Nama Luqman Al Hakim merupakan nama seorang insan yang Allah abadikan namanya tertulis dalam kitab Al Qur'an, sebab keluhuran budi pekertinya dan berakhlak mulia. Kita belum mengetahui secara pasti apakah dia termasuk seorang utusan (Nabi dan Rasul) atau bukan.
Meskipun nama Luqman Al Hakim tidak diketahui siapa bahwasanya beliau, namun dari citra kisah singkat hidupnya yang Allah angkat dan diceritakan dalam kitab suci Al Qur'an, menggambarkan bahwa dia merupakan seorang hamba yang soleh dan taat.
Luqman Al Hakim dikenal sebab nasihat-nasihatnya kepada putranya yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur'an, ini merupakan ucapan seorang ayah kepada anaknya. Karena keluhuran adat dan budi pekertinya sampai-sampai nama dia Allah abadikan untuk dijadikan sebagai salah satu nama surat dari kitab suci Al-Qur'an yakni Surat Luqman.
Kisah singkat Luqman Al Hakim
Suatu saat Luqman memasuki sebuah pasar dengan mengendarai seekor Himar (keledai), sedangkan putranya sendiri berjalan mengikutinya dari belakang. Melihat hal menyerupai itu orang-orang yang melihatnya, eksklusif berkata : Lihatlah orang renta yang tidak berimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki.
Ketika mendengar desas-desus orang-orang yang berada dipasar, Luqman kemudian turun dan menaikan anaknya ke atas keledai. Melihat hal itu maka orang-orang berkata lagi : Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya yummy sendiri menaiki keledai itu, sungguh kurang asuh anaknya itu.
Ketika mendengar hal itu, lantas Luqman segera naik keatas Himar itu bersama anaknya, kemudian orang-orang berkata lagi : Lihat dua orang menaiki Himar itu, sungguh menyiksakan himar itu. Akibatnya Luqman merasa tidak yummy mendengar perkataan orang-orang itu kemudian ia turun bersama anaknya,
Setelah itu terdengar lagi orang berkata lagi : Lihat itu dua orang berjalan kaki, sedangkan Himar tidak dikendarai. Ketika perjalanan pulang, kemudian Luqman menasihati anaknya mengenai sikap dan ucapan mereka.
Luqman berkata : Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang lepas dari ucapannya, maka orang yang berilmu tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapapun yang mengenal kebenaran itulah yang menjadi pertimbangannya.
Lalu Luqman berpesan pada putranya : Wahai anakku tuntutlah rezeki yang halal, supaya kau tidak manjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu : Pertama, Tipis keimannya kepada agamanya, Kedua, Lemah akalnya (mudah tertipu) Ketiga, Hilang kepribadiannya
Akan lebih celaka lagi orang yang suka merendahkan orang lain dan suka menganggap ringan urusan orang lain.
Nasihat Luqman di atas begitu sangat keras, namun itulah yang terjadi dengan sifat insan kebanyakan, maka sehabis kita mengetahui mengenai hal itu, alangkah bijaknya bila kita senantiasa berhati-hati dalam melangkahkan kaki di atas muka bumi ini.
Nasihat Luqman pada anaknya yang terdapat dalam Al Qur'an
Mari kita simak bersama apa saja bahwasanya isi daripada hikmah Luqman kepada anaknya itu yang termaktub dalam Al-Quran Surat Luqman yang dimulai dari ayat 12 hingga ayat 19 berikut ini.
Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu : Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (12)
Dan ingatlah saat Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya. Hai anakku, janganlah kau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah benar-benar kezaliman yang besar. (13)
Dan kami perintahkan kepada insan berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (14)
Dan bila keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu perihal itu, maka janganlah kau mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya didunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kau kerjakan. (15)
Luqman berkata : Hai anakku, sesungguhnya bila ada sesuatu perbuatan sebesar biji sawi, dan berada dalam kerikil atau dilangit atau didalam bumi, pasti Allah akan mendatangkannya membalasnya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (16)
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah insan mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. (17)
Dan janganlah kau memalingkan mukamu dari insan sebab sombong dan janganlah kau berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (18)
Dan sederhanakanlah kau dalam berjalan, dan lunakanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk jelek bunyi yaitu bunyi keledai. (19)
Apa yang telah disampaikan Luqman kepada anaknya yang berisi petuah hikmah begitu sangat fundamental dan mendalam bagi seorang manusia. Kenapa demikian? sebab hikmah ini menyangkut adat seorang insan pada sang pencipta dan kepada sesama.
Kita tentunya sudah mengetahui bahwa salah satu tolak ukur kemuliaan yang dimiliki seseorang itu tergantung pada kebaikan akhlaknya. Untuk mencapai tingkatan kemuliaan tertinggi dihadapan Allah swt salah satunya terletak pada bagaimana kita berperilaku terhadap sesama.
Dari keterangan ayat di atas sanggup kita simpulkan mengenai beberapa isi kandungan ayat di atas yang terdiri dari hikmah Luqman kepada anaknya berikut ini :
- Janganlah menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun
- Berbuat oke kepada kedua ibu bapak/orang renta
- Menyadari bahwa hidup insan berada dalam pengawasan Allah swt
- Dirikanlah Shalat
- Berbuatlah kebaikan, sebesar apapun perbuatan kita akan ada alhasil
- Jauhilah perbuatan kemunkaran
- Sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian
- Janganlah berlaku sombong
Demikian kisah singkat Luqman serta beberapa hikmah Luqman kepada anaknya yang terdapat dalam Al quran, semoga kita sanggup meneladani kisah hidupnya untuk menjadi citra buat hidup kita kedepannya.
0 Komentar untuk "Kisah Luqman Al Hakim, Serta Pesan Yang Tersirat Pada Anaknya"