Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau dalam bahasa inggris disebut United Nations (UN) yaitu organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional.
Latar belakang dibentuknya PBB dimulai sesudah Perang Dunia I (1914–1918). Pada 8 Januari 1918, Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat) mengusulkan membentuk Liga Bangsa-Bangsa (LBB) atau League of Nation. Usulan Woodrow Wilson tertuang dalam 14 pasal (Wilson’s Fourteen Points). Sehingga pada 10 Juni 1920, terbentuklah LBB di Versailles, Prancis. Adapun markas besarnya berada di Jenewa, Swiss.
Tujuan pembentukan LBB yaitu memelihara perdamaian dunia. salah satu nya dengan cara melucuti senjata pada negara konflik, mencegah perang melalui keamanan kolektif, menuntaskan permasalahan antara negara-negara melalui diplomasi dan negosiasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup global. Sayangnya peranan LBB sebagai forum pemelihara perdamaian dunia, tidak sanggup terealisasi dengan baik.
Meskipun LBB sanggup dikatakan gagal membawa perdamaian dunia, namun perjuangan untuk mencapai perdamaian dunia terus dirintis kembali, salah satu nya oleh Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill. Mereka mengadakan pertemuan di atas kapal penjelajah Atlanta di lepas Pantai New Foundland, Samudra Atlantik pada 14 Agustus 1941.
Pertemuan ini menghasilkan suatu deklarasi yang dikenal sebagai Piagam Atlantik (Atlantic Charter) dimana didalamnya terdapat 8 poin penting, yaitu:
Pelucutan senjata di seluruh dunia pasca perang
Hak untuk memilih nasib sendiri
Pengaturan sebuah wilayah harus sesuai dengan kehendak masyarakat bersangkutan
Tidak ada lagi wilayah yang dicari oleh Amerika Serikat atau Inggris
Memajukan kerjasama ekonomi dunia dan peningkatan kesejahteraan sosial
Pengurangan rintangan perdagangan
Kebebasan berkehendak dan bebas dari kekhawatiran
Menciptakan kebebasan di bahari lepas
Selanjutnya, diadakan pertemuan-pertemuan susulan, antara lain di Moskow, Rusia (1943), Dumbarton Oaks, Amerika Serikat (1944), dan Yalta, Ukraina (1945). Pada pertemuan di Dumbarton Oaks, Washington, diikuti oleh Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris dan Cina. Hasil pertemuan tersebut menyetujui dibentuknya organisasi United Nations Organization atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada pertemuan lanjutan di San Fransisco (25 April–26 Juni 1945) dihasilkan Piagam Perdamaian (Charter of Peace) yang kemudian dipakai sebagai Mukadimah Piagam PBB. Pertemuan ini dihadiri oleh 50 negara, 282 delegasi yang terdiri atas 444 orang. Akhirnya, secara resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa bangun pada 24 Oktober 1945.
12 Peran Indonesia Dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap mempunyai peranan yang cukup penting selama keanggotaannya dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Berikut 12 Peranan Indonesia Dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Dalam rangka menjaga perdamaian dunia
1. Sebagai anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung
2. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi pencetus pencetusan ZOFTAN dan SEANWFZ
3. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi salah satu pemprakarsa berdirinya ASEAN dan Gerakan Non Blok
4. Indonesia telah mengirimkan beberapa kontingen dalam rangka visi perdamaian dunia menyerupai pengiriman kontingen Indonesia ke Lebanon Selatan, menyumbang lebih dari 1.000 personel pasukan yang tersebar di banyak sekali negara di dunia, serta pengiriman beberapa kontingen pasukan Garuda di beberapa wilayan negara-negara di dunia, misalnya
Mengirimkan Pasukan Garuda I (1957) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk menuntaskan Perang Arab-Israel
Mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk menuntaskan perang saudara di Kongo
Mengirimkan Pasukan Garuda XIV (1993) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Bosnia
Mengirim Pasukan Garuda XXVI-C2 (2010) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Lebanon Selatan
Sebagai pemimpin serta anggota tetap dibeberapa organisasi PBB
5. Pada tahun 1971, Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik pernah ditunjuk untuk menjadi presiden di Majelis Umum PBB.
6. Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu periode tahun 1974 – 1975, periode tahun 1995-1996, dan periode tahun 2007-2008.
Baca Juga : 8 Pemberontakan di Indonesia yang Paling Membahayakan
7. Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi dan sosial PBB, 2 kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, serta 3 kali sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut.
8. Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi insan PBB dan satu kali ditunjuk sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut, yaitu periode tahun 2009-2010.
Memberikan Bantuan kemanusiaan di banyak sekali negara
9. Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan Bantuan berupa beras melalui FAO yang ditujukan untuk Ethiopia yang waktu itu dilanda peristiwa kelaparan.
10. Pada Tahun 1995, Sebagai anggota PBB Indonesia membantu dalam menampung para pengungsi yang berasal dari Vietnam di pulau Galang
Membantu penyelesaian konflik diberbagai negara
11. Pada Tahun 1989, Sebagai anggota PBB Indonesia berhasil membantu menuntaskan konflik yang terjadi di kamboja
12. Sebagai anggota PBB, Indonesia berperan menjadi perantara atas penyelesaian konflik yang terjadi antara Filiphina dan Moro National Front Liberation (MNFL) yang menguasai Mindanau Selatan
Meskipun indonesia mempunyai banyak peranan dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), namun indonuseia juga pernah keluar dari keanggotaan PBB. Hal tersebut terjadi pada tahun 1965 dikala indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno, keluarnya indonesia dari PBB didasari atas diterimanya malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan, alasannya pada dikala itu indonesia menganggap malaysia sebagai negara boneka bentukan Inggris.
Latar belakang dibentuknya PBB dimulai sesudah Perang Dunia I (1914–1918). Pada 8 Januari 1918, Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat) mengusulkan membentuk Liga Bangsa-Bangsa (LBB) atau League of Nation. Usulan Woodrow Wilson tertuang dalam 14 pasal (Wilson’s Fourteen Points). Sehingga pada 10 Juni 1920, terbentuklah LBB di Versailles, Prancis. Adapun markas besarnya berada di Jenewa, Swiss.
Tujuan pembentukan LBB yaitu memelihara perdamaian dunia. salah satu nya dengan cara melucuti senjata pada negara konflik, mencegah perang melalui keamanan kolektif, menuntaskan permasalahan antara negara-negara melalui diplomasi dan negosiasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup global. Sayangnya peranan LBB sebagai forum pemelihara perdamaian dunia, tidak sanggup terealisasi dengan baik.
Meskipun LBB sanggup dikatakan gagal membawa perdamaian dunia, namun perjuangan untuk mencapai perdamaian dunia terus dirintis kembali, salah satu nya oleh Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill. Mereka mengadakan pertemuan di atas kapal penjelajah Atlanta di lepas Pantai New Foundland, Samudra Atlantik pada 14 Agustus 1941.
Pertemuan ini menghasilkan suatu deklarasi yang dikenal sebagai Piagam Atlantik (Atlantic Charter) dimana didalamnya terdapat 8 poin penting, yaitu:
Pelucutan senjata di seluruh dunia pasca perang
Hak untuk memilih nasib sendiri
Pengaturan sebuah wilayah harus sesuai dengan kehendak masyarakat bersangkutan
Tidak ada lagi wilayah yang dicari oleh Amerika Serikat atau Inggris
Memajukan kerjasama ekonomi dunia dan peningkatan kesejahteraan sosial
Pengurangan rintangan perdagangan
Kebebasan berkehendak dan bebas dari kekhawatiran
Menciptakan kebebasan di bahari lepas
Selanjutnya, diadakan pertemuan-pertemuan susulan, antara lain di Moskow, Rusia (1943), Dumbarton Oaks, Amerika Serikat (1944), dan Yalta, Ukraina (1945). Pada pertemuan di Dumbarton Oaks, Washington, diikuti oleh Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris dan Cina. Hasil pertemuan tersebut menyetujui dibentuknya organisasi United Nations Organization atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada pertemuan lanjutan di San Fransisco (25 April–26 Juni 1945) dihasilkan Piagam Perdamaian (Charter of Peace) yang kemudian dipakai sebagai Mukadimah Piagam PBB. Pertemuan ini dihadiri oleh 50 negara, 282 delegasi yang terdiri atas 444 orang. Akhirnya, secara resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa bangun pada 24 Oktober 1945.
12 Peran Indonesia Dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap mempunyai peranan yang cukup penting selama keanggotaannya dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Berikut 12 Peranan Indonesia Dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Dalam rangka menjaga perdamaian dunia
1. Sebagai anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung
2. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi pencetus pencetusan ZOFTAN dan SEANWFZ
3. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi salah satu pemprakarsa berdirinya ASEAN dan Gerakan Non Blok
4. Indonesia telah mengirimkan beberapa kontingen dalam rangka visi perdamaian dunia menyerupai pengiriman kontingen Indonesia ke Lebanon Selatan, menyumbang lebih dari 1.000 personel pasukan yang tersebar di banyak sekali negara di dunia, serta pengiriman beberapa kontingen pasukan Garuda di beberapa wilayan negara-negara di dunia, misalnya
Mengirimkan Pasukan Garuda I (1957) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk menuntaskan Perang Arab-Israel
Mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk menuntaskan perang saudara di Kongo
Mengirimkan Pasukan Garuda XIV (1993) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Bosnia
Mengirim Pasukan Garuda XXVI-C2 (2010) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Lebanon Selatan
Sebagai pemimpin serta anggota tetap dibeberapa organisasi PBB
5. Pada tahun 1971, Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik pernah ditunjuk untuk menjadi presiden di Majelis Umum PBB.
6. Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu periode tahun 1974 – 1975, periode tahun 1995-1996, dan periode tahun 2007-2008.
Baca Juga : 8 Pemberontakan di Indonesia yang Paling Membahayakan
7. Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi dan sosial PBB, 2 kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, serta 3 kali sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut.
8. Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi insan PBB dan satu kali ditunjuk sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut, yaitu periode tahun 2009-2010.
Memberikan Bantuan kemanusiaan di banyak sekali negara
9. Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan Bantuan berupa beras melalui FAO yang ditujukan untuk Ethiopia yang waktu itu dilanda peristiwa kelaparan.
10. Pada Tahun 1995, Sebagai anggota PBB Indonesia membantu dalam menampung para pengungsi yang berasal dari Vietnam di pulau Galang
Membantu penyelesaian konflik diberbagai negara
11. Pada Tahun 1989, Sebagai anggota PBB Indonesia berhasil membantu menuntaskan konflik yang terjadi di kamboja
12. Sebagai anggota PBB, Indonesia berperan menjadi perantara atas penyelesaian konflik yang terjadi antara Filiphina dan Moro National Front Liberation (MNFL) yang menguasai Mindanau Selatan
Meskipun indonesia mempunyai banyak peranan dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), namun indonuseia juga pernah keluar dari keanggotaan PBB. Hal tersebut terjadi pada tahun 1965 dikala indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno, keluarnya indonesia dari PBB didasari atas diterimanya malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan, alasannya pada dikala itu indonesia menganggap malaysia sebagai negara boneka bentukan Inggris.
0 Komentar untuk "Materi Cpns Wacana Peranan Bangsa Indonesia Dalam Tatanan Regional Dan Global"