Ribuan tahun yang kemudian semenjak jaman Mesir Kuno, ilmu perbintangan telah dikenal masyarakat, walaupun masih dalam kepercayaan tahayul dan mitos-mitos.
Konsep mereka perihal matahari, bulan, dan bintang-bintang masih sederhana dan keliru.
Bumi masih dianggap sebagai sentra dari peredaran matahari, bulan, dan bintang-bintang.
Formasi bintang-bintang tertentu yang membentuk citra binatang atau lainnya (yang kemudian disebur rasi bintang) dijadikan ramalan pernasiban, bahkan bintang-bintang yang terang dan menarik perhatian orang akan diartikan sebagai petunjuk lahirnya pemimpin dunia.
Warisan peradaban kuno itu hingga kini masih tersisa.
Misalnya meramal nasib berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran seseorang, yaitu yang diubahsuaikan dengan munculnya rasi bintang tertentu ketika seseorang dilahirkan.
Rasi bintang yang digunakan untuk meramal biasanya rasi bintang zodiak.
Zodiak yaitu 12 rasi bintang sepanjang ekliptika membentuk gelang melingkari garis edar bumi mengelilingi matahari.
Dua belas rasi bintang itu sudah kita kenal yaitu Capricornus, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius. Pada awal tahun 2007, rasi zodiak ditambah satu lagi yaitu rasi Ophiuchus (pawang ular) yaitu muncul pada 29 Nopember hingga dengan 18 Desember.
Setiap rasi bintang terdiri atas beberapa bintang yang membentuk citra bintang.
Misalnya rasi bintang Leo, disebut demikian alasannya membentuk formasi singa atau Scorpio yang membentuk formasi kalajengking.
Setiap rasi bintang pada Zodiak akan muncul satu kali selama setahun.
Lamanya rasi bintang menampakkan diri di langit yaitu satu bulan.
Tenggelamnya rasi bintang yang satu diganti oleh rasi bintang yang lain, demikian seterusnya. Munculnya rasi-rasi bintang di langit yaitu sebagai berikut:
1. Capricornus: Kambing laut (21 Januari – 16 Februari, 26 nari )
2. Aquarius: Pembawa Air (16 Februari – 11 Maret, 24 hari)
3. Pisces: Ikan ( 11 Maret – 18 April, 38 hari)
4. Aries: Domba (18 April – 13 Mei, 25 hari)
5. Taurus: Kerbau (13 Mei – 22 Juni, 40 hari)
6. Gemini: Si Kembar (22 Juni – 21 Juli, 29 hari)
7. Cancer: Kepiting (21 Juli – 10 Agustus, 20 hari)
8. Leo: Singa (10 Agustus – 16 September, 37 hari)
9. Virgo: Gadis Perawan (16 September – 31 Oktober, 45 hari)
10. Libra: Timbangan (31 Oktober – 23 Nofember, 23 hari)
11. Scorpius: Kalajengking (23 November – 29 November, 6 hari)
12. Ophiuchus: Pawang Ular (29 November – 18 Desember, 19 hari)
13. Sagitarius: Si Pemanah (18 Desember – 21 Januari, 34 hari)
Berdasarkan rasi-rasi bintang tersebut orang meramal.
Misalnya Si A lahir pada tanggal 2 Januari, alasannya tanggal tersebut ada di antara tanggal kemunculan rasi Capricornus maka Si A dikatakan mempunyai bintang kelahiran Capricornus.
Si B yang lahir tanggal 25 Juli, maka akan meniliki bintang kelahiran Leo dan seterusnya.
Isi ramalannya sanggup ibarat ini bahwa Si A pada ahad ke dua bulan Maret contohnya akan mempunyai peluang untuk menerima proyek besar walaupun keadaan asmara lagi cekcok tetapi seseorang sudah siap menggantikan pasangan asmaranya, dan seterusnya.
Lucunya kalau kita perhatikan secara seksama, ramalan yang dimuat di majalah umumnya bernada positif terus dan menghindari hal-hal yang dibenci pembaca.
Selain zodiak, terdapat pula rasi bintang lainnya yang sangat populer ibarat rasi crux yang dikenal sebagai rasi salib atau di Jawa dikenal dengan nama ”gubuk menceng”. Rasi ini berada yang terletak di belahan langit selatan.
Jika orang dalam perjalanan kehilangan arah di malam hari, sanggup melihat kedudukan rasi bintang ini. Bentuk rasi ini ibarat layang-layang.
Untuk memilih titik selatan caranya dengan menarik garis lurus bintang yang paling atas ke arah bumi melalui bintang yang paling bawah. Ujung garis dan terusannya yaitu titik selatan yang sesungguhnya.
Namun kalau kita berada di belahan bumi utara, di sebagian tempat tidak akan melihat rasi bintang gubuk menceng alasannya bumi kita berbentuk bulat.
Sebagai gantinya di belaha bumi utara sanggup memperhatikan rasi bintang ursa minor.
Pada ujung ursa minor terdapat bintang polaris. Seandainya ada orang berdiri di titik kutub utara bumi dan menengadah di langit maka sempurna di atas ubun-ubunya ada bintang polaris.
Kalau kita berada di belahan bumi utara dan tidak melihat rasi bintang gubuk menceng maka perhatikan rasi bintang ursa minor di belahan langit utara.
Pada ujung ursa minor terdapat bintang polaris.
Seandainya ada orang berdiri di titik kutub utara bumi dan menengadah di langit maka sempurna di atas ubun-ubunya ada bintang polaris.
Imam Bukhori menyampaikan dalam kitab shahihnya, bahwa Qathadah mengatakan: "Allah telah membuat bintang-bintang ini untuk tiga keperluan, yaitu: hiasan langit, pelempar setan, dan gejala untuk petunjuk arah.
Barang siapa mentakwilkan bintang- bintang diluar ketiga hal itu, maka ia telah melaksanakan kesalahan, berbuat sia-sia dan telah menyia-nyiakan nasibnya serta telah memaksakan dirinya pada sesuatu tanpa dasar ilmu pengetahuan (Al Hadits).
Di langit malam terkadang sering melihat loncatan cahaya yang disebut bintang jatuh. Dalam astronomi bintang jatuh disebut meteor.
Meteor bergerak sangat cepat bagaikan kembang api. Meteor yaitu benda langit yang wujudnya padat beterbangan dan tempatnya tidak teratur di antara planet-planet.
Benda langit tersebut tidak mempunyai orbit yang tetap, banyak sekali dan tentu saja tidak bercahaya. Terjadinya loncatan pijar yang seakan-akan bintang jatuh alasannya benda ini tertarik gravitasi bumi.
Pada ketika masuk atmosfer bumi goresan antara benda padat dengan lapisan atmosfer bumi terjadi sehingga mengakibatkan loncatan cahaya pijar. Meteor
yang jatuh menuju bumi kebanyakan habis terbakar di tengah perjalanan.
Namun ada juga yang hingga ke bumi ibarat yang terjadi di kawasan Arizona yang membekaskan kawah meteor. Sisa batuan yang jatuh hingga ke bumi disebut meteorit.
Peristiwa jatuhnya meteorit di Arizona terlihat di atas langit propinsi Kirin di Negeri Cina yaitu pada tanggal 8 Maret 1976.
Keesoklan harinya di tempat bencana telah tampak sebuah kawah meteor yang dalamnya 5,5, meter dengan lebar 2 meter.
Semburan api dari meteor-meteor yang berloncatan di langit barangkali suatu semburan yang dimaksud Rasulullah SAW sebagai bintang pelempar setan.
Wallahu'alam."..... kecuali syetan yang mencuri-curi (berita) yang sanggup didengar (dari malaikat) kemudian dikejar oleh semburan api yang terang (QS Al Hijr : 18)".
"Dan sungguh, Kami telah membuat formasi bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandang(nya)" QS. Al-Hijr:16.
Djakaria, M. Nur. dan Ahmad Yani. 2009. Handout Mata Kuliah Kosmografi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Konsep mereka perihal matahari, bulan, dan bintang-bintang masih sederhana dan keliru.
Bumi masih dianggap sebagai sentra dari peredaran matahari, bulan, dan bintang-bintang.
Formasi bintang-bintang tertentu yang membentuk citra binatang atau lainnya (yang kemudian disebur rasi bintang) dijadikan ramalan pernasiban, bahkan bintang-bintang yang terang dan menarik perhatian orang akan diartikan sebagai petunjuk lahirnya pemimpin dunia.
Warisan peradaban kuno itu hingga kini masih tersisa.
Misalnya meramal nasib berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran seseorang, yaitu yang diubahsuaikan dengan munculnya rasi bintang tertentu ketika seseorang dilahirkan.
Rasi bintang yang digunakan untuk meramal biasanya rasi bintang zodiak.
Zodiak yaitu 12 rasi bintang sepanjang ekliptika membentuk gelang melingkari garis edar bumi mengelilingi matahari.
Dua belas rasi bintang itu sudah kita kenal yaitu Capricornus, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius. Pada awal tahun 2007, rasi zodiak ditambah satu lagi yaitu rasi Ophiuchus (pawang ular) yaitu muncul pada 29 Nopember hingga dengan 18 Desember.
Setiap rasi bintang terdiri atas beberapa bintang yang membentuk citra bintang.
Misalnya rasi bintang Leo, disebut demikian alasannya membentuk formasi singa atau Scorpio yang membentuk formasi kalajengking.
Setiap rasi bintang pada Zodiak akan muncul satu kali selama setahun.
Lamanya rasi bintang menampakkan diri di langit yaitu satu bulan.
Tenggelamnya rasi bintang yang satu diganti oleh rasi bintang yang lain, demikian seterusnya. Munculnya rasi-rasi bintang di langit yaitu sebagai berikut:
1. Capricornus: Kambing laut (21 Januari – 16 Februari, 26 nari )
2. Aquarius: Pembawa Air (16 Februari – 11 Maret, 24 hari)
3. Pisces: Ikan ( 11 Maret – 18 April, 38 hari)
4. Aries: Domba (18 April – 13 Mei, 25 hari)
5. Taurus: Kerbau (13 Mei – 22 Juni, 40 hari)
6. Gemini: Si Kembar (22 Juni – 21 Juli, 29 hari)
7. Cancer: Kepiting (21 Juli – 10 Agustus, 20 hari)
8. Leo: Singa (10 Agustus – 16 September, 37 hari)
9. Virgo: Gadis Perawan (16 September – 31 Oktober, 45 hari)
10. Libra: Timbangan (31 Oktober – 23 Nofember, 23 hari)
11. Scorpius: Kalajengking (23 November – 29 November, 6 hari)
12. Ophiuchus: Pawang Ular (29 November – 18 Desember, 19 hari)
13. Sagitarius: Si Pemanah (18 Desember – 21 Januari, 34 hari)
Berdasarkan rasi-rasi bintang tersebut orang meramal.
Misalnya Si A lahir pada tanggal 2 Januari, alasannya tanggal tersebut ada di antara tanggal kemunculan rasi Capricornus maka Si A dikatakan mempunyai bintang kelahiran Capricornus.
Si B yang lahir tanggal 25 Juli, maka akan meniliki bintang kelahiran Leo dan seterusnya.
Isi ramalannya sanggup ibarat ini bahwa Si A pada ahad ke dua bulan Maret contohnya akan mempunyai peluang untuk menerima proyek besar walaupun keadaan asmara lagi cekcok tetapi seseorang sudah siap menggantikan pasangan asmaranya, dan seterusnya.
Lucunya kalau kita perhatikan secara seksama, ramalan yang dimuat di majalah umumnya bernada positif terus dan menghindari hal-hal yang dibenci pembaca.
Selain zodiak, terdapat pula rasi bintang lainnya yang sangat populer ibarat rasi crux yang dikenal sebagai rasi salib atau di Jawa dikenal dengan nama ”gubuk menceng”. Rasi ini berada yang terletak di belahan langit selatan.
Jika orang dalam perjalanan kehilangan arah di malam hari, sanggup melihat kedudukan rasi bintang ini. Bentuk rasi ini ibarat layang-layang.
Untuk memilih titik selatan caranya dengan menarik garis lurus bintang yang paling atas ke arah bumi melalui bintang yang paling bawah. Ujung garis dan terusannya yaitu titik selatan yang sesungguhnya.
Namun kalau kita berada di belahan bumi utara, di sebagian tempat tidak akan melihat rasi bintang gubuk menceng alasannya bumi kita berbentuk bulat.
Sebagai gantinya di belaha bumi utara sanggup memperhatikan rasi bintang ursa minor.
Pada ujung ursa minor terdapat bintang polaris. Seandainya ada orang berdiri di titik kutub utara bumi dan menengadah di langit maka sempurna di atas ubun-ubunya ada bintang polaris.
Kalau kita berada di belahan bumi utara dan tidak melihat rasi bintang gubuk menceng maka perhatikan rasi bintang ursa minor di belahan langit utara.
Pada ujung ursa minor terdapat bintang polaris.
Seandainya ada orang berdiri di titik kutub utara bumi dan menengadah di langit maka sempurna di atas ubun-ubunya ada bintang polaris.
Imam Bukhori menyampaikan dalam kitab shahihnya, bahwa Qathadah mengatakan: "Allah telah membuat bintang-bintang ini untuk tiga keperluan, yaitu: hiasan langit, pelempar setan, dan gejala untuk petunjuk arah.
Barang siapa mentakwilkan bintang- bintang diluar ketiga hal itu, maka ia telah melaksanakan kesalahan, berbuat sia-sia dan telah menyia-nyiakan nasibnya serta telah memaksakan dirinya pada sesuatu tanpa dasar ilmu pengetahuan (Al Hadits).
Di langit malam terkadang sering melihat loncatan cahaya yang disebut bintang jatuh. Dalam astronomi bintang jatuh disebut meteor.
Meteor bergerak sangat cepat bagaikan kembang api. Meteor yaitu benda langit yang wujudnya padat beterbangan dan tempatnya tidak teratur di antara planet-planet.
Benda langit tersebut tidak mempunyai orbit yang tetap, banyak sekali dan tentu saja tidak bercahaya. Terjadinya loncatan pijar yang seakan-akan bintang jatuh alasannya benda ini tertarik gravitasi bumi.
Pada ketika masuk atmosfer bumi goresan antara benda padat dengan lapisan atmosfer bumi terjadi sehingga mengakibatkan loncatan cahaya pijar. Meteor
yang jatuh menuju bumi kebanyakan habis terbakar di tengah perjalanan.
Namun ada juga yang hingga ke bumi ibarat yang terjadi di kawasan Arizona yang membekaskan kawah meteor. Sisa batuan yang jatuh hingga ke bumi disebut meteorit.
Peristiwa jatuhnya meteorit di Arizona terlihat di atas langit propinsi Kirin di Negeri Cina yaitu pada tanggal 8 Maret 1976.
Keesoklan harinya di tempat bencana telah tampak sebuah kawah meteor yang dalamnya 5,5, meter dengan lebar 2 meter.
Semburan api dari meteor-meteor yang berloncatan di langit barangkali suatu semburan yang dimaksud Rasulullah SAW sebagai bintang pelempar setan.
Wallahu'alam."..... kecuali syetan yang mencuri-curi (berita) yang sanggup didengar (dari malaikat) kemudian dikejar oleh semburan api yang terang (QS Al Hijr : 18)".
"Dan sungguh, Kami telah membuat formasi bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandang(nya)" QS. Al-Hijr:16.
Bintang yang sering kita lihat pada malam hari di langit yang cerah (tidak tertutup oleh mendung), nampak begitu indah bila dipandang mata.
Bintang diciptakan oleh Allah Swt tidak hanya berfungsi sebagai penghias malam, namun ada banyak manfaat selain itu, salah satunya sebagai petunjuk arah, penanda datangnya animo hujan, dan sebagainya.
Selain membawa manfaat yang begitu besar bagi insan (yang mempelajarinya), bintang juga sebagai bukti kebesaran Allah Swt yang mempunyai kekuasaan yang begitu luas mencakup segala apa yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi ini.
Dengan mempelajari bintang, akan bertambah akidah kita kepada Allah Swt, Dzat pencipta dan pemelihara jiwa kita.
"Bintang yaitu semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi nuklir".
Definisi ini sudah cukup jelas, yaitu menyebutkan bahwa sebuah obyek disebut sebagai bintang apabila berupa benda masif yaitu mempunyai massa 0,08 hingga 200 kali massa dari Matahari.
Perlu anda pahami, bahwa massa matahari yaitu standar satuan massa di astronomi yang digunakan untuk menunjukkan massa bintang lainnya. Massa matahari sendiri sekitar dua nonillion kilogram atau 332.946 kali massa planet bumi (id.m.wikipedia.org).
Jadi, sanggup saya simpulkan bahwa sebuah obyek sanggup dikatakan sebagai bintang apabila minimal massanya yaitu 26.635 kali massa planet bumi (0,08 x 332.946 = 26.635).
Jika anda galau dengan massa tersebut, abaikan saja jangan diambil pusing. Yang terpenting yaitu anda sudah cukup paham mengenai "apa itu bintang".
Pembahasan selanjutnya yaitu saya akan mengajak anda mengenal lebih jauh mengenai bintang.
Sekilas Mengenal Bintang
Tanpa memakai teleskop, bintang yang sanggup kita lihat berjumlah sekitar 5000.
Sedangkan apabila kita memakai teleskop yang mempunyai garis tengahnya 10 cm, maka jumlah bintang yang sanggup kita lihat, bertambah menjadi dua juta.
Apabila memakai ukuran teleskop yang lebih besar lagi, yaitu dengan garis tengah mencapai 5m ibarat yang terdapat di Mount Palomar, maka jumlah bintang yang sanggup kita lihat diperkirakan mencapai lebih dari satu milyar bintang!
Selain itu, dengan cara fotografi, bintang yang sanggup diamati menjadi lebih banyak lagi. Pada ketika kini ini, alat penguat elektronik digunakan dalam pengamatan bintang dengan tujuan untuk lebih memperkuat bayangan bintang.
Bila kita menengadah ke langit, tampak seakan-akan bumi kita dinaungi oleh sebuah 'atap' setengah bola yang disebut "bola langit". Bintang dan benda-benda langit lainnya nampak seakan-akan melekat pada bola langit itu.
Orang Yunani Kuno, membagi bola langit kedalam beberapa kawasan yang disebut rasi atau konstelasi. Nama rasi sendiri dihubungkan dengan tokoh dan makhluk mitologi.
Misalnya:
Centaurus, ialah makhluk setengah kuda setengah manusia;
Orion atau si pemburu;
Scorpion atau kalajengking;
Gemini atau si anak kembar;
Hercules, ialah orang berpengaruh dalam kisah Yunani Kuno (putra Zeus dan Alcmene);
Andromeda, yaitu putri Cepheus raja Ethiopia dalam kisah Yunani.
Orang Yunani mengenal 48 rasi. Jumlah rasi bertambah oleh imajinasi banyak orang yaitu dengan mengisi pecahan langit yang masih kosong, terutama sesudah langit di pecahan selatan mulai dipetakan orang.
Pada peta bintang kuno, sering dibubuhkan gambar tokoh maupun makhluk pada setiap rasi, sesuai dengan nama rasi itu. Misalkan rasi Orion digambarkan sebagai seorang pemburu ibarat yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Setiap bangsa mempunyai khayalannya sendiri-sendiri; tiga bintang yang bederet di sabuk pemburu pada gambar rasi Orion, oleh orang Jawa dinamakan "lintang waluku" atau alat pembajak sawah. Penampakan rasi bintang ini beberengan dengan datangnya animo hujan di Indonesia, yang biasanya digunakan untuk memulai aktivitas penanaman padi.
"dan (Dia menciptakan) gejala (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang mereka menerima petunjuk (QS. An-Nahl:16)"
International Astronomical Union pada tahun 1928 meresmikan 88 buah rasi dan memilih batas setiap rasi. Nama rasi tetap dipertahankan hingga kini sebagai monumen perkembangan astronomi masa lalu. Nama ke-88 rasi diberikan pada Tabel di bawah ini:
Bila kita keluar pada malam hari yang cerah sekitar 20.00 pada animo kemarau bulan Juni menghadap ke selatan, kita akan melihat pemandangan langit ibarat pada gambar dibawah ini:
Kita akan melihat rasi Crux atau rasi Salib Selatan, kita lihat pula rasi Centaurus dan rasi Scorpius. Bintang terterang di rasi Centaurus yaitu bintang Alfa Centauri (∝ Centauri).
Bintang ini merupakan sistem bintang ganda (dengan teleskop yang kecil sekalipun gampang dilihat ada dua buah bintang disitu).
Alfa Centauri yaitu bintang terterang terdekat dengan bumi, sesudah matahari. Jarak antara bintang Centauri dan Bumi yaitu 4,4 tahun cahaya.
Di sebelah timur, kita akan melihat rasi Scorpius. Bintang yang paling terang di rasi Scorpius yaitu Antares, yaitu bintang raksasa merah yang jejarinya lebih dari 600 kali jejari matahari dan jaraknya 500 tahun cahaya.
Bintang Antares, ibarat planet Mars dalam hal warnanya yang merah. Pada malam yang cerah itu kita lihat pula jalur putih yang membentang diantara bintang-bintang dan kita sebut 'Bima Sakti' atau 'Milky Way'. Jalur ini kalau dilihat dari bumi akan tampak ibarat kabut, yang bergotong-royong merupakan kumpulan dari bermilyar-milyar bintang dan kabut antar bintang di dalam susunan galaksi kita.
Menarik pula pemandangan langit malam pada animo hujan bulan Februari sekitar jam 20.00. Lihat gambar di bawah ini:
Rasi Orion sanggup kita lihat agak di atas kepala. Bintang terterang di rasi Orion yaitu Ragel dan Beta Orion. Warnanya biru, temperatur permukaanya sekitar 13.000°. Bintang ini setiap detiknya memancarkan energi 23.000 kali lebih besar daripada matahari.
Bintang kedua yang paling terang yaitu Betelgause yang berwarna merah, dan merupakan bintang super raksasa yang jejarinya berubah-ubah antara 500 dan 750 kali jejari matahari. Seandainya matahari sebesar itu, Planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars akan 'habis ditelan' olehnya.
Di sebelah selatan rasi Orion, kita lihat rasi Canis Mayor. Bintang yang paing terang di rasi ini yaitu Sirius dan merupakan bintang paling terang yang tampak di langit malam. Jarak Sirius 9 tahun cahaya dari bumi. Sirius merupakan sistem bintang ganda yang mempunyai pasangan aneh. Pasangannya disebut Sirius B, yaitu bintang yang sangat lemah cahayanya.
Ternyata bintang pasangan ini kecil dan mampat yang apabila ditimbang di bumi setiap cm kubik, materialnya mempunyai berat-rata-rata 100 kilogram.
Letak Koordinat Bintang
Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai aneka macam keganjilan dalam alam semesta dan bagaimana cara para astronom mengenali informasinya.
Untuk menyatakan letak suatu bintang atau benda langit lainnya di bola langit digunakan sistem koordinat ekuator. Caranya ibarat kalau kita menyatakan koordinat suatu tempat di bola bumi.
Koordinat tempat di bumi dinyatakan dengan bujur dan lintang. Bujur dihitung sepanjang lingkaran sejajar ekuator bumi mulai dari Greenwich ke arah barat atau timur (maka ada bujur barat dan bujur timur)sedangkan lintang dihitung dari ekuator ke arah kutub ibarat halnya pada bola bumi.
Ekuator langit tak lain yaitu perpotongan perpanjangan bidang ekuator bumi pada bola langit. Sedang kutub langit yaitu perpanjangan poros rotasi bumi pada bola langit. Letak suatu bintang di bola langit dinyatakan dengan asesnsio rekta dan deklinasi.
Seperti halnya bujur, asensio rekta dihitung sepanjang sepanjang lingkaran yang sejajar ekuator. Asensio rekta dihitung ke arah timur mulai dari titik Vernal Ekinok (tanda ♈ pada gambar diatas) yaitu titik di ekuator tempat matahari berada pada tanggal 21 Maret.
Seperti halnya lintang, deklinasi diukur dari ekuator ke arah kutub. Deklinasi positif bila bintang berada di belahan langit utara dan negatif bila berada di belahan langit selatan.
Asensio rekta dituliskan dengan ∝ dan deklinasi δ. Asensio rekta dinyatakan dalam satuan sudut (jam, menit, detik) dengan catatan 1 jam = 15°; sedangkan deklinasi dinyatakan dalam satuan sudut (derajat, menit, detik).
Contoh:
Bintang Sirius mempunyai koordinat ∝ = 6i 43m dan δ = -16°39' pada tahun 1950.
Karena poros bumi mengalami presesi dengan periode 26.000 tahun (seperti poros sebuah gasing) letak kutub langit dan ekuator langit berubah-ubah, risikonya koordinat ekuator tidak selalu tetap sepanjang masa, oleh alasannya itu koordinat ekuator selalu diberikan bersama waktunya.
Penamaan Bintang
Kebanyakan bintang yang terang mempunyai nama khusus ibarat Antares, Rigel, Deneb, Sirius, dan Betelgeuse. Pada tahun 1603 J.Bayer mengusulkan pinjaman nama dengan memakai aksara Yunani (alfa, beta, gama dst.) sesuai dengan urutan terangnya bintang dalam satu rasi bila dilihat mata telanjang.
Misalkan bintang yang paling terang di rasi Scorpius, yaitu Antares, dinamakan Alfa Scorpi (∝ scorpii) atau disingkat ∝Sco
Bintang kedua paling terang di rasi Leo yaitu β Leonis atau disingkat βLeo.
Bintang terterang di rasi Cygnus yaitu ∝ Cygni disingkat ∝Cyg.
Perhatikan bahwa Scorpii, Leonis, dan Cygni merupakan turunan (nama genitif) dari Scorpius, Leo dan Cygnus. Nama genitif dan akronim untuk setiap rasi diberikan pada Tabel yang telah disebutkan diatas.
Urutan terang berdasarkan aksara Yunani dan Bayer ini tidak selalu benar, misalkan Rigel disebut β Orionis walaupun bergotong-royong Rigel yaitu bintang terterang dari rasi Orion, sedangkan Betelgeuse yang lebih lemah disebut ∝ Orionis. Pemberian nama oleh Bayer ini masih digunakan secara luas hingga sekarang.
Bintang yang lebih lemah diberi nama dengan angka, dan angka menaik dengan urutan asensio rekta-nya.
Contohnya: bitang 63 Cygni dan 40 Eridani. Tetapi kebanyakan bintang tidak mempunyai nama ibarat itu.
Dalam hal ini, bintang diberi nama sesuai dengan urutannya dalam aneka macam katalog. Misalkan bintang HD 153 919 yaitu bintang nomor 153 919 dalam katalog Henry Draper.
Suatu bintang sanggup terdapat dalam beberapa katalog, alasannya itu sanggup mempunyai lebih dari satu nama.
Sebagian besar bintang yang terlampau lemah cahayanya tak dicantumkan dalam katalog.
Bila salah satu dari bintang ini tiba-tiba menarik perhatian alasannya mempunyai keistimewaan, seringkali dinamakan berdasarkan nama penemunya, misalkan nama bintang Bernard (bintang yang tampak bergerak sangat cepat di langit), bintang Krzeminski (bintang yang berpasangan dengan pemancar sinar X Centaurus X-3).
Matahari yaitu sebuah bintang, sama ibarat bintang lain yang kita lihat pada malam hari. Matahari tampak jauh lebih terang dari bintang lainnya alasannya letaknya yang nisbi bersahabat dengan kita yaitu 150 juta kilometer atau 8,3 menit cahaya.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa bintang yang gampang kita lihat dan terdekat dengan kita (setelah matahari) yaitu Alfa Centauri yang jaraknya 4,4 tahun cahaya. Walaupun dikatakan dekat, jarak Alfa Centaury 279.000 kali jarak matahari.
Bumi merupakan satu diantara sembilan planet yang mengitari matahari. Planet yang terjauh yaitu Pluto (sekarang tidak lagi diakui sebagai planet) berjarak 6 milyar kilometer dari matahari. Berarti jarak Pluto-matahari 40 kali jarak matahari-bumi.
Andaikan jarak matahari ke bumi satu 'meter' maka jarak Pluto ke matahari 40 'meter' dan jarak Alfa Centauri 279 'kilometer'.
Sumber:
Sutantyo, Winardi. 1984. Astrofisika (Mengenal Bintang). Bandung: Penerbit ITB Bandung.
0 Komentar untuk "Macam-Macam Bintang Dan Bentuknya"