Teori ini (Tidal Theory) dalam telaah pembentukan Tata Surya dikemukakan oleh astronom Inggris James Hopwood Jeans (1917, tidal/near-collision hypothesis) yang menyatakan bahwa Tata Surya diperkirakan terbentuk sebagai akhir melintasnya sebuah bintang erat Matahari.
Sebagian bahan Matahari tersedot dan terlempar ke luar kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini terkendala dengan banyaknya kekurangan dalam analisis mekanikanya khususnya perihal lagi-lagi problem kekekalan momentum sudut sehabis diteliti tahun 1929 oleh Sir Harold Jeffreys seorang pakar Matematika, Statistik, Geofisika, dan sekaligus seorang astronom dari Inggris. Juga oleh Henry Norris Russell, astronom Amerika Serikat yang juga populer sebagai pakar teori evolusi bintang, khususnya diagram evolusinya yang populer – Hertzsprung-Russell Diagram.
Lyman Spitzer (namanya diabadikan pada teleskop angkasa berbasis inframerah, “saudara” dari teleskop angkasa Hubble yang berbasis visual) pun menolaknya, dengan alasan apabila ada bahan Matahari terlepas, maka bahan akan terhambur – bukan terkondensasi atau menggumpal. Makara mustahil terbentuk planet.
Kendati demikian, gagasan adanya proses pembentukan planet melalui prosedur planetesimal accretion dipertahankan sampai sekarang (dalam arti, dalam kondisi khusus bahwa prosedur ini sanggup terjadi. Namun, tidak pada Tata Surya).
Sebagian bahan Matahari tersedot dan terlempar ke luar kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini terkendala dengan banyaknya kekurangan dalam analisis mekanikanya khususnya perihal lagi-lagi problem kekekalan momentum sudut sehabis diteliti tahun 1929 oleh Sir Harold Jeffreys seorang pakar Matematika, Statistik, Geofisika, dan sekaligus seorang astronom dari Inggris. Juga oleh Henry Norris Russell, astronom Amerika Serikat yang juga populer sebagai pakar teori evolusi bintang, khususnya diagram evolusinya yang populer – Hertzsprung-Russell Diagram.
Lyman Spitzer (namanya diabadikan pada teleskop angkasa berbasis inframerah, “saudara” dari teleskop angkasa Hubble yang berbasis visual) pun menolaknya, dengan alasan apabila ada bahan Matahari terlepas, maka bahan akan terhambur – bukan terkondensasi atau menggumpal. Makara mustahil terbentuk planet.
Kendati demikian, gagasan adanya proses pembentukan planet melalui prosedur planetesimal accretion dipertahankan sampai sekarang (dalam arti, dalam kondisi khusus bahwa prosedur ini sanggup terjadi. Namun, tidak pada Tata Surya).
0 Komentar untuk "Bagaimana Suara Teori Pasang Surut?"