Cara Gampang Menghitung Skala Dan Interval Kontur

Garis kontur ialah garis yang menghubungkan lokasi-lokasi berbeda yang berada pada ketinggian yang sama.

Jika dua lokasi dihubungkan oleh garis kontur yang sama, maka sanggup dipastikan kedua lokasi tersebut mempunyai ketinggian yang sama.

Garis kontur umumnya dipakai pada peta topografi yang merupakan peta khusus untuk menyajikan warta mengenai ketinggian dan bentuk rupa bumi.

Pada peta batimetri, garis kontur digantikan dengan garis isobath.

  1. tidak berpotongan
  2. satu garis menunjjukan satu ketinggian
  3. garis kontur rapat = lereng terjal/curam
  4. garis kontur renggang = lereng landai
  5. angka kontur mengatakan interval (CI)
  6. angka kontur dalam satuan meter
  7. lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA
  8. lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur pendakian
Dalam membaca dan menggambarkan garis kontur, terdapat beberapa peraturan umum yang harus ditaati. Peraturan tersebut ialah sebagai berikut.

1. Semakin erat jarak antar garis, semakin terjal kawasan tersebut
Karena garis kontur merupakan representasi dari ketinggian suatu lokasi, jarak antar garis kontur menjadi representasi perbedaan ketinggian dan jarak dari suatu lokasi.

Semakin jauh jarak antara dua titik ketinggian, semakin landai lereng yang ada pada kawasan tersebut.

Hal ini juga berlaku sebaliknya, saat jarak antar dua titik ketinggian dekat, maka semakin curam lereng yang ada pada kawasan tersebut.

Informasi ini sanggup dipakai untuk mempermudah pemodelan konstruksi, arsitektur, serta perencanaan wilayah/kota.

Selain itu, kelerengan juga sangat penting dalam melaksanakan navigasi, hiking, serta perencanaan ekspedisi.

2. Garis kontur tidak pernah memotong garis kontur lainnya, namun selalu menutup.
Garis kontur tidak akan pernah memotong garis kontur lainnya.

Ketika garis kontur memotong, maka sanggup diasumsikan bahwa lokasi tersebut mempunyai dua nilai ketinggian. Suatu lokasi mustahil mempunyai dua nilai ketinggian yang berbeda.

Garis kontur akan selalu menutup dengan garis yang mempunyai nilai ketinggian sama. Tidak mungkin garis kontur berhenti tiba-tiba pada suatu ujung, kecuali kalau garis tersebut keluar dari area peta.

3. Garis kontur kalau memotong sungai, akan berbentuk V terbalik dengan arah ke hulu sungai
Ketika memotong suatu sungai, garis kontur akan cenderung berbentuk V terbalik ke arah hulu sungai.

Hal ini terjadi lantaran garis kontur merepresentaasikan lokasi dengan ketinggian yang sama.

Suatu sungai yang mengalir ke hilir tidak mempunyai ketinggian yang sama dengan lokasi sekitarnya.

Hal ini terjadi lantaran sungai mempunyai kedalaman, sehingga dasar sungai yang berketinggian sama dengan lokasi sekitarnya ada pada kawasan yang lebih ke hulu.

 4. Garis kontur kalau memotong jalan, akan selalu berbentuk U ke arah lokasi yang lebih rendah.
Ketika memotong jalan buatan manusia, garis kontur umumnya akan berbentuk U mengarah ke lokasi yang lebih rendah.

Hal ini disebabkan oleh ketinggian jalan yang umumnya lebih tinggi dari lokasi sekitarnya.
5. Garis kontur selalu mengatakan ketinggian yang sama
Garis kontur selalu mengatakan ketinggian yang sama sepanjang garis tersebut.

Tidak mungkin suatu garis garis tiba-tiba berubah nilai ketinggiannya atau terdapat dua nilai ketinggian pada satu garis.
Garis kontur mempunyai hubungan dengan ketinggian orisinil dari suatu bentang alam.

Setiap garis kontur melambangkan nilai ketinggian tertentu dari suatu obyek. Perhatikan gambar dibawah ini
Ilustrasi Korelasi Garis Kontur dengan Obyek

Berdasarkan gambar diatas, sanggup dilihat bahwa garis-garis membulat yang ada pada peta kontur berkorelasi dengan garis-garis yang ada pada bukit yang merupakan obyek yang dipetakan.

Dari gambar diatas juga sanggup diambil kesimpulan bahwa semakin erat jarak antar garis, semakin terjal pula kelerengan obyek yang dipetakan tersebut.

Punggungan (ridge) umumnya mempunyai kontur U sedangkan jurang V.

Punggungan dan jurang (valley) juga mempunyai karakteristik kontur yang berbeda satu dengan yang lainnya. Punggungan umumnya mempunyai bentuk kontur yang lebih landai dan berbentuk U, sedangkan jurang umumnya mempunyai kontur yang lebih terjal dan berbentuk V.
Interval kontur ialah perbedaan ketinggian antar dua garis kontur di dunia nyata. Interval kontur dalam satu peta harus sama semoga peta sanggup diukur dengan akurat.

Interval kontur sanggup dihitung dengan memakai rumus berikut

CI = Skala Peta : 2000

Pada rumus tersebut, interval kontur mempunyai nilai sama dengan skala peta dibagi 2000. Rumus diatas umumnya dipakai saat hendak menggambar garis kontur pada peta yang skalanya diketahui.

Rumus tersebut pun sanggup diubah-ubah sesuai dengan warta yang ada, berikut ialah variasi rumus tersebut kalau ditanya skala peta dan diketahui interval konturnya.

Skala Peta = CI x 2000
Indeks kontur ialah garis kontur yang ditebalkan. Indeks kontur berkhasiat untuk memudahkan pembaca peta dalam menganalisa rujukan kenaikan atau penurunan ketinggian suatu tempat.

Indeks kontur umumnya ditempatkan pada garis kontur keempat atau kelima dalam suatu peta topografi.
Ilustrasi cara menghitung kemiringan lereng

Kemiringan lereng pada peta sanggup dihitung dengan memakai warta jarak antar dua titik serta perbedaan ketinggian antara dua titik.

Perhitungan ini memakai rumus segitiga phytagoras sederhana yang mengasumsikan bahwa kemiringan ialah selisih tinggi dibagi dengan jarak antar titik pengukuran.

Kelerengan = Tinggi : Jarak

Rumus diatas akan menghasilkan angka kelerengan yang kalau dikalikan dengan 100, akan menjadi persen kelerengan.

Contohnya ialah sebuah sudut dengan jarak antar ketinggian 1m dan perbedaan tinggi 1m. Sudut ini akan mempunyai kelerengan 1 dan persentase kelerengan 100%.

Selain itu, terdapat pula rumus yang menghasilkan derajat. Berikut ialah rumus tersebut

Derajat lereng = arctan(Tinggi : Jarak)

Pada rumus diatas, kita akan memakai fungsi matematika arcus tangent atau tan-1. Oleh lantaran itu, perhitungan derajat lereng umumnya dipakai memakai software atau kalkulator saintifik.

Rumus:
CI = 1/2000 x skala

Contoh:
Diketahui skala peta topografi ialah 1:100.000. Berapa beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut?

a. 5 meter
b. 50 meter
c. 55 meter
d. 500 meter
e. 555 meter

Jawab:
CI = 1/2000 x skala
    = 1/2000 x 100.000
    = 50

Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut ialah 50 meter


Mencari Skala
Rumus:
Skala = CI x 2000 m

CI ialah kontur interval / beda tinggi yang didapat dari pengurangan angka ketinggian kontur di garis atas dikurangi angka ketinggian kontur di garis yangbawahnya.

Contoh:
Diketahui dari sebuah peta, selisih garis antar kontur ialah 100 meter. Berapa skala peta tersebut?
a. 1 : 100.000
b. 1 : 150.000
c. 1 : 200.000
d. 1 : 250.000
e. 1 : 300.000

Jawab:
CI = 100 meter
Skala = CI x 2000 m
         = 100 m x 2000 m
         = 200.000

Makara skala peta tersebut ialah 1:200.000

Daftar Pustaka
  1. https://insanpelajar.com/garis-kontur/

Related : Cara Gampang Menghitung Skala Dan Interval Kontur

0 Komentar untuk "Cara Gampang Menghitung Skala Dan Interval Kontur"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)