Berikut catatan secara spesifik alat bantu kerja atau alat berat crane yaitu :
- Alat bantu crane menopang atau dirakit menjadi satu dengan kendaraan beroda empat crane, agar crane dapat dipindahkan ke lokasi kerja.
- Crane mempunyai kaki - kaki selaku penopang keseimbangan crane pada di saat bekerja.
- Crane mempunyai lengan yang bisa digerakkan memanjang, memendek dan bergerak kanan kiri.
- Lengan crane dilengkapi dengan wire dan hook selaku pengait benda kerja.
- Crane dioperasikan oleh operator crane yang sudah mempunyai legalitas dan izin mengoperasikan crane dan SIM mengoperasikan kendaraan lazim mobil.
- Operator crane mempunyai assisten operator yang bertugas menolong operator crane pada di saat mengarahkan atau mengoperasikan crane.
- Lengan dan kaki crane digerakkan oleh tekanan oli hydrolik yang dikendalikan daru tuas operation oleh operator crane.
- Crane dapat digunakan untuk memindahkan, mengangkat, mengambil benda kerja yang berada diarea yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat lainnya.
Cara menggunakan alat berat crane yaitu selaku berikut :
- Operator crane menggunakan alat pelindung diri yang lengkap pada di saat bekerja.
- Operator crane mengoperasikan kendaraan beroda empat crane menuju ke lokasi kerja atau area kerja.
- Setelah hingga dilokasi kerja, operator crane mengoperasikan kaki - kaki crane agar dapat menopang crane unit secara seimbang.
- Kemudian operator crane check fungsi kerja dari lengan crane secara fungsional.
- Kemudian operator crane mengoperasikan lengan crane untuk handling benda kerja melakukan pekerjaan sama dengan assisten operator crane.
Hal - hal yang mesti dicheck oleh Operator Crane sebelum mengoperasikan alat berat crane yaitu selaku berikut :
- Check keadaan kendaraan, dari tekanan ban kendaraan.
- Check keadaan volume materi bakar kendaraan.
- Check dash board kendaraan dan fungsi indikasi yang ada di dash board.
- Check metode penerangan atau lampu - lampu kendaraan.
- Check volume oli hydrolik crane.
- Check fungsi tuas - tuas operation crane.
- Check keadaan wire dan hook.
Baca Juga Tentang :
2. Pengertian Forklift.
Forklift ialah alat bantu atau alat berat yang digunakan oleh pabrik Industri yang dioperasikan oleh Operator Forklift untuk memindahkan, mengangkat dan memuat benda atau barang yang besar atau berat dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Bagian utama yang di miliki oleh suatu forklift yaitu garpu atau fork yang berada di bab depan yang bisa bergerak naik turun, geser kanan kiri dan gerak jungkit atas bawah membentuk sudut.
Garpu atau fork berfungsi selaku wilayah bertumpunya barang atau benda atau wilayah untuk mengangkat atau memuat barang atau benda.
Cara mengoperasikan forklift yaitu selaku berikut :
- Sebelum mengoperasikan forklift gunakan dulu secara lengkap alat pelindung diri menyerupai helm dan sepatu safety.
- Naik atau masuk ke jok forklift dari sebelah kiri kemudi, alasannya yaitu posisi tuas operasi di sebelah kanan kemudi sehingga pada di saat masuk ke jok forklift tidak mengenai tuas operasi forklift.
- Pasang atau gunakan safety belt secara benar.
- Hidupkan mesin forklift.
- Nyalakan lampu - lampu mesin forklift sesuai keperluan menyerupai lampu penerangan dan lampu indikasi fork lift beroperasi atau sirine.
- Operasikan dan atur tuas sesuai kebutuhan.
- Lepas hand rem.
- Operasikan fork lift sesuai kebutuhan.
Baca juga mengenai :
Hal - hal yang perlu di laksanakan sebelum mengoperasikan fork lift yaitu selaku berikut :
- Check keadaan tekanan angin ban.
- Check keadaan air accu.
- Check fungsi dari klakson.
- Check fungsi rem kaki dan hand rem
- Check keadaan safety belt berfungsi atau tidak.
- Check keadaan isi materi bakar cukup atau tidak.
- Check keadaan fungsi lampu - lampu panel dash board indikasi ada abnormal atau tidak.
- Check keadaan fungsi lampu - lampu penerangan, lampu sein kanan kiri, lampu rem dan lampu indikasi sirine berfungsi atau tidak.
- Check keadaan tuas operasi dapat berfungsi atau tidak.
- Check secara keseluruhan mesin dari sisi kebocoran part dan kebersihan area kendaraan.
Macam - macam forklift berdasar sumber energi yaitu selaku berikut :
a) Fork Lift Konvensional
Fork lift ini menggunakan materi bakar bensin untuk bikin energi lewat proses pembakaran di ruang bakar mesin.
Spesifikasi fork lift jenis konvensional yaitu selaku berikut :
- Untuk dapat beroperasi fork lift ini mempunyai mesin dengan menggunakan materi bakar berupa bensin.
- Mempunyai part lebih banyak sehingga condong memerlukan spare part yang banyak juga.
- Membutuhkan perawatan intensif kepada mesin menyerupai inspeksi dan service bulanan.
- Cenderung membuat polusi udara dari asap proses pembakaran materi bakar di dalam mesin.
- Menggunakan gigi transmisi percepatan.
- Membutuhkan supply materi bakar berupa bensin setiap beroperasi, sehingga ada suplemen cost pengeluaran.
b) Fork Lift Electrik
Fork Lift ini menggunakan sumber energi berupa listrik yang di konsumsi lewat batere accu.
Spesifikasi fork lift jenis elektrik yaitu selaku berikut ;
- Menggunakan sumber energi utama berupa battere accu.
- Mempunyai part mesin yang condong lebih simple dan sedikit.
- Tidak terlalu memerlukan perawatan yang terlalu intensif.
- Tidak membuat polusi lingkungan berupa asap, alasannya yaitu tidak mempunyai proses pembakaran.
- Tidak mempunyai gigi transmisi percepatan.
- Tidak memerlukan materi bakar untuk beroperasional.
- Energi battere dapat di charge ulang untuk bikin power yang maximal.
Jenis fork lift di lihat dari kekuatan angkat beban bervariasi dari 1.5 Ton, 2Ton, 3Ton dan seterusnya hingga sesuai keperluan dari pabrik industri untuk keperluan aktifitas sehari - harinya.
Agar keadaan Fork lift senantiasa maximal dan fit maka senantiasa laksanakan service teratur yang berkala serta laksanakan inspeksi yang kontinue sesuai kesibukan yang sudah di tetapkan.Selalu laksanakan perawatan dan pemeliharaan secara fisik dan pemakaian.
Demikian Perbedaan dan Persamaan Crane dengan Forklift didalam Pabrik Industri.
Sumber http://www.samiinstansi.com
0 Komentar untuk "Perbedaan Dan Persamaan Crane Dengan Forklift Di Dalam Pabrik Industri"