“Perencanaan yang masak akan menciptakan penyusunan rencana yang bagus” itu yakni aturan dalam kamus kata mutiara. Tapi apa yang terjadi pada Saya, itu tidak terjadi hehe. Dibilang sial ya dapat jadi.
Begini ceritanya, Saya bertujuan ke Jogja bareng adik yang bosan ingin liburan. Nah planning di Jogja kita mau keliling Jogja dengan menyewa motor di rental yang ada di sana. Maka dari saban hari, saya udah merencanakan diri dengan menciptakan SIM C.
Tidak ada kata telat menciptakan SIM C |
Saya bikin SIM mesti sesuai dengan planning saya nanti, kalo bikin SIM cepat pasti saja salah satu planning dari draf planning saya berhasil. Tapi ternyata di luar dugaan, saya bikin SIM gagal melulu, apa saya yang ndeso apa pihak sana yang mempersulit. Selama saya tes tulis alhmdulillah Saya pribadi lulus, ujiannya pribadi pakai komputer , tinggal pencet-pencet aja jadi tidak ada manipulasi nilai. Yang lulus dan tidak lulus pribadi ditampilkan di papan depan secara otomatis.
Nah, ketika di panggil tes cobaan praktek, saya gak dapat berkutik. Dibikin kicep dengan tes praktek ini. Di beri potensi 3 kali gagal mulu, gara-gara melalui zig-zag yang sempit banget, kayu pembatas hanya dikasih ½ meter, mau meliuk-liuk juga susah. Saya coba hingga yang kedua kalinya kesini gagal lagi. Semangat sudah hilang, yang ada putus asa yang membatin. Sampai-sampai sudah tiba hari H. Saya masih belum punya SIM (hiks)
Deadline sudah tiba, tanpa SIM kita pribadi meluncur ke stasiun Kiaracondong Yuhu!. Setelah di kereta duduk manis Saya pribadi sms rental motor, hasil dari baca-baca di blog, Saya menerima rental motor yang recommended. Saya liat di list, syarat-syaratnya tiga identitas. Dan Saya sudah merencanakan tiga identitas itu. Waktu kereta sudah tiba di stasiun Tugu kita ketemuan di depan stasiun tugu, waktu ketemu pribadi memberi identitas. Kita memberi identitas hanya satu KTP asli, 2 Tiket kereta kepulangan dan potocopy KK. Setelah itu Saya difoto di samping motor. Pembayaran bergotong-royong dapat pakai DP, namun biar gak ribet takut kekurangan duit, jadi kita pribadi cash.
Kita disuruh pilih motor, di sini yang Saya pilih ternyata, platnya udah lama alias belum diperpanjang STNK-nya. Kita gak sadar gara-gara disuruh milih, yang kita pilih yakni dari kerennya motor saja bukan sambil liat plat nomornya, kita ambil motor matic M3 yang katanya motor pertama matic yang bluecore. Yah, siap-siap dua kali sial kalo umpamanya ketemu dengan sang juragan jalanan. Plat di motor ini sudah expired ketinggalan lebih dari 3 bulan kalo tidak salah. Maaf foto motornya sudah hilang gegara sudah ganti ponsel cerdas baru. Tapi kita tidak gentar apabila ada penjaga jalanan. Paling-paling minggir ke samping jalan dan memarkirkan motor di segi jalan. “Dan kita makan dahulu di pinggir warung yang ada di pinggiran jalan sambil minum teh. Menikmati hidup” bayangan dalam pikir Saya hehe.
Adventure is began! kita mengaspal ke Magelang Jawa Tengah tujuan ke candi Borobudur. Biasanya di perbatasan provinsi antara Yogjakarta dan Jawa Tengah ada penjaga jalanan. Nasib baik menghampiri kita, disana tidak ada razia orang jelek . Sampai hasilnya hingga di Candi Borobudur dan pulangnya juga selamat Yuhu!. Kemudian besoknya kita ke Paris. Masa sih? Iya itu Pantai Parangtritis. Pantai di selatan Jogja di Kabupaten Bantul. Disana banyak rambu-rambu kemudian lintas di setiap persilangan jalan. Kita mesti sabar jangan kebut-kebutan seumpama pebalap motoGP, jikalau ada lampu merah, kita wajib berhenti ya, yang punya SIM aja wajib berhenti terlebih yang tak punya SIM seumpama Saya hehe.
Apabila ada sang penjaga jalanan mesti damai ya, kita kan pake helm jadi damai saja. Biasanya performa luar menyeleksi dalamnya. Maksudnya, Bila performa luar kita dan kita berlangsung pada jalan yang benar alias tidak melanggar maka sang pembasmi kejahatan ini tidak akan mewaspadai kita. Hari ketiga kita trip ke candi Prambanan. Candi ini letaknya berada di perbatasan Jogja dan Jateng. Polisi lazimnya sangar-sangar jikalau di perbatasan. Dan sujud syukur kami tidak mengalami kesialan dengan ke-naked-an Opss! tujuannya ke-nekad-an kami. Pulangnya, jalanan menuju Jogja itu sibuk sungguh jadi tidak mungkin adanya razia
Pengalaman yang mendebarkan ketika kami berlangsung di persilangan jalan kota Jogja, ada sang penjaga jalanan menyetop kami, yang ada dipikiran kami bagaimana kita keluar dari duduk permasalahan ini. Kami siap ditilang dengan denda berapa pun. Kami pasrah sepasrah-pasrahnya sudah berapa kali kami lepas dan ini mungkin ini hari sialnya di antara keberuntungan-keberuntungan kami (lebay). Tiba-tiba sang penjaga jalanan mengarahkan kami untuk jalan kembali alasannya kendaraan beroda empat yang ada di persimpangan jalan ditolong oleh sang penjaga jalanan untuk menyebrang jalan. Akhirnya kami lepas dari kesialan lagi Yuhu! Saking senengnya hasilnya kami ngebut setelah itu ngeng! Giung... ngiung.... (eh bohong deng hehe)
Sore hari sudah datang, selesai sudah kami mengaspal jalanan Jogja dan Magelang selama 3 hari. Kami mengembalikan motor rental ke pemiliknya. Kami janjian di stasiun lempuyangan. Setelah berjumpa saya pribadi menyerahkan kunci motor terhadap mereka dan mereka mengembalikan tiket kereta, KTP dan foto copy KK. Motor yang kami tunggangi masih banyak bensinnya, sodaqoh buat pemakai selanjutnya hehe. Waktu pertama kita sewa motor, bensinnya hanya cukup untuk jalan ke POM bensin hadeuuh. Ya, sisa bensin yang ada dari motor rental kami, didedikasikan bagi penyewa berikutnya, mudah-mudahan tidak was-was atau takut kekurangan bensin seumpama kita. Terima kasih untuk penyewaan motor Jogja. Suatu ketika nanti kami tidak kapok menyewa motor kembali.
Tiga hari di jalanan Jogja belum cukup untuk menjelajahi seluruh rekreasi Jogja yang eksotis. Suatu ketika nanti saya akan kesana kembali dengan tidak lupa sudah menenteng SIM mudah-mudahan tidak kalut dan was-was di jalanan Jogja yang molek mulus. Sebetulnya kami ingin menuju pantai-pantai di Kab. Gunung Kidul yang eksotis nan indah. Tetapi feeling berkata lain alasannya takut kena apes. Maka dari itu teman dekat wajib punya SIM jikalau ingin sewa motor tidak seumpama saya ok ^_^
Thank for your attention!. See you next time Jogja
0 Komentar untuk "Keliling Jogja Tanpa Sim"