Bentuk Lahan Patahan

Patahan yakni putusnya struktur lapisan batuan pembentuk kerak bumi, sebagai akhir gaya atau tegangan-tegangan yang tidak sama.

Patahan bumi yakni perubahan bentuk bumi akhir adanya tekanan tenaga endogen yang cepat, sehingga permukaan bumi tidak sempat melipat.

Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya patahan. Tekanan ini sanggup berupa tekanan vertikal maupun horizontal. Patahan di bumi, mempunyai banyak jenis, dan setiap jenis mempunyai huruf sendiri- sendiri.

Patahan merupakan fenomena yang umum pada batuan, terlebih lagi pada batuan yang mempunyai struktur berlapis-lapis menyerupai batuan sedimen.

Patahan ini sering disertai dengan pergeseran-pergeseran baik secara vertikal maupun horisontal. Garis patahan biasanya panjang (160 km). Demikian juga kedalaman garis patahan tersebut sanggup mencapai beberapa ribu meter.

Pada ketika terjadinya patahan, biasanya disertai gempa bumi. Bidang patahan juga merupakan tempat-tempat lemah dari kerak bumi. Kebanyakan gempa bumi yang ada terdapat pada daerah-daerah patahan.

Gerak-gerak parahan pada umumnya tidak hanya berlaku pada sebuah bidang, akan tetapi pada suatu daerah (kawasan) yang disebut zone patahan.

Pada cuilan bawah zone-zone patahan, ditemukan batuan yang telah hancur disebut milonit, alasannya goresan disertai dengan panas akhir goresan tersebut.

Menurut arah goresan patahan, maka patahan dibedakan menjadi tiga:

1. Patahan Normal
Patahan ini terjadi bila cuilan yang terletak di atas bidang patahan itu seolah-olah turun atau naik.

2. Patahan Sungkup
Patahan ini terjadi bila pergeseran panjang,  sehingga cuilan yang satu menutupi cuilan yang lain. Bidang patahan kadang kala membentuk sudut 45 derajat atau lebih kecil.

3. Patahan Mendatar
Patahan ini terjadi bila arah geseran patahan mendatar


goresan pena disinii

goresan pena disinii

goresan pena disinii

A. Patahan Vertikal
Patahan vertikal yakni patahan yang terjadi akhir tenaga endogen. Patahan ini mengakibatkan sesar bergerak keatas dan ke bawah. Sesar sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sesar naik dan sesar turun. Sesar naik yakni patahan yang bergerak ke atas. Sedangkan sesar turun yakni patahan yang bergerak ke bawah.

Patahan vertikal yakni salah satu penyebab relief di muka bumi mempunyai tinggi yang berbeda- beda. Patahan vertikal yang populer di indonesia yakni patahan semangko. Patahan semangko berada di sumatra. Patahan ini membagi sumatra menjadi cuilan barat dan timur. Bentuk patahan vertikal dibagi menjadi empat, yaitu Horst, Graben, Fault Scrap, dan Pegunungan Patahan.

1. Horst
Horst yakni dataran yang mengalami kenaikan akhir adanya tenaga endogen. Kenaikan dataran ini akhir adanya gerakan tektogenesa vertikal. Gerakan tektogenesa yakni gerakan yang berasal dari dalam bumi. Gerakan tektogenesa memusat dan mendorong sesar melalui dua titik ke arah atas. Hal ini mengakibatkan sesar terangkat ke atas dan mengakibatkan patahan di kanan dan kiri sesar. Horst berbentuk menyerupai pematang yang lebih tinggi dari dataran di kanan dan kirinya. Horst juga sanggup disebut pematang atau lurah sesar. Horst yakni puncak dari sesar yang terdorong ke atas. Contoh horst di indonesia yakni dataran tinggi dieng dan dataran tinggi wonosari di yogyakarta.

2. Graben
Graben yakni dataran yang mengalami penurunan akhir dari tarikan tenaga endogen. Penurunan ini terjadi secara cepat. Graben terjadi akhir dari gerakan tektogenesa yang memusat, dan menarik sesar ke arah bawah melalui dua titik. Graben mengakibatkan patahan di kanan dan kiri sesar. Graben sanggup berbentuk lembah. Tekanan tenaga endogen yang berbeda, mengakibatkan bentuk grabien menjadi berbeda juga.

Tekanan yang memusat, menciptakan graben mempunyai dasar yang lebih lebar dari pada cuilan atasnya. Sedangkan tekanan yang menyebar, menciptakan graben mempunyai permukaan yang lebih lebar dari pada cuilan bawahnya. Graben juga sanggup disebut Slenk atau Terban. Graben yang terisi oleh air sanggup menjadi danau. Salah satu pola graben di indonesia yakni danau toba di sumatra utara dan danau tempe di sulawesi.


3. Fault Scrap
Fault scarp atau sanggup disebut fleksur yakni bentuk patahan yang terjadi akhir dorongan dari satu sisi saja. Dorongan ini mengakibatkan salah satu cuilan sesar menjadi naik, sehingga membentuk dinding terjal yang posisinya lebih tinggi dari pada daerah sekitar. Fault scarp juga biasa disebut sebagai Cliff atau tebing.

4. Pegunungan Patahan
Pegunungan patahan atau sanggup disebut Step Faulting yakni bentuk patahan yang berbentuk menyerupai tangga. Hal ini terjadi akhir adanya gerakan penurunan beberapa sesar dengan tempo dan gerakan yang hampir sama. Sesar bentuk tangga ini, mengakibatkan gunung atau pegunungan mempunyai tangga alami untuk dinaiki.

B. Patahan Horizontal
Patahan horizontal yakni bentuk patahan yang diakibatkan dari tekanan tenaga endogen yang bergerak secara horiontal. Sesar yang patah, bergerak mendatar atau ke kanan dan kekiri. Sehingga patahan ini tidak mengakibatkan perubahan tinggi dari sesar.

Patahan ini, biasanya hanya berbentuk garis- garis atau retakan- retakan besar yang ada di dalam tanah. Garis- garis yang terjadi akhir patahan disebut kelurusan. Kelurusan akan terlihat menyerupai garis lurus panjang melalui gambaran satelit. Patahan horizontal, biasanya sanggup ditemukan pada daerah- daerah yang mengalami lipatan. Patahan horizontal dipisahkan menjadi dua, yaitu Dekstral dan Sinistral.

1. Dekstral
Dekstral yakni patahan horizontal yang bergerak ke arah kanan. Dekstral sanggup diketahui dengan cara bangun di depan potongan sesar yang besar. bila patahan tersebut yakni dekstral, maka sesar tersebut akan bergerak ke kiri.

2. Sinistral
Sinistral yakni kebalikan dari Dekstral. Jika dekstral yakni patahan horizontal yang bergerak kearah kanan, maka sinistral yakni patahan horizontal yang bergerak ke arah kiri. Untuk mengetahu sinistral, caranya sama dengan dekstral. Yaitu bangun di depan potongan sesar yang besar. bila sesar tersebut bergerak ke arah kiri, maka patahan tersebut yakni sinistral.

C. Block Mauntain
Block Mauntain yakni kumpulan patahan- patahan yang tidak beraturan. Patahan tersebut membentuk dataran yang mempunyai bentuk yang bermacam- macam. Ada yang naik, turun, maupun miring. Hal ini terjadi dari akhir adanya beberapa tekanan yang terjadi di satu daerah yang besar.

Tekanan tersebut menciptakan tarikan dan dorongan, yang menghasilkan bentuk relief yang tidak beraturan. Kumpulan patahan ini biasanya akan membentuk banyak sekali pegunungan. Pegunungan ini biasanya terdiri dari balok- balok lithosfer. Lithosfer yakni lapisan bumi atau kulit bumi cuilan luar (Baca: Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya)

D. Oblique
Oblique yakni sesar yang mengalami patahan vertikal bersamaan dengan patahan horizontal. Gerakan ini juga disebut sebagai gerak miring. Gerakan miring terjadi akhir adanya dua tekanan yang berbeda, terjadi dalam satu waktu dan di satu titik yang sama.

Dikarenakan gerakannya yang miring, hal ini mengakibatkan sesar berbentuk miring dan memanjang. berbeda dengan Fault scarp yang membentuk tebing, bentuk Oblique lebih dalam dan panjang. Selain itu, perbedaan tekanan yang didapat, menciptakan Oblique  lebih curam dari  Fault scarp. Oblique yakni penyebab terbentuknya palung di dasar laut, dan ngarai di daratan.

Related : Bentuk Lahan Patahan

0 Komentar untuk "Bentuk Lahan Patahan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)