Rahasia Di Balik Sujud Saat Shalat


Dalam menjalankan syariat agama terutama ketika melakukan Ibadah shalat, ada satu gerakan yang mengharuskan kulit kening seseorang harus melekat dilantai sejajar dengan kulit kaki berjulukan sujud. Bila ibadah shalat yang dilakukan hanya sebatas ritual kemudian diikuti oleh gerakan-gerakan yang telah di ajarkan semula maka ketika sudah selesai melakukan shalat rasanya ibarat biasa saja.

Sebagai insan yang tak luput dari yang namanya salah dan lupa tentunya kita semua akan mencicipi hal yang sama, lantaran rasa keimanan itu kadang naik dan juga kadang turun. Ketika tingkat keimanan kita naik maka kita seakan-akan berada di depan pengawasan Allah swt, tetapi manakala keimanan kita lagi turun kita seakan-akan lupa akan adanya Allah swt.

Ada beberapa diam-diam di balik sujud ketika shalat, namun diam-diam yang tersembunyi ini hanya akan dirasakan oleh sedikit orang sahaja. Tidak semua kaum muslimin betul-betul akan mencicipi itu termasuk penulis. Namun tentunya kita semua berharap bahwa yang kita lakukan benar-benar bermakna.

Baiklah akan coba kita uraikan beberapa diam-diam di balik sujud ketika shalat, berikut ini :

1.  Sebagai instruksi penghambaan makhluk pada penciptanya

Sebagai insan yang dilahirkan dari mulai bayi hingga remaja tentunya banyak melewati pase-pase kehidupan yang di jalaninya, tidak ada satupun insan yang terlahir eksklusif tepat serta dalam keadaan sudah remaja dan berilmu.

Semuanya harus melewati pase-pase mencar ilmu dan mencar ilmu terus hingga simpulan hidup menjemputnya. Kenapa Allah swt perintahkan kita untuk bersujud? dikarenakan kita sudah sepantasnya mengakui akan kebesaran dan keagungan Tuhan (Allah).

2.  Sebagai bentuk pengkerdilan diri

Jika bekas sujud benar-benar ada dan terus melekat bukan saja menempelkan kulit kening ke lantai, namun merasuk melekat di hati. Maka seyogyanya tak akan ada lagi timbul rasa keangkuhan di dalam diri, merasa kecil dan merasa bahwa kita hanyalah makhluk lemah yang membutuhkan kontribusi orang lain terutama Tuhan (Allah).

3.  Sebagai bentuk perendahan hati

Dalam aliran agama kita selalu di ingatkan bahwa kita jangan tinggi hati tetapi harus rendah hati, dengan adanya gerakan sujud secara otomatis kita menyampaikan proses ratifikasi kepada yang lebih daripada kita.

Orang yang senantiasa menjaga sujud dengan benar pasti ia akan jauh dari sifat angkuh, merasa benar sendiri, jauh dari sifat iri, dengki dan hasad. Ia akan menciptakan nyaman orang yang di sekelilingnya dan suka menjadi daerah untuk minta nasihat-nasihat baik.

4.  Sebagai bentuk pengakuan

Kita tentu semuanya sudah mengetahuinya bahwa kenapa Iblis hingga terusir dari Surga di usir oleh Allah swt lantaran gara-gara enggan sujud kepada Adam alaihissalam, sebagai tanggapan dari enggan bersujud menghormati Adam maka Iblis harus mendapatkan eksekusi berupa pengusiran sebagai makhluk yang terlaknat.

Sahabat beriman, untuk menjadi pribadi yang lembut dalam bertutur, jadi rujukan dalam bertindak maka solusinya ialah dengan ilmu. Bekal utama seorang hamba di dunia ialah ilmu, lantaran dengan ilmu ia akan di hantarkan kepada sang pemberi ilmu. Ada pepatah menyampaikan Kenalilah Robmu maka engkau akan bahagia.

Ketika sujud dalam ibadah shalat dilakukan dengan benar, kita akan mencicipi bahwa beban hidup yang menghimpit, harapan yang selalu tinggi menjulang ke atas diletakkan kembali ke bawah disejajajrkan kembali dengan tanah, dan seolah olah mengingatkan kita untuk selalu menundukkan pandangan ke bawah.

Dalam suatu keterangan dikatakan bahwa orang-orang yang dimasukan kedalam siksaan neraka, mereka minta kepada Tuhan biar dikembalikan lagi ke dunia walau hanya sesaat. Mereka meminta dikembalikan lagi kedunia hanya untuk bersujud kepada Tuhan (Allah) dan berzakat shalih. Tetapi hal itu sudah mustahil lagi dilakukan alasannya ialah kehidupan di alam dunia yang fana sudah usai.

Tapi yang musti diingat bahwa bentuk gerakan sujud hanya khusus dilakukan kepada Tuhan (Allah), tidak diperbolehkan insan bersujud kepada insan (sesama makhluk). Yang diperbolehkan antar sesama insan ialah saling menghormati dan menghargai dalam bentuk rasa kebersamaan sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Dalam cerita-cerita sejarah dimasa silam yang mengisahkan perihal kerajaan-kerajaan yang belum tersentuh agama, para bawahan dan rakyat umumnya diharuskan untuk bersujud menyembah sang Raja layaknya sebagai Tuhan. Hanya dengan alasan bahwa raja itu yang menunjukkan penghidupan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa menjaga gerakan sujud dengan benar, dan mengharap biar pengahambaan kita kepada Tuhan (Allah) benar-benar terjalin hubungan antara sang Khalik dan makhluknya. wallahu a'lam

Related : Rahasia Di Balik Sujud Saat Shalat

0 Komentar untuk "Rahasia Di Balik Sujud Saat Shalat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)