Pengertian Dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw - Kegiatan Pembelajaran merupakan sebuah rutinitas yang menjadi pecahan dari kiprah seorang guru,

dalam pelaksanaan pembelajaran seorang guru dituntut untuk mencapai tujuan pembelajaran, nah untuk sanggup mencapai tujuan tersebut maka kegiatan pembelajaran harus direncanakan dan dilaksanakan dengan semaksimal mungkin,

baik itu dalam persiapan mirip pembuatan RPP, penentuan model pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat

Model pembelajaran menjadi sebuah pecahan yang penting dalam upaya mencapai kesuksesan dalam pelaksanaan pembelajaran,

oleh alasannya ialah itu seorang guru hendaknya memilih jenis model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang sanggup menjadi salah satu pilihan ialah model pembelajaran Jigsaw.

Apakah pengertian dari model pembelajaran kooperaif jigsaw? Dan bagaimana penerapan dari model tersebut? Selengkapnya sanggup anda simaka dalam klarifikasi artikel situs info dunia pendidikan berikut ini:

Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw

Berdasarkan  etimologinya kata “ Jigsaw” merupakan kata yang berasal dari bahasa ingris dengan terjemahan dalam bahasa indonesiannya “gergaji ukir”.

Pola Pembelajaran model jigsaw mirip contoh cara penggunaan sebuah gergaji, yaitu siswa melaksanakan acara berguru dengan melaksanakan kolaborasi dengan siswa lain dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bersama.

Sementara berdasarkan pendapat jago salah satunya Sudrajat (2008:1) mengartikan Pembelajaran Model Jigsaw sebagai sebuah tipe pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, dimana dalam kelompok tersebut terdiri dari beberapa siswa yang bertanggung jawab untuk menguasai pecahan dari bahan ajar  dan selanjutnya harus mengajarkan bahan yang telah dikuasai tersebut kepada teman satu kelompoknya.

Model pembelajaran Jigsaw akan menjadi sebuah solusi yang efektif apabila diterapkan dalam pengajaran terhadap bahan latih yang sanggup dibagi menjadi beberapa pecahan dan bahan latih tersebut tidak harus urut dalam penyampaiannya

Simak juga Model pembelajaran PBL

Langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw

Bagi anda yang ingin menerapkan model pembelajaran jigsaw dalam kelas anda, maka anda sanggup mengikuti langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan model jigsaw yang disampaikan oleh Stepen, Sikes and Snapp berikut ini :

1. Siswa dibuat menjadi beberapa kelompok dengan anggota maksimal 5 siswa tiap kelompok.
2. Masing-masing siswa dalam setiap kelompok diberi pecahan bahan yang berlainan
3. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi pecahan bahan yang ditugaskan
4. Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub pecahan yang sama berkumpul dalam kelompok gres yang disini disebut sebagai kelompok jago untuk mendiskusiksn sub pecahan mereka.
5. Setelah anggota dari kelompok jago final mendiskusikan sub pecahan bagian mereka, maka selanjutnya masing-masing anggota dari kelompok jago kembali kedalam kelompok orisinil dan secara bergantian mengajar teman dalam 1 kelompok mengenai sub pecahan yang telah dikusai sedangkan anggota lainnya mendengarkan klarifikasi dengan seksama.
6. Masing-masing kelompok jago melaksanakan presentasi hasil diskusi yang telah dilakukan.
7. Guru melaksanaan kegiatan evaluasi.
8. Penutup

Bagi anda yang sudah mencoba model pembelajaran jigsaw, mungkin sebagian anda ada yang berhasil menerapkannya dengan baik dan tercapailah tujuan pembelajaran yang anda inginkan namun ada juga yang sudah menerapkan model jigsaw ini dan ternyata tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak tercapai, bergotong-royong apa yang menimbulkan berhasil atau tidaknya penerapan model jigsaw ini? Nah untuk detailnya penyebab dari keberhasilan ataupun kegagalan anda dalam menerapkan model jigsaw silahkan faktor-faktor berikut ini:

Faktor Penunjang Keberhasilan Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw

• Positive interdependence. Seluruh anggota dalam kelompok seharusnya memiliki rasa saling ketergantungan.
• Individual accountability. Masing-masing anggota kelompok seharusnya memiliki rasa tanggungjawab terhadap kemajuan proses berguru semua anggota tanpa terkecuali.
• Face-to-face promotive interaction. Adanya interaksi tatap muka dalam acara diskusi dan klarifikasi terperinci dalam bahan yang dibahas.
• Social skills. Masing-masing anggota seharusnya memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik dengan anggota lainnya sehingga memungkinkan pemahaman bahan bisa diterima secara kolektif.
• Groups processing and Reflection. Kelompok seharusnya sanggup melaksanakan penilaian terhadap proses berguru yang telah dilakukan dalam rangka peningkatkan kinerja kelompok.

Faktor penghambat keberhasilan model pembelajaran Jigsaw

1.Guru dan siswa masih aneh dengan model jigsaw.
Baik siswa maupun guru masih terbawa terbiasa dengan model pembelajaran konvensional, yang didalamnya bahan latih diberikan hanya satu arah yaitu dari guru kepada siswa.
2.Terbatasnya waktu.
Waktu yang diharapkan dalam pelaksanaan model jigsaw lebih banyak daripada pembelajaran konvensional.

Demikianlah pembahasan yang sanggup penulis berikan mengenai Model pembelajaran kooperatif type jigsaw. Semoga bagi anda sebagai pendidik ataupun calon pendidik sanggup menerapkan model pembelajaran jigsaw dengan sukses, sehabis memahami pengertian dan langkah-langkah model pembelajaran jigsaw.