Pengalaman Bekerja Sebagai Kurir Donat

Donat (sumber)
Pada postingan ini saya tidak menjelaskan cara menciptakan donat, cara menjual, atau bagaimana rasa donat. Tetapi saya akan menceritakan bagamana rasanya jadi kurir donat.

Kurir donat yakni orang yang mengantarkan donat dari pabrik ke reseller.

Waktu itu saya masih menjadi seorang mahasiswa universitas negeri di Semarang, tepatnya pada semester 8.

Karena sudah memasuki semester 8 dan tidak ada aktivitas kuliah rutin lagi selain hanya mengerjakan skripsi, saya tetapkan untuk mencari pekerjaan iseng-iseng. Lumayan lah jikalau dapat nambah uang saku.

Sedang melongo di depan mushola sambil mikir kira-kira kerja apa ya enaknya?

Tiba-tiba dari arah belakang pundak saya ditepuk.

"Bung, kok ngelamun?"

Ternyata itu sahabat saya, Yudi.

Aku  : "Iya nih saya lagi mikir nyari kerja sampingan."
Yudi : "Kebetulan saya ada kerjaan, jikalau kau mau."
Aku  : "Kerja apa?"
Yudi : "Nganterin donat."
Aku  : "Beneran? saya coba lah."
Yudi  : "Kalau begitu nanti malam tak ajak ketemuan sama temenku."

Malam harinya aku  diajak ke sebuah rumah kos di area kampus. Kemudian dipertemukan dengan seseorang.

Yudi  : "Assalamualaikum"
Pur    : "Waalaikumsalam, silahkan masuk"
Yudi  : "Kenalin mas, ini huda temenku katanya mau kerja kayak aku."
Pur    : "Owh iya, sudah bawa surat lamarannya?"
Aku   : "Sudah mas, ini."

Setelah ditanya basa bau kesudahannya saya ditrima bekerja di perusahaanya. Entah perusahaan apa.
Waktu itu pemilik perjuangan tersebut menjelaskan jikalau sistem kerjanya hanya 4 jam.

Jobdesnya hanya ngambil barang di pabrik lalu nganter ke reseller di semarang dan sekitarnya.

Aku terima.

Sore berikutnya saya diajak Yudi untuk mengambil donat di pabriknya. Tidak ibarat yang saya bayangkan jikalau pabrik donat besar dan bersih.

Justru malah sebaliknya.

Pabriknya hanya berupa perumahan kecil yang disulap jadi pabrik produksi. Jumlah karyawan kira-kira ada 20an. Dan menurutku agak kotor.

Aku diajari cara menata donat dalam kotak plastik.
Kotak donat (sumber)
Jumlahnya bukan 1 atau dua kotak, melainkan puluhan.

Sangat melelahkan!

Mulai kerja dari jam 8 malam selesai pengepakan jam 10 malam. Setelah itu kita berdua mengantarkan kotak-kotak tersebut ke reseller.

Kebanyakan resellernya yakni mahasiswa-mahasiswa yang mencari uang pemanis dengan menjual donat di kampusnya. Dari penjualan tersebut merekan mendapat untung sekitar Rp10.000/box.

Makara jikalau dalam sehari mereka dapat menjual 5 box, mereka dapat mengantongi Rp50.000.

Lumayan buat makan.

Yang menciptakan saya kesal yaitu ternyata jumlah resellernya banyak dan lokasinya terpencar dengan jarak sangat berjauhan.

Hanya untuk mengirimkan reseller dalam kota Semarang saja butuh waktu berjam-jam.

Kita selesai mengirimkan box-box tersebut sekitar jam 12 malam!

Apakah sudah selesai??

Belum.

Jam 4 pagi kita harus berangkat lagi menuju Kota Salatiga dan Ungaran untuk mengirimkan ke reseller yang ada di sana.

Gila!

Ketika mahasiswa lain masih pada yummy bobo anggun di kasurnya saya harus berjuang dijalanan untuk mengantarkan donat.

Jam 4 mulai menuju Kota Salatiga dan datang disana pukul jam 5 pagi, selepas itu dilanjut lagi ke Ungaran.

Kamu tahu selesainya jam berapa???

JAM 10 PAGI!

Anjirrr dah!!

Ternyata jikalau dihitung-hitung jam kerjanya bukanlah 4 jam, melainkan:
20.00 - 22.00 = 2 jam
22.00 - 24.00 = 2 jam
04.00 - 10.00 = 6 jam
Total              = 10 jam

Kesimpulannya: GUA RUGI!

Ini tidak sesuai kontrak kerja.

Hal yang menyebalkan dari pekerjaan ini adalah:

1. Hujan
Kalau kita ngirim dalam keadaan hujan rasanya benar-benar super menyebalkan. Kita harus kedinginan dan rawan terkena flu. Selain itu juga jarak pandang jalan menjadi sangat pendek. Produk rawan hancur pula.

2. Ban Bocor
Ban bocor disaat masih pagi buta sangatlah menyebalkan. Jarang ada tambal ban buka di pagi buta. Kita harus nunggu sampe bengkel tambal ban buka jam 7. Dan sehabis itu kita akan diprotes habis-habisan oleh reseller sebab nganternya kesiangan. Yang paling memuakkan yakni bos sangat tidak peduli akan hal ini.

3. Resiko Kecelakaan
Pekerjaan ini sangat menantang janjkematian sebab berada di jalanan setiap hari. Bahkan ada yang pernah meninggal dunia ketika mengantar pesanan. Selain itu saya juga pernah nyerempet orang ketika membawa barang.

4. Gajinya Tidak Manusiawi
Dengan resiko dan tenaga yang begitu besar, saya hanya digaji Rp.30.000/hari. Sungguh tragis.

5. Gangguan Kesehatan
Dengan pekerjaan ibarat dijelaskan di atas, rasanya kita akan sangat gampang mengalami gangguan kesehatan, terusama kesehatan mata. Mata akan terasa pedih sebab kita terus terkena angin selama di perjalanan meskipun sudah menggunakan helm.

Akhirnya sebab ketidaknyamanan pekerjaan yang dijalani, kesudahannya saya tetapkan untuk resign. Kurang lebih satu bulan saya bekerja sebagai kurir donat.

Related : Pengalaman Bekerja Sebagai Kurir Donat

0 Komentar untuk "Pengalaman Bekerja Sebagai Kurir Donat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)