Unsur Penyusunan Programa Penyuluhan

a)  Keadaan potensi wilayah

Keadaan pada programa penyuluhan menggambarkan fakta-fakta berupa data dan informasi mengenai potensi, produktivitas dan lingkungan usaha pertanian, perilaku/tingkat kemampuan petani dan kebutuhan pelaku utama dalam usahanya di wilayah (desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional). Data, fakta, dan keterangan tersebut adalah yang masih relevan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Keadaan yang menggambarkan fakta-fakta dan data diatas, dengan penjelasan sebagai berikut: 1) Potensi usaha menggambarkan peluang usaha dari hulu sampai hilir yang prospektif untuk dikembangkan sesuai dengan peluang pasar, kondisi agroekosistem setempat, sumberdaya dan teknologi yang tersedia untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha; 2) Produktivitas usaha menggambarkan perolehan hasil usaha persatuan unit usaha saat ini (faktual) maupun potensi
perolehan hasil usaha yang dapat dicapai untuk meningkatkanpendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha; 3) Lingkungan usaha menggambarkan kondisi ketersediaan sarana dan prasarana usaha (agroinput, pasca panen, pengolahan, distribusi dan pemasaran) serta kebijakan yang mempengaruhi
usaha pelaku utama dan pelaku usaha; 4) Perilaku berupa kemampuan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) pelaku utama dan pelaku usaha dalam penerapan teknologi usaha (teknologi
usaha hulu, usahatani dan teknologi usaha hilir); 5) Kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha menggambarkan keperluan akan perlindungan, kepastian, kepuasan yang dapat menjamin terwujudnya keberhasilan melaksanakan kegiatan usaha pertanian untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

b)  Tujuan yang akan dicapai

Tujuan dalam hal ini memuat pernyataan mengenai perubahan perilaku dan kondisi pelaku utama dan pelaku usaha yang hendak dicapai dengan cara menggali dan mengembangkan potensi yang tersedia pada dirinya, keluarga dan lingkungannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan merespon peluang.

Tujuan pada programa penyuluhan sebagaimana menggambarkan perubahan perilaku dan kondisipelaku utama dan/atau pelaku usaha yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dimaksud adalah: 1) tujuan umum yaitu tujuan yang pencapaiannya dapat lebih dari satu tahun; 2) tujuan khusus yaitu tujuanyang pencapaiannya dalam jangka waktu satu tahun.Prinsip yang digunakan dalam merumuskan tujuan yaitu: SMART: Specific  (khas);  Measurable  (dapat diukur);  Actionary  (dapat dikerjakan/dilakukan);  Realistic  (realistis); dan  Time Frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah: ABCD: Audience (khalayak sasaran);  Behaviour (perubahan perilaku yang dikehendaki);  Condition  (kondisi yang akan dicapai); dan Degree (derajat kondisi yang akan dicapai).

c)  Permasalahan

Permasalahan dalam hal ini terkait dengan faktor-faktor yang dinilai dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan, atau faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual) dengan kondisi yang ingin dicapai. Faktor-faktor tersebut antara lain:
  • Faktor yang bersifat perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengantingkat adopsi pelaku utama dan pelaku usaha terhadap penerapan suatu inovasi/teknologi baru, misalnya belum yakin, belum mau, atau belum mampu menerapkan dalam usahanya. Faktor bersifat perilaku sebagaimana dimaksud merupakan faktor-faktor yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
  • Faktor yang bersifat non perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana pendukung usaha pelaku utama dan pelaku usaha, misalnya ketersediaan pupuk, benih/bibit atau modal.
Dari sekian banyak permasalahan yang diidentifikasi, perlu dibuat pemeringkatan sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian di suatu wilayah, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: a) apakah masalah itu menyangkut mayoritas para pelaku utama dan pelaku usaha;b) apakah erat kaitannya dengan potensi usaha, produktivitas, lingkungan usaha, perilaku, kebutuhan, efektivitas dan efisiensi usaha pelaku utama dan pelaku usaha; c) apakah tersedia kemudahan biaya, tenaga, teknologi/inovasi untuk pemecahan masalah.

Penetapan urutan prioritas masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik identifikasi faktor penentu (impact point), dan teknik pemeringkatan masalah lainnya.

d)  Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan, bagaimana caranya, siapa yang melakukan, siapa sasarannya, dimana, kapan, berapa biayanya, dan apa hasil yang akan dicapai untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan merespon peluang yang ada. Untuk merumuskan rencana kegiatan
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan  keterampilan)pelaku utama dan pelaku usaha;
  • Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta sumberdaya lain yang mendukung kegiatan penyuluhan pertanian;
  • Tingkat kemampuan (pengetahuan,  keterampilan dan  sikap) penyuluh pertanian;
  • Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada; dan
  • Alokasi pembiayaan yang tersedia.
Rencana kegiatan harus memuat unsur-unsur :SIADIBIBA : Siapa yang akan melaksanakan?; Apa tujuan yang ingin dicapai?; Dimana dilaksanakan?; Bilamana/kapan waktu pelaksanaan?; Berapa banyak hasil yang ingin dicapai (kuantitas dan kualitas)?; Berapa korbanan yang diperlukan (biaya, tenaga, dll)?; Bagaimana melaksanakannya (melalui kegiatan apa)?

Rencana kegiatan yang disajikan dalam bentuk tabulasi/matriks yang berisi masalah,  kegiatan, metode, keluaran, sasaran, volume/frekuensi, lokasi, waktu, biaya, sumber biaya, penanggungjawab, pelaksanaan dan pihak terkait.

Cara mencapai tujuan dalam programa penyuluhan perikanan sebagaimana merupakan rincian kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan disusun dalam bentuk rencana kegiatan. Untuk mencapai tujuan dalam programa penyuluhan perikanan kita juga harus mengetahui Mekanisme Penyususnan Programa Penyuluhan. Rincian kegiatan untuk mencapai tujuan dalam programa dirumuskan dengan memperhatikan:
  • Tingkat kemampuan baik pengetahuan, keterampilan, maupunsikap pelaku utama, pelaku usaha, dan penyuluh perikanan;
  • Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta sumber daya lain yang mendukung kegiatan penyuluhan perikanan;
  • Situasi lingkungan fisik, sosial, dan budaya; dan
  • Alokasi pembiayaan yang tersedia.

Related : Unsur Penyusunan Programa Penyuluhan

0 Komentar untuk "Unsur Penyusunan Programa Penyuluhan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)