Majas Penegasan adalah: Salah satu dari Jenis Gaya Bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan cara penegasan kalimat guna menambah atau memperkuat maksud bagi pendengar atau pembaca.
Anda tentu pernah mendengar Kalimat:
Tentu kita semua mengetahui bahwa setiap kata Maju tentunya arahnya ke depan, kalau kata mundur tentu ke belakang.
Apa yang dimaksud dengan Majas Penegasan?
Majas Penegasan adalah: Salah satu dari Jenis Gaya Bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan penegasan kata atau kalimat guna menambah kesan atau maksud bagi pendengar atau pembaca.
Jenis-jenis Majas Penegasan
Ada beberapa jenis majas yang termasuk kedalam Majas Penegasan, antara lain:
Pengertian dan Contoh Kalimat Majas-majas Penegasan
1. Apofasis
Apofasis adalah: Gaya bahasa yang berupa penegasan namun dengan cara seolah-olah kalimat tersebut menyangkal yang ditegaskan.
Contoh kalimat Majas Apofasis:
"Saya sangat ingin mencicipi masakanmu, namun saat ini perut saya sangat kenyang."
2. Pleonasme
Pleonasme adalah: Berupa gaya bahasa yang menambahkan penjelasan tambahan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan penjelasan yang sebenarnya tidak perlu.
Contoh kalimat Majas Pleonasme:
"Guru menyuruh Andi agar Maju ke Depan."
3. Repetisi
Repetisi adalah: Gaya bahasa yang berupa mengulang kata dengan tujuan agar lebih mempertegas maksud kalimat tersebut.
Contoh kalimat Repetisi:
"Kita akan terlambat, dan saya sangat yakin, kita akan terlambat ke sekolah."
4. Pararima
Pararima adalah: Majas penegasan yang mengulang kata pada huruf Konsonan awal dan akhir pada satu kata atau bagian kata lain.
Contoh kalimat Pararima:
"Ini adalah Lika-liku kehidupan yang harus dijalani."
5. Aliterasi
Aliterasi adalah: Majas penegasan yang mengulang konsonan pada awal kata dengan berurutan.
Contoh kalimat Aliterasi:
"Budi Baik, tutur kata yang sopan menjadi bekal dalam kehidupan."
6. Paralelisme
Paralelisme adalah: Majas Penegasan yang mengulang kata, Frasa atau Klausa yang sejajar atau setara.
Contoh kalimat Paralelisme:
"Bersih itu Indah, Bersih itu Sehat, Bersih itu nyaman."
7. Tautologi
Tautologi adalah: Majas penegasan yang mengulang kata dengan yang bersinonim.
Contoh kalimat Tautologi:
"Ia menjadi Resah dan Gelisah setelah tinggal jauh dari kampung halamannya."
8. Sigmatisme
Sigmatisme adalah: Majas penegasan yang yang mengulangi bunyi huruf "S" untuk kesan tertentu.
Contoh kalimat Sigmatisme:
"Dia menulis surat ini sambil menangis."
9. Antanaklasis
Antanaklasis adalah: Majas penegasan dengan mengulang kata yang sama namun memiliki arti berbeda.
Contoh kalimat Antanaklasis:
"Buah Durian itu menjadi Buah bibir masyarakat karena ukurannya yang sangat besar."
10. Klimaks
Klimaks adalah: Majas penegasan yang menguraikan hal secara bertingkat dari yang sederhana sampai yang lebih penting.
Contoh kalimat Klimaks:
"Dari Kota, Desa hingga pelosok dusun semua orang bergembira menyambut kemenangan Tim sepakbola negeri ini."
11. Antiklimaks
Antiklimaks adalah: Majas penegasan yang menguraikan hal secara bertingkat dari yang lebih penting sampai yang sederhana, atau kebalikan dari Majas Klimaks.
Contoh kalimat Antiklimaks:
"Dari Masyarakat Golongan Atas, Menengah hingga bawah, tumpah ruah memadati jalanan untuk Mudik ke kampung halaman".
12. Inversi
Inversi adalah: Majas penegasan yang memiliki susunan yang tidak biasa, penggunaan kata Predikat di awal kalimat kemudian kata Subjek.
Contoh kalimat Inversi:
"Ditumpahkan Adik air dalam gelas tersebut, hingga bajuku menjadi basah."
13. Retoris
Retoris adalah: Majas yang berupa kalimat pertanyaan namun tidak perlu jawaban, karena sudah terkandung di dalamnya.
Contoh kalimat Retoris:
"Apakah kita tidak tersentuh melihat keadaan para pengungsi yang terkena bencana tersebut?"
14. Elipsis
Elipsis adalah: Majas atau gaya bahasa yang susunan kalimatnya tidak lengkap atau menghilangkan satu atau lebih dari unsur kalimat dalam susunan normal.
Contoh kalimat Elipsis:
"Saya dari Medan pagi ini, sore nanti saya ke Jakarta".
15. Koreksio
Koreksio adalah: Gaya bahasa yang berupa pernyataan pertama yang keliru, kemudian diperbaiki di pernyataan kedua, pada kalimat tersebut.
Contoh kalimat Koreksio:
"Perjalanan dari desa saya ke kota Bandung yang terjauh, namun perjalanan ke Kota surabaya lebih jauh lagi".
16. Polisindenton
Polisindenton adalah: mengungkapkan kalimat atau pernyataan, dan dihubungkan menggunakan kata penghubung.
Contoh kalimat Polisindenton:
Setelah tiba dirumah, saya membantu ibu membersihkan rumah, setelah itu menyapu halaman, dan kemudian menyiram tanaman.
17. Asindenton
Asindeton adalah: Mengungkapkan kalimat atau pernyataan, namun tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh kalimat Asindenton:
Susah senang, tangis tawa, mengisi lika liku kehidupan.
18. Interupsi
Interupsi adalah: Ungkapan dengan menyisipkan keterang di dalam unsur kalimat.
Contoh kalimat Interupsi:
Anto, Ketua Osis, orangnya ramah dan tampan.
19. Eksklamasio
Ekslamasio adalah: Pernyataan atau Ungkapan yang menggunakan kata-kata seru.
Contoh kalimat Ekslamasio:
Sungguh luar biasa penampilannya!
20. Enumerasio
Enumerasio adalah: Ungkapan yang berupa uraian secara bagian demi bagian dari keseluruhan bagian kalimat.
Contoh kalimat Enumerasio:
Musibah gempa bumi menimpa, masyarakat diungsikan, anak-anak menangis, kelaparan dan kedinginan menunggu bantuan.
21.Preterito
Preterito adalah: Berupa ungkapan dengan seolah menyembunyikan tujuan sebenarnya.
Contoh kalimat Preterito:
Kalau tak akan tahu, kalau yang mengambil pisang di kebun adalah saya.
22. Alonim
Alonim adalah: Ungkapan yang menggunakan Varian dari nama untuk menegaskan.
Contoh kalimat Alonim:
Pir, saya turun di sini saja, ya.
23. Kolokasi
Kolokasi adalah: Ungkapan yang menggunakan Asosiasi tetap antar satu kata dengan yang lain yang berdampingan dalam satu kalimat.
Contoh kalimat Kolokasi:
Nasibku, harus bertemu dengan pria sepertimu.
24. Silepsis
Silepsis adalah: Ungkapan yang menggunakan satu kata namun memiliki makna lebih dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis.
Contoh kalimat Silepsis:
Pupus sudah segala harapan dan impian gadis itu
25. Zeugma
Zeugma adalah: Ungkapan yang menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis, menyebabkan kalimat menjadi rancu.
Contoh kalimat Zeugma:
Kalian harus lebih sabar, meski pemarah Nenek itu juga Peramah.
Semoga bermanfaat!
Berbagi ilmu pengetahuan umum
Anda tentu pernah mendengar Kalimat:
"Guru menyuruh Andi agar segera Maju ke depan"Contoh kalimat diatas termasuk salah satu kalimat yang menggunakan gaya bahasa atau Majas penegasan, karena menggunakan kata Maju ditegaskan lagi dengan penambahan kata ke depan.
Tentu kita semua mengetahui bahwa setiap kata Maju tentunya arahnya ke depan, kalau kata mundur tentu ke belakang.
Jenis-jenis Majas Penegasan beserta Contoh Kalimatnya
Majas Penegasan dan Contoh kalimatnya |
Apa yang dimaksud dengan Majas Penegasan?
Majas Penegasan adalah: Salah satu dari Jenis Gaya Bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan penegasan kata atau kalimat guna menambah kesan atau maksud bagi pendengar atau pembaca.
Jenis-jenis Majas Penegasan
Ada beberapa jenis majas yang termasuk kedalam Majas Penegasan, antara lain:
- Apofasis
- Pleonasme
- Repetisi
- Pararima
- Aliterasi
- Paralelisme
- Tautologi
- Sigmatisme
- Antanaklasis
- Klimaks
- Antiklimaks
- Inversi
- Retoris
- Elipsis
- Koreksio
- Polisindenton
- Asindeton
- Interupsi
- Eksklamasio
- Enumerasio
- Preterito
- Alonim
- Kolokasi
- Silepsis
- Zeugma
Pengertian dan Contoh Kalimat Majas-majas Penegasan
1. Apofasis
Apofasis adalah: Gaya bahasa yang berupa penegasan namun dengan cara seolah-olah kalimat tersebut menyangkal yang ditegaskan.
Contoh kalimat Majas Apofasis:
"Saya sangat ingin mencicipi masakanmu, namun saat ini perut saya sangat kenyang."
2. Pleonasme
Pleonasme adalah: Berupa gaya bahasa yang menambahkan penjelasan tambahan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan penjelasan yang sebenarnya tidak perlu.
Contoh kalimat Majas Pleonasme:
"Guru menyuruh Andi agar Maju ke Depan."
3. Repetisi
Repetisi adalah: Gaya bahasa yang berupa mengulang kata dengan tujuan agar lebih mempertegas maksud kalimat tersebut.
Contoh kalimat Repetisi:
"Kita akan terlambat, dan saya sangat yakin, kita akan terlambat ke sekolah."
4. Pararima
Pararima adalah: Majas penegasan yang mengulang kata pada huruf Konsonan awal dan akhir pada satu kata atau bagian kata lain.
Contoh kalimat Pararima:
"Ini adalah Lika-liku kehidupan yang harus dijalani."
5. Aliterasi
Aliterasi adalah: Majas penegasan yang mengulang konsonan pada awal kata dengan berurutan.
Contoh kalimat Aliterasi:
"Budi Baik, tutur kata yang sopan menjadi bekal dalam kehidupan."
6. Paralelisme
Paralelisme adalah: Majas Penegasan yang mengulang kata, Frasa atau Klausa yang sejajar atau setara.
Contoh kalimat Paralelisme:
"Bersih itu Indah, Bersih itu Sehat, Bersih itu nyaman."
7. Tautologi
Tautologi adalah: Majas penegasan yang mengulang kata dengan yang bersinonim.
Contoh kalimat Tautologi:
"Ia menjadi Resah dan Gelisah setelah tinggal jauh dari kampung halamannya."
8. Sigmatisme
Sigmatisme adalah: Majas penegasan yang yang mengulangi bunyi huruf "S" untuk kesan tertentu.
Contoh kalimat Sigmatisme:
"Dia menulis surat ini sambil menangis."
9. Antanaklasis
Antanaklasis adalah: Majas penegasan dengan mengulang kata yang sama namun memiliki arti berbeda.
Contoh kalimat Antanaklasis:
"Buah Durian itu menjadi Buah bibir masyarakat karena ukurannya yang sangat besar."
10. Klimaks
Klimaks adalah: Majas penegasan yang menguraikan hal secara bertingkat dari yang sederhana sampai yang lebih penting.
Contoh kalimat Klimaks:
"Dari Kota, Desa hingga pelosok dusun semua orang bergembira menyambut kemenangan Tim sepakbola negeri ini."
11. Antiklimaks
Antiklimaks adalah: Majas penegasan yang menguraikan hal secara bertingkat dari yang lebih penting sampai yang sederhana, atau kebalikan dari Majas Klimaks.
Contoh kalimat Antiklimaks:
"Dari Masyarakat Golongan Atas, Menengah hingga bawah, tumpah ruah memadati jalanan untuk Mudik ke kampung halaman".
12. Inversi
Inversi adalah: Majas penegasan yang memiliki susunan yang tidak biasa, penggunaan kata Predikat di awal kalimat kemudian kata Subjek.
Contoh kalimat Inversi:
"Ditumpahkan Adik air dalam gelas tersebut, hingga bajuku menjadi basah."
13. Retoris
Retoris adalah: Majas yang berupa kalimat pertanyaan namun tidak perlu jawaban, karena sudah terkandung di dalamnya.
Contoh kalimat Retoris:
"Apakah kita tidak tersentuh melihat keadaan para pengungsi yang terkena bencana tersebut?"
14. Elipsis
Elipsis adalah: Majas atau gaya bahasa yang susunan kalimatnya tidak lengkap atau menghilangkan satu atau lebih dari unsur kalimat dalam susunan normal.
Contoh kalimat Elipsis:
"Saya dari Medan pagi ini, sore nanti saya ke Jakarta".
15. Koreksio
Koreksio adalah: Gaya bahasa yang berupa pernyataan pertama yang keliru, kemudian diperbaiki di pernyataan kedua, pada kalimat tersebut.
Contoh kalimat Koreksio:
"Perjalanan dari desa saya ke kota Bandung yang terjauh, namun perjalanan ke Kota surabaya lebih jauh lagi".
16. Polisindenton
Polisindenton adalah: mengungkapkan kalimat atau pernyataan, dan dihubungkan menggunakan kata penghubung.
Contoh kalimat Polisindenton:
Setelah tiba dirumah, saya membantu ibu membersihkan rumah, setelah itu menyapu halaman, dan kemudian menyiram tanaman.
17. Asindenton
Asindeton adalah: Mengungkapkan kalimat atau pernyataan, namun tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh kalimat Asindenton:
Susah senang, tangis tawa, mengisi lika liku kehidupan.
18. Interupsi
Interupsi adalah: Ungkapan dengan menyisipkan keterang di dalam unsur kalimat.
Contoh kalimat Interupsi:
Anto, Ketua Osis, orangnya ramah dan tampan.
19. Eksklamasio
Ekslamasio adalah: Pernyataan atau Ungkapan yang menggunakan kata-kata seru.
Contoh kalimat Ekslamasio:
Sungguh luar biasa penampilannya!
20. Enumerasio
Enumerasio adalah: Ungkapan yang berupa uraian secara bagian demi bagian dari keseluruhan bagian kalimat.
Contoh kalimat Enumerasio:
Musibah gempa bumi menimpa, masyarakat diungsikan, anak-anak menangis, kelaparan dan kedinginan menunggu bantuan.
21.Preterito
Preterito adalah: Berupa ungkapan dengan seolah menyembunyikan tujuan sebenarnya.
Contoh kalimat Preterito:
Kalau tak akan tahu, kalau yang mengambil pisang di kebun adalah saya.
22. Alonim
Alonim adalah: Ungkapan yang menggunakan Varian dari nama untuk menegaskan.
Contoh kalimat Alonim:
Pir, saya turun di sini saja, ya.
23. Kolokasi
Kolokasi adalah: Ungkapan yang menggunakan Asosiasi tetap antar satu kata dengan yang lain yang berdampingan dalam satu kalimat.
Contoh kalimat Kolokasi:
Nasibku, harus bertemu dengan pria sepertimu.
24. Silepsis
Silepsis adalah: Ungkapan yang menggunakan satu kata namun memiliki makna lebih dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis.
Contoh kalimat Silepsis:
Pupus sudah segala harapan dan impian gadis itu
25. Zeugma
Zeugma adalah: Ungkapan yang menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis, menyebabkan kalimat menjadi rancu.
Contoh kalimat Zeugma:
Kalian harus lebih sabar, meski pemarah Nenek itu juga Peramah.
Semoga bermanfaat!
Berbagi ilmu pengetahuan umum
0 Komentar untuk "25 Jenis Majas Penegasan dan Contoh kalimatnya"