan ciri dari suatu perkataan itu tidak baik yakni bahwa perkataan itu menjadikan orang lain sakit hati, tersinggung, murka dan kecewa.

Contoh tutur kata yang kurang baik antara lain : Kamu malas sekali belajar, sehingga kau jadi kurang pintar dan nilai rapornya buruk sekali.

Kata-kata tersebut jikalau diucapkan kepada penerima didik akan menimbulkan sakit hati. Sebaiknya ucapan tersebut bisa di perbaiki menyerupai ini : Andaikan kau lebih rajin mungkin nilai rapornya akan lebih baik dari nilai ini.

Tutur kata yang baik merupakan sikap atau budpekerti dalam berbicara yang penuh dengan kesopanan dan bisa menempatkan bahasa yang pantas sesuai dengan situasi dan kondisi maupun siapa yang kita ajak bicara.

Indonesia negeri tercinta ini dikenal dengan sikap ramah tamah dan tutur kata yang sopan dikancah dunia internasional yang perlu kita pertahankan.

Bertutur kata yang buruk atau seronok bukan keperibadian bangsa Indonesia. Hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan bisa mengakibatkan rendahnya evaluasi orang lain terhadap kita. Oleh alasannya itu, supaya terhindar dari tutur kata yang buruk, kalian harus:

a. berpikir sebelum berkata atau memberikan sesuatu kepada orang lain;
b. pikirkan jawaban dari kata-kata yang akan kita ucapkan;
c. berbicara seperlunya tanpa harus memperbanyak pembicaraan yang tidak bermanfaat;
d. sampaikan maksud dengan bahasa yang halus dan tidak berbelit-belit;
e. tidak meninggikan atau mengeraskan bunyi ketika berbicara;
f. menawarkan rasa hormat dan penghargaan kepada lawan bicara;
g. berusaha membalas perkataan buruk dengan perkataan yang baik dan sopan.

Bersikap sesuai dengan nilai Pancasila sama dengan bersikap positif terhadap Pancasila. Sikap tersebut harus ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara oleh seluruh komponen bangsa baik sebagai rakyat maupun pegawapemerintah pemerintahan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam tiap sila Pancasila.

Sikap positif itu terutama yakni kesediaan segenap komponen masyarakat untuk aktif mengungkapkan pemahamannya mengenai Pancasila dan menjadikan nilai-nilai Pancasila makin tampak kasatmata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sikap positif terhadap Pancasila merupakan sikap yang baik dan mendukung terhadap nilai-nilai Pancasila serta berupaya melestarikan dan mempertahankannya.

Nilai ini sanggup diwujudkan dalam kehidupan seharihari dengan berperan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah,masyarakat bangsa dan negara

Sikap positif seseorang terhadap Pancasila sanggup terlihat apabila selalu berusaha mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Seseorang mempunyai sikap negatif terhadap Pancasila apabila orang tersebut tidak bersedia mengamalkan nilainilai yang terdapat dalam Pancasila.

Berikut sikap yang sesuai dengan sila-sila Pancasila yang harus ditampilkan oleh setiap komponen bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati dan berhubungan antara pemeluk agama dan penganutpenganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
d. Tidak memaksakan suaatu agama dan kepercayaan kepada orang lain

2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab 
a. Mengakui persamaan derajat. Persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
b. Saling menyayangi sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melaksanakan acara kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran daan keadilan.
h. Bangsa Indoneesia merasa dirinya sebagai potongan dari seluruh umat manusia, alasannya itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain

3. Persatuan Indonesia
a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan langsung atau golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan berTanah Air Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah serta memperpertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia
a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi santunan kepada orang lain semoga sanggup bangun sendiri.
f. Tidak memakai hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak memakai hak milik untuk halhal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak memakai hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melaksanakan acara dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Perilaku merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya sanggup diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya.

Dengan kata lain, sikap merupakan perwujudan dari sikap manusia.

Secara umum sikap insan itu terbagi menjadi dua, yaitu sikap yang baik dan sikap yang buruk. Perilaku yang baik disebut juga sikap mulia, yaitu sikap yang mengindahkan banyak sekali aturan yang berlaku atau sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Sedangkan sikap yang buruk merupakan sikap yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Perilaku buruk ini merupakan penyimpangan dari ketentuan yang berlaku dan sanggup menjadikan hal-hal yang tidak baik.

Sebagai warga negara Indonesia sudah menjadi keharusan untuk berperilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Hal ini berarti nilai-nilai Pancasila yang telah diyakini kebenarannya harus diamalkan atau diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Oleh alasannya itu, masyarakat Indonesia menciptakan janji yang luhur untuk mendirikan Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian, bagi warga negara. Indonesia mengamalkan Pancasila merupakan suatu keharusan.

Peristiwa yang diberitakan di atas merupakan bukti dari begitu pentingnya bertututur kata, bersikap dan berperilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Hal tersebut merupakan sebuah keharusan bagi mayarakat Indonesia termasuk kalian. Hal ini sangat bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat.

Manfaat bagi diri sendiri antara lain akan dihargai dan dihormati orang lain, kepribadian akan semakin baik, menimbulkan ketenangan batin, kebahagiaan hidup akan tercapai.

Manfaat bagi orang lain antara lain tidak menyinggung perasaan orang lain, tidak merugikan, tidak mengganggu ketentraman, tidak tersakiti hatinya atau tidak menciptakan orang lain kecewa atau kesal yang akan menimbulkan kemarahan.

Sedangkan manfaat bagi masyarakat antara lain tercipta suasana kehidupan yang serasi tenang dan tentram, apalagi kalau anggota masyarakat melakukannya sesuai ketentuan yang berlaku.

Keharmonisan dalam masyarakat sulit tercapai jikalau anggota-anggota masyarakat tersebut tidak melakukannya sesuai aturan dan tidak mempunyai etika serta sopan santun dalam bertutur kata.

Sebaliknya apabila tutur kata, sikap, dan sikap yang kita tampilkan tidak baik, maka akan mempunyai jawaban yang merugikan semua pihak.

Kasuskasus perkelahian antarindividu, antarkelompok, atau bahkan antarkampung sering terjadi alasannya ketidaksantunan dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku.

Saling ejek, saling melontarkan kata-kata kasar, menghina, dan merendahkan lawan bicara sanggup memancing emosi yang berujung pada perkelahian.

Jangankan kata-kata yang yang memang bernafsu dan bermuatan penghinaan, kata-kata yang awalnya dimaksudkan untuk bercanda saja pun sanggup mengundang datangnya pertengkaran jikalau disampaikan pada orang lain dan dikala yang tidak tepat

Dengan memakai bahasa yang santun, bersikap dan berperilaku yang baik kepada orang lain, berarti kalian telah menawarkan sikap penghargaannya kepada orang lain serta memperlakukan insan sebagaimana seharusnya manusia.

Sebagai anggota masyarakat, sudah selayaknya jikalau kalian melatih diri untuk santun dalamberbahasa, bersikap dan berperilaku.

Dalam keseharian, kalian bersosialisasi tidak hanya dengan sahabat sebaya namun juga dengan orang-orang yang lebih tua.

Banyak ditemukan masalah terjadinya ketidakhamonisan dan kesalahpahaman antara seseorang dengan orang di sekitarnya, terutama yang lebih tua, alasannya duduk masalah bertutur kata, bersikap dan berperilaku.

Santun bertutur kata terutama dalam mengemukakan pendapat, begitu juga bersikap dan berperilaku sanggup menghindarkan terjadinya kesalah pahaman antara orang-orang yang melaksanakan acara tersebut.

Pendapat yang kita sampaikan harus dilandasi kebebasan yang bertanggung jawab, tujuannya semoga pendapat tersebut sanggup menuntaskan masalah, disampaikan secara baik dan benar, mengandung nilai-nilai kebenaran serta tidak menyinggung perasaan langsung maupun SARA.

Mengapa bangsa Indonesia harus berbudi pekerti sesuai nilai-nilai Pancasila?

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan janji politik ketika negara Indonesia didirikan hingga kini memasuki perkembangan global.

Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi teladan negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang.

Pancasila sebagi kepribadian bangsa merupakan ciri atau corak yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya.

Oleh alasannya itu nilai- nilai Pancasila harus kita wujudkan dalam bertutur kata dan berperilaku kehidupan sehari-hari di manapun berada.

1. Lingkungan Sekolah 
Sekolah sebagai wahana Pendidikan kedua sehabis keluarga diharapkan bisa berperan serta aktif secara maksimal dalam penanaman nilainilai Pancasila yang dikala ini dirasakan terjadi penurunan yang diakibatkan kurangnya kesadaran dari pihak-pihak yang terkait mengenai arti pentingnya berbudi pekerti sesuai nilai-nilai Pancasila. Untuk itu kecerdikan pekerti di sekolah harus mencerminkan nilai nilai Pancasila antara lain tidak menghina teman, berbicara sopan, suka menolong, tidak iri atau dengki, dan sebagainy

2. Lingkungan Pergaulan 
Sebagai penerima didik sudah niscaya bergaul dengan teman-teman sebaya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dalam pergaulan tersebut sebagai warga negara yang baik apalagi sebagai generasi penerus bangsa harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan antara lain tidak menyinggung perasaan orang lain, tidak menyakiti hati orang lain, bergaul tanpa membedakbedakan, dan sebagainya. Saat ini penggunaan media umum melalui internet maupun telepon selular menjadi hal yang biasa dalam pergaulan. Beberapa kejadian terjadi seseorang terjerat aturan alasannya memakai media umum ini tidak sesuai dengan norma sosial dan aturan yang berlaku. Kita perlu menjaga tutur kata kita baik verbal maupun goresan pena semoga tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kebebasan mengelaurkan pendapat tidak berarti bebas bicara apa saja tanpa memperhatikan etika sopan santun yang berlaku.

3. Lingkungan Masyarakat 
Dalam kehidupan masyarakat yang beraneka ragam, sudah menjadi keharusan untuk bertutur kata bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Perilaku menghargai penyampaian pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di lingkungan masyarakat sanggup dilakukan antara lain mengutamakan musyawarah, menghormati perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak

4. Lingkungan Bangsa dan Negara 
Dalam hidup berbangsa dan bernegara bertutu kata yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila sangat diperlukan, mengingat bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, adat istiadat dan golongan. Para penyelengrara negara, atau Dewan Perwakilan Rakyat dalam musyawarah untuk mengambil keputusan sering ter - ja di per bedaan pendapat. Dalam hal ini diharapkan tutur kata yang baik semoga tidak menyakiti hati orang lain dan tidak menimbulkan permusuhan

Related : Pkn Ix Belahan 4 Berbudi Pekerti Luhur Sesuai Dengan Pancasila

0 Komentar untuk "Pkn Ix Belahan 4 Berbudi Pekerti Luhur Sesuai Dengan Pancasila"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)