Peta yakni benda yang sangat berguna, kita sanggup mendapat isu tempat dari peta yang kita baca.
Namun, peta menjadi tidak berkhasiat apabila isu yang disajikan di dalam peta tidak terperinci apalagi hingga menciptakan galau para pembacanya.
Peta yang baik harus memperlihatkan isu yang benar biar si pembaca gampang untuk membacanya dan tidak tersesat.
Maka dari itu, dalam pembuatan sebuah peta harus mencakup sepuluh unsur peta. Unsur-unsur tersebut bakal memudahkan pembaca untuk memahami peta.
Daftar Pustaka
Namun, peta menjadi tidak berkhasiat apabila isu yang disajikan di dalam peta tidak terperinci apalagi hingga menciptakan galau para pembacanya.
Peta yang baik harus memperlihatkan isu yang benar biar si pembaca gampang untuk membacanya dan tidak tersesat.
Maka dari itu, dalam pembuatan sebuah peta harus mencakup sepuluh unsur peta. Unsur-unsur tersebut bakal memudahkan pembaca untuk memahami peta.
Judul peta yakni sebuah identitas dari apa yang ada didalam peta. Biasanya judul diletak di bab pojok kanan atas, atau di bab yang orang gampang untuk melihatnya. Tanpa adanya judul peta, orang yang membaca bakal kebingungan isi dari peta yang dimilikinya.
Petunjuk arah merupakan komponen yang sangat penting di dalam peta. Dengan adanya petunjuk arah mata angin pembaca sanggup mengetahui mana arah barat, timur, selatan, atau utara. Petunjuk arah bisanya disimbolkan dengan mata panah dan karakter U sebagai petunjuk arah utara.
Skala peta mengambarkan perbandingan luas sesungguhnya dengan luas yang digambarkan di peta.
Skala peta biasanya dinotasikan dengan 1 : sekian, semakin besar skalanya maka semakin besar pula wilayah yang digambarkan pada peta.
Skala peta dibagi menjadi dua, yaitu skala garis dan skala angka.
1. Skala Garis (Grafis)
unsur unsur peta
Skala garis yakni skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda.
2. Skala Angka (Numerik)
Skala angka yakni skala yang berupa angka, biasanya skala angka diletakan di bab pojok kanan atas. Contoh dari skala angka :
Peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500 ribu cm atau 5 km jarak sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.
Skala peta biasanya dinotasikan dengan 1 : sekian, semakin besar skalanya maka semakin besar pula wilayah yang digambarkan pada peta.
Skala peta dibagi menjadi dua, yaitu skala garis dan skala angka.
1. Skala Garis (Grafis)
unsur unsur peta
Skala garis yakni skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda.
2. Skala Angka (Numerik)
Skala angka yakni skala yang berupa angka, biasanya skala angka diletakan di bab pojok kanan atas. Contoh dari skala angka :
Peta berskala 1:500.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500 ribu cm atau 5 km jarak sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.
Sumber peta juga unsur yang tak kalah penting dari unsur-unsur lainnya, dengan adanya sumber peta itu mengambarkan kevalidan dan keakuratan data sebuah peta, apakah dari sumber yang terpercaya atau tidak.
Sumber peta yakni nama perseorangan atau forum yang menerbitkan peta tersebut, contohnya Bakosurtanal, BPN, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat, sementara tahun pembuatan berkaitan dengan kondisi kesesuaian faktual keadaan sesungguhnya dengan data yang digambarkan pada peta.
Sumber peta yakni nama perseorangan atau forum yang menerbitkan peta tersebut, contohnya Bakosurtanal, BPN, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat, sementara tahun pembuatan berkaitan dengan kondisi kesesuaian faktual keadaan sesungguhnya dengan data yang digambarkan pada peta.
Legenda yakni kumpulan isu yang ditunjukan pada peta untuk menjelaskan simbol-simbol tertentu. Dengan adanya legenda pengguna peta sanggup paham simbol yang ada di dalam peta itu bermakna apa. Biasanya legenda diletakan pada sebuah kotak khusus di samping peta.
Garis astronomis yakni garis yang sanggup mengambarkan letak astronomis suatu wilayah. Garis astronomis dibagi menjadi dua, yaitu garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yakni garis yang membagi wilayah secara vertikal dan letaknya sejajar dengan khatulistiwa (LU-LS), sedangkan garis bujur yakni garis yang membagi wilayah secara horizontal dan letaknya tegak lurus dengan khatulistiwa (BT – BB).
Garis lintang yakni garis yang membagi wilayah secara vertikal dan letaknya sejajar dengan khatulistiwa (LU-LS), sedangkan garis bujur yakni garis yang membagi wilayah secara horizontal dan letaknya tegak lurus dengan khatulistiwa (BT – BB).
Simbol merupakan komponen peta yang cukup vital untuk memberikan pesan seorang kartograf (pembuat peta) kepada para pengguna peta.
Simbol terletak menyebar di dalam sebuah peta. Simbol yang ada di peta dibagi menjadi beberapa jenis
1. Simbol Titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili sebuah tempat, contohnya simbol kota, kecamatan, bandara, stasiun, pelabuhan.
2. Simbol Garis
simbol garis, digunakan untuk mewakili kenampakan sungai, jalan, rel, batas propinsi, batas negara.
3. Simbol Area/Wilayah
Simbol wilayah, digunakan untuk memperlihatkan kenampakan area (memiliki volume) ibarat rawa, hutan, pesawahan dll.
4. Simbol Aliran
Simbol aliran, digunakan untuk memperlihatkan alur atau gerak suatu barang/komoditas.
Simbol Berdasarkan Sifatnya
1. Simbol Kuantitas
simbol kuantitas, digunakan untuk menyatakan kenampakan dalam bentuk jumlah.
2. Simbol Kualitatif
Simbol yang digunakan untuk mengambarkan perbedaaan fenomena
Simbol terletak menyebar di dalam sebuah peta. Simbol yang ada di peta dibagi menjadi beberapa jenis
1. Simbol Titik
Simbol titik digunakan untuk mewakili sebuah tempat, contohnya simbol kota, kecamatan, bandara, stasiun, pelabuhan.
2. Simbol Garis
simbol garis, digunakan untuk mewakili kenampakan sungai, jalan, rel, batas propinsi, batas negara.
3. Simbol Area/Wilayah
Simbol wilayah, digunakan untuk memperlihatkan kenampakan area (memiliki volume) ibarat rawa, hutan, pesawahan dll.
4. Simbol Aliran
Simbol aliran, digunakan untuk memperlihatkan alur atau gerak suatu barang/komoditas.
Simbol Berdasarkan Sifatnya
1. Simbol Kuantitas
simbol kuantitas, digunakan untuk menyatakan kenampakan dalam bentuk jumlah.
2. Simbol Kualitatif
Simbol yang digunakan untuk mengambarkan perbedaaan fenomena
Selain sanggup menambah daya tarik tampilan sebuah peta, warna ternyata juga sanggup menjadi sebuah simbol khusus yang juga digunakan untuk memberikan sebuah pesan.
Warna pada peta umumnya digunakan untuk mengambarkan perbedaan topografi dari sebuah permukaan bumi. Simbol warna pada peta dibagi menjadi beberapa jenis.
1. Merah dan Hitam
Di dalam sebuah peta, warna merah dan hitam umumnya digunakan sebagai warna sebuah objek hasil budaya umat manusia. Jalan, batas daerah, ibukota, rel kereta api, dan lain sebagainya. Selain itu, warna merah dan hitam juga kerap digunakan untuk menandai apakah sebuah gunung berapi masih aktif atau tidak. Segitiga merah mewakili gunung aktif, sementara warna segitiga hitam mewakili gunung yang tidak aktif.
2. Warna Hijau
Warna hijau termasuk warna yang sering digunakan untuk menandai suatu wilayah. Warna ini digunakan untuk menandai kenampakan vegetasi. Selain itu, warna hijau juga biasa digunakan untuk menandai dataran rendah dengan ketinggian
3. Warna Kuning, Oren, dan Coklat
Ketiga warna diatas mewakili dataran tinggi, warna ditentukan menurut ketinggian tempat
4. Warna Biru
Untuk wilayah perairan diwakili dengan warna biru, Warna ini mempunyai beberapa tingkatan kecerahan untuk mengambarkan kedalaman wilayah perairan yang dimaksud.
Semakin pekat warna biru ditunjukan pada sebuah wilayah di peta, maka semakin dalam pula wilayah perairan yang sebenarnya.
Warna biru sanggup mewakili wilayah perairan laut, danau, dan sungai. Untuk lebih jelasnya sanggup lihat gambar di bawah
5. Warna Putih
Warna putih yakni warna yang sanggup mewakili kenampakan gletser atau lapisan es.
Warna pada peta umumnya digunakan untuk mengambarkan perbedaan topografi dari sebuah permukaan bumi. Simbol warna pada peta dibagi menjadi beberapa jenis.
1. Merah dan Hitam
Di dalam sebuah peta, warna merah dan hitam umumnya digunakan sebagai warna sebuah objek hasil budaya umat manusia. Jalan, batas daerah, ibukota, rel kereta api, dan lain sebagainya. Selain itu, warna merah dan hitam juga kerap digunakan untuk menandai apakah sebuah gunung berapi masih aktif atau tidak. Segitiga merah mewakili gunung aktif, sementara warna segitiga hitam mewakili gunung yang tidak aktif.
2. Warna Hijau
Warna hijau termasuk warna yang sering digunakan untuk menandai suatu wilayah. Warna ini digunakan untuk menandai kenampakan vegetasi. Selain itu, warna hijau juga biasa digunakan untuk menandai dataran rendah dengan ketinggian
3. Warna Kuning, Oren, dan Coklat
Ketiga warna diatas mewakili dataran tinggi, warna ditentukan menurut ketinggian tempat
- Warna kuning muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 500 sd 1.000 mdpl.
- Warna kuning cerah menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 1.000 sd 1.500 mdpl.
- Warna kuning pekat menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 1.500 sd 2.000 mdpl.
- Warna oren muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 2.000 sd 2.500 mdpl.
- Warna oren bau tanah menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 2.500 sd 3.000 mdpl.
- Warna coklat muda menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 3.000 sd 3.500 mdpl.
- Warna coklat bau tanah menggambarkan wilayah dengan ketinggian antara 3.500 sd 4.000 mdpl.
4. Warna Biru
Untuk wilayah perairan diwakili dengan warna biru, Warna ini mempunyai beberapa tingkatan kecerahan untuk mengambarkan kedalaman wilayah perairan yang dimaksud.
Semakin pekat warna biru ditunjukan pada sebuah wilayah di peta, maka semakin dalam pula wilayah perairan yang sebenarnya.
Warna biru sanggup mewakili wilayah perairan laut, danau, dan sungai. Untuk lebih jelasnya sanggup lihat gambar di bawah
5. Warna Putih
Warna putih yakni warna yang sanggup mewakili kenampakan gletser atau lapisan es.
Lettering yakni semua goresan pena yang digunakan untuk mempertegas maksud dari sebuah simbol pada peta. Sebagai contoh, sebuah simbol area berbentuk segitiga merah terletak di tengah daratan Provinsi Jawa Tengah.
Para pengguna peta yang awam tentu akan galau dengan adanya simbol tersebut.
Dengan dilengkapi goresan pena “Gunung Merapi”, maka diperlukan para pengguna peta sanggup lebih memahami maksud dari simbol segitiga merah yang digambarkan.
Para pengguna peta yang awam tentu akan galau dengan adanya simbol tersebut.
Dengan dilengkapi goresan pena “Gunung Merapi”, maka diperlukan para pengguna peta sanggup lebih memahami maksud dari simbol segitiga merah yang digambarkan.
Inset yakni sebuah peta kecil yang ada di dalam peta utama, biasanya terletak dibagian bawah.
Berdasarkan fungsinya, inset dibedakan menjadi 3 macam, yaitu inset penunjuk lokasi (untuk memperlihatkan letak kawasan yang belum dikenali), inset penjelas (untuk memperbesar kawasan yang dianggap penting), dan inset penyambung (untuk menyambung kawasan yang terpotong di peta utama).
Berdasarkan fungsinya, inset dibedakan menjadi 3 macam, yaitu inset penunjuk lokasi (untuk memperlihatkan letak kawasan yang belum dikenali), inset penjelas (untuk memperbesar kawasan yang dianggap penting), dan inset penyambung (untuk menyambung kawasan yang terpotong di peta utama).
Daftar Pustaka
- https://suka-suka.web.id/unsur-unsur-peta-dan-penjelasannya/
- dribbble.com
0 Komentar untuk "10 Unsur-Unsur Peta Lengkap"