Teori Creatio Continua atau teori keadaan tetap atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa ketika diciptakan alam semesta ini tidak ada.
Alam semesta atau jagat raya ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir.
Pada setiap ketika ada pertikel yang dilahirkan dan da yang lenyap.
Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasa-jasad alam semesta.
Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah bahan makin bertambah dan mengakibatkan pemuian alam semesta.
Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi.
Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% bahan alam semesta ialah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
Teori ini diajukan oleh andal astronomi Fred Hoyle dan beberapa andal astrofisika Inggris ibarat Bendi dan Gold.
Dalam teori keadaan tetap, kita harus mendapatkan bahwa zat gres selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara banyak sekali galaksi, sehingga galaksi gres akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang setuju bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut ialah hidrogen.
Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa andal yang lain, lantaran hal itu melanggar salah satu aturan dasar fisika, yaitu aturan kekekalan zat.
Zat tidak sanggup diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah sanggup diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi.
Sampai ketika ini belum sanggup dipastikan bagaimana bekerjsama jagat raya ini terbentuk.
Teori-teori yang dikemukakan para andal tersebut tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
Alam semesta atau jagat raya ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir.
Pada setiap ketika ada pertikel yang dilahirkan dan da yang lenyap.
Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasa-jasad alam semesta.
Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah bahan makin bertambah dan mengakibatkan pemuian alam semesta.
Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi.
Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% bahan alam semesta ialah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
Teori ini diajukan oleh andal astronomi Fred Hoyle dan beberapa andal astrofisika Inggris ibarat Bendi dan Gold.
Dalam teori keadaan tetap, kita harus mendapatkan bahwa zat gres selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara banyak sekali galaksi, sehingga galaksi gres akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang setuju bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut ialah hidrogen.
Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa andal yang lain, lantaran hal itu melanggar salah satu aturan dasar fisika, yaitu aturan kekekalan zat.
Zat tidak sanggup diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah sanggup diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi.
Sampai ketika ini belum sanggup dipastikan bagaimana bekerjsama jagat raya ini terbentuk.
Teori-teori yang dikemukakan para andal tersebut tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
0 Komentar untuk "Bagaimana Suara Teori Keadaan Tetap?"