Foto: Stasiun Tawang Semarang |
Sejak Oktober Kereta Ciremai memperbesar rute dari Bandung -Cirebon menjadi Bandung-Cirebon-Semarang. Sebenarnya jurusan Bandung Semarang sudah tersedia kereta Harina. So, kini bertambah menjadi dua kereta salah satunya yakni Ciremai Ekspres
**
Saya dipanggil janji nikah teman dekat saya yang sang kandidat istrinya berasal dari Semarang. Saya masih ragu untuk tiba ke Semarang sebab program hari Minggu sedangkan hari Senin mesti sudah berada di wilayah kerja.
Untungnya teman dekat saya mengingatkan saya bahwa kasih ada tiket pergi pulang di hari Sabtu dan Minggu dengan naik kereta Ciremai Ekspres. Sabtu berangkat lalu tiba di hari Minggu malamnya. Dan esok harinya sanggup eksklusif kerja di hari Senin. Then, saya eksklusif titip tiket kereta api Ciremai Ekspres pergi pulang (pp) Haurgeulis - Semarang. Thank u so much ya.
Sabtu pagi saya dan 3 orang teman dekat saya yakni Adul, Siti dan Arin sudah berada di stasiun Haurgeulis pagi-pagi. Kereta berangkat pkl 09.17 wib dan akan tiba di Semarang Tawang pkl. 14.07 wib.
Kejadian lucu dan was was menghampiri kami. Kami memesan tiket kelas ekonomi. Letaknya berada di gerbong pertama. Kami menerka bahwa gerbong pertama berada di paling depan, kami sudah bangkit siap untuk naik gerbong.
Ketika Kereta tiba kami tidak mendapati gerbang satu ekonomi, yang kami lihat di depan adanya kelas bisnis. Karena kereta ciremai ini cuma berhenti sebentar di stasiun ini, maka kami cepat-cepat mencari gerbong wilayah duduk kami. "Mas gerbong ekonomi 1 dimana ya?" saya mengajukan pertanyaan ke petugas. "Di belakang mas" jawab petugas.
Waduh kami dengan terburu-buru berlangsung kencang menuju gerbong belakang. Kami memiliki gagasan untuk ke gerbong belakang dengan menaiki gerbong tengah terlebih dahulu lalu kami berlangsung ke tiap gerbong menuju belakang. Mungkin kalau kami keukeuh tidak masuk gerbong tengah pasti saja akan tertinggal atau kami akan diteriaki petugas untuk secepatnya masuk hehe.
Kaprikornus kereta ini dari Bandung ke Cikampek posisi gerbong Ekonomi berada di depan dan di saat di Cikampek posisi gerbong ekonomi berada paling belakang sebab berada di lintasan rel yang berbeda. So, dari Cikampek-Cirebon-Semarang posisi Gerbong ekonomi berada di paling belakang. Bila dari Semarang ke Cirebon dan Cikampek gerbong ini niscaya paling depan. Dan gerbong ekonomi ini cuma satu-satunya gerbong dari Ciremai Ekpsres, entah nanti ke depannya masih ada atau lenyap dari kereta Ciremai ini.
**
Susunan dingklik ekonomi ini yakni 3-2 saling berhadap-hadapan. Saat kami berada di dingklik 3 kami duduk berempat dan bareng 2 orang lain. Agak canggung juga sih di saat ngobrol atau sedang makan, masa mereka cuma selaku pendengar dari dialog kami.
Di hadapan kami duduk seorang mahasiswi asal Semarang. Teman kami Adul memiliki gagasan memecah kecanggungan dengan mengobrol. Ternyata mereka ramah di saat kami tanya. Dari mukanya sih seumpama mojang priangan namun di saat kami tanya mereka menjawab dengan bahasa indonesia logat jawa, terkejut juga saya kirain orang sunda. Emangnya yang anggun dan putih itu orang sunda saja? Hmmm.
Mereka dari Bandung dalam rangka pelatihan dari Unpad Jatinangor dan kembali ke Semarang menaiki kereta Ciremai pagi itu. Saya juga masih ingat mukanya haha. Ingat sebab saya kira orang sunda. Namanya juga orang ketemu di kereta sulit dipercayai sanggup menyaksikan kedua atau ketiga kalinya. Ya hitung-hitung bonus dalam perjalanan.
Yang lebih lucu lagi teman dekat saya, Arin. Sebelum berangkat naik kereta, ia sudah merencanakan beberapa kantong makanan untuk perbekalan di kereta seumpama mau kemping ke suatu hutan yang jauh. Dalam perjalanan kalau melek mulutnya sedang menyantap makanan yang dibawanya, kalau ia tidak makan ya tidur pulas alias tumbang di kursinya.
Kami perjaka berdua tidak menenteng makanan apa-apa. Saya tahu nanti para teman dekat perempuan niscaya menyisakan makanan buat kita, terlebih kalau kami memelas niscaya mereka tidak tega melihatnya haha.
Foto: mengajarkan cara memelas mudah-mudahan di kasih makan ^_^ |
Kejadian lucu lagi terjadi terhadap teman dekat saya, Siti. Saat kami beritahu bahwa kereta ini akan melalui bahari yang lebih bersahabat dengan kereta jalur rel antara kendal hingga Semarang yang saya tahu. Teman kami itu sungguh bersemangat dan sangat-sangat berisik di saat ketemu bahari haha.
Foto: menanti jemputan di Kota Lama Semarang Tawang. |
Pukul 14.07 wib kami tiba di stasiun Tawang Semarang. Rencana kami sore itu ingin menuju lawang sewu atau kota lama, kami tentukan ke kota usang terlebih dahulu yang lebih bersahabat dari Tawang, cukup berlangsung kaki ke arah selatan. Kami sempat foto-foto beberapa menit saja di kota lama. Kami keburu ada yang jemput dari teman dekat kami yang sudah tiba duluan di wilayah mempelai.
***
Singkat dongeng setelah simpulan dari program resepsi. Kami pamit pulang kembali ke tempat tinggal masing-masing. Pukul 17.46 wib hari esoknya kami berangkat dengan menaiki kereta Ciremai kelas ekonomi. Kami berada pada gerbong paling depan tujuan/arah Bandung. Gerbong kami terdepan, kalau dalam perang kami yakni pasukan garda terdepan yang resiko mati duluan ckckck. Tenang kami berdoa kok mudah-mudahan kereta ini selamat hingga tujuan.
Perjalanan pulang dimulai malam. Kami berenam, pelengkap 2 orang teman dekat kami yakni Aziz dan Lega. Kami berada dalam dingklik deretan 3-3 so kami berada di tiga dingklik saling berhadapan. Mungkin kami sudah tidak canggung berbincang-bincang sebab sudah saling kenal. Malah bikin sedikit gaduh. Maaf ya buat penumpang lainnya.
Foto : Perjalan pulang dari Semarang |
AC terasa hirau taacuh di gerbong kami. Kami berenam memakai jaket dan kepala wajib tertutup, yang penting tidak kedinginan atau masuk angin yang menghasilkan kepala pusing. Biar tidak hirau taacuh kami makan makanan dari hajatan, setelah makan kami eksklusif pulas. Entah di malam harinya tidak ada bonus pemandangan. Hanya terlihat gelap di saat menyaksikan ke jendela. Malam memang waktunya istirahat ya Sob. Tuhan menyediakan malam untuk istirahat. Cieelah.
Kami tiba di stasiun Haurgeulis pukul sepuluh malam lebih dan kembali ke wilayah masing-masing.
**
Terima kasih untuk teman-teman Semarang yang sudah mengirim kami dari ke kediaman menuju stasiun Poncol dikirim naik taksi avanza gratis dan dibelikan makanan untuk kami berenam. Semoga berhasil di sana, kapan-kapan lagi ajak kami ke lawang sewu ya yang kami tidak sempat foto di sana haha.
Foto: Foto bareng Alumni Semarang |
Pokoknya thank you buat alumni Semarang dan keluarga mempelai dan teman dekat kami yakni Bung Gele yang merayu mereka (alumni Semarang) untuk menyediakan transportasi dan konsumsi.
Bila ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi kalau kita diberi umur panjang boleh kita berjumpa kembali. See ya Semarang.
Sisi lain Semarang Utara
Sumber https://namakuprince.blogspot.com
0 Komentar untuk "Naik Kereta Ciremai Ekspres Ke Semarang"