Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (Ldks)


LDKS yakni kepanjangan dari Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, kegiatan ini menjadi kegiatan rutin setiap ada program pergantian atau regenerasi kepemimpinan khususnya di lingkungan lembaga-lembaga pendidikan sekolah, baik itu di tingkat dasar, menengah hingga pergurunan tinggi. Materi yang banyak di sorotinya sekitar tata cara kepemimpinan.

Organisasi yang ada dilingkungan pendidikan menyerupai OSIS, PRAMUKA, PMR berkewajiban melakukan kegiatan ini, alasannya yakni bagaimanapun kegiatan LDKS ini sangat fundamental sekali sebagai perbekalan buat para siswa pelajar untuk menghadapi tantangan di  hari esok khususnya mengenai bagaimana bila nantinya mereka ditakdirkan menjadi seorang pemimpin. 

Pengertian Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa : Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa yang berkaitan mengenai kepemimpinan
Tujuan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa : Dalam rangka mendidik, melatih baik mental maupun fisik dalam rangka mempersiapkan diri generasi untuk calon-calon pemimpin yang tangguh dan berkarakter

Dalam rangkaian program kegiatan tersebut, materi-materi yang disuguhkan, dibagi kedalam 3 (tiga) sesi, yaitu : fisik, mental dan hiburan (games). klarifikasi satu persatunya berikut ini :

Pertama latihan sesi fisik, antara lain :

  • Latihan baris berbaris
  • Tata cara penghormatan
  • Jalan di tempat
  • Langkah tegap maju
  • Hadap kiri hadap kanan
  • Serong kiri serong kanan
  • Balik kanan

Latihan upacara bendera

  • Upacara pembukaan
  • Upacara penutupan

Kedua latihan sesi mental, antara lain :

  • Jelajah alam/ Hiking
  • Jelajah halang rintang
  • Post to post
  • Merayap di atas lumpur
  • Push up
  • Sit up
  • Skot jam

Materi-materi suplemen lainnya yang harus dipahami akseptor LDKS, yang berkaitan unsur teoritis, antara lain :

  • Teori-teori kepemimpinan
  • Tekhnik dasar kepemimpinan
  • Pengorganisasian 
  • Planning (Perencanaan)
  • Actuating (Pelaksanaan)
  • Controling (Pengontrolan)

Ketiga latihan sesi hiburan, antara lain :

  • Balap karung
  • Membawa kelereng dengan sendok
  • Memasukan paku kedalam botol dengan pantat
  • Kuis
  • dll

Dari ketiga sesi di atas bilaman terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh akseptor LDKS, maka harus ada eksekusi berupa sanksi, hukuman yang diberikan tergantung tingkat kesalahan. Biasanya kalau tiba terlambat maka sanksinya berupa skot jam, push up dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. 

Kegiatan tersebut melibatkan semua pihak termasuk dari jajaran dewan guru dan kepala sekolah, yang tidak hanya dilaksanakan oleh para pembina baik pembina Osis atau pembina Pramuka. Karena dalam kegiatan tersebut berisi banyak bermacam-macam bahan yang harus disampaikan dan tidak memungkinkan sanggup disampaikan oleh seorang atau dua orang saja.

Hal-hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan semua peserta, antara lain :

⇒ Mempunyai surat izin dari orang renta peserta
⇒ Mempunyai kesiapan fisik dan mental
⇒ Mematuhi semua aturan yang telah disusun
⇒ Datang sempurna sesuai jadwal yang telah disusun

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa dalam sejarah pelaksanaannya sudah menjadi semacam budaya dilingkungan pendidikan sekolah, dengan kata lain kegiatan ini sudah sanggup diketahui alur perjalanannya dari awal kegiatan hingga final kegiatan. Maka dari itu bagi siswa-siswi yang tidak memiliki kesiapan mental dan fisik merasa takut kalau mendengar perihal kegiatan menyerupai ini.

Kegiatan ini banyak mengandung sisi positifnya, antara lain :

⇒ Menanamkan rasa kepercayaan diri siswa
⇒ Ajang pembentukan huruf siswa
⇒ Melatih kepekaan sosial siswa
⇒ Melatih administrasi diri siswa
⇒ Melatih kesiapan diri menjadi calon-calon pemimpin masa depan
⇒ dll

Tindakan yang dirasa di anggap menjadi tindakan kekerasan yang dilakukan para pembimbing (senior) dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ini bukan tanpa alasan untuk dilakukan, ini merupakan dalam rangka melatih, baik melatih ketahanan fisik maupun ketahanan segi mental para siswa. Hal ini perlu dilakukan biar para siswa nantinya punya ketahanan luar dan dalam.

Apapun bahan atau tindakan yang diberikan oleh para pembimbing, semuanya harus sesuai dengan mengikuti aturan-aturan perundang-undangan, baik segi aturan maupun ketatanegaraan serta harus terukur tidak lepas dari pantauan para pembina dan pelatih kegiatan. Hal ini harus diperhatikan alasannya yakni undang-undang HAM kini ini ada dan diberlakukan.

Lembaga penyelenggara kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa menyerupai sekolah baik umum atau madrasah, harus menaruh perhatian yang serius terhadap kegiatan ini. Dalam banyak perkara yang terjadi ternyata siswa pelajar yang tidak aktif dalam bermacam-macam kegiatan di sekolah rata-rata mereka tidak berdisiplin, malas belajar, berlaku mangkir sekolah, dan berani melanggar bermacam-macam aturan yang ada sekolah.

Berbeda ceritanya dengan para siswa yang aktif dilingkungan sekolah yang rajin mengikuti bermacam-macam organisasi yang ada sekolah, fakta dilapangan menilai mereka ini rata-rata berdisiplin, patuh pada perintah guru dan mentaati semua aturan yang ada di sekolah, mereka sanggup menjaga nama baik almamater tempat mereka menimba ilmu.

Kemudian kisah besarnya yang terbukti mereka-mereka yang tadinya aktif dalam berorganisasi mereka menjadi pemimpin-pemimpin besar baik ditingkat lokal, daerah, maupun  tingkat nasional dan mereka rata-rata punya kedudukan menjadi aparatur sipil pemerintahan dalam negeri maupun luar negeri. Hal inilah yang mengambarkan betapa pentingnya proses LDKS ini harus di adakan.

Itulah bahasan mengenai Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, dengan tujuan yang baik berharap semua karenanya menjadi baik.

Remaja hari ini yakni cowok hari esok
Pemuda hari ini yakni pemimpin hari esok

Related : Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (Ldks)

0 Komentar untuk "Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (Ldks)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)