1. Perdagangan
Kondisi geografis sebagai jalur pelayaran dan perdagangan menciptakan wilayah Kepulauan Indonesia menjadi tempat pertemuan para pedagang yang tidak hanya orang-orang lokal, tetapi juga bangsa lain ibarat Arab, Persia, Cina, dan India. Mereka berdagang sambil juga berbagi agama Islam.
Para pedagang tersebut biasanya bermukim atau bertempat tinggal sementara di daerah-daerah sekitar pelabuhan.
Hal ini disebabkan mereka harus menunggu perubahan angin pada bulan-bulan tertentu yang memungkinkan mereka kembali ke negeri asalnya.
Pada ketika bermukim sementara inilah kemudian mereka berbagi agama Islam.
2. Pernikahan
Selain berdagang, penyebaran Islam dilakukan melalui pernikahan. Para pedagang muslim yang menetap di sekitar pelabuhan banyak yang melaksanakan kesepakatan nikah dengan penduduk setempat.
Dari kesepakatan nikah ini terbentuklah ikatan hubungan yang besar antara pihak pria dan keluarga pihak wanita.
3. Pendidikan
Penyebaran Islam di Nusantara dilakukan juga melalui pendidikan. Para ulama dan guru-guru Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Lembaga pendidikan Islam yang dikenal pada waktu itu yakni Surau, Dayah, dan Pesantren. Di tempat-tempat inilah para ulama mendidik para santri ihwal agama Islam.
Bila telah selesai, para santri pulang ke kampung halamannya untuk berdakwah berbagi agama Islam kepada masyarakat sekelilingnya.
Contoh pesantren pada masa dahulu yakni pesantren yang dibangun oleh Sunan Ampel akrab Gresik, dan pesantren yang dibangun oleh Sunan Giri di Gresik.
4. Kesenian
Penyebaran Islam juga dilakukan melalui pertunjukan seni, ibarat pertunjukan wayang kulit.
Disebutkan bahwa dalam dongeng tutur bahwa Sunan Kalijaga yakni seorang dalang yang sangat andal dan sangat disukai rakyat.
Beliau secara perlahan-lahan memasukan unsur-unsur agama Islam dalam dongeng dan pertunjukan wayang sehingga hasilnya sanggup menarik rakyat masuk agama Islam.
Kondisi geografis sebagai jalur pelayaran dan perdagangan menciptakan wilayah Kepulauan Indonesia menjadi tempat pertemuan para pedagang yang tidak hanya orang-orang lokal, tetapi juga bangsa lain ibarat Arab, Persia, Cina, dan India. Mereka berdagang sambil juga berbagi agama Islam.
Para pedagang tersebut biasanya bermukim atau bertempat tinggal sementara di daerah-daerah sekitar pelabuhan.
Hal ini disebabkan mereka harus menunggu perubahan angin pada bulan-bulan tertentu yang memungkinkan mereka kembali ke negeri asalnya.
Pada ketika bermukim sementara inilah kemudian mereka berbagi agama Islam.
2. Pernikahan
Selain berdagang, penyebaran Islam dilakukan melalui pernikahan. Para pedagang muslim yang menetap di sekitar pelabuhan banyak yang melaksanakan kesepakatan nikah dengan penduduk setempat.
Dari kesepakatan nikah ini terbentuklah ikatan hubungan yang besar antara pihak pria dan keluarga pihak wanita.
3. Pendidikan
Penyebaran Islam di Nusantara dilakukan juga melalui pendidikan. Para ulama dan guru-guru Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Lembaga pendidikan Islam yang dikenal pada waktu itu yakni Surau, Dayah, dan Pesantren. Di tempat-tempat inilah para ulama mendidik para santri ihwal agama Islam.
Bila telah selesai, para santri pulang ke kampung halamannya untuk berdakwah berbagi agama Islam kepada masyarakat sekelilingnya.
Contoh pesantren pada masa dahulu yakni pesantren yang dibangun oleh Sunan Ampel akrab Gresik, dan pesantren yang dibangun oleh Sunan Giri di Gresik.
4. Kesenian
Penyebaran Islam juga dilakukan melalui pertunjukan seni, ibarat pertunjukan wayang kulit.
Disebutkan bahwa dalam dongeng tutur bahwa Sunan Kalijaga yakni seorang dalang yang sangat andal dan sangat disukai rakyat.
Beliau secara perlahan-lahan memasukan unsur-unsur agama Islam dalam dongeng dan pertunjukan wayang sehingga hasilnya sanggup menarik rakyat masuk agama Islam.
0 Komentar untuk "Bagaimana Caranya Penyebaran Islam Ke Nusantara?"