Eropa | Sebelum Dan Sehabis Islam


Negara-negara yang ada di benua Eropa banyak mencatatkan Islam sebagai agama paling besar selepas Kristen, termasuk Italia, Swedia, Perancis dan Jerman. Sementara di sebelah timur Eropa terutama Bosnia, Albania, Republik Macedonia, Bulgaria dan Ukraina, komunitas penduduk Islam berkulit putih sudah ada semenjak bertahun-tahun lamanya dan selepas menerima perlawanan semasa zaman komunisme, kini sudah aktif kembali menghidupkan Islam ibarat dulu.

Pembahasan mengenai dampak Islam di Eropa terbagi menjadi dua cuilan :
1.   Eropa sebelum adanya dampak Islam

Sebagaimana para andal sejarah banyak mencatat bahwa dunia Eropa sebelum hadirnya Islam dilanda zaman kelam. Maksud dari Zaman Kelam ialah zaman dimana masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan ilmu pengetahuan, Menurut Ensiklopedia Amerikana, tempo zaman ini selama kurang lebih 1000 tahun, yang dimulai semenjak zaman kejatuhan kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada era ke-15 Masehi.

Sementara beberapa kota besar yang ada di Timur Tengah sudah menjadi kota lautan ilmu pengetahuan ibarat kota Iskandariyah, Harran, Antiok dan Baghdad. Perbincangan dunia akademik yang melibatkan tajuk besar ibarat metafisika, pengobatan, astronomi, etika, politik, fisika dan yang semisalnya dibahas secara terbuka dan Ilmiah.

Hal ini pertanda bahwa dunia Islam sudah menikmati kemajuan ilmu pengetahuan yang tinggi, sedangkan dunia belahan Eropa masih diselimuti kegelapan dan kemunduran. Dunia sudah menawarkan perihal betapa hebatnya pertumbuhan dan perkembangan intelektual dan ilmu pengetahuan di dunia Islam, masa ini terjadi antara era ke-9 hingga era ke-12 Masehi.

2.   Eropa setelah adanya dampak Islam

Dari segi wilayah tempat Islam yang bersahabat dengan eropa ialah Spanyol, disini pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan juga berjalan dengan pesat. Philip Khiti didalam bukunya yang berjudul Orang Arab Sejarah Ringkas menuliskan sebagai berikut :

Orang Islam Spanyol mengarang salah satu dari bab-bab yang gemilang dalam sejarah intelek pada zaman pertengahan Eropa. Di antara pertengahan era ke-8 dan permulaan era ke-13, orang arab merupakan pemimpin utama dalam budaya dan peradaban di seluruh dunia.

Dalam rangka memenuhi harapan gres masyarakat Eropa, usaha-usaha penterjemahan dilakukan terhadap bahan-bahan ilmiah dari negara-negara Islam. Mereka tidak menerjemahkan bahan-bahan ilmiah dari bahasa Yunani, tapi mereka lebih banyak dari buku-buku bahasa Arab.

Tujuh alasan mengapa Eropa lebih menentukan buku-buku berbahasa Arab :
  1. Sebelum lebih kurang tahun 1200, ilmu-ilmu Islam lebih teratur, lebih asli, lebih penting dibanding ilmu-ilmu Romawi
  2. Bahasa Yunani sangat susah untuk dipahami
  3. Keseluruhan kecenderungan ilmu Romawi mengarah pada teologi falsafah dan ilmu sains
  4. Saluran-saluran perniagaan dengan bangsa barat terhubung secara eksklusif dengan Islam
  5. Dalam zaman petengahan, ilmu bahasa di pelajari secara lisan
  6. Para penguasa Nasrani latin tidak mencapai kemajuan di dalam wilayah Romawi
  7. Bantuan dari orang Yahudi diperoleh dalam bahasa Arab, dan jarang sekali dalam bahasa Yunani.  
Salah satu bidang sains di Spanyol yang menonjol yaitu astronomi, sebuah forum pendidikan telah didirikan di Cordoba dalam pada tahun 970 Masehi serta tubuh badan yang serupa muncul di Toledo dan di tempat lain. Para andal asronomi Spayol lebih dikenal oleh orang latin sebagai Arzachel.

Di Toledo dia telah menyusun agenda toledo yang sudah mencapai suatu ketelitian yang tinggi. Alpetragus yaitu spesialis astronomi yang terakhir, dia menulis buku  teks astronomi untuk mengganti teori-teori Ptolemy dengan suatu sistem planet yang sepusat.

Buku al Syifa karya Ibnu Sina telah diterjemahkan kedalam bahasa latin, dan diterbitkan di bawah tajuk Sufficintia Physicorum dimana andal pikir Barat Roger bacon sering menciptakan rujukan. Proses penterjemahan aneka macam ilmu dari negara Timur khususnya Spanyol ini di bantu juga oleh para pelajar Yahudi. Bahasa Arab yaitu bahasa percakapan waktu itu nama seorang Yahudi waktu itu ialah solomon ibn Gabirol dari Sarafossa, Moses ben Maimon dari Cordoba.

Buku-buku karya Ibnu Rusyid menjadi materi yang sangat berpengaruh, terjemahan-terjemahan tersebut telah memberi manfaat besar terhadap oang-orang Eropa ibarat yang di sebut oleh Philip Khitti di atas, bahan-bahan treseut dipelajari oleh para sarjana dan pelajar-pelajar setempat. lalu di Itali lahirlah Universitas Naples disini ilmu pengetahuan dari dunia Islam di pelajari.

Kemudian Universitas Bologna dan Oxford di London, Universitas-universitas ini menjadi pintu masuk ilmu-ilmu dari dunia Islam secara resmi kepada masyarakat Eropa pada era pertengahan. Usaha-usaha penerjemahan semakin banyak.

Cendekiawan paris sibuk mempelajari buku-buku yang berjudul Deintellectu et intelligibili yang merujuk kepada Ibnu Rusyd. St Thomas Aquinas merujuk kepada Ibnu Sina dalam karyanya Permasalahan yang di pertikaikan mengenai kebenaran. Buku perobatan Ibnu Sina yaitu Qanun Fi al Tib dipelajari di Eropa hingga era ke-17.

Pengaruh Ibnu Rusyd di Eropa ini berdasarkan Bertrand Russell sangatlah kuat, bukan saja dikalangan akademik, tetapi dikalangan pemikir bebas yang menafikan keabadian. sementara dikalangan andal falsafah profesional, peminat utamanya ialah ahli-ahli mazhab Francisson dan mereka yang berada di Universitas Paris.

Orang-orang penting di era pertengahan ibarat Sigervan Brabant dan Boethius yaitu pengikut-pengikut Ibnu Rusyd hingga mereka menerima cercaan dari pihak gereja. yaitu Cristoper Columbus sendiri menerima ide-ide dari Ibnu Rusyd, dalam usahanya menyebrangi Lautan Atlantik, dia dihalangi oleh aneka macam pihak terutama gereja. Tetapi dia bertekad mau meneruskan ekspedisi berbahayanya. 

Apabila ditanya dimanakah dia menerima ilmu dan keberanian untuk pelayaran itu, dia menyebut dari buku-buku Ibnu Rusyd. Kaum perempuan yang juga tertekan oleh pelbagai diskriminasi telah menerima wangsit dan semangat gres apabila membaca buku-buku Ibnu Rusyd mengenai perempuan dan hak-hak mereka.

Menurut para pengkaji ilmu sejarah menyatakan bahwa dampak Ibnu Rusyd atas karya-karya buku nya, setidak-tidaknya terus kuat selama empat era di Eropa.

Related : Eropa | Sebelum Dan Sehabis Islam

0 Komentar untuk "Eropa | Sebelum Dan Sehabis Islam"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)