Ada banyak sekali elemen- elemen dari alam yang niscaya telah kita ketahui bersama. Dari cakupan yang sangat luas, yakni tata surya yang dihuni oleh planet- planet (baca: planet di tata surya), bintang- bintang, asteroid (baca: ciri- ciri asteroid), sampai satelit- satelit alami. Selain dari tata surya sendiri, kita juga telah mempelajari mengenai tempat tinggal tinggal kita yakni planet Bumi. Selain Bumi, ada planet- planet lainnya yang juga menjadikan matahari sebagai pusat. Planet- planet yang mengitari matahari ini mempunyai karekateristik yang berbeda- beda (baca: ciri planet di tata surya). Meski karakteristik atau ciri yang dimilikinya berbeda- beda, namun terkadang ada beberapa elemen dari planet Bumi yang juga dimiliki oleh planet lainnya. Salah satu elemen yang dimiliki oleh banyak planet dan hampir semua yaitu batuan.
Berbicara mengenai batuan, batuan yaitu salah satu elemen di Bumi yang keberadaannya sangat banyak. Batuan bahkan merupakan salah satu unsur penyusun Bumi (baca: batuan penyusun Bumi). Batuan merupakan salah satu benda yang mempunyai siklus. Siklus tersebut berputar dan akan membuat batuan yang baru. Salah satu tahapan dari siklus batuan yaitu pelapukan. Batuan akan mengalami pelapukan dan bermetamorfosis tanah. Pada artikel ini kita akan mempelajari mengenai kepingan dari siklus batuan (baca: proses terjadinya siklus batuan), yakni pelapukan.
Pengertian Pelapukan Batuan
Sebelum kita berbicara lebih lanjut mengenai pelapukan batuan, kita akan mengetahui pengertian pelapukan terlebih dahulu. Lalu, apa itu pelapukan? Yang dinamakan pelapukan yaitu kejadian penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis. Selain pengertian tersebut, pelapukan juga sanggup dijelaskan sebagai proses perubahan komposisi dan pemecahan batuan atau material- material lainnya yang terjadi di atas permukaan Bumi (baca: kerak Bumi) jawaban adanya proses secara fisika, kimia, maupun biologi.
Pelapukan ini merupakan proses alami yang bekerja menghancurkan batuan menjadi tanah (baca: ciri tanah yang subur dan tidak subur). Pengertian lain mmengenai pelapukan yaitu proses alterasi dan fragsinasi batuan dan juga material tanah pada atau erat dengan permukaan Bumi yang disebabkan proses fisika, kimia, maupun biologi. Adapun proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Selain sangat dipengaruhi oleh waktu, adanya pelapukan batuan ini juga dipengaruhi aneka macam macam faktor lainnya.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pelapukan
Pelapukan batuan sanggup terjadi lantaran aneka macam macam faktor. Setidaknya ada beberapa faktor yang sanggup mempengaruhi terjadinya pelapukan, antara lain yaitu sebagai berikut:
Waktu
Faktor yang sangat erat dan sangat identik dengan kejadian pelapukan yaitu waktu. Sering orang- orang menyampaikan bahwasannya pelapukan ini terjadi lantaran sebuah batuan sudah terlalu usang atau terlalu tuan, sampai hasilnya batuan tersebut megalami pelapukan. Bahkan waktu merupakan faktor pertama yang akan dipakai sebagai alasan mengapa pelapukan tersebut terjadi.
Jenis batuan dan struktur batuan tersebut
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan yaitu jenis batuan dan strukturnya. Telah kita ketahui bersama bahwasannya batuan di dunia ini mempunyai aneka macam macam jenis batuan yabg berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Kemudian mengenai struktur batuan, yaitu sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh batuan itu sendiri. Sifat fisik batuan mencakup warna batuan (baca: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf). Sementara sifat kimia batuan yaitu unsur- unsur kimia yang terkandung di dalam batuan tersebut.
Topografi
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pelapukan yaitu topografi. Keadaan topografi muka Bumi juga mempengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan- batuan yang berada di lereng yang curam cenderung akan gampang untuk mengalami pelapukan dibandingkan dengan batuan yang berada di tempat yang landai.
Mengapa demikian? Hal ini lantaran pada lereng yang curam, batuan akan sangat gampang terkikis atau terlapukkan lantaran akan eksklusif bersetuhan dengan cuaca di sekitar batuan tersebut berada. Tetapi pada lereng yang landai atau rata, batuan akan terselimuti oleh aneka macam macam endapan yang pada hasilnya akan memperlambat proses pelapukan batuan tersebut.
Organisme
Faktor selanjutnya yang akan mempengaruhi proses pelapukan yaitu adanya organisme. Organisme marupakan hal yang cukup penting dalam proses pelapukan, menyerupai halnya dengan proses penguraian tumbuh- flora secara alami.
Iklim dan cuaca
Faktor selanjutnya yang sangat berpengaruh kaitannya dengan pelapukan yaitu mengenai cuaca dan juga iklim (baca: iklim di Indonesia). Unsur- unsur cuaca dan juga iklim yang akan mempengaruhi proses pelapukan antara lain yaitu suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain sebagainya. Di tempat yang mempunyai iklim lembab dan juga panas, batuan akan cepat mengalami proses pelapukan. Selain itu pergantian antara siang dan juga malam yang masbodoh akan semakin membuat pelapukan gampang terjadi, apabila hal ini dibandingkan dengan tempat yang mempunyai iklim dingin.
Keadaan vegetasi
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi adanya pelapukan yaitu keadaan vegetasi. Vegetasi atau tumbuh- flora juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi proses pelapukan. Hal ini disebabkan akar- akar flora tersebut sanggup menembus celah- celah batuan. Apabila akar- akar tersebut semakin membesar maka kekuatannya akan semakin besar pula dalam menerobos batuan. Selain akar- akar, serasah dedaunan yang gugur juga akan membantu mempercepat batuan melapuk. Hal ini disebabkan lantaran serasah batuan mengandung zat- zat asam arang dan juga humus yang sanggup merusak kekuatan pada batuan.
Itulah beberapa faktor yang sanggup mempengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan. Keberadaan faktor- faktor tersebut akan sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan yang pada hasilnya akan mengubahnya menjadi tanah (baca: tanah liat). Selain adanya faktor- faktor yang mempengaruhi, tentu saja akan ditemukan pula beberapa biro yang terlibat dalam proses pelapukan ini. Lalu apa saja agen- biro yang terlibat tersebut? Beberapa biro yang berperan dalam pelapukan antara lain yaitu air, es, garam, tanaman, hewan dan juga perubahan suhu.
Jenis- jenis Pelapukan
Pelapukan merupakan proses berubahnya batuan menjadi tanah secara alamiah melalui proses kimia, fisika atau biologi. Pelapukan yang terjadi secara alami ini terdiri atas aneka macam macam jenis. Secara umum, jenis- jenis pelapukan ini terdiri atas 3 macam, yaitu pelapukan fisika, kimia, dan biologi atau organik. Penjelasan mengenai masing- masing jenis pelapukan ini yaitu sebagai berikut:
Pelapukan Fisika
Jenis pelapukan yang pertama yaitu pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika yaitu proses pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya imbas faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling lebih banyak didominasi tersebut yaitu suhu udara, tekanan, dan juga kristalisasi garam.
Pelapukan fisika ini juga dikenal sebagai pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau iklim. Jenis pelapukan fisika ini hanya sanggup ditemukan di tempat yang mempunyai iklim ekstrim, menyerupai sub tropis, gurun (baca: gurun terbesar di dunia), pesisir pantai (baca: manfaat pantai), dan daerah-daerah yang mempunyai topografi yang curam. Adapun beberapa teladan pelapukan fisika ini antara lain yaitu sebagai berikut:
Melapuknya batuan di tempat gurun jawaban adanya perubahan cuaca harian secara ekstrim. Suhu udara tinggi pada siang hari akan membuat batuan memuai, kemudian pada malam hari suhu udara akan turun dan membuat batuan menjadi mengkerut. Karena proses ini berlangsung secara berulang- ulang akan memungkinkan ikatan mineral dalam batuan mengalami pelemahan sehingga pada hasilnya batuan akan hancur menjadi beberapa bagian.
Kristalisasi air garam yang terjadi pada batuan di pantai. kristalisasi garam yang terjadi pada pori batuan di sekitar ekosistem pantai akan menekan batuan secara endogen sehingga akan memunculkan kemungkinan batuan akan pecah.
Pelapukan Kimia
Jenis pelapukan yang selanjutnya yaitu pelapukan kimia. Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada pada batuan melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia ini, reaksi yang terjadi pada proses pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. 3 macam reaksi yang terjadi pada pelapukan kimia ini antara lain yaitu solution, hidrolisis, dan oksidasi. Adapun beberapa teladan pelapukan kimia ini antara lain yaitu sebagai berikut:
Hidrolisis air hujan yang akan mengakibatkan naiknya tingkat keasaman di sekitar batuan. I on H+ ynag muncul akan memungkinkan terjadinya korosi pada batuan.
Oksidasi yang terjadi pada batuan yang kaya mineral besi akan memungkinkan ikatan mineral di permukaan batuan menjadi lemah dan pada hasilnya mengalami pelapukan.
Proses pelarutan batuan kapur gamping jawaban reaksinya terhadap air (baca: jenis air).
Berbicara mengenai pelapukan kimia, kita akan mengenal adanya 4 proses yang termasuk dalam pelapukan kimia. Adapun 4 proses tersebut antara lain yaitu adalah:
Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja.
Hidrolisa, yaitu peroses penguraian air atas unsur- unsurnya menjadi ion- ion yang bersifat faktual dan negatif.
Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi.
Karbonasi, yaitu pelapukan batuan yang disebabkan lantaran karbondioksida.
Itulah beberapa proses yang akan kita temukan dalam pelapukan batuan secara kimiawi. Proses tersebut hanya akan kita temui pada pelapukan yang bersifat kimiawi saja.
Pelapukan Biologi atau Organik
Jenis pelapukan yang selanjutnya yaitu pelapukan biologi atau pelapukan organik. Pelapukan biologi merupakan jenis pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut berada. Dengan kata lain pelapukan biologi ini terjadi lantaran disebabkan oleh makhluk hidup.
Pelapukan ini terjadi lantaran adanya peranan organisme- organisme tertentu. adapun organisme- organisme yang berperan dalam pelapukan ini antara lain berupa binatang, tumbuhan, jamur, bakteri, atau bahkan manusia. Proses pelapukan biologi atau organik ini melibatkan 2 cara, yaitu cara biokimia dan cara mekanis. Adapun teladan pelapukan secara biologi atau organik ini antara lain adalah:
Penetrasi akar flora ke dalam sela- sela batuan akan menekan batuan tersebut, sehingga akan mengalami perpecahan.
Adanya lumut di atas batuan. Tumbuhnya lumut di permukaan batuan memungkinkan batuan mengalami degradasi. Kelembapan di permukaan batuan jawaban adanya proses perembesan akar disertai dengan tingginya pH di sekitar permukaan batuan akan membuat permukaan batuan tersebut mengalami korosi.
Itulah beberapa info mengenai pelapukan batuan. Dari uraian di atas kita mengetahui bahwa pelapukan batuan sanggup terjadi dengan beberapa cara yang berbeda- beda.
Berbicara mengenai batuan, batuan yaitu salah satu elemen di Bumi yang keberadaannya sangat banyak. Batuan bahkan merupakan salah satu unsur penyusun Bumi (baca: batuan penyusun Bumi). Batuan merupakan salah satu benda yang mempunyai siklus. Siklus tersebut berputar dan akan membuat batuan yang baru. Salah satu tahapan dari siklus batuan yaitu pelapukan. Batuan akan mengalami pelapukan dan bermetamorfosis tanah. Pada artikel ini kita akan mempelajari mengenai kepingan dari siklus batuan (baca: proses terjadinya siklus batuan), yakni pelapukan.
Pengertian Pelapukan Batuan
Sebelum kita berbicara lebih lanjut mengenai pelapukan batuan, kita akan mengetahui pengertian pelapukan terlebih dahulu. Lalu, apa itu pelapukan? Yang dinamakan pelapukan yaitu kejadian penghancuran massa batuan, baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis. Selain pengertian tersebut, pelapukan juga sanggup dijelaskan sebagai proses perubahan komposisi dan pemecahan batuan atau material- material lainnya yang terjadi di atas permukaan Bumi (baca: kerak Bumi) jawaban adanya proses secara fisika, kimia, maupun biologi.
Pelapukan ini merupakan proses alami yang bekerja menghancurkan batuan menjadi tanah (baca: ciri tanah yang subur dan tidak subur). Pengertian lain mmengenai pelapukan yaitu proses alterasi dan fragsinasi batuan dan juga material tanah pada atau erat dengan permukaan Bumi yang disebabkan proses fisika, kimia, maupun biologi. Adapun proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Selain sangat dipengaruhi oleh waktu, adanya pelapukan batuan ini juga dipengaruhi aneka macam macam faktor lainnya.
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pelapukan
Pelapukan batuan sanggup terjadi lantaran aneka macam macam faktor. Setidaknya ada beberapa faktor yang sanggup mempengaruhi terjadinya pelapukan, antara lain yaitu sebagai berikut:
Waktu
Faktor yang sangat erat dan sangat identik dengan kejadian pelapukan yaitu waktu. Sering orang- orang menyampaikan bahwasannya pelapukan ini terjadi lantaran sebuah batuan sudah terlalu usang atau terlalu tuan, sampai hasilnya batuan tersebut megalami pelapukan. Bahkan waktu merupakan faktor pertama yang akan dipakai sebagai alasan mengapa pelapukan tersebut terjadi.
Jenis batuan dan struktur batuan tersebut
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan yaitu jenis batuan dan strukturnya. Telah kita ketahui bersama bahwasannya batuan di dunia ini mempunyai aneka macam macam jenis batuan yabg berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Kemudian mengenai struktur batuan, yaitu sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh batuan itu sendiri. Sifat fisik batuan mencakup warna batuan (baca: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf). Sementara sifat kimia batuan yaitu unsur- unsur kimia yang terkandung di dalam batuan tersebut.
Topografi
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pelapukan yaitu topografi. Keadaan topografi muka Bumi juga mempengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan- batuan yang berada di lereng yang curam cenderung akan gampang untuk mengalami pelapukan dibandingkan dengan batuan yang berada di tempat yang landai.
Mengapa demikian? Hal ini lantaran pada lereng yang curam, batuan akan sangat gampang terkikis atau terlapukkan lantaran akan eksklusif bersetuhan dengan cuaca di sekitar batuan tersebut berada. Tetapi pada lereng yang landai atau rata, batuan akan terselimuti oleh aneka macam macam endapan yang pada hasilnya akan memperlambat proses pelapukan batuan tersebut.
Organisme
Faktor selanjutnya yang akan mempengaruhi proses pelapukan yaitu adanya organisme. Organisme marupakan hal yang cukup penting dalam proses pelapukan, menyerupai halnya dengan proses penguraian tumbuh- flora secara alami.
Iklim dan cuaca
Faktor selanjutnya yang sangat berpengaruh kaitannya dengan pelapukan yaitu mengenai cuaca dan juga iklim (baca: iklim di Indonesia). Unsur- unsur cuaca dan juga iklim yang akan mempengaruhi proses pelapukan antara lain yaitu suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain sebagainya. Di tempat yang mempunyai iklim lembab dan juga panas, batuan akan cepat mengalami proses pelapukan. Selain itu pergantian antara siang dan juga malam yang masbodoh akan semakin membuat pelapukan gampang terjadi, apabila hal ini dibandingkan dengan tempat yang mempunyai iklim dingin.
Keadaan vegetasi
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi adanya pelapukan yaitu keadaan vegetasi. Vegetasi atau tumbuh- flora juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi proses pelapukan. Hal ini disebabkan akar- akar flora tersebut sanggup menembus celah- celah batuan. Apabila akar- akar tersebut semakin membesar maka kekuatannya akan semakin besar pula dalam menerobos batuan. Selain akar- akar, serasah dedaunan yang gugur juga akan membantu mempercepat batuan melapuk. Hal ini disebabkan lantaran serasah batuan mengandung zat- zat asam arang dan juga humus yang sanggup merusak kekuatan pada batuan.
Itulah beberapa faktor yang sanggup mempengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan. Keberadaan faktor- faktor tersebut akan sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan yang pada hasilnya akan mengubahnya menjadi tanah (baca: tanah liat). Selain adanya faktor- faktor yang mempengaruhi, tentu saja akan ditemukan pula beberapa biro yang terlibat dalam proses pelapukan ini. Lalu apa saja agen- biro yang terlibat tersebut? Beberapa biro yang berperan dalam pelapukan antara lain yaitu air, es, garam, tanaman, hewan dan juga perubahan suhu.
Jenis- jenis Pelapukan
Pelapukan merupakan proses berubahnya batuan menjadi tanah secara alamiah melalui proses kimia, fisika atau biologi. Pelapukan yang terjadi secara alami ini terdiri atas aneka macam macam jenis. Secara umum, jenis- jenis pelapukan ini terdiri atas 3 macam, yaitu pelapukan fisika, kimia, dan biologi atau organik. Penjelasan mengenai masing- masing jenis pelapukan ini yaitu sebagai berikut:
Pelapukan Fisika
Jenis pelapukan yang pertama yaitu pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika yaitu proses pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya imbas faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling lebih banyak didominasi tersebut yaitu suhu udara, tekanan, dan juga kristalisasi garam.
Pelapukan fisika ini juga dikenal sebagai pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau iklim. Jenis pelapukan fisika ini hanya sanggup ditemukan di tempat yang mempunyai iklim ekstrim, menyerupai sub tropis, gurun (baca: gurun terbesar di dunia), pesisir pantai (baca: manfaat pantai), dan daerah-daerah yang mempunyai topografi yang curam. Adapun beberapa teladan pelapukan fisika ini antara lain yaitu sebagai berikut:
Melapuknya batuan di tempat gurun jawaban adanya perubahan cuaca harian secara ekstrim. Suhu udara tinggi pada siang hari akan membuat batuan memuai, kemudian pada malam hari suhu udara akan turun dan membuat batuan menjadi mengkerut. Karena proses ini berlangsung secara berulang- ulang akan memungkinkan ikatan mineral dalam batuan mengalami pelemahan sehingga pada hasilnya batuan akan hancur menjadi beberapa bagian.
Kristalisasi air garam yang terjadi pada batuan di pantai. kristalisasi garam yang terjadi pada pori batuan di sekitar ekosistem pantai akan menekan batuan secara endogen sehingga akan memunculkan kemungkinan batuan akan pecah.
Pelapukan Kimia
Jenis pelapukan yang selanjutnya yaitu pelapukan kimia. Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi yang ada pada batuan melalui reaksi tertentu. Dalam pelapukan kimia ini, reaksi yang terjadi pada proses pelapukan dibedakan menjadi tiga macam. 3 macam reaksi yang terjadi pada pelapukan kimia ini antara lain yaitu solution, hidrolisis, dan oksidasi. Adapun beberapa teladan pelapukan kimia ini antara lain yaitu sebagai berikut:
Hidrolisis air hujan yang akan mengakibatkan naiknya tingkat keasaman di sekitar batuan. I on H+ ynag muncul akan memungkinkan terjadinya korosi pada batuan.
Oksidasi yang terjadi pada batuan yang kaya mineral besi akan memungkinkan ikatan mineral di permukaan batuan menjadi lemah dan pada hasilnya mengalami pelapukan.
Proses pelarutan batuan kapur gamping jawaban reaksinya terhadap air (baca: jenis air).
Berbicara mengenai pelapukan kimia, kita akan mengenal adanya 4 proses yang termasuk dalam pelapukan kimia. Adapun 4 proses tersebut antara lain yaitu adalah:
Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja.
Hidrolisa, yaitu peroses penguraian air atas unsur- unsurnya menjadi ion- ion yang bersifat faktual dan negatif.
Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi.
Karbonasi, yaitu pelapukan batuan yang disebabkan lantaran karbondioksida.
Itulah beberapa proses yang akan kita temukan dalam pelapukan batuan secara kimiawi. Proses tersebut hanya akan kita temui pada pelapukan yang bersifat kimiawi saja.
Pelapukan Biologi atau Organik
Jenis pelapukan yang selanjutnya yaitu pelapukan biologi atau pelapukan organik. Pelapukan biologi merupakan jenis pelapukan batuan yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut berada. Dengan kata lain pelapukan biologi ini terjadi lantaran disebabkan oleh makhluk hidup.
Pelapukan ini terjadi lantaran adanya peranan organisme- organisme tertentu. adapun organisme- organisme yang berperan dalam pelapukan ini antara lain berupa binatang, tumbuhan, jamur, bakteri, atau bahkan manusia. Proses pelapukan biologi atau organik ini melibatkan 2 cara, yaitu cara biokimia dan cara mekanis. Adapun teladan pelapukan secara biologi atau organik ini antara lain adalah:
Penetrasi akar flora ke dalam sela- sela batuan akan menekan batuan tersebut, sehingga akan mengalami perpecahan.
Adanya lumut di atas batuan. Tumbuhnya lumut di permukaan batuan memungkinkan batuan mengalami degradasi. Kelembapan di permukaan batuan jawaban adanya proses perembesan akar disertai dengan tingginya pH di sekitar permukaan batuan akan membuat permukaan batuan tersebut mengalami korosi.
Itulah beberapa info mengenai pelapukan batuan. Dari uraian di atas kita mengetahui bahwa pelapukan batuan sanggup terjadi dengan beberapa cara yang berbeda- beda.
0 Komentar untuk "Pelapukan Batuan"