Teori ataupun hipotesis kosmogoni modern yang pertama sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang filsuf dan jago Matematika Perancis Renè Descartes pada tahun 1642-4, di mana justru nantinya argumennya sanggup dijelaskan melalui teori gravitasi Newton.
Dinyatakan bahwa Tata Surya berasal dari awan partikel yang berputar ibarat pusaran air dengan orbit mendekati bundar (vortices of swirling particles).
Cikal bakal Matahari berada di sentra dan calon planet berada pada pusaran utama (piringan cakram bahan pembentuknya), sedangkan satelit ada pada pusaran pemanis di sekitar pusaran calon planet.
Adapun klarifikasi perihal bagaimana prosedur partikel awal saling berkumpul membentuk cikal bakal Tata Surya tidak diurai jelas.
Pada analisis inilah, pada masa kemudian dijabarkan melalui teori gravitasi.
Adapun pusaran bahan yang akibatnya mendorong terbentuknya planet atau satelit pada masa kemudian diselisik melalui terbentuknya gerak turbulensi.
Bila kita perhatikan anutan air di sungai yang terhalang bebatuan, sering didapati adanya pusaran-pusaran. Kira-kira ibarat inilah gerak turbulensi.
Pada perkembangan berikutnya, awan partikel cikal bakal Tata Surya lambat laun digantikan dengan adanya nebula (materi antar bintang) yang semakin banyak ditemukan di segenap pelosok alam semesta (walau awalnya tidak terbedakan, apakah yang dijumpai memang benar nebula atau benda langit lain semisal galaksi, yang gres mulai terkuak saat disadari bahwa Nebula Andromeda ternyata ialah galaksi besar tetangga terdekat galaksi kita Bima Sakti).
Dinyatakan bahwa Tata Surya berasal dari awan partikel yang berputar ibarat pusaran air dengan orbit mendekati bundar (vortices of swirling particles).
Cikal bakal Matahari berada di sentra dan calon planet berada pada pusaran utama (piringan cakram bahan pembentuknya), sedangkan satelit ada pada pusaran pemanis di sekitar pusaran calon planet.
Adapun klarifikasi perihal bagaimana prosedur partikel awal saling berkumpul membentuk cikal bakal Tata Surya tidak diurai jelas.
Pada analisis inilah, pada masa kemudian dijabarkan melalui teori gravitasi.
Adapun pusaran bahan yang akibatnya mendorong terbentuknya planet atau satelit pada masa kemudian diselisik melalui terbentuknya gerak turbulensi.
Bila kita perhatikan anutan air di sungai yang terhalang bebatuan, sering didapati adanya pusaran-pusaran. Kira-kira ibarat inilah gerak turbulensi.
Pada perkembangan berikutnya, awan partikel cikal bakal Tata Surya lambat laun digantikan dengan adanya nebula (materi antar bintang) yang semakin banyak ditemukan di segenap pelosok alam semesta (walau awalnya tidak terbedakan, apakah yang dijumpai memang benar nebula atau benda langit lain semisal galaksi, yang gres mulai terkuak saat disadari bahwa Nebula Andromeda ternyata ialah galaksi besar tetangga terdekat galaksi kita Bima Sakti).
0 Komentar untuk "Bagaimana Suara Teori Vortex Model?"