Bagaimana Periode Pemerintahan Umar Bin Khattab?

Umar bin Khattab ialah seorang sobat Nabi Muhammad yang juga ialah Khalifah sehabis Abu Bakar as Siddiq.

Umar dilahirkan di kota Mekah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekah ketika itu.

Ayahnya berjulukan Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisy dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar mempunyai julukan yang diberikan oleh Nabi, yaitu al Faruk yang berarti orang yang dapat memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Umar bin Khattab ialah orang yang sangat berani sehingga dijuluki singa padang pasir. Sebelum masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh orang-orang Islam alasannya kebengisannya.

Begitu juga ketika sudah masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh musunya, yaitu orang-orang kafir.

Meskipun keras kepala,, tetapi hati ia lembut. Ia keras terhadap orang-orang yang mengingkari fatwa Islam atau orang-orang kafir, tetapi ia sangat lembut terhadap orang-orang yang baik.

Ketika menjadi pemimpin, ia selalu mendahulukan kepentingan orang banyak. Ia tidak pernah mendahulukan kepentingan sendiri.

Prinsipnya, lebih baik tidak makan dan tidur di lantai daripada makan lezat dan tidur di istana sementara rakyatnya menderita.

Pada suatu malam, hartawan Abdurrahman bin Auf dipanggil oleh Khalifah Umar bin Khattab untuk diajak pergi ke pinggir kota Madinah.

"Malam ini akan ada serombongan kafilah yang hendak bermalam di pinggir kota, dalam perjalanan pulang," kata Khalifah Umar kepada Abdurrahman bin Auf.

"Lalu maksud Anda bagaimana?" tanya Abdurrahman.

"Oleh alasannya kafilah itu membawa barang dagangan yang banyak, maka kita ikut bertanggung jawab atas keselamatan barang dari gangguan tangan-tangan usil. Jadi, nanti malam kita tolong-menolong mengawal mereka," sahut Khalifah.

Ajakan itu disambut besar hati oleh Abdurrahman, dia sudah mempersiapkan jiwa raganya untuk berjaga semalam suntuk.

Namun, apa yang terjadi di sana? Ternyata lain dengan yang diduga semula.

Ketika malam telah mulai sepi, Khalifah Umar bin Khattab berkata padanya, "Abdurrahman.... kamu boleh tidur! Biarlah saya saja yang berjaga-jaga. Nanti jikalau ada apa-apa kamu saya bangunkan."

Suatu malam, Auza'iy pernah memergoki Khalifah Umar masuk ke rumah seseorang. Ketika keesokan harinya dia tiba ke rumah itu, ternyata penghuninya seorang janda renta yang buta dan sedang menderita sakit.

Janda itu mengatakan  bahwa tiap malam ada orang yang tiba kerumahnya untuk mengirim makanan dan obat-obatan.

Siapa nama orang itu, janda itu sama sekali tidak tahu. Padahal orang yang tiap maam tiba ke rumahnya ialah Khalifah yang mereka kagumi.

Suatu malam, Khalifah Umar berjalan-jalan di pinggir kota. Tiba-tiba, didengarnya rintihan seorang perempuan dari dalam sebuah kemah yang kumal.

Ternyata yang merintih itu seorang perempuan yang akan melahirkan.

Disampingnya, suaminya kebinungan. Pulanglah Khalifah ke rumahnya untuk membawa isterinya, Ummu Kulsum, untuk menolong perempuan yang akan melahirkan itu.

Wanita yang ditolongnya itu pun tidak tahu bahwa orang yang menolongnya ialah Khalifah Umar, Amirul Mu'minin yang mereka cintai.

Related : Bagaimana Periode Pemerintahan Umar Bin Khattab?

0 Komentar untuk "Bagaimana Periode Pemerintahan Umar Bin Khattab?"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)