Seisme atau gempa bumi yaitu getaran/goyangan permukaan kerak bumi yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan gravitatif batuan atau di bawah muka bumi yang bersifat sementara.
Gempa bumi merupakan salah satu insiden alamiah yang sudah dikenal orang semenjak jaman purbakala, lantaran banyak merusak bahkan membinasakan penduduk.
Besarnya kekuatan gempa bumi diukur dengan alat pencatat gempa yang disebut dengan seismograf.
Seismograf mengukur kekuatan gempa yang terjadi dengan mencatat semua getaran gempa dan cepat rambat gempa.
Gempa bumi termasuk salah satu jenis tenaga endogen (dalam bumi) lantaran sanggup menciptakan perubahan pada permukaan bumi jawaban tenaga dari dalam bumi.
Umumnya gempa bumi disebabkan pelepasan energi yang dihasilkan tekanan oleh lempeng bumi yang bergerak.
Semakin usang tekanan tersebut membesar dan mencapai keadaan dimana keadaan tersebut tidak sanggup tertahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Saat itulah gempa bumi terjadi.
Gempa bumi seringnya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan. Gempa bumi juga sanggup terjadi lantaran pergerakan magma dalam gunung berapi.
Gempa bumi menyerupai itu bisa menjadi tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung berapi.
Gempa bumi juga bisa terjadi lantaran menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam.
Beberapa gempa juga sanggup terjadi lantaran injeksi cairan dari/ke permukaan bumi. Gempa juga bisa disebabkan ledakan materi peledak.
Gempa bumi terjadi lantaran batuan di kerak bumi mengalami tekanan dahsyat oleg pergerakan lempeng yang menjadi landasan benua.
Seringnya terjadi lantaran dua lempengan di kerak bumi bergesekan.
Pada ketika dua lempeng bergesekan menghasilkan gelombang kejut yang kita rasakan sebagai gempa bumi.
Lempeng samudera yang massa jenisnya lebih rapat akan bergerak menyusup ke bawah ketika bertabrakan dengan lempeng samudera.
Di sekitar area tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan gesekan. Ketika batas elastisitas lempeng terlewati, terjadilah patahan batuan yang diikuti lepasnya energi secara cepat.
Di sekitar tempat patahan itulah gempa bumi terasa.
1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi jawaban acara magma gunung berapi, yang terjadi beberapa kali sebelum gunung meletus.
Gempa vulkanik terjadi lantaran acara vulkanisme, baik ketika sebelum, sedang, atau setelah letusan.
Magma yang keluar lewat pipa-pipa gunung api bergeseran dengan batuan penyusun badan gunung api, getarannya diteruskan ke mana-mana lewat material yang menyusun kerak bumi.
Itulah sebabnya sebelum terjadi letusan gunung api, terasa adanya gempa terlebih dahulu.
Oleh alasannya yaitu itulah maka acara vulkanisme sanggup diramalkan.
Demikian juga ketika terjadi letusan, material-material baik yang berupa material pada (piroklastik), cair maupun gas dihempaskan keluar, sedangkan getarannya akan merambat di dalam batuan ke segala arah menyebabkan gempa bumi di tempat sekitarnya.
Umumnya gempa vulkanis tidak begitu hebat, dan wilayahnya terbatas sekitar gunung api tersebut saja. Hanya sekitar 7% dari seluruh gempa bumi yang tercatat di dunia.
2. Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang disebabkan acara lempeng bumi. Gempa ini tidak mengecewakan berbahaya lantaran bisa menjadikan lipatan patahan ataupun pergeseran.
3. Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi di tempat kapur atau tempat pertambangan. Jenis gempa ini jarang terjadi lantaran dan tidak terlalu berbahaya.
4. Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan acara manusia, contohnya peledakan nuklir atau hal-hal lain.
E. DAMPAK GEMPA BUMI
Ada beberapa pengaruh yang terjadi jawaban gempa yang secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu pengaruh fisik dan pengaruh sosial.
1. Dampak Fisik
Contoh-contoh pengaruh fisik yang terjadi jawaban gempa adalah:
Banyak bangunan roboh.
Tanah longsor jawaban gerakan gempa.
Jatuh korban jiwa.
Rusaknya akomodasi umum.
Permukaan tanah merekat, retak, dan beberapa jalan bisa putus.
Banjir apabila terdapat kerusakan tanggul.
Apabila kekuatan gempa besar, sanggup menyebabkan tsunami.
2. Dampak Sosial
Contoh-contoh pengaruh sosial yang terjadi setelah gempa yaitu sebagai berikut:
Kemiskinan.
Kelaparan.
Banyak korban terjangkit penyakit.
Bila pada skala besar, bisa menyebabkan kekacauan sistem ekonomi dan politik.
F. TIPS MENGATASI GEMPA BUMI
1. Bila berada di dalam rumah
Jangan panik dan jangan berlari keluar, segera berlindung di bawah meja atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungi kepala dengan bandal atau benda-benda sejenis.
Jauhi perabotan menyerupai rak buku, lemari, dan lain-lain.
Hati-hati terhadap langit-langi yang mungkin akan runtuh.
2. Bila berada di luar ruangan
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tiang listrik, dan lain sebagainya.
Usahakan berada di tempat terbuka.
Jauhi beling jendela.
3. Bila berada di dalam ruangan umum
Jangan panik dan jangan berlari keluar pada ketika dipenuhi orang.
Jauhi perabotan atau benda-benda sejenis yang mungkin membahayakan.
4. Bila sedang mengendarai kendaraan
Segera berhenti di tempat terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau jalan layang,
Jangan berhenti di bawah jembatan penyeberangan.
Gempa bumi merupakan salah satu insiden alamiah yang sudah dikenal orang semenjak jaman purbakala, lantaran banyak merusak bahkan membinasakan penduduk.
Besarnya kekuatan gempa bumi diukur dengan alat pencatat gempa yang disebut dengan seismograf.
Seismograf mengukur kekuatan gempa yang terjadi dengan mencatat semua getaran gempa dan cepat rambat gempa.
Gempa bumi termasuk salah satu jenis tenaga endogen (dalam bumi) lantaran sanggup menciptakan perubahan pada permukaan bumi jawaban tenaga dari dalam bumi.
Umumnya gempa bumi disebabkan pelepasan energi yang dihasilkan tekanan oleh lempeng bumi yang bergerak.
Semakin usang tekanan tersebut membesar dan mencapai keadaan dimana keadaan tersebut tidak sanggup tertahan lagi oleh pinggiran lempengan.
Saat itulah gempa bumi terjadi.
Gempa bumi seringnya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan. Gempa bumi juga sanggup terjadi lantaran pergerakan magma dalam gunung berapi.
Gempa bumi menyerupai itu bisa menjadi tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung berapi.
Gempa bumi juga bisa terjadi lantaran menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam.
Beberapa gempa juga sanggup terjadi lantaran injeksi cairan dari/ke permukaan bumi. Gempa juga bisa disebabkan ledakan materi peledak.
Gempa bumi terjadi lantaran batuan di kerak bumi mengalami tekanan dahsyat oleg pergerakan lempeng yang menjadi landasan benua.
Seringnya terjadi lantaran dua lempengan di kerak bumi bergesekan.
Pada ketika dua lempeng bergesekan menghasilkan gelombang kejut yang kita rasakan sebagai gempa bumi.
Lempeng samudera yang massa jenisnya lebih rapat akan bergerak menyusup ke bawah ketika bertabrakan dengan lempeng samudera.
Di sekitar area tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan gesekan. Ketika batas elastisitas lempeng terlewati, terjadilah patahan batuan yang diikuti lepasnya energi secara cepat.
Di sekitar tempat patahan itulah gempa bumi terasa.
1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi jawaban acara magma gunung berapi, yang terjadi beberapa kali sebelum gunung meletus.
Gempa vulkanik terjadi lantaran acara vulkanisme, baik ketika sebelum, sedang, atau setelah letusan.
Magma yang keluar lewat pipa-pipa gunung api bergeseran dengan batuan penyusun badan gunung api, getarannya diteruskan ke mana-mana lewat material yang menyusun kerak bumi.
Itulah sebabnya sebelum terjadi letusan gunung api, terasa adanya gempa terlebih dahulu.
Oleh alasannya yaitu itulah maka acara vulkanisme sanggup diramalkan.
Demikian juga ketika terjadi letusan, material-material baik yang berupa material pada (piroklastik), cair maupun gas dihempaskan keluar, sedangkan getarannya akan merambat di dalam batuan ke segala arah menyebabkan gempa bumi di tempat sekitarnya.
Umumnya gempa vulkanis tidak begitu hebat, dan wilayahnya terbatas sekitar gunung api tersebut saja. Hanya sekitar 7% dari seluruh gempa bumi yang tercatat di dunia.
2. Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang disebabkan acara lempeng bumi. Gempa ini tidak mengecewakan berbahaya lantaran bisa menjadikan lipatan patahan ataupun pergeseran.
3. Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi di tempat kapur atau tempat pertambangan. Jenis gempa ini jarang terjadi lantaran dan tidak terlalu berbahaya.
4. Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan merupakan gempa bumi yang disebabkan acara manusia, contohnya peledakan nuklir atau hal-hal lain.
E. DAMPAK GEMPA BUMI
Ada beberapa pengaruh yang terjadi jawaban gempa yang secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu pengaruh fisik dan pengaruh sosial.
1. Dampak Fisik
Contoh-contoh pengaruh fisik yang terjadi jawaban gempa adalah:
Banyak bangunan roboh.
Tanah longsor jawaban gerakan gempa.
Jatuh korban jiwa.
Rusaknya akomodasi umum.
Permukaan tanah merekat, retak, dan beberapa jalan bisa putus.
Banjir apabila terdapat kerusakan tanggul.
Apabila kekuatan gempa besar, sanggup menyebabkan tsunami.
2. Dampak Sosial
Contoh-contoh pengaruh sosial yang terjadi setelah gempa yaitu sebagai berikut:
Kemiskinan.
Kelaparan.
Banyak korban terjangkit penyakit.
Bila pada skala besar, bisa menyebabkan kekacauan sistem ekonomi dan politik.
F. TIPS MENGATASI GEMPA BUMI
1. Bila berada di dalam rumah
Jangan panik dan jangan berlari keluar, segera berlindung di bawah meja atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungi kepala dengan bandal atau benda-benda sejenis.
Jauhi perabotan menyerupai rak buku, lemari, dan lain-lain.
Hati-hati terhadap langit-langi yang mungkin akan runtuh.
2. Bila berada di luar ruangan
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tiang listrik, dan lain sebagainya.
Usahakan berada di tempat terbuka.
Jauhi beling jendela.
3. Bila berada di dalam ruangan umum
Jangan panik dan jangan berlari keluar pada ketika dipenuhi orang.
Jauhi perabotan atau benda-benda sejenis yang mungkin membahayakan.
4. Bila sedang mengendarai kendaraan
Segera berhenti di tempat terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau jalan layang,
Jangan berhenti di bawah jembatan penyeberangan.
0 Komentar untuk "Seisme"