Dalam pembahasan sistem bumi, bumi dibagi menjadi empat potongan pokok, yaitu potongan padat (litosfer) yang ditempati oleh tanah dan batuan; potongan air (hidrosfer) yang ditempati oleh sistem perairan laut, danau, dan sungai; biosfer yaitu potongan bumi yang ditempati oleh banyak sekali jenis organisme; dan atmsofer yaitu potongan udara yang menyelimuti seluruh permukaan bumi.
Jika dipisahkan dan pola interaksi bumi-iklim, bumi sanggup dibagi menjadi dua potongan besar, yaitu (1) daratan, yaitu potongan bumi yang tidak ditempati air; (2) lautan, yaitu potongan bymi yang ditempati air.
Sementara itu, daratan masih dibagi menjadi dataran rendah, dataran menengah, dan dataran tinggi (pegunungan).
Lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi punya ketebalan yang sulit ditetapkan secara pasti. Hal ini disebabkan karena batas antara lapisan atmosfer bumi dngan angkasa luar yang tidak jelas.
Atmosfer merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumi.
Berat total atmosfer diberpirakan 5600.000.000.000.000 ton, sekitar separuh berat ini berada di bawah ketinggian 6000 meter dan lebih dari 99% berada dalam ketinggian 30 km (20 mil). Tanpa atmosfer, tidak akan ada kehidupan, tidak akan terjadi awan, angin, dan tidak akan pernah ada cuaca.
Disamping sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media proses cuaca, atmosfer berfungsi sebagai selimut pelindung bumi terhadap tenaga penuh matahari pada waktu siang hari dan menghalangi hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
Tanpa atmsofer, suhu bumi sanggup meningkat menjadi 93,3°C pada siang hari dan turun mendekati -148°C pada malam hari.
Makara atmosfer merupakan sumber sikap iklim di bumi, dan besar lengan berkuasa terhadap proses kehidupan permukaan bumi. Atmosfer juga melindungi bumi dari pecahan-pecahan meteor di luar atmosfer bumi.
Walaupun atmosfer dibentuk hanya sejumlah kecil dari massa total bumi, tetapi pengaruhnya pada kimia permukaan bumi cukup besar.
Perannya sebagai media transportasi pada komponen beberapa reaksi geokimia yang berlangsung pada permukaan bumi, yaitu transport oksigen, karbon dioksida, dan air yang penting dalam hancuran iklim karena proses kimia.
Atmosfer yakni suatu potongan penting dari siklus geokimia. Beberapa unsur menyerupai belerang, karbon, dan halogen diambil dari percikan air bahari atau proses biogeokimia kemudian didistribusikan oleh pergolakan atmosfer.
Karbon dioksida yang konsentrasinya hanya seberapa persen ternyata memperlihatkan materi penting bagi kehidupan tanaman.
Ozon, yang hampir seluruhnya ada di lapisan ozonosfera di dalam stratosfer, memainkan peranan penting dalam perembesan sinar ultraviolet, bila absorbsi tidak berlangsung, maka radiasi ultraviolet pada permukaan bumi berdampak fatal bagi kehidupan.
Adanya atmosfer yakni penting untuk keberadaan fase cair atau hidrosfera.
Berdasarkan penyelidikan planet lain, nyatalah bahwa unsur-unsur (gas) yang menyusun atmsofer bumi keadaanya berbeda dengan keadaat atmosfer planet lain yang telah diketahui.
Unsur-unsur penyusun atmosfer jarang terdapat di tempat lain di jagat raya ini. Di pihak lain, materi penyusun ruang angkasa luar menyerupai hidrogen dan helium jarang dijumpai di atmsofer kita.
Barangkali keadaan yang ada kini ini merupakan hasil dari perkembangan sejarah geologi yang telah berlangsung jutaan tahun lamanya.
Perubahan ini berlangsung secara perlahan-lahan dan kemudian yang semula bumi kita ini berupa gas-gas kosmos secara perlahan-lahan pula menjelma litosfer dan hidrosfer menyerupai yang sanggup dilihat kini ini.
Dalam permulaan pembentukan planet bumi dari gas-gas kosmos, karena adanya medan gravitasi yang rendah mengakibatkan gas-gas yang ringan menyerupai helium dan hidrogen lepas ke angkasa luar.
Bahkan mungkin gas-gas yang ada di atmosfer bumi kita ini bukan merupakan sisa eksklusif dari pembentukan awal planet, tetapi merupakan atmosfer kedua.
Sebagai pola dari letusan gunung berapi, sumber air panas, penguraian kimiawi dari bahan-bahan padat dan kegiatan makhluk hidup.
Kiranya interaksi di antara daratan, air, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan serta kehidupan lainnya secara tetap mempergunanan dan memperbaharui atmosfer.
Contoh:
Pelapukan batuan, pembakaran materi bakar, busuknya tumbuh-tumbuhan, pernapasan binatang, manusia, semuanya memerlukan eoksigen dan melepaskan karbon dioksida (CO2).
Nitrogen melalui siklus yang kompek yaitu melalui kegiatan kuman dalam tanah, binatang, proses pembusukan tumbuh-tumbuhan, kembali lagi ke udara menyusun atmosfer.
Tumbuh-tumbuhan, binatang, kuman dan interaksi kimia dalam tanah dan air, semuanya membantu mengendalikan keseimbangan antara daratan, air, kehidupan dan udara.
Unsur-unsur penyusun atmosfer jarang terdapat di tempat lain di jagat raya ini. Di pihak lain, materi penyusun ruang angkasa luar menyerupai hidrogen dan helium jarang dijumpai di atmsofer kita.
Barangkali keadaan yang ada kini ini merupakan hasil dari perkembangan sejarah geologi yang telah berlangsung jutaan tahun lamanya.
Perubahan ini berlangsung secara perlahan-lahan dan kemudian yang semula bumi kita ini berupa gas-gas kosmos secara perlahan-lahan pula menjelma litosfer dan hidrosfer menyerupai yang sanggup dilihat kini ini.
Dalam permulaan pembentukan planet bumi dari gas-gas kosmos, karena adanya medan gravitasi yang rendah mengakibatkan gas-gas yang ringan menyerupai helium dan hidrogen lepas ke angkasa luar.
Bahkan mungkin gas-gas yang ada di atmosfer bumi kita ini bukan merupakan sisa eksklusif dari pembentukan awal planet, tetapi merupakan atmosfer kedua.
Sebagai pola dari letusan gunung berapi, sumber air panas, penguraian kimiawi dari bahan-bahan padat dan kegiatan makhluk hidup.
Kiranya interaksi di antara daratan, air, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan serta kehidupan lainnya secara tetap mempergunanan dan memperbaharui atmosfer.
Contoh:
Pelapukan batuan, pembakaran materi bakar, busuknya tumbuh-tumbuhan, pernapasan binatang, manusia, semuanya memerlukan eoksigen dan melepaskan karbon dioksida (CO2).
Nitrogen melalui siklus yang kompek yaitu melalui kegiatan kuman dalam tanah, binatang, proses pembusukan tumbuh-tumbuhan, kembali lagi ke udara menyusun atmosfer.
Tumbuh-tumbuhan, binatang, kuman dan interaksi kimia dalam tanah dan air, semuanya membantu mengendalikan keseimbangan antara daratan, air, kehidupan dan udara.
Udara yakni adonan gas-gas secara mekanik dan bukan adonan secara kimiawi. Masing-masing gas penyusun atmosfer tidak tergantung satu sama lainnya.
Pada udara kering, tersusun atas empat gas utama, yaitu Nitrogen, Oksigen, Argon, dan Karbon Dioksida. Keempat gas ini menduduki 99,98% dari volume udara di Atmosfer.
Berdasarkan pengamatan satelit, memperlihatkan bahwa di atas ketinggian 80 km keadaan adonan gas dalam keadaan tetap propossinya.
Dalam potongan ini disajikan data ihwal komposisi atmosfer yaitu dari CHRITHFIED dan BARRY and CHORLEY sebagai berikut:
Susunan rata-rata atmosfer kering di bawah 25 km (Barry and Chorley)
Ozon terutama terkonsentrasi pada ketinggian 15 km - 35 km.
Pada lapisan yang lebih atas, atmosfer mengalami radiasi ultra violet dari matahari sehingga molekul-molekul oksigen mengalami penguraian, bencana ini terutama pada ketinggian 80 - 100 km
O2 → O + O
Carbon dioksida masuk ke atmosfer terutama oleh adanya kegiatan kehidupan organis di darat maupun di lautan.
Kalau dilihat tabel komposisi gas penyusun atmosfer di atas, terang bahwa keduanya tidak ada perbedaan yang prinsip dimana memperlihatkan bahwa udara kering 99,99% berupa adonan mekanik dari nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida.
Pada udara kering, tersusun atas empat gas utama, yaitu Nitrogen, Oksigen, Argon, dan Karbon Dioksida. Keempat gas ini menduduki 99,98% dari volume udara di Atmosfer.
Berdasarkan pengamatan satelit, memperlihatkan bahwa di atas ketinggian 80 km keadaan adonan gas dalam keadaan tetap propossinya.
Dalam potongan ini disajikan data ihwal komposisi atmosfer yaitu dari CHRITHFIED dan BARRY and CHORLEY sebagai berikut:
Susunan rata-rata atmosfer kering di bawah 25 km (Barry and Chorley)
Ozon terutama terkonsentrasi pada ketinggian 15 km - 35 km.
Pada lapisan yang lebih atas, atmosfer mengalami radiasi ultra violet dari matahari sehingga molekul-molekul oksigen mengalami penguraian, bencana ini terutama pada ketinggian 80 - 100 km
O2 → O + O
Carbon dioksida masuk ke atmosfer terutama oleh adanya kegiatan kehidupan organis di darat maupun di lautan.
Kalau dilihat tabel komposisi gas penyusun atmosfer di atas, terang bahwa keduanya tidak ada perbedaan yang prinsip dimana memperlihatkan bahwa udara kering 99,99% berupa adonan mekanik dari nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida.
Secara vertikal atmosfer kita (bumi) sanggup dibedakan ke dalam beberapa potongan (lapisan). Pembagian ini didasarkan pada keadaan temperatur pada tempat/ketinggian tertentu.
Terdapat beberapa pembagian yang kita kenal diantaranya yakni pembagian Crithfield (1960), membagi atmosfer kedalam 4 lapisan yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ionosfer
4. Eksosfer
Pembagian lain yakni dari Barry and Chorley (1978) sebagai berikut:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Atmosfer potongan atas
- Mesosfer
- Termosfer
- Eksosfer dan magnetosfer
Pembagian lain berdasarkan Soejitno (1973:6) bahwa atmosfer kita dibagi menjadi atau tersusun atas 4 lapisan, yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Eksosfer
Dari ketiga pembagian di atas sanggup disimpulkan bahwa untuk lapisan terbawah terdapat persamaan pendapat begitu juga pada lapisan yang kedua (stratosfer), maupun yang tertinggi (eksosfer).
Perbedaan penamaan bekerjsama hanya pada lapisan antara stratosfer dan eksosfer.
Sebetulnya hanya perbedaan nama saja karena pada lapisan ini yaitu pada lapisan mesosfer dan termosfer terjadi ionisasi sehingga kedua lapisan ini sering disebut lapisan ionosfer. Pada lapisan ini dintandai oleh:
Dengan kata lain bahwa ionosfera terdiri dari mesosfer dan termosfer.
Terdapat beberapa pembagian yang kita kenal diantaranya yakni pembagian Crithfield (1960), membagi atmosfer kedalam 4 lapisan yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ionosfer
4. Eksosfer
Pembagian lain yakni dari Barry and Chorley (1978) sebagai berikut:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Atmosfer potongan atas
- Mesosfer
- Termosfer
- Eksosfer dan magnetosfer
Pembagian lain berdasarkan Soejitno (1973:6) bahwa atmosfer kita dibagi menjadi atau tersusun atas 4 lapisan, yaitu:
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Mesosfer
4. Eksosfer
Dari ketiga pembagian di atas sanggup disimpulkan bahwa untuk lapisan terbawah terdapat persamaan pendapat begitu juga pada lapisan yang kedua (stratosfer), maupun yang tertinggi (eksosfer).
Perbedaan penamaan bekerjsama hanya pada lapisan antara stratosfer dan eksosfer.
Sebetulnya hanya perbedaan nama saja karena pada lapisan ini yaitu pada lapisan mesosfer dan termosfer terjadi ionisasi sehingga kedua lapisan ini sering disebut lapisan ionosfer. Pada lapisan ini dintandai oleh:
- Adanya perubahan komposisi atmosfera, dimana molekul-molekul dari banyak sekali jenis gas terurai menjadi atom-atom sebagai akhir dari agresi radiasi sinar ultra violet dan sinar X (Sojitno, 1973:9)
- Berkurangnya daya campur antar gas.
Dengan kata lain bahwa ionosfera terdiri dari mesosfer dan termosfer.
goresan pena disinii
Stratosfer merupakan lapisan kedua sehabis troposfer. Lapisan stratosfer dimulai dari potongan atas tropopause hingga ke ketinggian 30 mil (50 km).
Pada lapisan ini terdapat ozone (O3) dengan konsentrasi tertinggi pada ketinggian 22 km.
Temperatur maksimal pada stratosfer sangat berafiliasi dengan intensitas penyerapan radiasi ultraviolet dari matahari oleh ozone yaitu terjadi pada lapisan stratopause. Karena ada lapisan ozone penyerap radiasi ultraviolet maka temperatur maksimumnya mencapai 0 derajat celcius.
Lapisan udara pada lapisan ini sudah tipis, temperatur meningkat secara faktual terhadap ketinggian terutama pada trend panas (summer).
Pada trend hirau taacuh keadaanya sangat komplek, dengan temperatur sangat rendah (-80°C). Keadaan terpanas terdapat di tropopause (equatorial tropopause).
Keadaan temperatur yang relatif tetap terdapat di tempat middle latituden (lintang tengah = 50° - 60° LU. Disini lebih hangat dengan temperatur -45° -50°C.
Pada lapisan stratosfer, semakin mendekati stratopause suhunya semakin tinggi karena semakin mendekati sumber panas dari ozone.
Makara apabila panas pada troposfer bersumber dari permukaan bumi (dari bawah), sedangkan pada lapisan stratosfer menerima sumber panas dari lapisan di atasnya yaitu dari ozone sebagai penyerap ultraviolet.
Setelah mencapai ketinggian 50 km kenaikan suhu terhadap ketinggian berhenti dan dari sini ke arah mesosfer suhunya menurun kembali terhadap ketinggian.
Pada lapisan ini terdapat ozone (O3) dengan konsentrasi tertinggi pada ketinggian 22 km.
Temperatur maksimal pada stratosfer sangat berafiliasi dengan intensitas penyerapan radiasi ultraviolet dari matahari oleh ozone yaitu terjadi pada lapisan stratopause. Karena ada lapisan ozone penyerap radiasi ultraviolet maka temperatur maksimumnya mencapai 0 derajat celcius.
Lapisan udara pada lapisan ini sudah tipis, temperatur meningkat secara faktual terhadap ketinggian terutama pada trend panas (summer).
Pada trend hirau taacuh keadaanya sangat komplek, dengan temperatur sangat rendah (-80°C). Keadaan terpanas terdapat di tropopause (equatorial tropopause).
Keadaan temperatur yang relatif tetap terdapat di tempat middle latituden (lintang tengah = 50° - 60° LU. Disini lebih hangat dengan temperatur -45° -50°C.
Pada lapisan stratosfer, semakin mendekati stratopause suhunya semakin tinggi karena semakin mendekati sumber panas dari ozone.
Makara apabila panas pada troposfer bersumber dari permukaan bumi (dari bawah), sedangkan pada lapisan stratosfer menerima sumber panas dari lapisan di atasnya yaitu dari ozone sebagai penyerap ultraviolet.
Setelah mencapai ketinggian 50 km kenaikan suhu terhadap ketinggian berhenti dan dari sini ke arah mesosfer suhunya menurun kembali terhadap ketinggian.
MESOSFER
Di atas stratopause, temperatur menurun terhadap ketinggian dan temperatur terendah tercapai pada ketinggian 80 km dengan temperatur -90°C (183°K). Di atas ketinggian 80 km keadaan suhu mengalami kenaikan lagi.
Daerah batas antara turun suhu maksimal dengan awal menaiknya suhu terhadap ketinggian disebut lapisan mesopause.
Tekanan udara pada mesosfer sangat rendah menurun dari 1 mb pada ketinggian 50 km dan 0,01 mb (0,01 milibar) pada ketinggian 90 km.
TERMOSFER
Di atas mesopause kepadatan atmosfer sangat ekstrim rendahnya. Pada potongan bawah lapisan termosfer tersusun terutama dari nitrogen (N2) dan oksigen (O2) dan atom O.
Sedangkan di atas 200 km didominasi oleh atom O bila dibandingkan dengan nitrogen (N2 dan N).
Pada tempat ini temperatur naik terhadap ketinggian sebagai hasil penyerapan ultraviolet oleh atom oksigen. Mungkin temperatur pada ketinggian 350 km mencapai 1200°K (temperatur secara teoritik).
EKSOSFER dan MAGNETOSFER
Lapisan ini menduduki ketinggian antara 500 - 750 km. Kerapatan atmosfer menjadi sedemikian rendah sehingga benturan antarpartikel netral menjadi sangat jarang.
Jarak gerak rata-rata dari molekul-molekul menjadi demikian besar yang memungkinkan sanggup terlepasnya partikel-partikel netral dari gaya tarik bumi.
Di tempat eksosfer ini atom-atom netral dan molekul-molekul bergerak dengan bebasnya, ke atas kemudian jatuh , ada yang mengorbit mengelilingi bumi dan ada juga yang bergerak meninggalkan atmosfer menuju ruang antra planet, sedangkan partikel-partikel bermuatan listrik (ion-ion dan elektron-elektron) bergerak di bawah efek medan magnet bumi.
Berapa ketinggian yang sempurna ihwal eksosfer, hal ini masih sangat bersifat sementara dan sulit untuk dipastikan.
Berdasarkan jenis dan kondisi gasnya, dalam atmosfer diketemukan dua lapisan penting, yaitu lapisan ozon atau ozonosfer dan lapisan ion atau ionosfer.
Di atas stratopause, temperatur menurun terhadap ketinggian dan temperatur terendah tercapai pada ketinggian 80 km dengan temperatur -90°C (183°K). Di atas ketinggian 80 km keadaan suhu mengalami kenaikan lagi.
Daerah batas antara turun suhu maksimal dengan awal menaiknya suhu terhadap ketinggian disebut lapisan mesopause.
Tekanan udara pada mesosfer sangat rendah menurun dari 1 mb pada ketinggian 50 km dan 0,01 mb (0,01 milibar) pada ketinggian 90 km.
TERMOSFER
Di atas mesopause kepadatan atmosfer sangat ekstrim rendahnya. Pada potongan bawah lapisan termosfer tersusun terutama dari nitrogen (N2) dan oksigen (O2) dan atom O.
Sedangkan di atas 200 km didominasi oleh atom O bila dibandingkan dengan nitrogen (N2 dan N).
Pada tempat ini temperatur naik terhadap ketinggian sebagai hasil penyerapan ultraviolet oleh atom oksigen. Mungkin temperatur pada ketinggian 350 km mencapai 1200°K (temperatur secara teoritik).
EKSOSFER dan MAGNETOSFER
Lapisan ini menduduki ketinggian antara 500 - 750 km. Kerapatan atmosfer menjadi sedemikian rendah sehingga benturan antarpartikel netral menjadi sangat jarang.
Jarak gerak rata-rata dari molekul-molekul menjadi demikian besar yang memungkinkan sanggup terlepasnya partikel-partikel netral dari gaya tarik bumi.
Di tempat eksosfer ini atom-atom netral dan molekul-molekul bergerak dengan bebasnya, ke atas kemudian jatuh , ada yang mengorbit mengelilingi bumi dan ada juga yang bergerak meninggalkan atmosfer menuju ruang antra planet, sedangkan partikel-partikel bermuatan listrik (ion-ion dan elektron-elektron) bergerak di bawah efek medan magnet bumi.
Berapa ketinggian yang sempurna ihwal eksosfer, hal ini masih sangat bersifat sementara dan sulit untuk dipastikan.
Berdasarkan jenis dan kondisi gasnya, dalam atmosfer diketemukan dua lapisan penting, yaitu lapisan ozon atau ozonosfer dan lapisan ion atau ionosfer.
goresan pena disinii
Lapisan ini berada pada ketinggian 60-600 km. Ionosfer terdiri dari atom-atom dan molekul yang kehilangan satu atau lebih elektron, sehingga berbentuk ion.
Itulah sebabnya dinamakan ionosfer.
Lapisan ini sangat bermanfaat di bidang komunikasi, karena lapisan ionosfer sanggup memantulkan kembali gelombang radio.
Ionosfer terdiri dari tiga lapisan yaitu:
Itulah sebabnya dinamakan ionosfer.
Lapisan ini sangat bermanfaat di bidang komunikasi, karena lapisan ionosfer sanggup memantulkan kembali gelombang radio.
Ionosfer terdiri dari tiga lapisan yaitu:
- Lapisan D, berada pada ketinggian 60-120 km. Lapisan ini memantulkan kembali ke bumi gelombang AM.
- Lapisan E, berada pada ketinggian 120-180 km. Lapisan ini juga memantukan gelombang AM ke bumi
- Lapisan F, berada pada ketinggian180-600 km. Lapisan ini memantulkan gelombang pendek ke bumi.
goresan pena disinii
Sumber
Gambar
- Tukidi. 2007. Buku Ajar Meteorologi dan Klimatologi. Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES
- Warlan Sugiyo. 2005. Geokimia. Semarang: Unnes Press.
Gambar
- http://news.mit.edu/2016/oxygen-first-appearance-earth-atmosphere-0513
0 Komentar untuk "Komposisi Atmosfer, Fungsi, Dan Keuntungannya Lengkap"