Cara memahami sumber informasi dengan baik agar tidak tejerumus ke berita palsu - Informasi adalah segala sesuatu yang memberikan tambahan pengetahuan serta wawasan seorang , informasi dapat diperoleh melalui berbagi sumber dalam bentuk lisan maupun tulisan yang disebut sumber informasi.
Cara memahami sumber informasi dengan baik |
Sumber informasi dapat berbentuk media tulis cetak, seperti buku, koran, tabloid. Majalah, esklopedia, surat, buletin , jurnal dan selebaran.
Sumber informasi dapat pula berbentuk media elektronik, sepeti radio, televisis, internet, artikel blog atau di dapat langsung dari narasumber yang bersangkutan dengan melalui percakaan, wawancara , diskusi, seminar , dan lain-lain.
Narasumber tentunya orang-orang yang dianggap ahli dibidangnya, seperti tokoh agama, para guru, dan ilmuawan.
Sesuatu disebut sumber inforamsi jika memenuhi kriteria di bawah ini :
- Berisi informasi bersifat objektif, masuk akal, dan faktual
- Mudah didapat dan dikenal oleh umum
- Keberadaannya resmi atau diakui
- Dapat berupa media cetak atau elektronik
- Dapat ditelaah, dikaji dan dijadikan ilmu
- Dapat berbentuk arsip, dokumentasi dan peninggalan sejarah yang memang telah diteliti kebenarannya
- Dapat berupa narasumber, yaitu dari orang yang diakui ahli dalam bidangnya, informasnya dapat dipercara dan di pertanggung jawabkan
Sesuatu tidak dapat disebut sumber informasi jika memenuhi kriteria berikut :
- Sarananya belum dikenal secara umum
- Berisi hal yang tak masuk akal dan tak dapat dibuktikan kebenarannya
- Masih berisis asumsi, opini, yang perlu dikaji lagi secara ilmiah
- Sumber informasi tidak akurat dan tidak tetap, selalu berubah-ubah
Artikel terkait lainnya : 4 jenis kalimat tanya dan kata tanya (klarifikasi dan konfirmasi, retoris, tersamar dan biasa)
Banyak sumber informasi yang dapat kita pilih. Memeilih sumber informasi dapat dilakukan dengan memepertimbangkan kemudahan dalam mendapakannya, kualitas isinya, dan bentuk penyampaiannya, untuk sumber informasi yang berbentuk media cetak, tentunya cara memperoleh atau menggalinya ialah dengan membaca.
Kegemaran membaca membantu memperoleh informasi sebanyajk–banyaknya dari sumber informasi cetak atau tertulis.
Jika membaca tidak menjadi kegemaran, kemungkinan mendapatkan informasi dapat dengan memanfaatkan media eketronik.
Informasi yang dijaikan berbentuk audio-visual, selain dapat dilihat juga dapat didengar.
Bentuk media elektrnonik saat ini dibuat dengan aneka ragam bentuk sertamodal yang dapat digunakan dan dinikmati oleh siapa saja dan kepan saja
Sumber informasi juga dapat dijadikan sarana penunjang proses belajar-megajar di sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan sarana berisi alat dan sumber belajar
Daftar pustaka : Suryo, Domos, SP, SS, dkk. Modul Bahasa Indonesia Untuk SMK Kelas X. Sola : CV Haka Mj
Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan Cara memahami sumber informasi dengan baik agar tidak tejerumus ke berita palsu
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan lepas dengan namanya sumber informasi baik itu berita atau sumber pengetahuan.
Informasi yang kita dapat kadang-kadang tidak bersifat akutal tetapi hanyalah opini belaka atau palsu.
Kata bijak mengatakan bahwa :
“apa yang kita dengar mampu mengubah sikap dan tingakah laku anda”
Pada zaman sekarang informasi sudah mudah di akses di setiap daerah hingga dunia melalui internet, banyak oknum-oknum yang membuat berita palsu yang mampu membuat perasaan emosi anda tertekan sehingga ada rasa marah, rasa ingin membuly orang atau yang sering kita dengar para netizen mencaci maki seseorang karna apayang ia baca-lihat dari sebuah informasi yang disajikan
Apa jadinya jika informasi itu hanyalah rekayasa biasa? Tentu akan menimbulkan fitnah dan membuat sipelaku yang tuding menajadi malu dan marah
Untuk itu di akhir zaman ini segala informasi yang kita baca dan kita dengar hendaknya ditalaah terlebih dahulu agar bisa diterima kebenarannya.
Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda sampai jumpa lagi, bye.
Baca juga :
0 Komentar untuk "Cara memahami sumber informasi dengan baik agar tidak tejerumus ke berita palsu"