1. Pengertian Meteorologi
Meteorologi berasal dari kata Yunani, yaitu meteoros, yang artinya benda yang ada dalam udara dan logos artinya ilmu atau kajian.
Jadi, meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses dan tanda-tanda cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer.
Meteorologi atau ilmu cuaca menekankan pada proses fisika yang terjadi diatmosfer, contohnya hujan, angin, dan suhu.
Prawirowardoyo (1996)
Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari atmosfer, khususnya pecahan bawah, yang mana tanda-tanda cuaca dan iklim terjadi .
Petterssen (1958)
Meteorologi merupakan studi wacana proses dan keadaan atmosfer.
Menurut Rafi’i (1995)
Ilmu cuaca atau meteorologi ialah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi ialah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji wacana gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut memiliki sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
Tjasjono (1999)
Meteorologi merupakan ilmu yang mempelajari proses fisis dan tanda-tanda cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah, yaitu troposfer.. Adapun klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari jenis iklim di muka bumi dan faktor penyebabnya.
Kajian problem meteorologi diperlukan dalam pembangunan irigasi, objek wisata, tempat peristirahatan, perkebunan, perikanan, lapangan terbang, pelayaran, proyek industri dan lain sebagainya.
2. Pengertian Klimatologi
Klimatologi ialah ilmu yang mempelajari wacana iklim, keadaan/kondisi rata-rata cuaca yang lazim pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama/sepanjang musim. Iklim berbeda menurut garis lintang, letak relatif dengan benua atau lautan, serta kondisi-kondisi geografis setempat menyerupai ketinggian, arus laut, dan sebagainya( Benyamin Lakitan, 1994 ).
Klimatologi tidak terlepas dari meteorologi, sehingga kadang-kadang meteorologi dianggap sama dengan klimatologi.
Klimatologi mempelajari keadaan rata-rata, ekstrem-ekstrem frekuensi serta persebaran berbagai unsur cuaca (penyinaran matahari, suhu, lengas-udara, penguapan, kawasan, curah hujan, angin, tekanan udara).
Klimatologi menyerupai halnya meteorologi, yaitu ilmu wacana atmosfer. Perbedaanya terletak pada fokus kajiannya. Meteorologi lebih menitikberatkan pada proses atmosfer, sedangkan klimatologi lebih memusatkan pada hasil proses atmosfer (Tjasjono, 1999).
Cuaca dan iklim memiliki tugas yang cukup penting untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi, namun cuaca juga memiliki imbas negatif, contohnya cuaca ekstrim yang menyebabkan banjir, kekeringan, dan musibah lainnya.
Oleh sebab itu, meteorologi sering dipelajari pada disiplin pertanian, kehutanan, teknik sipil, transportasi, ilmu lingkungan, geografi, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan eksistensi meteorologi sangat penting untuk menunjang disiplin tersebut terutama berkaitan dengan cuaca dan iklim.
Atmosfer berasal dari dua kata Yunani, yaitu atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bulatan, oleh sebab itu, atmosfer diartikan sebagai lapisan gas yang menyelimuti bulatan bumi (Petterssen, 1958). Cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat, sedangkan iklim merupakan rata-rata cuaca dalam periode waktu yang panjang, minimal 10 tahun.
3. Lingkup Kajian Meteorologi
Ilmu Meteorologi berdasarkan lingkup kajiannya dibagi menjadi 4 bagian, yakni :
a. Ilmu Meteorologi Fisik
Membahas struktur dan komposisi atmosfer, pemindahan radiasi elektromagnetik dan gelombang suara (akustik) dalam atmosfer, proses – proses fisik yang terjadi pada pembentukan awan, presipitasi, listrik di atmosfer dan fenomena – fenomena lain yang erat kaitanya dengan disiplin ilmu fisika dan kimia.
b. Meteorologi Dinamik,
Menggunakan pendekatan analitis yang didasarkan pada prinsip – prinsip dinamika fluida.
c. Meteorologi Sinoptik
Mencakup deskripsi, analisis, dan prakiraan gerak atmosfer pada skala yang relatif besar. Subdisiplin ini merupakan lanjutan dari pendekatan empiris dalam analisis dan prakiraan cuaca yang dikembangkan awal kurun ini, sehabis dipasangnya stasiun – stasiun pengamat yang menyediakan data cuaca suatu wilayah secara simultan.
d. Meteorlogi Terapan
Aplikasi meteorologi yang banyak dipakai untuk aneka macam bidang ilmu yang terkait erat menyerupai : Buliding Meteorologi, Meteorologi Satelit, Urban Meteorologi, Biometeorologi, Agrometeorologi, Rural Meteorologi, Marine Meteorologi.
4. Cabang Klimatologi
Berdasarkan pendekatan keilmuannya terdapat 4 cabang klimatologi antara lain:
a. Klimatografi
Pembahasan secara deskriptif (apa adanya) berdasarkan data, peta dan gambar. Pembahasan tak disertai analisis fisika dan matematika yang mendalam. Umumnya dikembangkan oleh pakar geografi.
b. Klimatologi fisik
Adalah klimatologi yang membahas sikap dan gejala-gejala cuaca yang terjadi di atmosfer dengan memakai dasar-dasar ilmu fisika dan matematika. Tinjauannya ditekankan pada neraca energi dan neraca air antara bumi dan atmosfer.
c. Klimatologi dinamik
Adalah klimatologi yang membahas pergerakan atmosfer dalam aneka macam skala, terutama wacana peredaran atmosfer umum di aneka macam wilayah di seluruh dunia.
d. Klimatologi terapan
Adalah klimatologi yang membahas penerapan ilmu iklim untuk memecahkan aneka macam permasalahan mudah yang dihadapi oleh masyarakat. Contoh klimatologi terapan antara lain: klimatologi pertanian (agroklimatologi), klimatologi perkotaan, klimatologi kelautan, klimatologi bangunan dan bioklimatologi.
Daftar Pustaka
- Petterssen S., 1958, Introduction to Meteorology, New York, McGraw-Hill Book Company
- Prawirowardoyo S., 1996, Meteorologi, Bandung, Penerbit ITB
- Tjasjono B., 1999, Klimatologi Umum, Bandung, Penerbit ITB
- https://ddediary.wordpress.com/2012/12/09/pengertian-dan-ruang-lingkup-meteorologiklimatologi-metklim/
0 Komentar untuk "Pengertian Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika"