Bantuan Ayam Yang Kurang Sempurna Sasaran

Minggu ini Pemerintah menawarkan derma kepada masyarakat di Desa Asemdoyong, Pemalang. Bantuan tersebut diberikan untuk keluarga yang dianggap kurang mampu.

Adapun derma tersebut berupa:

• Satu buah sangkar ayam ukuran 1x2 meter.
• 50 ekor anakan ayam
• 1,5 kwintal pakan ayam
• 2 buah daerah minuman

Program derma ini berdasarkan aku anggun untuk meningkatakan ekonomi masyarakat desa. Namun ada sejumlah hal yang bermasalah di dalamnya, antara lain:

1. Anggaran Kandang Ayam Terlalu Kecil

Kandang ayam ini dibentuk oleh beberapa warga yang dimintai tolong oleh Kadus.
Untuk desain dan ukurannya sudah disediakan dari pihak pemerintah, namun seringkali apa yang ada di desain tersebut tidak sesuai dengan produk sangkar ayam yang dihasilkan.

Menurut penutusan salah seorang tukang, biasanya ia menciptakan sangkar ayam dengan ukuran segitu (1 x 2 meter) membutuhkan paling tidak 20 bambu. Namun, anggaran yang diberikan hanya 10 batang bambu. Hal ini terperinci menciptakan kualitas sangkar yang buruk dan kurang abadi apabila digunakan.

Dalam pembuatan sangkar ini terkesan 'asal jadi' yang penting ada bukti untuk laporan ke atasan.

2. Penerima Bantuan yang Tidak Tepat Sasaran
Sewaktu pembagian sangkar ayam, banyak warga yang protes alasannya yaitu tidak mendapat jatah bantuan. Anehnya, di dalam data peserta derma ternyata banyak warga bisa yang justru mendapat bantuan. Sedangkan warga kurang bisa malah tidak mendapat bantuan.

3. Korotan yang Mengganggu
Salah satu pengaruh negatif dari adanya kegiatan ini yaitu kotoran ayam yang sangat bau. Bisa dibayangkan dalam satu sangkar kecil tersebut ada 50 ekor ayam. Jika satu ayam dalam satu bulan menghasilkan 10 kg kotoran, maka untuk 50 ekor ayam akan menghasilkan 500 kg kotoran.
Ini jumlah yang begitu besar.

Kotoran ini akan sangat mengganggu tetangga yang ada di sekitar sangkar ayam tersebut. Dikhawatirkan lama-kelamaan akan terjadi keributan antartetangga alasannya yaitu terusik oleh kerikil tai ayam.