Kemendesa Gandeng Australia Kembangkan Desa Mandiri

GampongRT - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrsi Marwan Jafar memaksimalkan kunjungannya ke Australia Selatan untuk mengikat dua forum penting di Negara kanguru agar mau berandil dalam proses percepatan pembangunan desa di Indonesia.

Dalam kunjungan ke Australia itu, setidaknya dua forum sukses diajak kerjasama, masing-masing berupa Letter of Intent (LoI) dengan Ministry of Employment, Higher Education and Skills Australia Selatan dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Scope Global Pty, Ltd (SG).

(LoI) dengan Ministry of Employment, Higher Education and Skills Australia Selatan bersisi komitmen untuk mendorong kemitraan dan pertukaran gunjingan antara Indonesia dan Australia di bidang pendidikan dan kemampuan di tempat perdesaan, wilayah tertinggal, dan transmigrasi. Adapun MoU dengan Scope Global Pty, Ltd (SG) lebih menekankan segi penguatan kapasitas sumber daya insan (SDM) dan pengembangan desain perdesaan mandiri.

Scope Global Pty, Ltd yakni suatu perusahaan administrasi proyek internasional dengan 23 tahun pengalaman dan kesuksesan mengurus proyek-proyek pengembangan dan sektor pendidikan internasional, tergolong relawan dan beasiswa luar negeri.

Dengan disaksikann oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, para penandatangan Staf Ahli Menteri bidang Hubungan Antar Lembaga Lili Romli, atas nama Kemendesa dan Hon Gail Gago, MLC selaku Menteri tenaga Kerja, Pendidikan Tinggi, dan Keterampilan Australia Selatan atas nama MEHES. "LoI tersebut nantinya akan ditransformasi menjadi Persetujuan Kerangka Kerja yang lebih komprehensif. Segera kita kongkritkan," ujar Marwan.

Marwan menambahkan, Australia akan ikut dalam mengembangkan desain Perdesaan Mandiri untuk menolong merealisasikan desa selaku basis utama swasembada pangan nasional, mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia di wilayah kerja Kemendesa lewat program-program pembinaan di dalam dan luar negeri.

Dalam sambutannya, Marwan memastikan bahwa penandatanganan LoI ialah tindak lanjut dari penjajakan koordinasi bilateral Indonesia-Australia guna mendorong pengembangan kemitraan antara kedua pemerintah di bidang ketenagakerjaan, kenaikan kapasitas sumber daya manusia, dan kenaikan skill penduduk (terutama untuk pengembangan berkesinambungan wilayah pedesaan, wilayah tertinggal dan tempat transmigrasi di Indonesia).

“Kita mesti saling mengembangkan pengalaman dan mengadakan program-program seumpama studi banding, program-program magang, dan training yang berkualitas, mengingat perdesaan di Indonesia mempunyai potensi perekonomian yang besar, utamanya dalam sektor industri agrikultur dan sumber daya alam yang melimpah,” beber Marwan.

Sementara itu, Hon. Gail Gago, MLC mengetahui bahwa Kemendesa berkeinginan mempelajari lebih lanjut bagaimana Australia Selatan mengembangkan komunitas regionalnya. Apalagi komunitas regional ini sudah bikin lapangan kerja di bidang pertanian dan hortikultura, sehingga petani di Indonesia bisa mandiri, menjual hasil bikinan mereka , dan pada karenanya meningkatkan pendapatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Australia Selatan sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengurus wilayah pedesaan untuk mendukung pembangunan ekonomi lokal. Kita harap jadwal penandatanganan ini akan menjadi permulaan dari suatu koordinasi yang produktif,” terang Gago.

Kolaborasikan Lembaga Australia Demi Kemajuan Desa
Marwan menjelaskan, implementasi UU Desa butuh perumusan dan pelaksanaan kebijakan secara terpadu baik internal di lingkungan kementerian, maupun secara eksternal dalam bentuk kerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non-pemerintah yang relevan.

Dukungan kebijakan yang mempunyai pengaruh dari pemerintah kepada desa gres dijalankan selaku kategori dari UU desa. Karena itu, Kementerian Desa perlu mengeksplorasi pengalaman dari aneka macam institusi, baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga terjadi saling tukar ilmu dan pengalaman untuk mempercepat perkembangan desa dan kemakmuran semua masyarakat.

“UU ihwal Desa dalam prakteknya termasuk banyak bidang yang sungguh diperlukan desa. Diantaranya mempercepat pembangunan ekonomi selaku sumbu utama untuk kemakmuran rakyat. Kemudian membangun pemerataan pembangunan secara social, ekonomi, sekaligus meningkatkan produktivitas dan daya saing lokal. Karena itu, kementerian desa ini menjadi sungguh strategis,” terang Marwan.

Komitmen Kementerian Desa PDTT dalam mengembangkan penduduk desa pastinya mesti diwujudkan dalam program-program nyata. Ini sesuai dengan konsep kebijakan pemerintah Joko Widodo –Jusuf Kalla yang berpihak pada penduduk pinggiran, penduduk desa dan kampung-kampung terpencil sebagaimana suara nawacita ketiga.

Desa-desa di Indonesia meraih 74,093 dengan aneka macam jenis karakteristik. Ribuan desa ini sanggup dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan potensi setempat yang ada, seumpama desa hutan (relevan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), desa pesisir (relevan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan), desa industri (relevan dengan Departemen Perindustrian), duduk kasus listrik masuk desa (relevan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam), serta desa adab (relevan dengan kiprah Kementerian Dalam Negeri).

Australian Renewable Energy Agency/ARENA sendiri sudah mengamati bahwa tahun 2012, pemerintah Australia membentuk ARENA atau Badan Energi Terbarukan Australia selaku forum yang berorientasi komersial, mempunyai permasalahan dengan pembangunan akomodasi energi terbarukan di negeri ini.

ARENA mulanya dibikin untuk mengecek kebijakan pemerintah Australia yang dijabarkan , Badan Energi Terbarukan Australia pada oktober 2011. ARENA mempunyai dua tujuan, yakni untuk meningkatkan daya saing teknologi energi terbarukan, sekaligus meningkatkan pasokan energi terbarukan di Australia. Sebagai permulaan, Kementerian Desa PDTT mendukung ARENA yang secar BEKERJA mengantisipasi perkembangan sektor desa selaku energi masa depan di negara Indonesia.

ARENA mempunyai sekitar $ 2,5 milyar dana yang dialiri dana desa dan angka ini akan ditingkatkan dari tahun ke tahunmeluas hingga 2022. ARENA dana acara yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi energi terbarukan kepada kesiapan komersial, meningkatkan model,” terang Marwan.

Sumber: kemendesa.go.id

Related : Kemendesa Gandeng Australia Kembangkan Desa Mandiri

0 Komentar untuk "Kemendesa Gandeng Australia Kembangkan Desa Mandiri"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)