Metode Pembelajaran - Konsep Geografi

Setelah mempeljari materi ini, penerima didik diperlukan bisa memilih konsep geografi dengan benar.

PERTANYAAN
Hal-hal apa saja yang sanggup kalian jelaskan ihwal tempat di bawah ini?

LANDASAN TEORI
Untuk menjelaskan tempat-tempat di permukaan bumi, geografi selalu memakai konsep. Konsep yaitu pengertian-pengertian yang menunjuk pada sesuatu.

Menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI), terdapat sepuluh konsep penting dalam ilmu geografi, sebagai berikut:

Konsep jarak dipakai untuk menjelaskan jarak antara dua objek di permukaan bumi. Konsep jarak dibedakan menjadi 2, yaitu jarak diktatorial dan jarak relatif.

a. Jarak Absolut
Jarak diktatorial yaitu jarak yang diukur dalam satuan panjang (kilometer).
Contoh:
Jarak antara Kota Jakarta dan Kota Pekalongan yaitu 361 km.

b. Jarak Relatif,
Jarak relatif yaitu jarak yang dinyatakan dalam satuan waktu.
Contoh:
Jarak antara Kota Jakarta  dan Kota Pekalongan apabila ditempuh memakai kendaraan roda empat sekitar 5 jam 22 menit.
Konsep keterjangkauan dipakai untuk menjelaskan fasilitas untuk mencapai suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi geografis.
Contoh:
Dari Kota Pekalongan, kita lebih  gampang menjangkau Jakarta daripada Kalimantan

Konsep contoh dipakai untuk menjelaskan pola-pola geosfer yang terbentuk di permukaan bumi.
Contoh:
a. Pola permukiman: contoh memanjang, contoh menyebar, contoh memusat
b. Pola aliran sungai: contoh radial, trellis, dendritik, pinnate.
Pola Permukiman
Pola-Pola Aliran Sungai

Konsep lokasi dipakai untuk menjelaskan letak suatu objek di permukaan bumi.
Contoh:
Kota Pemalang terletak di antara Kota Pekalongan dan Kota Tegal
Lokasi Kota Pemalang

Konsep lokasi terbagi menjadi dua, yaitu lokasi diktatorial dan lokasi relatif.

Lokasi diktatorial yaitu lokasi yang tetap terhadap letak astronomis, sedangkan lokasi relatif yaitu lokasi yang dipengaruhi oleh letak geografis.

Contoh lokasi absolut:
Indonesia terletak di antara 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT

Contoh lokasi relatif:
Letak relatif Indonesia berada di antara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
Konsep keterkaitan keruangan dipakai untuk menawarkan korelasi alasannya yaitu tanggapan suatu fenomena geosfer di permukaan bumi.
Contoh:
Pengrusakan Daerah Hulu Sungai menjadikan peristiwa banjir di Daerah Hilir Sungai

Konsep ini dipakai untuk menjelaskan perbedaan karaktersitik antar wilayah.
Contoh:
Indonesia beriklim panas, sedangkan Rusia beriklim dingin

Konsep ini dipakai untuk menjelaskan ihwal bentuk-bentuk muka bumi tanggapan proses alam atau tindakan manusia. Misal, perbukitan, dataran rendah, pegunungan, lembah, dsb.
Contoh:
1. Kota Pekalongan mempunyai morfologi berupa dataran rendah sehingga rawan terjadi banjir.
2. Kabupaten Banjarnegara mempunyai morfologi berupa perbukitan, sehingga rawan terjadi longsor.

Konsep dipakai untuk menjelaskan korelasi timbal balik atau saling ketergantungan antarwilayah.
Contoh:
Warga kota Pekalongan membutuhkan kayu untuk materi bangunan dari Kabupaten Batang, sedangkan warga Batang membutuhkan pakaian batik dari Pekalongan.


Konsep ini dipakai untuk menjelaskan kecenderungan pengelompokkan fenomena pada suatu wilayah.
Contoh:
Di kawasan perkotaan terdapat wilayah perdagangan, permukiman kumuh, permukiman kelas atas, dan wilayah industri.
Kota Semarang

Konsep ini dipakai untuk menjelaskan nilai kegunaan suatu wilayah yang berbeda menurut fungsinya.
Contoh:
Padang rumput di Nusa Tenggara dimanfaatkan untuk aktivitas peternakan oleh warga setempat


PRAKTEK
Buatlah deskripsi Kota Jakarta memakai sepuluh konsep geografi disertai peta, bagan, grafik, foto, animasi, atau video.

KONDISI GEOGRAFIS KOTA JAKARTA

1. Lokasi
a. Lokasi diktatorial : .....°LS - ....°LS dan ....°BT - ....°BT.
b. Lokasi relatif   : ....................................................

2. Jarak
a. Jarak multak antara Jakarta ke Sekolah  : ......km
b. Jarak relatif antaran Jakarta ke Sekolah : ......jam

3. Keterjangkauan
Transportasi umum yang terdapat di Kota Jakarta : (1) Taksi, (2) Kereta, (3) Pesawat, (4) Pelabuhan, (5) Bus antarprovinsi, (6) lainnya.....

4. Pola
a. Pola permukiman penduduk : (1) memusat, (2) menyebar, (3) memanjang, (4) lainnya.
b. Pola aliran sungai: (1) dendritik, (2) rektanguler, (3) trellis, (4) lainnya.

5. Alomerasi
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

6. Nilai Kegunaan
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

7. Interaksi dan Interdenendensi
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

8. Diferensiasi Area
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

9. Keterkaitan Keruangan
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

10. Kondisi Morfologi
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

Related : Metode Pembelajaran - Konsep Geografi

0 Komentar untuk "Metode Pembelajaran - Konsep Geografi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)