Semboyan Ki Hajar Dewantara - Putra-putri indonesia yang cinta tanah air pastilah tidak akan melupakan sang pejuang pendidikan yang erat dikenal dengan Ki Hajar dewantara.
Beliau yakni seorang yang mempunyai cinta kebangsaan yang besar dan mempunyai harapan yang luhur untuk kejayaan negeri ini.
Meskipun ia sudah tiada namun ajaran-ajarannya masih terukir dalam setiap nafas para penggiat pendidikan. Apakah aliran ki hajar dewantara tersebut? Untuk selengkapnya simak ulasan berikut ini:
Ki Hajar Dewantara yakni aktivis pendidikan dibumi indonesia ini, usahanya dalam membuatkan pendidikan diawali dengan pendirian sekolah yang dikenal dengan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kerap kali disebut “taman siswa”.
Dengan adanya Taman siswa maka para kaum rakyat jelata (pribumi) sanggup memperoleh hak pendidikan sebagaimana hak pendidikan yang di miliki para priyayi dan orang Belanda.
Dalam taman siswa para siswanya yang merupakan rakyat pribumi ditanamkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan kecerdikan pekerti luhur.
Ki Hajar dewantara yang memperoleh sebutan sebagai bapak pendidikan di indonesia ini, mempunyai semboyan yang diajarkan ketika ia merintis taman siswa dan sampai sekarang semboyannya masih ditanamkan dalam setiap nafas putra putri indonesia, seboyan tersebut yakni “ ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani” Penjabaran dari semboyan tersebut silahkan anda simak berikut ini:
Semboyan 1 : Ing Ngarso Sung Tulodo
Dilihat dari asal katanya maka ing ngarso sung tuladho itu berasal dari kata Ing ngarso yang diartikan didepan, Sung (Ingsun) yang artinya saya, dan kata Tulodo yang artinya tauladan. Dengan demikian arti dari semboyan kihajar dewantara yang pertama ini yakni Ketika menjadi pemimpin harus sanggup memperlihatkan suri tauladan untuk semua orang yang ada disekitarnya.
Semboyan 2 : Ing Madyo Mbangun Karso
Dari asal katanya maka Ing Madyo Mbangun Karso bersal dari kata Ing Madyo yang diartikan di tengah-tengah, Mbangun yang mempunyai arti membangkitan dan karso yang mempunyai arti bentuk kemauan atau niat. Dengan demikian makna dari semboya ki Hajar dewantara yang kedua ini yakni seseorang ditengah-tengah kesibukannya diperlukan sanggup membangkitkan semangat.
Aplikasi semboyan ini dalam masyarakat yakni berusaha membuat banyak sekali penemuan dalam lingkungannya dengan cara membuat kondisi atau suasana kodusif yang sanggup menimbulkan peningkatan keamanan dan kenyamanan.
Semboyan 3 : Tut Wuri Handayani
Dari asal katanya Tut Wuri Handayani, dirangkai dari kata tut wuri yang mempunyai arti mengikuti dari belakang dan kata handayani yang mempunyai arti memperlihatkan motivasi atau dorongan moral atau dorongan semangat. Dengan demikian semboyan ki hajar dewantara yang ketiga ini mempunyai makna bahwa seseorang diperlukan sanggup memperlihatkan suatu dorongan moral dan semangat kerja ketika seseorang tersebut berada di belakang
Demikianlah pemaparan dalam situs info dunia pendidikan ketika ini ihwal tiga buah semboyan ki Hajar dewantara yang telah tertanam semenjak zaman penjajahan dan masih terkenang sampai ketika ini.
Meskipun ia sudah tiada namun ajaran-ajarannya masih terukir dalam setiap nafas para penggiat pendidikan. Apakah aliran ki hajar dewantara tersebut? Untuk selengkapnya simak ulasan berikut ini:
Ki Hajar Dewantara yakni aktivis pendidikan dibumi indonesia ini, usahanya dalam membuatkan pendidikan diawali dengan pendirian sekolah yang dikenal dengan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kerap kali disebut “taman siswa”.
Dengan adanya Taman siswa maka para kaum rakyat jelata (pribumi) sanggup memperoleh hak pendidikan sebagaimana hak pendidikan yang di miliki para priyayi dan orang Belanda.
Dalam taman siswa para siswanya yang merupakan rakyat pribumi ditanamkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan kecerdikan pekerti luhur.
Semboyan Ki Hajar Dewantara yang ditanamkan di taman siswa
Ki Hajar dewantara yang memperoleh sebutan sebagai bapak pendidikan di indonesia ini, mempunyai semboyan yang diajarkan ketika ia merintis taman siswa dan sampai sekarang semboyannya masih ditanamkan dalam setiap nafas putra putri indonesia, seboyan tersebut yakni “ ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani” Penjabaran dari semboyan tersebut silahkan anda simak berikut ini:
Semboyan 1 : Ing Ngarso Sung Tulodo
Dilihat dari asal katanya maka ing ngarso sung tuladho itu berasal dari kata Ing ngarso yang diartikan didepan, Sung (Ingsun) yang artinya saya, dan kata Tulodo yang artinya tauladan. Dengan demikian arti dari semboyan kihajar dewantara yang pertama ini yakni Ketika menjadi pemimpin harus sanggup memperlihatkan suri tauladan untuk semua orang yang ada disekitarnya.
Semboyan 2 : Ing Madyo Mbangun Karso
Aplikasi semboyan ini dalam masyarakat yakni berusaha membuat banyak sekali penemuan dalam lingkungannya dengan cara membuat kondisi atau suasana kodusif yang sanggup menimbulkan peningkatan keamanan dan kenyamanan.
Semboyan 3 : Tut Wuri Handayani
Dari asal katanya Tut Wuri Handayani, dirangkai dari kata tut wuri yang mempunyai arti mengikuti dari belakang dan kata handayani yang mempunyai arti memperlihatkan motivasi atau dorongan moral atau dorongan semangat. Dengan demikian semboyan ki hajar dewantara yang ketiga ini mempunyai makna bahwa seseorang diperlukan sanggup memperlihatkan suatu dorongan moral dan semangat kerja ketika seseorang tersebut berada di belakang
Demikianlah pemaparan dalam situs info dunia pendidikan ketika ini ihwal tiga buah semboyan ki Hajar dewantara yang telah tertanam semenjak zaman penjajahan dan masih terkenang sampai ketika ini.
0 Komentar untuk "Semboyan Ki Hajar Dewantara Yang Menjadi Pusaka Perjuangannya"