Rusaknya ekonomi Eropa jawaban peperangan dan berkembangnya teknologi pelayaran pada kurun ke-15 menimbulkan negara-negara di Eropa melaksanakan ekspedisi untuk mencari sumber-sumber ekonomi gres ke seluruh dunia.
Ekspedisi ini banyak menemukan sumber ekonomi dan lahan gres untuk dilakukannya perdagangan.
Ternyata kemudian, bangsa Eropa tidak hanya melaksanakan perdagangan melainkan eksklusif menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap gres diketemukan.
Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai semenjak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602.
Sejak VOC berdiri, dimulailah aneka macam bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam aneka macam segi kehidupan.
Di aneka macam daerah, VOC melaksanakan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri.
Politik memecah-belah makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut lantaran Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa).
Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828.
Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tumbuhan yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah.
Tanam Paksa menimbulkan rakyat diperas bukan hanya tenaga melainkan juga kekayaannya sehingga menimbulkan banyak sekali rakyat yang jatuh miskin.
Di pihak lain, penjajah mendapat kekayaan bangsa Indonesia yang berlimpah untuk membangun negara Belanda dan menjadi negara kaya di Eropa.
Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di aneka macam daerah. Perjuangan melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan.
Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin usaha rakyat melawan penjajah. Perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah belum berhasil.
Hal ini disebabkan usaha masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi secara modern.
Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia.
Di antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes Dekker, populer dengan nama samaran Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada tahun 1860.
Buku ini menggambarkan bagaimana penderitaan rakyat Lebak, Banten jawaban penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan semoga pemerintah Belanda menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”.
Politik Balas Budi terdiri dari tiga program, yaitu ”edukasi, transmigrasi, dan irigasi”. Atas desakan aneka macam pihak, balasannya pemerintah Belanda menerapkan Politik Balas Budi.
Politik Balas Budi bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda.
Contoh: irigasi dibangun untuk kepentingan pengairan perkebunan milik Belanda; pembangunan sekolah (edukasi) bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah.
Di sisi lain, pembangunan sekolah melahirkan dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu munculnya masyarakat terdidik atau mulai mempunyai pemahaman dan kesadaran akan kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Bangsa Indonesia dikala itu kondisinya bodoh, terbelakang, dan kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokohtokoh Kebangkitan Nasional.
Ekspedisi ini banyak menemukan sumber ekonomi dan lahan gres untuk dilakukannya perdagangan.
Ternyata kemudian, bangsa Eropa tidak hanya melaksanakan perdagangan melainkan eksklusif menguasai dan menjajah negara-negara yang mereka anggap gres diketemukan.
Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai semenjak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602.
Sejak VOC berdiri, dimulailah aneka macam bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam aneka macam segi kehidupan.
Di aneka macam daerah, VOC melaksanakan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri.
Politik memecah-belah makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut lantaran Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa).
Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828.
Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tumbuhan yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah.
Tanam Paksa menimbulkan rakyat diperas bukan hanya tenaga melainkan juga kekayaannya sehingga menimbulkan banyak sekali rakyat yang jatuh miskin.
Di pihak lain, penjajah mendapat kekayaan bangsa Indonesia yang berlimpah untuk membangun negara Belanda dan menjadi negara kaya di Eropa.
Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih perlawanan di aneka macam daerah. Perjuangan melawan penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan.
Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin usaha rakyat melawan penjajah. Perjuangan rakyat untuk mengusir penjajah belum berhasil.
Hal ini disebabkan usaha masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi secara modern.
Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia menyadarkan beberapa orang Belanda yang tinggal atau pernah tinggal di Indonesia.
Di antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes Dekker, populer dengan nama samaran Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada tahun 1860.
Buku ini menggambarkan bagaimana penderitaan rakyat Lebak, Banten jawaban penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer mengusulkan semoga pemerintah Belanda menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”.
Politik Balas Budi terdiri dari tiga program, yaitu ”edukasi, transmigrasi, dan irigasi”. Atas desakan aneka macam pihak, balasannya pemerintah Belanda menerapkan Politik Balas Budi.
Politik Balas Budi bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda.
Contoh: irigasi dibangun untuk kepentingan pengairan perkebunan milik Belanda; pembangunan sekolah (edukasi) bertujuan untuk menyediakan tenaga terampil dan murah.
Di sisi lain, pembangunan sekolah melahirkan dampak positif bagi bangsa Indonesia, yaitu munculnya masyarakat terdidik atau mulai mempunyai pemahaman dan kesadaran akan kondisi bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Bangsa Indonesia dikala itu kondisinya bodoh, terbelakang, dan kemisikinan merajalela. Mereka yang mengenyam pendidikan dan sadar akan nasib bangsanya selanjutnya menjadi tokohtokoh Kebangkitan Nasional.
Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota, tujuan, dan acara kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo.
Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa) yang menyadari bagaimana bodoh dan tertindasnya rakyat jawaban penjajahan Belanda.
Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas.
Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan.
Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas perihal perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo. Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi berarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”, ”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti ”daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”.
Adapun perkataan utomo berasal dari utama, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”.
Program Budi Utomo ialah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial lantaran dikala itu belum dimungkinkan melaksanakan gerakan yang bersifat politik.
Sebagai organisasi pelajar yang berintikan pelajar STOVIA, gerakan Budi Utomo pada awalnya terbatas pada Jawa dan Madura.
Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres Pertama di Yogyakarta.
Kongres tersebut berhasil tetapkan tujuan organisasi, yaitu: kemajuan yang serasi antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan.
Setelah Budi Utomo mendapat kontribusi yang lebih luas dari kalangan terdidik, pelajar menawarkan kesempatan kepada golongan bau tanah untuk memegang peranan yang lebih besar.
Terpilihnya ketua Budi Utomo R.T. Tirtokusumo mengambarkan besarnya kontribusi terhadap Budi Utomo.
Budi Utomo kemudian tetapkan tujuannya, yaitu menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat keturunan, kelamin dan agama (Poespo Negoro dan Notosusanto, 1992:178).
Dari tujuan tersebut, secara tersirat, Budi Utomo mempunyai acara berbagi kehormatan bangsa.
Bangsa yang terhormat ialah bangsa yang mempunyai derajat yang sama dengan bangsa lain. Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas.
Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan keinginan bangsa Indonesia untuk bangun menjadi bangsa terhormat dan sanggup berdiri sejajar dengan bangsa lain.
Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai aneka macam kepentingan baik dari birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda.
Namun, pidato dr. Sutomo yang dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28).
Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia.
Besarnya imbas pergerakan Budi Utomo dalam usaha kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948, tetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional pada awalnya dilakukan oleh para pelajar.
Oleh karenanya, kalian harus meneruskan nilai-nilai kebangkitan nasional tersebut, di antaranya kita sanggup bangun dan mengubah diri menjadi lebih baik.
Dengan demikian, kalian sanggup menawarkan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo.
Dokter Wahidin Soedirohusodo merupakan dokter lulusan STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa) yang menyadari bagaimana bodoh dan tertindasnya rakyat jawaban penjajahan Belanda.
Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas.
Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan dan pengajaran serta memupuk kesadaran kebangsaan.
Dokter Wahidin Soedirohusodo menggagas perihal perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa. Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo. Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhi atau budhi berarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”, ”kesadaran”, ”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti ”daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”.
Adapun perkataan utomo berasal dari utama, yang dalam bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”.
Program Budi Utomo ialah mengusahakan perbaikan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial lantaran dikala itu belum dimungkinkan melaksanakan gerakan yang bersifat politik.
Sebagai organisasi pelajar yang berintikan pelajar STOVIA, gerakan Budi Utomo pada awalnya terbatas pada Jawa dan Madura.
Pada tanggal 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres Pertama di Yogyakarta.
Kongres tersebut berhasil tetapkan tujuan organisasi, yaitu: kemajuan yang serasi antara bangsa dan negara, terutama dalam memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industri, dan kebudayaan.
Setelah Budi Utomo mendapat kontribusi yang lebih luas dari kalangan terdidik, pelajar menawarkan kesempatan kepada golongan bau tanah untuk memegang peranan yang lebih besar.
Terpilihnya ketua Budi Utomo R.T. Tirtokusumo mengambarkan besarnya kontribusi terhadap Budi Utomo.
Budi Utomo kemudian tetapkan tujuannya, yaitu menyadarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan penduduk Hindia seluruhnya tanpa melihat keturunan, kelamin dan agama (Poespo Negoro dan Notosusanto, 1992:178).
Dari tujuan tersebut, secara tersirat, Budi Utomo mempunyai acara berbagi kehormatan bangsa.
Bangsa yang terhormat ialah bangsa yang mempunyai derajat yang sama dengan bangsa lain. Penjajahan membuat bangsa Indonesia tertindas.
Pergerakan Budi Utomo memperlihatkan keinginan bangsa Indonesia untuk bangun menjadi bangsa terhormat dan sanggup berdiri sejajar dengan bangsa lain.
Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang memperjuangkan cita cita nasional. Dalam perjalanannya, Budi Utomo diwarnai aneka macam kepentingan baik dari birokrat priyayi (bangsawan) maupun pemerintah Belanda.
Namun, pidato dr. Sutomo yang dalam di awal pendirian Budi Utomo, yaitu ”saya yakin nasib tanah air di kemudian hari akan ada di tangan kita” (Fajriudin M, 2015: 28).
Pidato ini berbekas kepada seluruh anggota Budi Utomo untuk memperjuangkan kehormatan bangsa Indonesia.
Besarnya imbas pergerakan Budi Utomo dalam usaha kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948, tetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional pada awalnya dilakukan oleh para pelajar.
Oleh karenanya, kalian harus meneruskan nilai-nilai kebangkitan nasional tersebut, di antaranya kita sanggup bangun dan mengubah diri menjadi lebih baik.
Dengan demikian, kalian sanggup menawarkan rasa bangga bagi keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
1. Mewujudkan Persatuan Indonesia
Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan sanggup diartikan sebagai perkumpulan dari aneka macam komponen yang membentuk menjadi satu.
Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh dengan demikian, kesatuan bersahabat hubungannya dengan keutuhan.
Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Pada masa usaha kemerdekaan Indonesia, pengertian ”Persatuan Indonesia” ialah sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak usaha Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi.
”Dan usaha pergerakan Indonesia telah sampailah pada dikala yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Tahap-tahap training persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut.
a) Perasaan Senasib
Perasaan senasib sebagai bangsa akan meningkatkan rasa persatuan dalam seluruh rakyat Indonesia. Perasaan senasib sanggup muncul lantaran faktor keterikatan terhadap tempat kelahiran atau menghadapi suatu dilema tertentu. Dalam kurun sejarah, bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan senasib bagi bangsa Indonesia.
b) Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional ialah sesi pergerakan usaha bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa. Kebangkitan nasional Indonesia dipelopori dengan kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908. Ciri dari kebangkitan nasional ialah usaha bangsa Indonesia lebih diwarnai usaha untuk kepentingan nasional bukan hanya kepentingan daerah.
c) Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan sebuah negara yang mempunyai identitas dan dicintai rakyatnya.
d) Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan klimaks usaha rakyat Indonesia.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan akreditasi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konsensus/kesepakatan bangsa Indonesia bahwa pengaturan kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Disepakati mengenai bentuk negara, yaitu negara kesatuan Republik Indonesia dan masyarakatnya berada dalam satu bangsa yang terdiri atas aneka macam suku/ras/etnis, budaya, agama dan norma-norma kehidupan yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan konsensus nasional menjadi panduan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perjalanan sejarah hingga dikala ini.
Berbagai insiden pengkhianatan berupa pemberontakan, gerakan separatis yang dilakukan oleh aneka macam kelompok masyarakat untuk mengubah atau mengganti Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sanggup di atasi, khususnya oleh para pemuda.
Para perjaka dengan semangat tanpa pamrih memperjuangkan kebangkitan dan kejayaan Indonesia hingga dikala ini.
Di sisi yang lain, kita juga sanggup menyaksikan mulai lemahnya semangat perjaka dalam melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kemunduran jiwa dan semangat kebangsaan pada diri perjaka berdasarkan laporan dari Kemenpora RI, ada 10 (sepuluh) dilema pada generasi muda/pemuda:
a. masih maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda,
b. adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang makin membudaya,
c. berkembangnya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin,
d. sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain,
e. penggunaan bahasa Indonesia makin memburuk,
f. berkembangnya sikap menyimpang di kalangan perjaka (narkoba, pornografi, pornoaksi, dan lain-lain),
g. kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing,
h. melemahnya idealisme, patriotisme, serta mengendapnya semangat kebangsaan,
i. meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme,
j. makin kabur pedoman yang berlaku dan sikap hirau tak hirau terhadap pedoman aliran agama.
Lemahnya semangat juang dan munculnya aneka macam dilema huruf tersebut intinya melemahkan tercapainya impian nasional. Contoh: sikap menyimpang di kalangan perjaka terang merusak masa depan perjaka itu sendiri.
Pemerintah mencanangkan Indonesia Emas 2045. Kalian yang pada dikala ini berusia 13–14 tahun pada tahun 2045 berusia 41 atau 42 tahun.
Maka, kalianlah yang akan memilih keberhasilan Indonesia Emas tersebut. Tentunya, keberhasilan tersebut tidak didapat tiba-tiba melainkan melalui kerja keras dan cerdas yang dilakukan mulai kini ini.
Dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara, kita perlu mengangkat kembali nilai-nilai semangat juang khususnya nilai-nilai yang terkandung dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Contoh sikap positif yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ialah sebagai berikut.
1) Nilai Religius
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. b. Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2) Nilai Kemanusiaan
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. b. Saling mengasihi sesama manusia. c. Mengembangkan sikap tenggang rasa. d. Tidak semena-mena terhadap orang lain. e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. f. Gemar melaksanakan kegiatan kemanusiaan. g. Berani membela kebenaran dan keadilan. h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai serpihan dari masyarakat dunia internasional dan dengan itu harus berbagi sikap saling hormatmenghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
3) Nilai Produktivitas
a. Perlindungan terhadap masyarakat dalam beraktivitas menuju kemakmuran. b. Sarana dan prasarana yang bisa mendorong masyarakat untuk kreatif dan produktif. c. Terciptanya undang-undang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4) Nilai Keseimbangan
a. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang proporsional, tidak memaksakan kehendak, saling toleransi, tolong-menolong, rukun, damai, menghormati, perbedaan agama dan kepercayaan, persahabatan, serta membela dan melindungi yang lemah. b. Keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani.
e) Nilai Demokrasi
Kedaulatan berada di tangan rakyat, berarti setiap warga negara mempunyai kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan sehingga sanggup terwujud persatuan dan kesatuan Indonesia. Pilar utama dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam masyarakat, ialah sebagai berikut. a. Rasa cinta tanah air. b. Jiwa patriot bangsa. c. Tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. d. Pemahaman yang benar atas realitas adanya perbedaan dalam keberagaman. e. Tumbuhnya pujian sebagai bangsa Indonesia.
f) Nilai Kesamaan Derajat
Setiap warga negara mempunyai hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama di depan hukum. Masyarakat menilai bahwa upaya penegakkan HAM yang paling menonjol ialah penegakan hak mengeluarkan pendapat, kebebasan beragama, proteksi dan kepastian hukum, serta bebas dari perlakuan tidak manusiawi. Hak untuk mendapat kehidupan yang layak, mendapat pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta kondusif dari bahaya ketakutan.
g) Nilai Ketaatan Hukum
Setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib menaati setiap aturan dan peraturan yang berlaku. Begitupun terhadap lembaga-lembaga penegak hukum, semoga lebih independen, tidak tercemar dengan kekuasaan/politik simpel semoga adanya persamaan di depan aturan (equality before the law) sanggup terwujud.
2. Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Apakah kalian bangga menjadi bangsa Indonesia? Bagaimana sikap kalian yang memperlihatkan rasa bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kita bangga menjadi bangsa Indonesia.
Alasan utama kita bangga menjadi bangsa Indonesia ialah lantaran kita lahir dan besar di negeri Indonesia. Oleh karenanya, kita harus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Modal utama untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah persatuan dan kesatuan di antara bangsa Indonesia. Persatuan sebagai bangsa tidak akan besar lengan berkuasa apabila kita tidak mempunyai kebanggan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk merasa bangga atau merasa senang atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia.
Sudah sewajarnya kita bangga bertanah air Indonesia. Indonesia negeri zamrud di khatulistiwa, menyerupai digambarkan dalam lagu ”Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail Marzuki. Ada pula lagu pop yang menggambarkan indahnya Indonesia menyerupai dinyanyikan Koes Plus yang berudul ”Nusantara” dan ”Kolam Susu”.
Bangsa Indonesia mempunyai aneka macam keunggulan. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia, di antaranya adalah:
1) Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat di dunia sesudah RRC, India, dan Amerika Serikat.
2) Semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda mendorong bangsa Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang lepas dari penjajahan.
3) Memiliki keanekaragaman dalam aneka macam aspek kehidupan sosial budaya, menyerupai adat istiadat, bahasa, agama, kesenian.
4) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menyatukan bangsa Indonesia sehingga sekalipun terdapat aneka macam keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap satu pandangan.
5) Memiliki tata krama atau keramahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain sehingga sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk tiba ke Indonesia.
6) Letak daerahnya yang amat strategis, yaitu di antara dua benua (Asia dan Australia) dan di antara dua samudera (Hindia dan Pasifik) menimbulkan Indonesia berada pada posisi silang dunia sehingga Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan gampang disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.
7) Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi. Keanekaragaman tumbuhan dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.
8) Wilayah darat dan maritim Indonesia sangat luas. Hal ini menjadi modal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.
9) Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun. Indah, luas, sumber daya manusia, dan sumber daya alam menjadi faktor pembentuk keunggulan bangsa Indonesia.
Apabila kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, kita akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara, dimana pun kita berada. Kita juga akan selalu meningkatkan gambaran Indonesia melalui perbuatan-perbuatan konkret di masyarakat.
Selain hal-hal di atas, Indonesia mempunyai keunggulan yang seharusnya menjadi pujian juga, yaitu Indonesia beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional.
Kita juga mempunyai pabrik pesawat terbang yang berjulukan PT. Dirgantara Indonesia yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang bisa dibanggakan lantaran kualitasnya
diakui dunia. PT Pindad merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bisa memproduksi dan mengekspor aneka macam produknya ke seluruh dunia. Dalam dunia olah raga, bangsa Indonesia mempunyai atlet-atlet kelas dunia.
Keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia membuat kita bangga sebagai bangsa Indonesia. Kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia lebih jauh dibuktikan dengan karya-karya nyata, baik dalam bentuk mengejar pendidikan dan berpartisipasi dalam pembangunan di masa datang.
Janganlah kita silau terhadap sesuatu yang tiba dari asing, tidak mengagungkan bangsa lain dan juga jangan pernah menjelek-jelekkan bangsa sendiri.
Menganggap buruk bangsa sendiri merupakan sebuah kebiasaan buruk yang jelas-jelas akan menghambat kemajuan kita sebagai bangsa.
Tidak ada negara yang sempurna, semua bangsa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Marilah kita pupuk kekuatan dan keunggulan bangsa Indonesia semoga kita makin bangga terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memajukan bangsa Indonesia bagi seorang pelajar dimulai dengan berguru sungguh-sungguh. Apabila kita kaji, prestasi anak Indonesia dalam dunia pendidikan sudah sangat luar biasa.
Prestasi tersebut bukan hanya akan menjadi pujian pribadi, tetapi menjadi pujian bagi bangsa dan negara. Mengenai prestasi pelajar Indonesia Kemdikbud pernah mendata di antaranya menyerupai berikut ini.
1. Kontingen Indonesia tampil sebagai Juara Umum ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) II Tahun 2008 dengan meraih total perolehan medali sebanyak 32 medali dengan rincian adalah 12 medali emas, 9 perak dan 11 perunggu dari lima cabang olahraga yang dipertandingkan.
2. Indonesia menjadi Juara Umum International Conference of Young Scientists (ICYS) ke-16 yang berlangsung di Pszczyna, Polandia, 24–28 April 2009.
3. Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) 2009 yang terdiri dari Angelina Veni Johanna (SMA 1 BPK Penabur, Jakarta), Reinardus Surya Pradhitya (SMA Kanisius, Jakarta), Risan (SMAN 1 Tangerang), dan Christanto Handojo (SMA Kanisius, Jakarta), berhasil memenangkan dua medali perak dan satu medali perunggu dari ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2009 di Plovdiv, Bulgaria.
4. Angelina Venni Johanna, siswi SMAK 1 BPK Penabur Jakarta dan Reinardus Surya Pradhitya, dari Sekolah Menengan Atas Kanisius Jakarta berhasil meraih medali perak pada the ”21st International Olympic in Informatics (IOI)” yang diadakan di Kota Plovdiv, Bulgaria, dari 8 hingga 14 Agustus 2000.
5. Indonesia berhasil menyabet satu medali emas, dalam International Biology Olympiad (Olimpiade Biologi Internasional/IBO) ke-20 yang digelar 12- 18 Juli 2009 di Tsukuba, Jepang.
6. Profesor Dr. Ken Kawan Soetanto. Pria kelahiran Surabaya ini berhasil menggondol gelar profesor dan empat doktor dari sejumlah universitas di Jepang. Lebih hebatnya, puncak penghargaan akademis itu dicapainya pada usia 37 tahun.
7. Tim Olimpiade Matematika Indonesia berhasil membawa pulang satu medali perak, empat perunggu, dan satu honorable mention dari ajang International Mathematics Olympiad (IMO) ke-51 di Astana, Kazakhstan, yang berlangsung pada 2–14 Juli 2010 ini diikuti oleh 96 negara yang terdiri dari 517 peserta.
Satu medali perak berhasil di raih Ahmad Zaky. Empat medali perunggu diraih oleh Johan Gunardi, Stefanus, Raja Oktovin Tobi Moektijono dan Ronald Widjojo harus puas dengan raihan Honorable Mention.
8. Di ajang Olimpiade Fisika Internasional/International Physics Olympiad (Ipho 2010) yang diadakan di Zagreb, Kroatia.
Lima siswa Sekolah Menengan Atas Indonesia meraih prestasi membanggakan dengan berhasil meraih empat medali emas dan satu perak. Medali emas diraih Sohibul Maromi, Christian George Emor, Kevin Soedyatmiko, dan David Giovanni. Sementara perak diraih Ahmad Ataka Awwalur Rizqi. 9.
Di ajang Olimpiade Kimia Internasional/International Chemistry Olympiad (IChO) ke-42 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada 15-27 Juli 2010, Tim Olimpiade Kimia Indonesia kembali menorehkan prestasi dengan meraih 1 medali emas,1 perak, dan 2 perunggu.
Medali emas untuk Indonesia diraih atas nama Manoel Manuputty, medali perak oleh Alimun Nashira, serta perunggu oleh Stephen Haniel dan Agung Hartoko. Perolehan ini merupakan rekor
terbaik selama Indonesia mengikuti ajang IChO selama 14 tahun. Sementara itu, tuan rumah Jepang memperoleh 2 emas dan 2 perak. China menjadi pemenang otoriter dengan menyabet 4 medali emas. 10.
Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia ke-17 atau 17th International Conferenceof Young Scientists (ICYS) pada 12-17 April 2010 di Denpasar, Bali.
Tim Indonesia yang berkompetisi di semua bidang lomba, yakni Ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi meraih tujuh medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu. (sumber: Kemdikbud).
Pada dikala ini, torehan prestasi anak Indonesia di aneka macam bidang lebih banyak lagi dan sangat membanggakan. Silakan kalian pelajari lebih jauh aneka macam prestasi yang diraih oleh anak Indonesia dalam aneka macam bidang.
Pelajari bagaimana prestasi itu diraih dan bagaimana cara kalian membuat prestasi yang sanggup membanggakan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Apa yang telah diperjuangkan dan ditorehkan para perjaka dalam mendorong Kebangkitan Nasional 1908 akan makin berarti apabila kita sebagai generasi penerus bangsa bisa menorehkan prestasi di aneka macam bidang.
Pada dikala ini, upaya memperingati Kebangkitan Nasional 1908 merupakan upaya kita untuk mengingat dan menjadi pendorong semoga Indonesia bangun kembali untuk membangun Indonesia yang maju dan berdikari serta sanggup berdiri sejajar dengan negara lain di dunia.
Di zaman media umum kini ini, kita seringkali dihadapkan dengan pemberitaan yang negatif dan menjelekjelekan satu sama lain.
Sebagai pelajar, kalian dihentikan terpengaruh info yang menyesatkan (hoax). Upaya mencari kebenaran dari sebuah isu sebaiknya dilakukan, bertanya pada guru dan orang yang lebih pandai balig cukup akal dalam menanggapi isu dari media umum merupakan langkah yang baik untuk dilakukan.
Apabila semua media umum membicarakan keburukan, masyarakat akan resah dan lamakelamaan pujian kita sebagai sebuah bangsa akan berkurang.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa besar dan kita banggakan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membanggakannya. Apabila sesuatu yang negatif terjadi di Indonesia, kita semua berusaha mencari solusinya tanpa menjelek-jelekan bangsa sendiri.
Apabila prestasi yang diraih, sepatutnya kita bangga dan mensyukurinya sebagai perwujudan rasa cinta tanah air (nasionalisme). Rasa nasionalisme yang tinggi akan membawa kita menjadi bangsa yang lebih baik dengan terus berkarya dan membangun pujian untuk bangsa dan negeri tercinta Indonesia.
Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan sanggup diartikan sebagai perkumpulan dari aneka macam komponen yang membentuk menjadi satu.
Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh dengan demikian, kesatuan bersahabat hubungannya dengan keutuhan.
Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Pada masa usaha kemerdekaan Indonesia, pengertian ”Persatuan Indonesia” ialah sebagai faktor kunci, yaitu sebagai sumber semangat, motivasi dan penggerak usaha Indonesia. Hal itu tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi.
”Dan usaha pergerakan Indonesia telah sampailah pada dikala yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Tahap-tahap training persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut.
a) Perasaan Senasib
Perasaan senasib sebagai bangsa akan meningkatkan rasa persatuan dalam seluruh rakyat Indonesia. Perasaan senasib sanggup muncul lantaran faktor keterikatan terhadap tempat kelahiran atau menghadapi suatu dilema tertentu. Dalam kurun sejarah, bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan senasib bagi bangsa Indonesia.
b) Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional ialah sesi pergerakan usaha bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa. Kebangkitan nasional Indonesia dipelopori dengan kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908. Ciri dari kebangkitan nasional ialah usaha bangsa Indonesia lebih diwarnai usaha untuk kepentingan nasional bukan hanya kepentingan daerah.
c) Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan sebuah negara yang mempunyai identitas dan dicintai rakyatnya.
d) Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan klimaks usaha rakyat Indonesia.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan akreditasi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konsensus/kesepakatan bangsa Indonesia bahwa pengaturan kehidupan berbangsa dan bernegara dilandasi oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Disepakati mengenai bentuk negara, yaitu negara kesatuan Republik Indonesia dan masyarakatnya berada dalam satu bangsa yang terdiri atas aneka macam suku/ras/etnis, budaya, agama dan norma-norma kehidupan yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan konsensus nasional menjadi panduan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam perjalanan sejarah hingga dikala ini.
Berbagai insiden pengkhianatan berupa pemberontakan, gerakan separatis yang dilakukan oleh aneka macam kelompok masyarakat untuk mengubah atau mengganti Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sanggup di atasi, khususnya oleh para pemuda.
Para perjaka dengan semangat tanpa pamrih memperjuangkan kebangkitan dan kejayaan Indonesia hingga dikala ini.
Di sisi yang lain, kita juga sanggup menyaksikan mulai lemahnya semangat perjaka dalam melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kemunduran jiwa dan semangat kebangsaan pada diri perjaka berdasarkan laporan dari Kemenpora RI, ada 10 (sepuluh) dilema pada generasi muda/pemuda:
a. masih maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda,
b. adanya kecenderungan sikap ketidakjujuran yang makin membudaya,
c. berkembangnya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pemimpin,
d. sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain,
e. penggunaan bahasa Indonesia makin memburuk,
f. berkembangnya sikap menyimpang di kalangan perjaka (narkoba, pornografi, pornoaksi, dan lain-lain),
g. kecenderungan mengadopsi nilai-nilai budaya asing,
h. melemahnya idealisme, patriotisme, serta mengendapnya semangat kebangsaan,
i. meningkatnya sikap pragmatisme dan hedonisme,
j. makin kabur pedoman yang berlaku dan sikap hirau tak hirau terhadap pedoman aliran agama.
Lemahnya semangat juang dan munculnya aneka macam dilema huruf tersebut intinya melemahkan tercapainya impian nasional. Contoh: sikap menyimpang di kalangan perjaka terang merusak masa depan perjaka itu sendiri.
Pemerintah mencanangkan Indonesia Emas 2045. Kalian yang pada dikala ini berusia 13–14 tahun pada tahun 2045 berusia 41 atau 42 tahun.
Maka, kalianlah yang akan memilih keberhasilan Indonesia Emas tersebut. Tentunya, keberhasilan tersebut tidak didapat tiba-tiba melainkan melalui kerja keras dan cerdas yang dilakukan mulai kini ini.
Dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara, kita perlu mengangkat kembali nilai-nilai semangat juang khususnya nilai-nilai yang terkandung dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Contoh sikap positif yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ialah sebagai berikut.
1) Nilai Religius
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. b. Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2) Nilai Kemanusiaan
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. b. Saling mengasihi sesama manusia. c. Mengembangkan sikap tenggang rasa. d. Tidak semena-mena terhadap orang lain. e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. f. Gemar melaksanakan kegiatan kemanusiaan. g. Berani membela kebenaran dan keadilan. h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai serpihan dari masyarakat dunia internasional dan dengan itu harus berbagi sikap saling hormatmenghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain
3) Nilai Produktivitas
a. Perlindungan terhadap masyarakat dalam beraktivitas menuju kemakmuran. b. Sarana dan prasarana yang bisa mendorong masyarakat untuk kreatif dan produktif. c. Terciptanya undang-undang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4) Nilai Keseimbangan
a. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang proporsional, tidak memaksakan kehendak, saling toleransi, tolong-menolong, rukun, damai, menghormati, perbedaan agama dan kepercayaan, persahabatan, serta membela dan melindungi yang lemah. b. Keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani.
e) Nilai Demokrasi
Kedaulatan berada di tangan rakyat, berarti setiap warga negara mempunyai kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pemerintahan sehingga sanggup terwujud persatuan dan kesatuan Indonesia. Pilar utama dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa dalam masyarakat, ialah sebagai berikut. a. Rasa cinta tanah air. b. Jiwa patriot bangsa. c. Tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. d. Pemahaman yang benar atas realitas adanya perbedaan dalam keberagaman. e. Tumbuhnya pujian sebagai bangsa Indonesia.
f) Nilai Kesamaan Derajat
Setiap warga negara mempunyai hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama di depan hukum. Masyarakat menilai bahwa upaya penegakkan HAM yang paling menonjol ialah penegakan hak mengeluarkan pendapat, kebebasan beragama, proteksi dan kepastian hukum, serta bebas dari perlakuan tidak manusiawi. Hak untuk mendapat kehidupan yang layak, mendapat pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta kondusif dari bahaya ketakutan.
g) Nilai Ketaatan Hukum
Setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib menaati setiap aturan dan peraturan yang berlaku. Begitupun terhadap lembaga-lembaga penegak hukum, semoga lebih independen, tidak tercemar dengan kekuasaan/politik simpel semoga adanya persamaan di depan aturan (equality before the law) sanggup terwujud.
2. Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Apakah kalian bangga menjadi bangsa Indonesia? Bagaimana sikap kalian yang memperlihatkan rasa bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kita bangga menjadi bangsa Indonesia.
Alasan utama kita bangga menjadi bangsa Indonesia ialah lantaran kita lahir dan besar di negeri Indonesia. Oleh karenanya, kita harus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Modal utama untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah persatuan dan kesatuan di antara bangsa Indonesia. Persatuan sebagai bangsa tidak akan besar lengan berkuasa apabila kita tidak mempunyai kebanggan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk merasa bangga atau merasa senang atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia.
Sudah sewajarnya kita bangga bertanah air Indonesia. Indonesia negeri zamrud di khatulistiwa, menyerupai digambarkan dalam lagu ”Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail Marzuki. Ada pula lagu pop yang menggambarkan indahnya Indonesia menyerupai dinyanyikan Koes Plus yang berudul ”Nusantara” dan ”Kolam Susu”.
Bangsa Indonesia mempunyai aneka macam keunggulan. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia, di antaranya adalah:
1) Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat di dunia sesudah RRC, India, dan Amerika Serikat.
2) Semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda mendorong bangsa Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang lepas dari penjajahan.
3) Memiliki keanekaragaman dalam aneka macam aspek kehidupan sosial budaya, menyerupai adat istiadat, bahasa, agama, kesenian.
4) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menyatukan bangsa Indonesia sehingga sekalipun terdapat aneka macam keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap satu pandangan.
5) Memiliki tata krama atau keramahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain sehingga sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk tiba ke Indonesia.
6) Letak daerahnya yang amat strategis, yaitu di antara dua benua (Asia dan Australia) dan di antara dua samudera (Hindia dan Pasifik) menimbulkan Indonesia berada pada posisi silang dunia sehingga Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan gampang disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.
7) Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi. Keanekaragaman tumbuhan dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.
8) Wilayah darat dan maritim Indonesia sangat luas. Hal ini menjadi modal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.
9) Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun. Indah, luas, sumber daya manusia, dan sumber daya alam menjadi faktor pembentuk keunggulan bangsa Indonesia.
Apabila kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, kita akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara, dimana pun kita berada. Kita juga akan selalu meningkatkan gambaran Indonesia melalui perbuatan-perbuatan konkret di masyarakat.
Selain hal-hal di atas, Indonesia mempunyai keunggulan yang seharusnya menjadi pujian juga, yaitu Indonesia beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional.
Kita juga mempunyai pabrik pesawat terbang yang berjulukan PT. Dirgantara Indonesia yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang bisa dibanggakan lantaran kualitasnya
diakui dunia. PT Pindad merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bisa memproduksi dan mengekspor aneka macam produknya ke seluruh dunia. Dalam dunia olah raga, bangsa Indonesia mempunyai atlet-atlet kelas dunia.
Keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia membuat kita bangga sebagai bangsa Indonesia. Kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia lebih jauh dibuktikan dengan karya-karya nyata, baik dalam bentuk mengejar pendidikan dan berpartisipasi dalam pembangunan di masa datang.
Janganlah kita silau terhadap sesuatu yang tiba dari asing, tidak mengagungkan bangsa lain dan juga jangan pernah menjelek-jelekkan bangsa sendiri.
Menganggap buruk bangsa sendiri merupakan sebuah kebiasaan buruk yang jelas-jelas akan menghambat kemajuan kita sebagai bangsa.
Tidak ada negara yang sempurna, semua bangsa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Marilah kita pupuk kekuatan dan keunggulan bangsa Indonesia semoga kita makin bangga terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memajukan bangsa Indonesia bagi seorang pelajar dimulai dengan berguru sungguh-sungguh. Apabila kita kaji, prestasi anak Indonesia dalam dunia pendidikan sudah sangat luar biasa.
Prestasi tersebut bukan hanya akan menjadi pujian pribadi, tetapi menjadi pujian bagi bangsa dan negara. Mengenai prestasi pelajar Indonesia Kemdikbud pernah mendata di antaranya menyerupai berikut ini.
1. Kontingen Indonesia tampil sebagai Juara Umum ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) II Tahun 2008 dengan meraih total perolehan medali sebanyak 32 medali dengan rincian adalah 12 medali emas, 9 perak dan 11 perunggu dari lima cabang olahraga yang dipertandingkan.
2. Indonesia menjadi Juara Umum International Conference of Young Scientists (ICYS) ke-16 yang berlangsung di Pszczyna, Polandia, 24–28 April 2009.
3. Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) 2009 yang terdiri dari Angelina Veni Johanna (SMA 1 BPK Penabur, Jakarta), Reinardus Surya Pradhitya (SMA Kanisius, Jakarta), Risan (SMAN 1 Tangerang), dan Christanto Handojo (SMA Kanisius, Jakarta), berhasil memenangkan dua medali perak dan satu medali perunggu dari ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2009 di Plovdiv, Bulgaria.
4. Angelina Venni Johanna, siswi SMAK 1 BPK Penabur Jakarta dan Reinardus Surya Pradhitya, dari Sekolah Menengan Atas Kanisius Jakarta berhasil meraih medali perak pada the ”21st International Olympic in Informatics (IOI)” yang diadakan di Kota Plovdiv, Bulgaria, dari 8 hingga 14 Agustus 2000.
5. Indonesia berhasil menyabet satu medali emas, dalam International Biology Olympiad (Olimpiade Biologi Internasional/IBO) ke-20 yang digelar 12- 18 Juli 2009 di Tsukuba, Jepang.
6. Profesor Dr. Ken Kawan Soetanto. Pria kelahiran Surabaya ini berhasil menggondol gelar profesor dan empat doktor dari sejumlah universitas di Jepang. Lebih hebatnya, puncak penghargaan akademis itu dicapainya pada usia 37 tahun.
7. Tim Olimpiade Matematika Indonesia berhasil membawa pulang satu medali perak, empat perunggu, dan satu honorable mention dari ajang International Mathematics Olympiad (IMO) ke-51 di Astana, Kazakhstan, yang berlangsung pada 2–14 Juli 2010 ini diikuti oleh 96 negara yang terdiri dari 517 peserta.
Satu medali perak berhasil di raih Ahmad Zaky. Empat medali perunggu diraih oleh Johan Gunardi, Stefanus, Raja Oktovin Tobi Moektijono dan Ronald Widjojo harus puas dengan raihan Honorable Mention.
8. Di ajang Olimpiade Fisika Internasional/International Physics Olympiad (Ipho 2010) yang diadakan di Zagreb, Kroatia.
Lima siswa Sekolah Menengan Atas Indonesia meraih prestasi membanggakan dengan berhasil meraih empat medali emas dan satu perak. Medali emas diraih Sohibul Maromi, Christian George Emor, Kevin Soedyatmiko, dan David Giovanni. Sementara perak diraih Ahmad Ataka Awwalur Rizqi. 9.
Di ajang Olimpiade Kimia Internasional/International Chemistry Olympiad (IChO) ke-42 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada 15-27 Juli 2010, Tim Olimpiade Kimia Indonesia kembali menorehkan prestasi dengan meraih 1 medali emas,1 perak, dan 2 perunggu.
Medali emas untuk Indonesia diraih atas nama Manoel Manuputty, medali perak oleh Alimun Nashira, serta perunggu oleh Stephen Haniel dan Agung Hartoko. Perolehan ini merupakan rekor
terbaik selama Indonesia mengikuti ajang IChO selama 14 tahun. Sementara itu, tuan rumah Jepang memperoleh 2 emas dan 2 perak. China menjadi pemenang otoriter dengan menyabet 4 medali emas. 10.
Indonesia berhasil menjadi juara umum pada Lomba Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat Dunia ke-17 atau 17th International Conferenceof Young Scientists (ICYS) pada 12-17 April 2010 di Denpasar, Bali.
Tim Indonesia yang berkompetisi di semua bidang lomba, yakni Ilmu Fisika, Matematika, Komputer, dan Ekologi meraih tujuh medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu. (sumber: Kemdikbud).
Pada dikala ini, torehan prestasi anak Indonesia di aneka macam bidang lebih banyak lagi dan sangat membanggakan. Silakan kalian pelajari lebih jauh aneka macam prestasi yang diraih oleh anak Indonesia dalam aneka macam bidang.
Pelajari bagaimana prestasi itu diraih dan bagaimana cara kalian membuat prestasi yang sanggup membanggakan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Apa yang telah diperjuangkan dan ditorehkan para perjaka dalam mendorong Kebangkitan Nasional 1908 akan makin berarti apabila kita sebagai generasi penerus bangsa bisa menorehkan prestasi di aneka macam bidang.
Pada dikala ini, upaya memperingati Kebangkitan Nasional 1908 merupakan upaya kita untuk mengingat dan menjadi pendorong semoga Indonesia bangun kembali untuk membangun Indonesia yang maju dan berdikari serta sanggup berdiri sejajar dengan negara lain di dunia.
Di zaman media umum kini ini, kita seringkali dihadapkan dengan pemberitaan yang negatif dan menjelekjelekan satu sama lain.
Sebagai pelajar, kalian dihentikan terpengaruh info yang menyesatkan (hoax). Upaya mencari kebenaran dari sebuah isu sebaiknya dilakukan, bertanya pada guru dan orang yang lebih pandai balig cukup akal dalam menanggapi isu dari media umum merupakan langkah yang baik untuk dilakukan.
Apabila semua media umum membicarakan keburukan, masyarakat akan resah dan lamakelamaan pujian kita sebagai sebuah bangsa akan berkurang.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa besar dan kita banggakan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membanggakannya. Apabila sesuatu yang negatif terjadi di Indonesia, kita semua berusaha mencari solusinya tanpa menjelek-jelekan bangsa sendiri.
Apabila prestasi yang diraih, sepatutnya kita bangga dan mensyukurinya sebagai perwujudan rasa cinta tanah air (nasionalisme). Rasa nasionalisme yang tinggi akan membawa kita menjadi bangsa yang lebih baik dengan terus berkarya dan membangun pujian untuk bangsa dan negeri tercinta Indonesia.
0 Komentar untuk "Pkn Viii Cuilan 4 Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908"