Vulkanisme ialah insiden keluarnya magma ke permukaan Bumi. Peristiwa tersebut membawa jawaban terbentuknya lahan dengan ciri-ciri khusus, yaitu bentuk ekstrusi dan bentuk intrusi.
Bentuk ekstrusi ialah bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan Bumi. Magma yang telah mencapai permukaan bumi disebut lava.
Kekentalan lava itu berbeda-beda. Lava yang lebih cair, akan menyebar lebih luas dibandingkan dengan lava kental.
Lava yang lebih cair biasanya membentuk lapisan-lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan nama plate basalt mirip dataran tinggi Deccan di India dengan ketebalan mencapai 2000 meter, sedangkan di Iceland endapan lava yang demikian mencapai ketebalan 3000 meter dengan luas ±100.000 km2.
Disamping cairan liat (lava) yang keluar dari kepundan gunung api, masih ada rempah-rempah gunung api lain mirip batu-batu besar (bom), lapisan pasir, serta debu gunung api.
Bahan-bahan tersebut yang disebut juga piroklas kerucut-kerucut gunung api (gunung api strato).
Kebanyakan gunung api di dunia (90%) termasuk tipe ini.
Rempah-rempah gunung api yang diendapkan sekitar lereng dan puncak, dan kalau hujan turun akan terbawa air mengalir sepanjang lereng yang sangat berbahaya, disebut lahar (besuk).
Bentuk ekstrusi ialah bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan Bumi. Magma yang telah mencapai permukaan bumi disebut lava.
Kekentalan lava itu berbeda-beda. Lava yang lebih cair, akan menyebar lebih luas dibandingkan dengan lava kental.
Lava yang lebih cair biasanya membentuk lapisan-lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan nama plate basalt mirip dataran tinggi Deccan di India dengan ketebalan mencapai 2000 meter, sedangkan di Iceland endapan lava yang demikian mencapai ketebalan 3000 meter dengan luas ±100.000 km2.
Disamping cairan liat (lava) yang keluar dari kepundan gunung api, masih ada rempah-rempah gunung api lain mirip batu-batu besar (bom), lapisan pasir, serta debu gunung api.
Bahan-bahan tersebut yang disebut juga piroklas kerucut-kerucut gunung api (gunung api strato).
Kebanyakan gunung api di dunia (90%) termasuk tipe ini.
Rempah-rempah gunung api yang diendapkan sekitar lereng dan puncak, dan kalau hujan turun akan terbawa air mengalir sepanjang lereng yang sangat berbahaya, disebut lahar (besuk).
Verstappen (1964) dan Widiyanto (1999) membagi badan gunungapi secara umum menjadi 9 satuan bentuklahan dan menjelaskan karakteristiknya sebagai berikut :
1. Kawah
Kawah merupakan cekungan pada puncak atau pecahan lereng gunungapi yang merupakan tempat keluarnya magma ke permukaan. Neck akan menghubungkan kawah dengan dapur magma yang terdapat di dalam bumi. Bentuk cekung pada kawah mengakibatkan air hujan sanggup tertampung dalam kawah sehingga akan terbentuk danau kawah.
2. Kaldera
Kaldera merupakan kawah yang besar. Kaldera terbentuk dari kawah yang runtuh jawaban erupsi gas yang kuat. Pada ketika erupsi gas, material di dalam kawah tersebut tersembur keluar sehingga pecahan dalam kawah menjadi kosong. Kekosongan material dalam kawah ini menjadikan dinding kawah menjadi labil. Akibat goncangan dan gaya berat maka dinding kawah akan runtuh sehingga terbentuk kaldera.
3. Kerucut gunungapi
Kerucut gunung api merupakan pecahan badan gunungapi paling atas yang pribadi menerima material dari kawah ketika terjadi erupsi. Gerakan material pada kerucut gunungapi ialah gerakan gravitatif, yaitu gerakan yang dipengaruhi oleh tenaga gravitasi bumi. Kerucut gunungapi mempunyai lereng yang sangat curam dan terdapat lembah-lembah dalam. Material endapannya merupakan gabungan materi erupsi yang masih sangat bergairah hingga kasar, Kerucut gunungapi didominasi oleh aktifitas pengangkutan dan longsor lahan.
4. Lereng gunungapi
Lereng gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang terdapat di bawah kerucut gunungapi, dengan proses lebih banyak didominasi berupa pengangkutan material secara gravitatif dan oleh tenaga air. Lereng terbentuk dari hasil endapan material erupsi yang berlangsung secara bertahap. Kemiringan lereng di satuan bentuklahan ini bervariasi dari curam hingga agak curam dengan aktifitas longsor lahan dan pengangkutan oleh air. Ciri lain yang umum ialah telah digunakannya untuk lahan pertanian, permukiman, peternakan, perkebunan dan pariwisata. Biasanya lereng gunungapi ini mempunyai bentuk yang belum teratur dengan lembah-lembah yang dalam.
5. Kaki gunungapi
Kaki gunungapi dicirikan oleh lereng yang agak curam hingga agak landai. Kaki gunungapi didominasi oleh pengendapan materi gunungapi contohnya yang melalui lembah-lembah sungai. Materi yang diendapkan antara lain lumpur, endapan lava dan materi piroklastik. Proses pengangkutan mulai berkurang yang disebabkan oleh kemiringan lereng yang mulai berkurang. Proses gravitatif yang terjadi juga mulai lemah.
6. Dataran kaki gunungapi
Dataran kaki gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang lebih datar dan terbentuk dari pengendapan material oleh proses fluvial. Proses sedimentasi pada lembah sungai mulai aktif lantaran adanya penurunan kemiringan lereng yang memungkinkan terjadinya pengendapan yang cukup besar. Kemiringan lerengnya bervariasi dari agak landai hingga landai. Pemanfaatan lahan untuk pertanian mulai berkembang. Material permukaan didominasi oleh kerikil hingga pasir kasar. Proses pengikisan pada unit ini mulai lebih kecil dari pengendapannya. Secara umum proses pengikisan yang tampak ialah dari pengikisan lembar hingga pengikisan alur.
7. Dataran fluvio gunungapi
Dataran fluvio gunungapi merupakan satuan bentuklahan dengan topografi datar dan terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan yang terjadi lebih intensif serta material utamanya berupa pasir sedang hingga halus pada pecahan atasnya. Di sini pemanfaatan lahan untuk pertanian dan permukiman lebih berkembang.
8. Medan lava dan medan lahar
Medan lava terbentuk oleh adnya fatwa lava melalu lembah-lembah dan hasil erupsi gunungapi. Karakeristik satuan bentuklahan ini berupa tempat yang bergelombang tak teratur. Medan lava akan terbentuk kalau terjadi curahan lava pada volume yang sangat besar yang umumnya berupa lava basalt. Medan lava ini diyakini berafiliasi dekat dengan adanya erupsi melalui rekahan, baik yang muncul di sekitar kawah maupun kerucut gunungapi.
1. Kawah
Kawah merupakan cekungan pada puncak atau pecahan lereng gunungapi yang merupakan tempat keluarnya magma ke permukaan. Neck akan menghubungkan kawah dengan dapur magma yang terdapat di dalam bumi. Bentuk cekung pada kawah mengakibatkan air hujan sanggup tertampung dalam kawah sehingga akan terbentuk danau kawah.
2. Kaldera
Kaldera merupakan kawah yang besar. Kaldera terbentuk dari kawah yang runtuh jawaban erupsi gas yang kuat. Pada ketika erupsi gas, material di dalam kawah tersebut tersembur keluar sehingga pecahan dalam kawah menjadi kosong. Kekosongan material dalam kawah ini menjadikan dinding kawah menjadi labil. Akibat goncangan dan gaya berat maka dinding kawah akan runtuh sehingga terbentuk kaldera.
3. Kerucut gunungapi
Kerucut gunung api merupakan pecahan badan gunungapi paling atas yang pribadi menerima material dari kawah ketika terjadi erupsi. Gerakan material pada kerucut gunungapi ialah gerakan gravitatif, yaitu gerakan yang dipengaruhi oleh tenaga gravitasi bumi. Kerucut gunungapi mempunyai lereng yang sangat curam dan terdapat lembah-lembah dalam. Material endapannya merupakan gabungan materi erupsi yang masih sangat bergairah hingga kasar, Kerucut gunungapi didominasi oleh aktifitas pengangkutan dan longsor lahan.
4. Lereng gunungapi
Lereng gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang terdapat di bawah kerucut gunungapi, dengan proses lebih banyak didominasi berupa pengangkutan material secara gravitatif dan oleh tenaga air. Lereng terbentuk dari hasil endapan material erupsi yang berlangsung secara bertahap. Kemiringan lereng di satuan bentuklahan ini bervariasi dari curam hingga agak curam dengan aktifitas longsor lahan dan pengangkutan oleh air. Ciri lain yang umum ialah telah digunakannya untuk lahan pertanian, permukiman, peternakan, perkebunan dan pariwisata. Biasanya lereng gunungapi ini mempunyai bentuk yang belum teratur dengan lembah-lembah yang dalam.
5. Kaki gunungapi
Kaki gunungapi dicirikan oleh lereng yang agak curam hingga agak landai. Kaki gunungapi didominasi oleh pengendapan materi gunungapi contohnya yang melalui lembah-lembah sungai. Materi yang diendapkan antara lain lumpur, endapan lava dan materi piroklastik. Proses pengangkutan mulai berkurang yang disebabkan oleh kemiringan lereng yang mulai berkurang. Proses gravitatif yang terjadi juga mulai lemah.
6. Dataran kaki gunungapi
Dataran kaki gunungapi merupakan satuan bentuklahan yang lebih datar dan terbentuk dari pengendapan material oleh proses fluvial. Proses sedimentasi pada lembah sungai mulai aktif lantaran adanya penurunan kemiringan lereng yang memungkinkan terjadinya pengendapan yang cukup besar. Kemiringan lerengnya bervariasi dari agak landai hingga landai. Pemanfaatan lahan untuk pertanian mulai berkembang. Material permukaan didominasi oleh kerikil hingga pasir kasar. Proses pengikisan pada unit ini mulai lebih kecil dari pengendapannya. Secara umum proses pengikisan yang tampak ialah dari pengikisan lembar hingga pengikisan alur.
7. Dataran fluvio gunungapi
Dataran fluvio gunungapi merupakan satuan bentuklahan dengan topografi datar dan terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan yang terjadi lebih intensif serta material utamanya berupa pasir sedang hingga halus pada pecahan atasnya. Di sini pemanfaatan lahan untuk pertanian dan permukiman lebih berkembang.
8. Medan lava dan medan lahar
Medan lava terbentuk oleh adnya fatwa lava melalu lembah-lembah dan hasil erupsi gunungapi. Karakeristik satuan bentuklahan ini berupa tempat yang bergelombang tak teratur. Medan lava akan terbentuk kalau terjadi curahan lava pada volume yang sangat besar yang umumnya berupa lava basalt. Medan lava ini diyakini berafiliasi dekat dengan adanya erupsi melalui rekahan, baik yang muncul di sekitar kawah maupun kerucut gunungapi.
Beberapa tipe atau jenis letusan gunung berapi antara lain sebagai berikut:
1. Tipe Stromboli
Letusan tipe stromboli merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu yang hampir sama di setiap letusannya. Sehingga tipe letusan stromboi ini dengan kata lain letusan terjadi setiap beberapa waktu sekali. Sebagai pola ialah gunung api Tromboli di Kepulauan Lipan yang mempunyai jarak waktu letusan sekitar 12 menit. Jadi, setiap 12 menit sekali lava akan mendidih dan kemudian akan terjadi sebuah letusan. Material- material yang keluar jawaban letusan ini berupa bom, lipari maupun bubuk vulkanik. Di Indonesia pun juga terdapat gunung yang mempunyai tipe letusan stromboi ini, yaitu Gunung Raung. Sementara itu pola lain ialah Gunung Vesisvius yang ada di Italia.
2. Tipe Hawaii
Kedua ialah letusan tipe Hawaii. Letusan tipe hawaii ini merupakan letusan yang terjadi pada gunung yang mempunyai lava sangat cair dan mempunyai bentuk mirip perisai atau tameng yang sanggup mengalir ke segala arah. Skala letusan tipe Hawaii ini relatif kecil namun mempunyai intensitas yang tinggi. Mengapa tipe letusan ini dinamakan tipe Hawaii? Hal ini lantaran banyak gunung- gunung di Hawaii yang mempunyai tipe letusan mirip ini, mirip Maona Loa, Maona Kea dan juga Kilauea, yang mana ketinganya berapa di Hawaii.
3. Tipe Merapi
Tipe letusan tiga disebut tipe Merapi. Merapi di Indonesia ialah salah satu gunung api yang paling aktif mengalami erupsi. Tipe letusan merapi ini ialah letusan untuk gunung yang mempunyai lava yang kental yang sanggup menyumbat ekspresi kawah. Hal ini akan berakibat tekanan gas menjadi semakin berpengaruh dan bertambah berpengaruh dan mengakibatkan sumbatan di ekspresi kawah menjadi pecah dan terangkat ke atas. Sumbatan di ekspresi kawah yang terangkat ke atas dan pecah ini pada akibatnya terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke lereng gunung menjadi sebuah ladu atau gloedlawine. Selain menghasilkan material- material tersebut, tipe letusan ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk. Tipe letusan merapi ini merupakan tipe yang berbahaya bagi penduduk yang berada di sekitar gunung tersebut. Tipe ini yang terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) yang pernah menimbulkan banyak korban jiwa.
4. Tipe Volkano
Letusan tipe volkano merupakan letusan yang mengeluarkan material- material padat mirip bom, bubuk vulkanik, lapili dan juga bahan- materi padat atau cair mirip lava. perlu diketahui bahwa tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsi dan juga kedalaman dapur magmanya. Dapur magma ini mempunyai kedalaman yang bervariasi, mulai dangkal hingga dalam sehingga kekuatan erupsinya pun mulai sedang hingga tinggi. jawaban letusan ini, dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Ada beberapa gunung yang mempunyai tipe letusan ini, dan salah satunya ada di Indonesia yaitu gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.
5. Tipe Perret atau Plinian
Letusan ini ialah letusan yang sangat berbahaya. Letusan ini ialah letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang sangat dasyat dan sanggup merusak lingkungan. Karena ledakannya yang dasyat, material yang dikeluarkan pun sanggup terlepar sejauh hingga 80 km. ciri khusus yang dimiliki oleh letusan ini ialah disertai gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur mirip kembang kol. Letusan tipe Perret ini sanggup mengakibatkan puncak vulkan terbobol sehingga dinding kawah melorot melemparkan kepundan. Di Indonesia sendiri pernah terjadi letusan ini pada Gunung Krakatau tahun 1883 yang menjadi sebuah sejarah dunia.
6. Tipe Pelee
Letusan tipe Pelee ialah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah di puncak gunung api yang berbentuk jarum sehingga akan mengakibatkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak terlalu berpengaruh maka gunung ini akan meletus.
7. Tipe Sint Vincent
Letusan tipe Sint Vincent terjadi pada gunung api yang mempunyai danau kawah. Ketika gunung ini meletus maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama lava. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi tempat yang ada di sekitarnya lantaran sanggup diterjang banjir lahar panas. Letusan ini di Indonesia pernah terjadi pada Gunung Kelud pada tahun 1919.
1. Tipe Stromboli
Letusan tipe stromboli merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu yang hampir sama di setiap letusannya. Sehingga tipe letusan stromboi ini dengan kata lain letusan terjadi setiap beberapa waktu sekali. Sebagai pola ialah gunung api Tromboli di Kepulauan Lipan yang mempunyai jarak waktu letusan sekitar 12 menit. Jadi, setiap 12 menit sekali lava akan mendidih dan kemudian akan terjadi sebuah letusan. Material- material yang keluar jawaban letusan ini berupa bom, lipari maupun bubuk vulkanik. Di Indonesia pun juga terdapat gunung yang mempunyai tipe letusan stromboi ini, yaitu Gunung Raung. Sementara itu pola lain ialah Gunung Vesisvius yang ada di Italia.
2. Tipe Hawaii
Kedua ialah letusan tipe Hawaii. Letusan tipe hawaii ini merupakan letusan yang terjadi pada gunung yang mempunyai lava sangat cair dan mempunyai bentuk mirip perisai atau tameng yang sanggup mengalir ke segala arah. Skala letusan tipe Hawaii ini relatif kecil namun mempunyai intensitas yang tinggi. Mengapa tipe letusan ini dinamakan tipe Hawaii? Hal ini lantaran banyak gunung- gunung di Hawaii yang mempunyai tipe letusan mirip ini, mirip Maona Loa, Maona Kea dan juga Kilauea, yang mana ketinganya berapa di Hawaii.
3. Tipe Merapi
Tipe letusan tiga disebut tipe Merapi. Merapi di Indonesia ialah salah satu gunung api yang paling aktif mengalami erupsi. Tipe letusan merapi ini ialah letusan untuk gunung yang mempunyai lava yang kental yang sanggup menyumbat ekspresi kawah. Hal ini akan berakibat tekanan gas menjadi semakin berpengaruh dan bertambah berpengaruh dan mengakibatkan sumbatan di ekspresi kawah menjadi pecah dan terangkat ke atas. Sumbatan di ekspresi kawah yang terangkat ke atas dan pecah ini pada akibatnya terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke lereng gunung menjadi sebuah ladu atau gloedlawine. Selain menghasilkan material- material tersebut, tipe letusan ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk. Tipe letusan merapi ini merupakan tipe yang berbahaya bagi penduduk yang berada di sekitar gunung tersebut. Tipe ini yang terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) yang pernah menimbulkan banyak korban jiwa.
4. Tipe Volkano
Letusan tipe volkano merupakan letusan yang mengeluarkan material- material padat mirip bom, bubuk vulkanik, lapili dan juga bahan- materi padat atau cair mirip lava. perlu diketahui bahwa tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsi dan juga kedalaman dapur magmanya. Dapur magma ini mempunyai kedalaman yang bervariasi, mulai dangkal hingga dalam sehingga kekuatan erupsinya pun mulai sedang hingga tinggi. jawaban letusan ini, dampak kerusakan yang ditimbulkan cukup besar. Ada beberapa gunung yang mempunyai tipe letusan ini, dan salah satunya ada di Indonesia yaitu gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.
5. Tipe Perret atau Plinian
Letusan ini ialah letusan yang sangat berbahaya. Letusan ini ialah letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang sangat dasyat dan sanggup merusak lingkungan. Karena ledakannya yang dasyat, material yang dikeluarkan pun sanggup terlepar sejauh hingga 80 km. ciri khusus yang dimiliki oleh letusan ini ialah disertai gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur mirip kembang kol. Letusan tipe Perret ini sanggup mengakibatkan puncak vulkan terbobol sehingga dinding kawah melorot melemparkan kepundan. Di Indonesia sendiri pernah terjadi letusan ini pada Gunung Krakatau tahun 1883 yang menjadi sebuah sejarah dunia.
6. Tipe Pelee
Letusan tipe Pelee ialah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah di puncak gunung api yang berbentuk jarum sehingga akan mengakibatkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak terlalu berpengaruh maka gunung ini akan meletus.
7. Tipe Sint Vincent
Letusan tipe Sint Vincent terjadi pada gunung api yang mempunyai danau kawah. Ketika gunung ini meletus maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama lava. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi tempat yang ada di sekitarnya lantaran sanggup diterjang banjir lahar panas. Letusan ini di Indonesia pernah terjadi pada Gunung Kelud pada tahun 1919.
goresan pena disinii
0 Komentar untuk "Bentuk Lahan Vulkanis"