Hai...Selamat tiba di blog Geograpik.
Pagi ini saya mau sedikit dongeng nih perihal Ilmu Meteorologi khususnya pada pokok bahasan Awan. Materi ini saya dapatkan ketika memasuki semester 2 di jurusan Geografi. Waktu itu dosen yang ngajar yaitu Pak Tukidi, dosen terkeren dan melegenda.
Oke, pribadi saja kita masuk pokok bahasannya yah,..
Awan
Awan yaitu kumpulan titik-titik air atau kristal es yang melayang-layang di atmsofer. Awan terjadi sebagai akhir adanya kondensasi.
Kondensasi sanggup terjadi lebih cepat kalau terdapat partikel-partikel halus yang bersifat higroskopis sehingga sanggup berfungsi sebagai inti kondensasi.
Akhirnya, inti kondensasi ini akan mengikat molekul-molekul di sekitarnya untuk selanjutnya membentuk butiran air. Jika suhu udara berada di bawah titik beku air, maka kristal es sanggup terbentuk.
Klasifikasi Awan
Menurut persetujuan internasional (dalam perjuangan penyeragaman) dibedakan empat golongan awan.
Terjadinya Awan
Prinsip utama terjadinya awan ialah mula-mula udara yang mengandung uap air temperaturnya tinggi, lalu turun mencapai titik kondensasi. Selanjutnya temperaturnya mengalami penurunan lagi dan melampaui titik kondensasi.
Sebab-sebab terjadinya pendinginan udara, antara lain:
Pagi ini saya mau sedikit dongeng nih perihal Ilmu Meteorologi khususnya pada pokok bahasan Awan. Materi ini saya dapatkan ketika memasuki semester 2 di jurusan Geografi. Waktu itu dosen yang ngajar yaitu Pak Tukidi, dosen terkeren dan melegenda.
Oke, pribadi saja kita masuk pokok bahasannya yah,..
Awan
Awan yaitu kumpulan titik-titik air atau kristal es yang melayang-layang di atmsofer. Awan terjadi sebagai akhir adanya kondensasi.
Kondensasi sanggup terjadi lebih cepat kalau terdapat partikel-partikel halus yang bersifat higroskopis sehingga sanggup berfungsi sebagai inti kondensasi.
Akhirnya, inti kondensasi ini akan mengikat molekul-molekul di sekitarnya untuk selanjutnya membentuk butiran air. Jika suhu udara berada di bawah titik beku air, maka kristal es sanggup terbentuk.
Klasifikasi Awan
Menurut persetujuan internasional (dalam perjuangan penyeragaman) dibedakan empat golongan awan.
Golongan awan tinggi mempunyai ketinggian rata-rata terendahnya yaitu 6.000 meter. Yang termasuk golongan awan ini yaitu:
a. Cirrus
Awan cirrus merupakan awan halus, struktur berserat, menyerupai bulu burung, sering tersusun sebagai pita yang melengkung. Sehingga seakan-akan bertemu pada satu atau dua titik di horizon. Awan ini tersusun oleh kristal-kristal es.
Awan cirrus merupakan awan yang merupakan belahan dari awan tinggi yang berbentuk menyerupai serat filamen halus. Awan jenis ini terdiri dari gumpalan uap air yang bermetamorfosis kristal air dikarenakan suhu dan iklim pada ketinggian tersebut cuek dam menimbulkan awan ini terbentuk.
Selain berbentuk melingkar, awan jenis ini juga kadang berbentuk horizontal dan akan tampak terlihat terperinci ketika awan jenis ini terkena sinar matahai dan meiliki background biru langit.
Ciri-ciri awan sirrus ini antara lain :
b. Cirrostratus
Memiliki ciri-ciri bagaikan kelambu, putih, halus, menutup seluruh angkasa, yang oleh lantaran itu berwarna pucat atau adakala nampak sebagai anyaman tidak teratur. Sering menimbulkan adanya "kalangan" (lingkaran) pada matahari atau bulan.
Awan sirostratus merupakan jenis awan yang bentuknya sama dengan sirostratus mulus dan Sirus. Namun, mempunyai warna yang lebih kelabu dan berbentuk menyerupai serabut dan jalur-jalur tipis dan menyebar hampir ke seluruh dan penjuru langit.
Dengan tekstur halus dan tipis awan sirostratus ini tampak lebih cerah dan bersinar lebih terang dikala matahari posisi siang hari.
Tidak hanya itu, ternyata awan sirostratus merupakan salah satu awan yang akan menampakan salah satu fenomena langit yang ketika hari dan awan sirostratus bertemu dengan matahari terik akan menimbulkan imbas Halo atau yang kita biasa sebut dengan cincin matahari pada siang hari.
Fenomena Halo ini biasa disebut dengan lingkaran bundar cincin yang ada di sekitar matahari ataupun bulan. Tetapi fenomena ini hanya terjadi daerah yang mempunyai iklim tropis khusus pada demam isu kemarau.
Ciri-ciri awan Stratus antara lain :
c. Cirrocumulus
Awan ini mempunyai ciri-ciri berbentuk sebagai gerombolan domba menimbulkan adanya sedikit bayangan atau tidak sama sekali.
Awan sirokumulus merupakan jenis awan tinggi yang hampir sama menyerupai dengan awan Sirus. Tetapi, mempunyai bentuk yang terputus-putus dan tampak menyerupai jajaran pasir pantai ataupun menyerupai seperti gorombolan domba yang bergerombol menjadi satu kerumunan.
Pembentukan janis awan ini ternyata meiliki masa estimasi dari awan sirokumulus terpaut cukup sebentar.
Kemudian, dengan waktu dan perubahan suhu yang begitu cepat akan menciptakan awan sirokumulus bermetamorfosis awan sirostratus.
Awan sirokumulus awan yang sama menyerupai dengan awan tinggi lainnya yaitu terdiri dari kumpulan kristal air yang membeku dan membentuk crystal es. Ciri-ciri awan sirokumulus antara lain :
a. Cirrus
Awan cirrus merupakan awan halus, struktur berserat, menyerupai bulu burung, sering tersusun sebagai pita yang melengkung. Sehingga seakan-akan bertemu pada satu atau dua titik di horizon. Awan ini tersusun oleh kristal-kristal es.
Awan cirrus merupakan awan yang merupakan belahan dari awan tinggi yang berbentuk menyerupai serat filamen halus. Awan jenis ini terdiri dari gumpalan uap air yang bermetamorfosis kristal air dikarenakan suhu dan iklim pada ketinggian tersebut cuek dam menimbulkan awan ini terbentuk.
Selain berbentuk melingkar, awan jenis ini juga kadang berbentuk horizontal dan akan tampak terlihat terperinci ketika awan jenis ini terkena sinar matahai dan meiliki background biru langit.
Ciri-ciri awan sirrus ini antara lain :
- Merupakan awan yang meiliki bentuk sisi yang tidak terperinci atau samar-samar.
- Awan ini terbentuk dari uap air yang bermetamorfosis kristal air dikarenakan suhu yang cuek pada ketinggian langit.
- Awan jenis ini tidak akan menimbulkan hujan.
- Awan sirrus umumnya terbentuk dilangit dengan ketinggain antara 6 km – 18 km DPL.
- Dengan bentuk yang halus. awan ini akan berbentuk menyerupai serat halus dan akan nampak menyerupai bulu burung yang masih muda.
b. Cirrostratus
Memiliki ciri-ciri bagaikan kelambu, putih, halus, menutup seluruh angkasa, yang oleh lantaran itu berwarna pucat atau adakala nampak sebagai anyaman tidak teratur. Sering menimbulkan adanya "kalangan" (lingkaran) pada matahari atau bulan.
Awan sirostratus merupakan jenis awan yang bentuknya sama dengan sirostratus mulus dan Sirus. Namun, mempunyai warna yang lebih kelabu dan berbentuk menyerupai serabut dan jalur-jalur tipis dan menyebar hampir ke seluruh dan penjuru langit.
Dengan tekstur halus dan tipis awan sirostratus ini tampak lebih cerah dan bersinar lebih terang dikala matahari posisi siang hari.
Tidak hanya itu, ternyata awan sirostratus merupakan salah satu awan yang akan menampakan salah satu fenomena langit yang ketika hari dan awan sirostratus bertemu dengan matahari terik akan menimbulkan imbas Halo atau yang kita biasa sebut dengan cincin matahari pada siang hari.
Fenomena Halo ini biasa disebut dengan lingkaran bundar cincin yang ada di sekitar matahari ataupun bulan. Tetapi fenomena ini hanya terjadi daerah yang mempunyai iklim tropis khusus pada demam isu kemarau.
Ciri-ciri awan Stratus antara lain :
- Awan Stratus terbentuk atau berada pada ketinggian sekitar 6000 meter di atas permukaan laut.
- Memiliki bentuk putih kelabu yang halus dan akan menutup seluruh permukaan langit .
- Berbentuk menyerupai anyaman yang tidak teratur.
- Merupakan awan yang menimbulkan imbas halo pada dikala iklim tropis.
- Jenis awan Stratus merupakan jenis awan yang akan menimbulkan hujan gerimis yang terkadang kita rasakan hari yang panas.
c. Cirrocumulus
Awan ini mempunyai ciri-ciri berbentuk sebagai gerombolan domba menimbulkan adanya sedikit bayangan atau tidak sama sekali.
Awan sirokumulus merupakan jenis awan tinggi yang hampir sama menyerupai dengan awan Sirus. Tetapi, mempunyai bentuk yang terputus-putus dan tampak menyerupai jajaran pasir pantai ataupun menyerupai seperti gorombolan domba yang bergerombol menjadi satu kerumunan.
Pembentukan janis awan ini ternyata meiliki masa estimasi dari awan sirokumulus terpaut cukup sebentar.
Kemudian, dengan waktu dan perubahan suhu yang begitu cepat akan menciptakan awan sirokumulus bermetamorfosis awan sirostratus.
Awan sirokumulus awan yang sama menyerupai dengan awan tinggi lainnya yaitu terdiri dari kumpulan kristal air yang membeku dan membentuk crystal es. Ciri-ciri awan sirokumulus antara lain :
- Awan sirokumulus merupakan awan tinggi yang terbentuk di atas langit dengan kisaran terbentuk 6000 hingga dengan 12000 meter di atas permukaan laut.
- Proses terjadinya awan sirokumulus terpaut cukup cepat dan akan kembali bermetamorfosis awan sirostratus.
Golongan awan sedang mempunyai ketinggian antara 2.000 - 6.000 meter. Yang termasuk golongan awan jenis ini yaitu:
a. Altostratus
Altostratus mempunyai ciri-ciri berbentuk menyerupai selendang yang tebal. Pada belahan yang menghadap bulan atau matahari nampak lebih terang. Diantara awan ini terdapat bentuk-bentuk Cirrostratus
Awan altostratus merupakan awan yang berwarna abu-abu kebiruan dengan bentuk lebar surat dan menutupi langit-langit baik secara total maupun secara keseluruhan. Ketika awan ini berada di langit tempat kau tinggal. Maka, akan memperlihatkan matahari ataupun bulan nampak lebih terang.
Namun, tidak menyilaukan Hal ini dikarenakan Awan tersebut mencegah ataupun menutupi sebagian dari pancaran sinar matahari hingga ke permukaan bumi. Dengan bentuknya yang sedikit tebal dan berwarna abu-abu kebiruan hingga kelabu.
Awan ini berpotensi mendatangkan hujan ringan apabila kadar air yang berada di awan tersebut terakumulasi cukup tebal. Sehingga, ketika awan ini muncul akan ada pertanda. Bahwa akan ada hujan ringan namun tidak begitu deras.
Ciri-ciri awan altostratus:
b. Altocumulus
Altocumulus mempunyai ciri-ciri bagaikan bola-bola yang tebal putih atau pucat dengan bagian-bagian kelabu lantaran kurang mendapat sinar.
Awan ini berbentuk gerombolan atau berlarikan dan sering begitu akrab satu sama lainnya sehingga kelihatan menyerupai bergandengan, Umumnya bola-bola yang di tengah-tengah gerombolan atau larian yaitu lebih besar.
Awan altokumulus merupakan jenis awan yang terbentuk pada ketinggian sedang dan mempunyai bentuk menyerupai butiran-butiran kecil dan berjumlah banyak. Kamu akan melihatnya menyerupai bola kapas yang menggulung satu demi satu.
Jenis awan ini umumnya berwarna putih ataupun abu-abu dan berlapis-lapis bahkan bentuknya menyerupai serat-serat bulu burung. jenis awan ini akan sangat gampang dideteksi Ketika anda melihat kepada langit di pagi hari ataupun di sore hari yang senja.
Banyak orang yang beranggapan bahwa awan altokumulus ini sama dengan awan sirokumulus. Tetapi, awan ini berbeda satu sama lain. Cara mengetahui perbedaan antara awan altokumulus dan awan sirokumulus sanggup kalian lihat dengan warnanya. Awan altokumulus mempunyai warna yang putih cerah .
Sedangkan, awan sirokumulus merupakan jenis awan yang berwarna kelabu. jenis awan altokumulus akan sangat gampang ditemukan dengan terperinci terlihat ketika berada di ketinggian tertentu menyerupai di atas gunung maupun di akrab rumah kamu.
Dengan syarat ada angin kencang yang membawa massa udara yang relatif stabil dan kering. Sehingga, awan altokumulus akan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga dengan itu kau sanggup dengan gampang melihat Awan altokumulus tersebut.
Ciri-ciri awan altokumulus:
a. Altostratus
Altostratus mempunyai ciri-ciri berbentuk menyerupai selendang yang tebal. Pada belahan yang menghadap bulan atau matahari nampak lebih terang. Diantara awan ini terdapat bentuk-bentuk Cirrostratus
Awan altostratus merupakan awan yang berwarna abu-abu kebiruan dengan bentuk lebar surat dan menutupi langit-langit baik secara total maupun secara keseluruhan. Ketika awan ini berada di langit tempat kau tinggal. Maka, akan memperlihatkan matahari ataupun bulan nampak lebih terang.
Namun, tidak menyilaukan Hal ini dikarenakan Awan tersebut mencegah ataupun menutupi sebagian dari pancaran sinar matahari hingga ke permukaan bumi. Dengan bentuknya yang sedikit tebal dan berwarna abu-abu kebiruan hingga kelabu.
Awan ini berpotensi mendatangkan hujan ringan apabila kadar air yang berada di awan tersebut terakumulasi cukup tebal. Sehingga, ketika awan ini muncul akan ada pertanda. Bahwa akan ada hujan ringan namun tidak begitu deras.
Ciri-ciri awan altostratus:
- Awan altostratus merupakan awan yang terbentuk pada ketinggian 2000 hingga dengan 7000 meter di atas permukaan laut.
- Berpotensi menghasilkan hujan ringan kalau jumlah awan ini berkumpul cukup banyak dan tebal.
- Jenis awan altostratus mempunyai warna abu-abu kebiruan dan mencakup hampir seluruh belahan langit atau dalam artian mempunyai cakupan awan yang cukup luas.
- Awan Altostratus umumnya terbentuk pada waktu sore hari dan malam hari lalu akan menghilang pada dikala matahari terbit.
b. Altocumulus
Altocumulus mempunyai ciri-ciri bagaikan bola-bola yang tebal putih atau pucat dengan bagian-bagian kelabu lantaran kurang mendapat sinar.
Awan ini berbentuk gerombolan atau berlarikan dan sering begitu akrab satu sama lainnya sehingga kelihatan menyerupai bergandengan, Umumnya bola-bola yang di tengah-tengah gerombolan atau larian yaitu lebih besar.
Awan altokumulus merupakan jenis awan yang terbentuk pada ketinggian sedang dan mempunyai bentuk menyerupai butiran-butiran kecil dan berjumlah banyak. Kamu akan melihatnya menyerupai bola kapas yang menggulung satu demi satu.
Jenis awan ini umumnya berwarna putih ataupun abu-abu dan berlapis-lapis bahkan bentuknya menyerupai serat-serat bulu burung. jenis awan ini akan sangat gampang dideteksi Ketika anda melihat kepada langit di pagi hari ataupun di sore hari yang senja.
Banyak orang yang beranggapan bahwa awan altokumulus ini sama dengan awan sirokumulus. Tetapi, awan ini berbeda satu sama lain. Cara mengetahui perbedaan antara awan altokumulus dan awan sirokumulus sanggup kalian lihat dengan warnanya. Awan altokumulus mempunyai warna yang putih cerah .
Sedangkan, awan sirokumulus merupakan jenis awan yang berwarna kelabu. jenis awan altokumulus akan sangat gampang ditemukan dengan terperinci terlihat ketika berada di ketinggian tertentu menyerupai di atas gunung maupun di akrab rumah kamu.
Dengan syarat ada angin kencang yang membawa massa udara yang relatif stabil dan kering. Sehingga, awan altokumulus akan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga dengan itu kau sanggup dengan gampang melihat Awan altokumulus tersebut.
Ciri-ciri awan altokumulus:
- Jenis awan altokumulus merupakan jenis awan yang terbentuk di antara 2000 hingga dengan 7000 meter di atas permukaan laut.
- Bentuk awan ini kecil-kecil menyerupai bola-bola kapas bergandengan serta mempunyai jumlah yang banyak.
Golongan awan rendah mempunyai ketinggian antara 0-2.000 meter. Yang termasuk golongan awan ini yaitu...
a. Stratocumulus
Awan ini berbentuk menyerupai gelombang yang sering menutupi seluruh angkasa, sehingga menimbulkan persamaan dengan gelombang di lautan. Langit yang berwarna biru sering masih tampak di antara awan ini.
Awan stratokumulus merupakan jenis awan rendah yang seringkali kita sanggup temui dengan gampang di daerah pantai. Dengan bentuk menyerupai bola yang menggulung-gulung serta mempunyai lapisan yang tipis.
Jenis awan ini perpotensi untuk mendatangkan hujan lokal kalau massa air yang dimilikinya telah memenuhi kapasitas untuk menimbulkan hujan walau sangat jarang untuk terjadi.
Disamping itu, awan stratocumulus mempunyai yang menyerupai bola bola tipis. Tetapi, mempunyai area persebaran yang cukup luas. Bagi kau yang berada di pantai akan dengan gampang menemukan awan jenis ini. Dengan warna atas putih cerah dan dibagian bawahnya berwarna kelabu cerah.
Ciri-ciri awan stratocumulus antara lain :
b. Stratus
Awan ini mempunyai ciri-ciri melebar menyerupai kabut, akan tetapi tidak hingga pada permukaan tanah
Kamu sering mendapat kabut pagi di pagi hari. Atau dikala berada dipuncak mapun daratan tinggi kabut menyelimuti. Maka, itu yaitu awan startus.
Awan stratus merupakan jenis awan yang terbentuk pada ketinggian sekitar 2000 m. Dengan lapisan yang melebar dan menbentang kesegala arah serta berlapis-lapis.
Dengan tekstur awan yang tipis dan berlapis-lapis terkadang menciptakan jarak pandang menjadi sedikit terganggu. Disamping itu, ketika awan stratus ata kabut ini muncul dalam jumlah yang cukup banyak dan pada. Dapat menciptakan hujan ringan dalam skala lokal.
Ciri-ciri awan stratus antara lain :
a. Stratocumulus
Awan ini berbentuk menyerupai gelombang yang sering menutupi seluruh angkasa, sehingga menimbulkan persamaan dengan gelombang di lautan. Langit yang berwarna biru sering masih tampak di antara awan ini.
Awan stratokumulus merupakan jenis awan rendah yang seringkali kita sanggup temui dengan gampang di daerah pantai. Dengan bentuk menyerupai bola yang menggulung-gulung serta mempunyai lapisan yang tipis.
Jenis awan ini perpotensi untuk mendatangkan hujan lokal kalau massa air yang dimilikinya telah memenuhi kapasitas untuk menimbulkan hujan walau sangat jarang untuk terjadi.
Disamping itu, awan stratocumulus mempunyai yang menyerupai bola bola tipis. Tetapi, mempunyai area persebaran yang cukup luas. Bagi kau yang berada di pantai akan dengan gampang menemukan awan jenis ini. Dengan warna atas putih cerah dan dibagian bawahnya berwarna kelabu cerah.
Ciri-ciri awan stratocumulus antara lain :
- Terlihat menyerupai kumpulan bola-bola putih yang sering menutpi permukaan langit.
- Ketinggian awan stratokumulus berkisar antara 1500-2000 meter diatas permukaan laut.
- Awan stratokumulus mempunyai warna kelabu ataupun berwarna putih yang akan dengan gampang ditemukan pada waktu senja.
- Munculnya awan ini menandakan atmosfer yang berada disekitar awan tersebut cenderung stabil. Sehingga, akamu akan meilihat awan tersebut membisu dalam beberapa waktu.
b. Stratus
Awan ini mempunyai ciri-ciri melebar menyerupai kabut, akan tetapi tidak hingga pada permukaan tanah
Kamu sering mendapat kabut pagi di pagi hari. Atau dikala berada dipuncak mapun daratan tinggi kabut menyelimuti. Maka, itu yaitu awan startus.
Awan stratus merupakan jenis awan yang terbentuk pada ketinggian sekitar 2000 m. Dengan lapisan yang melebar dan menbentang kesegala arah serta berlapis-lapis.
Dengan tekstur awan yang tipis dan berlapis-lapis terkadang menciptakan jarak pandang menjadi sedikit terganggu. Disamping itu, ketika awan stratus ata kabut ini muncul dalam jumlah yang cukup banyak dan pada. Dapat menciptakan hujan ringan dalam skala lokal.
Ciri-ciri awan stratus antara lain :
- Berbentuk serat putih berwarna kelabu atau putih serta berlapis-lapis.
- Lokasi terbentuknya cukup rendah dan mempunyai persebaran kabut yang luas.
Golongan awan ini yang tertinggi sama dengan awan cirrus dan terendah 5.00 - 2.000 meter. Yang termasuk golongan awan ini yaitu:
a. Nimbostratus
Awan ini mempunyai ciri suatu lapisan awan tebal dengan bentuk tidak teratur, menimbulkan banyak hujan.
Awan nimbostratus merupakan jenis awan yang merupakan hasil perubahan akhir penebalan dari awan sltostratus.
Dengan bentuk yang tidak terperinci lalu ditambah tepi yang compang-camping menciptakan awan ini merupakan jenis awan yang menghasilkan hujan yang cukup ringan namun dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini dikarenakan warna awan ini berwanra kelabu gelap yang menandakan awan ini membawa massa air hujan yang cukup banyak.
Tidak hanya itu, dengan penyebaran awan yang luas akan sanggup menciptakan jarak pandang terganggu ketika terjadi hujan . Serta jenis awan ini sanggup menghalangi sinar matahari.
Ciri-ciri awan nimbostratus :
b. Cumulus
Awan ini berupa awan tebal dengan dasar horisontal dengan puncak yang bermacam-macam. Terbentuk pada siang hari dalam udara yang naik.
Bagian yang berhadapan dengan matahari kelihatan terang. Mempunyai bayangan kelabu kalau disinari sebelah dan kelihatan hitam dengan pinggir putih kalau berada di muka matahari.
Awan kumulus merupakan jenis awan yang tumbuh berbentuk secara vertikal keatas. Dengan bentuknya menyerupai perkembangan kembang kol. Awan kumulus akan terus dan sanggup bertambah besar pada belahan puncaknya yang sanggup mencapai ketinggian 1000 m.
Dengan bentuk yang menggulung keatas, awan kumulas kalau terkena sina matahari akan menawarkan pemandangan langit yang memukau. Dikarenakan sinar matahari akan menciptakan awan kumulus terlihat cerah dan bercahaya pada satu sisinya.
Dan pada sisi lainnya akan menghasilkan wana kelabu. Perpaduan gradasi warna inilah yang menciptakan awan kumulus sangat indah.
Ciri-ciri awan kumulus :
a. Nimbostratus
Awan ini mempunyai ciri suatu lapisan awan tebal dengan bentuk tidak teratur, menimbulkan banyak hujan.
Awan nimbostratus merupakan jenis awan yang merupakan hasil perubahan akhir penebalan dari awan sltostratus.
Dengan bentuk yang tidak terperinci lalu ditambah tepi yang compang-camping menciptakan awan ini merupakan jenis awan yang menghasilkan hujan yang cukup ringan namun dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini dikarenakan warna awan ini berwanra kelabu gelap yang menandakan awan ini membawa massa air hujan yang cukup banyak.
Tidak hanya itu, dengan penyebaran awan yang luas akan sanggup menciptakan jarak pandang terganggu ketika terjadi hujan . Serta jenis awan ini sanggup menghalangi sinar matahari.
Ciri-ciri awan nimbostratus :
- Awan ini terbentuk antara 600-3000 meter diatas permukaan laut.
- Memiliki bentuk yang tidak menentu dan cenderung berubah-ubah.
- Memiliki penyebaran dan cakupan langit yang cukup luas dikala awan ini muncul.
- Berpotensi menimbulkan hujan ringan dan sedang dalam waktu yang lama.
b. Cumulus
Awan ini berupa awan tebal dengan dasar horisontal dengan puncak yang bermacam-macam. Terbentuk pada siang hari dalam udara yang naik.
Bagian yang berhadapan dengan matahari kelihatan terang. Mempunyai bayangan kelabu kalau disinari sebelah dan kelihatan hitam dengan pinggir putih kalau berada di muka matahari.
Awan kumulus merupakan jenis awan yang tumbuh berbentuk secara vertikal keatas. Dengan bentuknya menyerupai perkembangan kembang kol. Awan kumulus akan terus dan sanggup bertambah besar pada belahan puncaknya yang sanggup mencapai ketinggian 1000 m.
Dengan bentuk yang menggulung keatas, awan kumulas kalau terkena sina matahari akan menawarkan pemandangan langit yang memukau. Dikarenakan sinar matahari akan menciptakan awan kumulus terlihat cerah dan bercahaya pada satu sisinya.
Dan pada sisi lainnya akan menghasilkan wana kelabu. Perpaduan gradasi warna inilah yang menciptakan awan kumulus sangat indah.
Ciri-ciri awan kumulus :
- Berbentuk menyerupai kembang kol yang terus berkembang dibagaian atasnya.
- Berwarna putih cerah disatu sisi dan kelabu disis lain.
- Memiliki ketinggian dan lebar awan hingga dengan 1000 meter.
c. Cumolonimbus
Awan kumulonimbus merupakan salah satu awan yang paling dikhawatirkan oleh penerbangan. dikarenkana Awan kumolonimbus merupakan awan yang mempunyai volume yang besar dan berkembang pada temapt yang rendah.
Tidak hanya itu, jenis awan ini mempunyai ujung atas yang tinggi dan melebar serta mempunyai ketebalan yang besar.
Selain itu, dengan bentuk yang menyeruapai gunung ataupaun menara yang besar. Awan ini merupakan jenis awan yang menimbulkan hujan bahkan sanggup membawa badai.
Dalam dunia penerbangan, awan ini merupakan awan yang sangat ditakuti oleh para pilot. Hal ini dikarenakan awan ini sering menghasilkan petir yang sanggup menciptakan kecelakaan pada pesawat.
Ketika awan ini muncul akan membawa mengambarkan akan datangnya angin ribut, hujan yang lebat, maupun sanggup menjadi mengambarkan munculnya turnadi menyerupai yang berada pada daerah sub tropis. Dengan warna yang putih kelabu dan pada belahan bawahnya berwarna kelabu gelap.
Awan kumolonimbus akan tumbuh dan mebesar hingga pada ketiunggian 1000 kaki dan mempunyai lebar 3500 kaki yang akan berbentuk menyerupai jaring raksasa.
Ciri-ciri awan kumolonimbus:
- Awan ini sanggup ditemui dari ketinggian 2.000 – 16.000 meter diatas permukaan laut.
- Berwarna putih pada belahan atas dan kelabu gelap pada belahan bawah.
- Merupakan jenis awan yang yang menimbulkan hujan lebat.
Terjadinya Awan
Prinsip utama terjadinya awan ialah mula-mula udara yang mengandung uap air temperaturnya tinggi, lalu turun mencapai titik kondensasi. Selanjutnya temperaturnya mengalami penurunan lagi dan melampaui titik kondensasi.
Sebab-sebab terjadinya pendinginan udara, antara lain:
Untuk udara yang akrab dengan permukaan tanah pendinginan udara disebabkan imbas pendinginan permukaan tanah. Seperti diketahui sehabis matahari terbenam baik atmosfer maupun permukaan tanah masih tetap melepaskan panas.
Tetapi permukaan tanah (bumi) merupakan benda yang beradiasi lebih efektif daripada atmsofer.
Sehingga pendinginan pada waktu malam di permukaan tanah lebih cepat daripada di atmosfer. Sehingga kesannya temperatur di permukaan tanah lebih rendah.
Hal ini menimbulkan udara yang berdekatan dengan permukaan tanah terpengaruh oleh dinginnya permukaan tanah dan temperaturnya akan turun, dan kalau keadaan menguntungkan akan dicapai titik kondensasi dan akhirnya terjadi kondensasi dan selanjutnya terbentuk tetesan-tetesan air. Peristiwa menyerupai ini akhrinya menghasilkan embun, frost atau kabut.
Kabut ini tidak lain yaitu awan yang berdekatan dengan permukaan tanah. Hal ini sanggup dimengerti contohnya saja kalau kita naik gunung.
Sewaktu kita masih di bawah kita melihat adanya awan di puncak atau akrab puncak gunung.
Tetapi sehabis kita hingga di tempat itu yang kita lihat dan dijumpai hanyalah kabut, menyerupai apa yang kita lihat akrab permukaan tanah di daerah yang rendah.
Tetapi permukaan tanah (bumi) merupakan benda yang beradiasi lebih efektif daripada atmsofer.
Sehingga pendinginan pada waktu malam di permukaan tanah lebih cepat daripada di atmosfer. Sehingga kesannya temperatur di permukaan tanah lebih rendah.
Hal ini menimbulkan udara yang berdekatan dengan permukaan tanah terpengaruh oleh dinginnya permukaan tanah dan temperaturnya akan turun, dan kalau keadaan menguntungkan akan dicapai titik kondensasi dan akhirnya terjadi kondensasi dan selanjutnya terbentuk tetesan-tetesan air. Peristiwa menyerupai ini akhrinya menghasilkan embun, frost atau kabut.
Kabut ini tidak lain yaitu awan yang berdekatan dengan permukaan tanah. Hal ini sanggup dimengerti contohnya saja kalau kita naik gunung.
Sewaktu kita masih di bawah kita melihat adanya awan di puncak atau akrab puncak gunung.
Tetapi sehabis kita hingga di tempat itu yang kita lihat dan dijumpai hanyalah kabut, menyerupai apa yang kita lihat akrab permukaan tanah di daerah yang rendah.
Naiknya udara ini sanggup disebabkan oleh beberapa faktor:
a. Radiasi Matahari
Pada siang hari akhir pemanasan dari matahari maka temperatur udara yang akrab permukaan tanah menjadi tinggi dan udara yang akrab di situ akan mengembang dan akan naik dengan mendesak udara di atasnya dan di sekelilingnya, yang lebih berat.
Dengan naiknya udara itu maka temperaturnya akan turun dan pada suatu dikala akan mencapai titik kondensasi.
Jika sehabis dicapai titik kondensasi udara masih naik terus maka akan terbentuk awan yang banyak. Tetapi bila berhenti naik maka pembentukan awan juga berhenti.
Hal ini yang menimbulkan terbentuknya awan Comulus dan Cumulonimbus. Batas bawah awan Cumulus yaitu tempat dicapainya titik kondensasi dan batas atasnya yaitu batas naiknya udara.
b. Karena Pengaruh Gunung atau Bukit
Kalau angin yang cukup berpengaruh menjumpai gunung maka ia akan dipaksa naik. Karena naik maka temperaturnya turun dan menyerupai kejadian yang disebutkan di muka, kalau udara cukup mengandung uap air akan terbentuk awan
c. Karena Kabut
Jika massa udara yang panas bertemu dengan massa udara yang cuek maka udara yang panas akan meluncur di atas udara yang dingin.
Hal ini lantaran udara yang cuek tadi berlaku sebagai penghalang. Bidang pertemuan antaran massa udara yang panas dan massa udara yang cuek ini disebut front.
Karena naik maka temperatur udara yang lebih panas tadi akan turun secara adiabatis dan memungkinkan terbentuknya awan. Awan yang terbentuk merupakan awan yang berlapis yang terbentang mendatar.
d. Konvergen
Karena beberapa lantaran udara yang bergerak horisintal dipaksa untuk bertemu (konvergen). Karena udara tidak sanggup mengumpul dalam pertemuan ini maka kesannya udara akan naik walaupun naiknya perlahan-lahan. Sebagai kesannya akan memungkinkan terbentuknya awan.
a. Radiasi Matahari
Pada siang hari akhir pemanasan dari matahari maka temperatur udara yang akrab permukaan tanah menjadi tinggi dan udara yang akrab di situ akan mengembang dan akan naik dengan mendesak udara di atasnya dan di sekelilingnya, yang lebih berat.
Dengan naiknya udara itu maka temperaturnya akan turun dan pada suatu dikala akan mencapai titik kondensasi.
Jika sehabis dicapai titik kondensasi udara masih naik terus maka akan terbentuk awan yang banyak. Tetapi bila berhenti naik maka pembentukan awan juga berhenti.
Hal ini yang menimbulkan terbentuknya awan Comulus dan Cumulonimbus. Batas bawah awan Cumulus yaitu tempat dicapainya titik kondensasi dan batas atasnya yaitu batas naiknya udara.
b. Karena Pengaruh Gunung atau Bukit
Kalau angin yang cukup berpengaruh menjumpai gunung maka ia akan dipaksa naik. Karena naik maka temperaturnya turun dan menyerupai kejadian yang disebutkan di muka, kalau udara cukup mengandung uap air akan terbentuk awan
c. Karena Kabut
Jika massa udara yang panas bertemu dengan massa udara yang cuek maka udara yang panas akan meluncur di atas udara yang dingin.
Hal ini lantaran udara yang cuek tadi berlaku sebagai penghalang. Bidang pertemuan antaran massa udara yang panas dan massa udara yang cuek ini disebut front.
Karena naik maka temperatur udara yang lebih panas tadi akan turun secara adiabatis dan memungkinkan terbentuknya awan. Awan yang terbentuk merupakan awan yang berlapis yang terbentang mendatar.
d. Konvergen
Karena beberapa lantaran udara yang bergerak horisintal dipaksa untuk bertemu (konvergen). Karena udara tidak sanggup mengumpul dalam pertemuan ini maka kesannya udara akan naik walaupun naiknya perlahan-lahan. Sebagai kesannya akan memungkinkan terbentuknya awan.
Sumber
Gambar
- Tukidi. 2007. Buku Ajar Meteorologi dan Klimatologi. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES
- https://enjiner.com/jenis-jenis-awan/
Gambar
- https://www.thoughtco.com/forecasting-by-cloud-3443737
- https://enjiner.com/jenis-jenis-awan/
0 Komentar untuk "Jenis-Jenis Awan Dan Gambarnya"