Sudah usang tidak motor-motoran alasannya yakni aktivitas rutin yang memang tidak bisa sembarang izin jadinya bisa juga bermotor ria. Salah satu sobat saya ngajak ke Jakarta dengan naik motor bertiga. Bertiga? Yup bertiga, satunya anak sekolah yang punya libur di tamat pekan. Tujuan ke Jakarta yakni ingin bantu-bantu pindahan Saudara ke kontrakan yang baru.
Sumber https://namakuprince.blogspot.com
Perjalanan di malam hari |
Naik motor matic Mio bertiga, well dempet-dempetan. dari Patrol pukul 17.00 hingga di Pasar Rebo pukul 23.00 wow usang sekali we spent 6 hours. Maklum, dalam perjalanan tersebut 2 kali diberi petaka ban bocor hingga 2 kali yang pertama di jalan antara Cikampek-Karawang dan yang kedua di antara Karawang-Cikarang.
Saat ban bocor di jalan menuju ke Karawang kami mencicipi motor agak oleng. Kami menepikan motor ke pinggir aspal dan ternyata memang kempes, waktu itu mengobrol pukul 20.00 saya yang mendorong mencari bengkel motor yang masih buka. Pikiran di saat itu agak sedikit prihatin soalnya pengalaman dahulu waktu itu hingga bocor dua kali di saat pulang ke Bandung. Ini yang bikin agak trauma tetapi saya tetap optimis niscaya ada yang buka.
Saat beberapa meter ke depan ada tanda ban besar dengan goresan pena putih, wah itu nampaknya ada tambal ban. Weitss tambal bannya tutup hmmm. Kami terus berlangsung mendorong motor menyusuri aspal, jikalau di pinggir aspal atau di tanah pasti saja membutuhkan tenaga extra untuk mendorong motor. Sampailah kami di kawasan bengkel yang masih buka, sekitar 200 meter perjalanan kami dari kawasan ban motor kami bocor menuju bengkel yang masih buka. Lumayan peluh di sekujur badan keluar walau udara malam itu dingin.
Motor sudah di tambal kami, bertujuan di saat sebelum ke Karawang kami dianjurkan melalui jalur kota Karawang alasannya yakni jikalau malam tidak ada kemacetan sedang jikalau melalui lingkar luar Karawang jalanannya banyak yang hancur dan minim penerangan pula. Kami cari kondusif kami pilih ke kota saja. Terbukti jalanan mulus dan tanpa macet.
Saat melalui kota Karawang, motor kami agak oleng, waduh nampaknya ada yang tak beres. Kami menepi ke pinggir aspal dan benar saja ban motor belakang bocor kembali. Kami mendorong motor kembali sekitar pukul 21.00 tepatnya di jalan Lemah Abang, jalan antara Karawang Cikarang. Kami mendorong motor tidam di aspal tetapi di segi jalan yang beralaskan tembok selokan memanjang sepanjang jalan. Untungnya bengkel dari kawasan ban kami bocor tidak mengecewakan erat sekitar 50 meter tetapi tidak mengecewakan juga peluh keluar juga.
Di kawasan ini kami agak horor juga bagi saya sih horor. Saat mendorong motor kami melalui suatu bangunan menyerupai warung dengan lampu warna-warni dan seorang wanita berbaju seksi yang sedang asyik main hp. Kami tetap konsentrasi ke depan saja.
Tiba hingga di bengkel dan meminta ke tukang bengkel untuk menyelediki ban dalamnya. Ternyata ban bocor akhir tambalan ban pertama yang tidak bagus, dari tambalan yang tidak masak hanya sekedarnya padahal haknya sudah kami bayar 15ribu hmm. Nah, di bengkel kedua ini kami berdiskusi antara di tambal kembali atau ganti ban. Kami oke ganti ban saja alasannya yakni perjalanan masih jauh. Tukang bengkel meminta 50rb untuk ban dalam, kami setujui saja, mungkin harga orisinil ban luar tersebut tidak hingga 50rb. Tapi tidak apa-apa mungkin sudah malam alasannya.
Sebetulnya dipinggir bengkel tersebut ada warung remang-remangnya lho. Kalo niat sih kami ingin dipijit, di saat itu kan tidak mengecewakan pegal-pegal, tetapi itu bukan untuk pijat yang menyehatkan jadi kami urungkan saja. Setelah ban dipasang kami teruskan kembali perjalanan, alhamdulillah kami hingga tujuan dengan selamat dan bebas dari bocor-bocoran. Kami datang di Cililitan pukul 23.00
Terimakasih terhadap ketua Kompaz ketua yang mengakat dirinya selaku ketua memutuskan saya selaku wakilnya haha lucu. Kompaz yakni komunitas pelesiran kami-kami ini hha. (28/01/17)
0 Komentar untuk "Motor-Motoran Malam Dari Patrol Ke Jakarta"